Anda di halaman 1dari 3

Perawatan dental implant adalah Perawatan mengganti gigi yang hilang dengan

gigi tiruan yang di dukung oleh Implant dapat bersifat sebagai gigi tiruan lepasan
ataupun gigi tiruan permanen.

Implant adalah sebuah alat yang ditanamkan pada tulang rahang ataupun diatas
tulang rahang untuk memberikan dukungan pada rekonstruksi prostetik (gigi
tiruan), mengganti kehilangan satu gigi atau beberapa gigi ataupun semua gigi.

Perawatan dental Implant memberi kesempatan kepada pasien yang telah


mengalami kehilangan gigi untuk memperoleh gigi tiruan yang terasa seperti gigi
asli sehingga kualitas hidup pasien terjaga.

Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan :

1. Merupakan perawatan yang dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada


gigi tetangga ( gigi penyangga)
2. Tidak memerlukan preparasi gigi tetangga seperti yang dilakukan
perawatan gigi tiruan Jembatan
3. Mengembalikan fungsi kunyah, estetika, kenyamanan pasien, dan fonetik.
4. Bertahan dalam jangka waktu yang lama.
5. Meningkatkan stabilitas gigi tiruan pasien.

Kekurangan:

1. Biaya perawatan yang tinggi baik secara klinis maupun laboratoris.


2. Memerlukan tindakan pembedahan dan hasil perawatan terlihat dalam
waktu 3-4 bulan.
3. Pasien harus mempunyai kualitas tulang yang baik, mempunyai lebar dan
tinggi tulang alveolar yang cukup.

Kontraindikasi
1. Pasien tidak kooperatif dalam hal penjagaan oral hygiene.
2. Perokok atau peminum berat yang dapat mempengaruhi kesuksesan
implant jangka panjang.
3. Terdapat sisa akar atau infeksi pada daerah yang akan dipasangkan implant
gigi.
4. Penderita Xerostomia (mulut kering akibat produksi kelenjar ludah yang
berkurang).
5. Pasien memiliki kebiasaan buruk seperti bruxism (mengerat gigi di malam
hari).
6. Pasien menderita penyakit sistemik dan beresiko tinggi seperti diabetes
mellitus, kelainan darah, rheumatoid atritis (peradangan kronis pada sendi),
osteogenik imperfekta (kelainan genetik yang ditandai dengan tulang rapuh
yang mudah pecah).

Komplikasi

1. Terjadi infeksi pada daerah tulang dan gingival (gusi) yaitu peri-implantitis.
2. Terjadi kehilangan rasa akibat terlukanya saraf inferior.
3. Terjadi reaksi penolakan antara bahan implant dengan jaringan tulang.
4. Terjadi resorpsi tulang karena kolonisasi bakteri pada bagian sulkus.
5. Terjadi perforasi rongga sinus jika penilaian terhadap radiografi pasien tidak
dilakukan secara detail.
6. Terjadi fraktur implant dan tulang rahang setelah penggunaan dalam jangka
waktu yang panjang jika penanaman implant dilakukan dengan tidak tepat.

Anda mungkin juga menyukai