Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

I. PENGERTIAN KANKER
Kanker merupakan nama umum untuk sekumpulan penyakit yang perjalanannya bervariasi
yang ditandai dengan oleh pertumbuhan sel yang tidak terkontrol, terus-menerus, tidak
terbatas, merusak jaringan setempat dan sekitarnya serta dapat bermetastase. Hal ini disebut
kanker karena tumbuhnya bercabang-cabang menginvasi jaringan sehat di sekitarnya,
menyerupai kepiting (cancer).
Kanker dapat , menyerang berbagai sel pada seluruh organ di dalam tubuh, dari kaki sampai
pada kaki. Dalam keadaan normal sel hanya akan membelah diri bila tubuh memerlukan,
misalnya bila ada sel-sel yang rusak atau mati sehingga perlu diganti sedangkan pada sel
kanker akan membelah meskipun tidak diperlukan. Akibatnya akan terjadi sel-sel baru yang
berlebihan dan sel-sel baru ini mempunyai sifat sama seperti induknya yaitu berproliferasi
cepat.
Dalam praktek kehidupan sehari-hari kanker sering disamakan dengan tumor padahal
makna dari kanker itu sendiri sudah berarti bersifat ganas sedangkan tumor bisa merupakan
neoplasma yang bersifat jinak maupun ganas. Tumor sendiri terbagi menjadi dua yaitu tumor
jinak (benigna/non-cancerous) dan tumor ganas (cancerous).

II. INSIDEN KANKER


Dalam daftar fakta mengenai insidensi kanker yang dikeluarkan WHO pada januari 2010
diksebutkan bahwa kanker adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia dan
menyumbang 7,4 juta kematian (sekitar 13% dari kematian) pada tahun 2004. Kanker yang
paling banyak terjadi adalah kanker paru (1,3 juta kematian/ tahun), kanker saluran
pencernaan (803,000 kematian/tahun), kanker kolorektal (639.000 kematian/tahun) , kanker
hati (610.000 kematian/tahun) dan kanker payudara (519,000 kematian/tahun). Lebih dari
70% dari kematian kanker terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah
dimana sumber daya yang tersedia untuk pencegahan, diagnosis dan pengobatan kanker
sangat terbatas bahkan tidak ada . Kematian yang disebabkan kanker di seluruh dunia
diperkirakan akan terus meningkat menjadi 11,5 juta kematian pada tahun 2030.
merupakan penyebab kematian karena kanker tertinggi pada wanita. Lima data
terakhir menunjukkan bahwa kematian akibat ca mamae pada wanita menunjukkan angka ke
6 tertinggi (WHO).
Penyebab masalah Tidak satupun penyebab spesifik dari ca mamae,sebaliknya serangkaian
faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapt menunjang terjadinya
kanker ini. Bukti yang terus bermunculan menunjukan bahwa perubahan genetik belum
berkaitan dengan ca mamae, namun apa yang menyebabkan perubahan genetik masih belum
diketahui. Perubahan genetik ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal, dan
pengaruh protein yang menekan atau menigkatkan perkembangan ca mamae.(Brunner dan
Sudart, 2001).
Akibat dari ca mamae Kehilangan mammae dapat menjadi pukulan yang hebat terhadap rasa
percaya diri wanita karena wanitayang telah mengalami mastectomy merasa kurang menarik,
kurang seksual dan kurang puas dengan penampilan fisik mereka. Menangani ca mammae
bukan hanya sekedar menyelamatkan nyawa atau sebuah mammae, melainkan usaha
pencapaian kualitas hidup terbaik(Lincoln and Wilensky, 2007).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Ca mamae merupakan penyakit yang disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel
tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat di kendalikan dan akan
tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker) sel (Brunner dan Suddarth, 2005 ).
Ca mamae adalah suatu penyakit seluler yang dapat timbul dari jaringan payudara dengan
manifestasi yang mengakibatkan kegagalan untuk mengontrol proliferasi dan maturasi sel
(Brunner dan Suddarth, 2005 ).
Ca mamae adalaah suatu penyakit yang menggambarkan gangguan pertumbuhan seluler
dan merupakan kelompok penyakit,bukan penyakit tunggal (Tucker dkk,1998).
Ca mamae adalah sekelompok sel tidak normal yang terus tumbuh di dalam jaringan
mammae (Tapan, 2005).
B. Klasifikasi
Pembagian stadium menurut Portman yang disesuaikan aplikasi klinik yaitu:
1. Stadium 1
Tumor teraba dalam payudara, bebas dari stadium jaringan sekitarnya, tidak
ada fixasi/ infiltrasi ke kulit dan jaringan yang di bawahnya (otot). Besar tumor 1-2
cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar. Kelenjer getah bening regional belum teraba.
Perawatan yang sangat sistematis diberikan tujuannya agar sel kanker tidak dapat
menyebar dan tidak berlanjut pada stadium selanjutnya. Pada stadium ini,
kemungkinan penyembuhan pada penderita adalah 70%.

2. Stadium II
Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor 2,5-5 cm, sudah ada atau beberapa
kelenjer getah bening axila yang masih bebas dengan diameter kurang dari 2 cm.
Untuk mengangkat sel-sel kanker biasanya dilakukan operasi dan setelah operasi
dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal.
Pada stadium ini, kemungkinan sembuh penderita adalah 30-40%.

3. Stadium III A
Tumor sudah meluas pada payudara, besar tumor 5-10 cm, tapi masih bebas di
jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening axila masih bebas satu sama lain. Menurut
data Depkes, 87% ca mamae ditemukan pada stadium ini.

4. Stadium III B
Tumor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah, ada edema (lebih dari
sepertiga permukaan kulit payudara) ulserasi, kelenjar getah bening axila melekat satu
sama lain atau ke jaringan sekitarnya dengan diameter 2-5 cm. Kanker sudah
menyebar pada seluruh bagian payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang
rusuk dan otot dada.
5. Stadium IV
Tumor seperti pada stadium I,II,III tapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening
axila supra-klafikula dan metastasis jauh. Sel-sel kanker sudah merembet menyerang
bagian tubuh lainnya, biasanya tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, kelenjar limfa yang
ada di batang leher. Tindakan yang harus dilakukan adalah mengangkat payudara.
Tujuan pengobatan pada palliative bukan lagi kuratif(menyembuhkan).
C. ETIOLOGI
1. Faktor genetik
Faktor genetik atau disebut juga faktor keturunan juga menjadi penyebab memiliki resiko
peling tinggi untuk menderita kanker. Jenis knker yang sering diturunkan dalam faktor
genetik yaitu kanker payudara, kanker kulit, kanker indung telur dan kanker usus besar.
2. Faktor gaya hidup
Gaya hidup juga menjadi faktor timbulnya penyakit kanker. Gaya hidu yang dimaksud
seperti merokok, mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak, daging yang
diawetkan, peminum minuman beralkohol dan perilaku seksual yaitu melakukan hubungan
intim diusia dini dan sering berganti ganti pasangan.
3. Faktor radiasi
Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan
dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang
sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada
Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia.
4. Faktor emosional
Emosional disini yang dimaksudkan adalah stres. Stres berat menyebabkan ganggguan
keseimbangan seluler tubuh. Keadaan tegang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana
sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
5. Faktor gangguan keseimbangan hormon
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong
terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang
berlebihan. Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan
progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker
rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.
6. Faktor Makanan
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker
pada saluran pencernaan. Makanan yang sering menjadi penyebab adalah : Makanan yang
diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar), minuman yang mengandung alkohol, zat pewarna
makanan, Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang
tercemar, berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai