Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH EPIDEMIOLOGI

“EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DBD/CHIKUNGUNYA”


DOSEN PENGAMPU : HALIM, SKM.,M.Epid.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

- Wenni (N1A117044)
- Felta Sulinia (N1A117065)
- Krezhea Heda (N1A117066)
- Jihan Maharani(N1A117067)
- Cindy Kurnia Izati (N1A117069)
- Mitha safutri (N1A117070)
- Nurul Fadila (N1A117075)
- Intan Tri Thursian (N1A117077)
- Risa Ismaya (N1A117078)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JAMBI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan
nikmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah Epidemiologi
Penyakit Menular ini, yang diberikan oleh Bapak Halim, S.KM., M.Epid selaku
dosen Pembimbing Epidemiologi Penyakit Menular. Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk menyelesaikan tugas semester ganjil dari dosen yang
bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap
mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini berjudul
“Epidemiologi Penyakit DBD/Chikungunya”.

Adapun sumber-sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari


beberapa jurnal melalui media internet yang membahas tentang materi yang
berkaitan. Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada
penyedia sumber walau tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.
Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun
dengan kami yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini
mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena
itu kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami mangharapkan
ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya.

Jambi, September 2018

Penulis/Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................
D. Manfaat Penulisan ................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Penyakit DBD/Chikungunya ..................................................................


B. Diagnosis Penyakit DBD/Chikungunya ...............................................................
C. Jenis Faktor Risiko Penyakit DBD/Chikungunya ................................................
D. Riwayat Alamiah Penyakit DBD/Chikungunya...................................................
E. Cara Penularan Penyakit DBD/Chikungunya ......................................................
F. Epidemiologi Penyakit DBD/Chikungunya .........................................................
G. Upaya Pencegahan Penyakit DBD dan Penanggulangannya ...............................
H. Kondisi/Permasalahan Penyakit DBD/Chikungunya di Indonesia .....................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................

B. Saran ................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... iv


BAB I

PENDAHULUAN
BAB II

PEMBAHASAN

G. Pencegahan dan Program pemberantasannya


Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian
vektornya. Cara yang dapat dilakukan yaitu mencagah gigitan nyamuk. Selain
itu,dilakukan upaya pemberantasan vektor nyamuk dewasa,jentik nyamuk,dan
sarang nyamuk. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan menggunakan
beberapa metode berikut. (Agus Susanto, 2007, hlm13)
1. Lingkungan
Metode ini dilakukan dengan memberikan perhatian terhadap kondisi
lingkungan sekitar yang menjadi tempat hidup nyamuk penyebar demam
berdarah. Oleh sebab itu,di lakukan paya memberantas tempat hidup nyamuk di
lingkungan sekitar (PSN) Pemberantasan Sarang Nyamuk,pengelolaan sampah
padat dan perbaikan desain sampah. (Agus Susanto, 2007, hlm13)
2. Biologis
Metode ini dilakukan dengan memanfaatkan makhlik hidu lai untuk
mengendalikan vektor nyamuk. Beberapa makhluk hidup yang dapat digunakan
sebagai pengendali biologis nyamuk pembawa demam berdarah antara lain ikan
adau atau ikan cupang. Makhluk ini berfungsi sebagai pemakan jentik nyamuk.
(Agus Susanto, 2007, hlm13)
3. Kimiawi
Metode ini dilakukan menggunakan bahan-bahan kimia untuk pengendalian
nyamuk peneyebar demam berdarah. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
pengasapan atau fogging dan memberi bubuk abate pada tempat-tempat
penampungan air. (Agus Susanto, 2007, hlm13)

Upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN)


PSN adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dalam membasmi
jentik nyamuk penularan demam berdarah.PSN dapat dilakukan dengan cara 3M
plus :
1. Menguras bak mandi secara teratur seminggu sekali,mengganti air pada vas
bunga,tempat penampungan air secara teratur kurang dari satu minggu.
2. Menutup rapat-rapat tempat pembuangan akhir (TPA)
3. Mengubur atau menyingkirkan kaleng-kaleng bekas,plastik,dan ban bekas
serta barang-barang lainnya yang dapat menampung air hujan sehingga tidak
menjadi sarang nyamuk
4. Plus pengendalian seperti adanya kelambu,soffel, dan sebagainya,

Pemerintah telah menganggap KLB demam berdarah yang terjadi hampir


setiap musim penghujan merupakan permasalahan kesehatan yang harus ditangani
secara serius. Beberapa kebijakan pemerintah terkait penanganan demam berdarah
di antaranya sebagai berikut:
a. Memerintahkan semua rumah sakit swasta maupun negeri untuk tidak
menolak pasien yang menderita DBD
b. Meminta direktur utama rumah sakit untuk memberikan pertolongan
secepatnya kepada penderita DBD
c. Melakukan fogging secara massal di daerah yang terkena DBD
d. Membagikan bubuk Abate secara gratis kepada daerah-daerah yang banyak
terkena DBD
e. Menggerakkan permasalahan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk
denagn cara 3M plus melalui surat edaran dari masing-masing provinsi.
Lakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Menimbun) tempat-tempat yang
disukai nyamuk untuk berkembang biak.
f. Pemerintah mengangkat juru pemantau jentik nyamuk honorer di setiap rukun
warga,dan diberikan pelatihan terlebih dahulu
g. Mengundang konsultan WHO untuk memberikan pandangan saran dan
bantuan teknis
Jadi masyarakat perlu ikut menjaga kebersihan lingkungan agar tidak
menjadi srang nyamuk. Dinas keseuatan dan aparat lainnya melakukan
penyuluhan tentang kasus dari demam berdrah yang terus meingkat.dengan
demikian di harapkan masyarakat mengetahui dan ikut berperan dalam upaya
pencegahan demam berdarah agar jumlah korban dapat ditekan. (Agus Susanto,
2007, hlm 17)
BAB III

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Thomas Suroso et,al, Depkes RI, 2003,”pencegahan dan penanggulangan penyakit


demam dengue dan demam berdarah dengue.

Susanto Agus.Waspadai gigitan nyamuk:Jakarta Selatan.2007

Anda mungkin juga menyukai