Anda di halaman 1dari 1

Hasil penelitian Ni’matul Khasanah (2017), di RS Muhammadiyah Gresik

mengemukakan bahwa pemberian sponge bath dalam menurunkan suhu tubuh lebih
efektif dari pada kompres air hangat. Untuk itu anak yang mengalami demam dapat
diberikan sponge bath untuk penatalaksanaan demam secara awal, karena akan terjadi
vasokontriksi pembuluh darah, pasien menjadi menggigil. Dengan kompres hangat
menyebabkan suhu tubuh diluaran akan terjadi hangat sehingga tubuh akan
menginterpretasikan bahwa suhu diluaran cukup panas, akhirnya tubuh akan menurunkan
kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan suhu pengatur tubuh, dengan
suhu diluaran hangat akan membuat pembuluh darah tepi dikulit melebar dan mengalami
vasodilatasi sehingga pori – pori kulit akan membuka dan mempermudah pengeluaran
panas. Sehingga akan terjadi perubahan suhu tubuh.

Salah satu terapi non farmakologi adalaha kompres. Kompres merupakan tindakan mandiri
perawat untuk pasien observasi hipertermi. Pemberian kompres dingin pada daerah tubuh
akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang belakang yang diharapkan
akan terjadi penurunan suhu tubuh, sehingga mencapai keadaan normal kembali (Handy,
2016). Perawat dalam hal ini mempunyai peran sebagai care giver atau pemberi asuhan
keperawatan seharusnya mampu melaksanakan tindakan-tindakan keperawatan, meliputi
observasi, pendidikan kesehatan, intervensi mandiri, serta tindakan kolaboratif. Kain kompres
dapat diletakkan tidak hanya di dahi/ kening, tapi juga perut atau di bagian tubuh yang luas
dan terbuka. Bisa juga diletakkan di wilayah yang terdapat pembuluh-pembuluh darah besar,
semisal leher, ketiak, selangkangan maupun lipatan paha (Sugani & Priandarini, 2010)

Anda mungkin juga menyukai