Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fakta saat ini Indonesia memiliki lahan sawit dengan jumlah terbesar di dunia.
Indonesia juga merupakan eksportir terbesar tidak hanya dalam komoditas minyak kelapa
sawit, tapi juga pada keseluruhan komoditas minyak nabati dunia. Dari kelapa sawit ini
Indonesia mendapatkan devisa yang lumayan ditambah dengan penyerapan tenaga kerja.
Terdapat berbagai masalah seperti kerusakan hutan dan keanekaragaman hayati,
ketahanan pangan serta konflik agraria dan sumber daya alam yang kesemuanya harus
menjadi panduan untuk mencari solusi terbaik.

Solusi yang dibuat haruslah berpihak pada kepentingan bersama nasional kita. Sebab
pengusahaan perkebunan merupakan kepentingan nasional, terlebih dalam konteks kelapa
sawit dimana kita merupakan penghasil terbesar dan pengekspor terbesar serta penguasa
pasar minyak nabati dunia.

Budidaya tanaman kelapa sawit menerapkan sistem monokultur yang mensyaratkan


pembersihan awal pada lahan yang akan digunakan (land clearing). Jika lahan baru yang
dibuka berupa hutan, maka tentu saja ini akan berdampak pada berkurangnya atau bahkan
hilangnya keanekaragaman hayati yang sudah ada sebelumnya. Keanekaragaman hayati
membentuk ekosistem yang kompleks dan saling melengkapi, gangguan atas ekosistem
tentu akan mengganggu keseimbangan alam.

Pada beberapa kasus, pembukaan lahan hutan tidak hanya lahan sawit diikuti dengan
pembakaran untuk mempercepat proses land clearing. Kasus asap yang muncul dari
kebakaran (atau pembakaran) hutan sangat sering muncul beberapa waktu lalu dan kita
semua sudah tahu dampaknya. Kita harus mempertimbangkan ulang pembukaan hutan,
terutama pada hutan-hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan dan di masa mendatang
diproyeksikan sebagai sumber air untuk infrastruktur pendukung pertanian seperti waduk.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana perkembangan luas areal perkebunan kelapa sawit milik swasta periode
tahun 2007-2016?
1.2.2 Bagaimana peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit milik swasta dalam
periode 2007-2016?
1.2.3 Bagaimana dampak sosial akibat pembukaan areal baru perkebunan kelapa sawit
milik swasta?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui perkembangan luas areal perkebunan kelapa sawit milik swasta
periode tahun 2007-2016
1.3.2 Untuk mengetahui peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit milik swasta
dalam periode 2007-2016
1.3.3 Untuk mengetahui dampak sosial akibat pembukaan areal baru perkebunan kelapa
sawit milik swasta

Anda mungkin juga menyukai