Anda di halaman 1dari 3

8.

12 ROTOR TEGAR DUA-PARTIKEL

Rotor tegar dua-artikel dengan massa m1 dan m2 yang dipisahkan oleh jarak r1 + r2 (lihar Gb
8.7) dapat menyatakan satu molekul beratom dua dengan jarak tetap antara kedua inti.
Penanganan bagi gerak translasi dan rotsi dari suatu rotor tegar dua-partikel dapat direduksi
menjadi dua masalah sutu-benda yang terpisa. Gerakan translasi darisistem sebagai
keseluruhan dapat ditangani dengan menggunakan massa total dari kedua partikel, dan
gerakan rotasi dari partikel – partikel dapat diperoleh dengan memperhatikan suatu partikel
hipotetik dengan massa tereduksi µ. Ungkapan bagi massa tereduksi µ didapat secara berikut.
Dalam gambar 8.7 pusat massa diletakkan pada titik pangkat dari sistem koordinat Cartes,
sehingga

m1r1 = m2r2

jarak antara dedua partikel dinyatakan oleh r, sehingga

r1 + r2 = r

momen inersia I terhadap suatu garis yang melalui pusat massa ialah

I = m1r12 + m2r22

Pengeliminasian r1 dan r2 antara persamaan-persamaan 8.73, 8.74 dan 8.75 menghasilkan

𝑟2
𝐼= = µr 2
1 1
𝑚1 + 𝑚2

r1

r2 ∅

Gb. 8.7 definisi dari koordinat bagi rotor tegar, pusat massa yang didefinisikan sebagai m1r1 =
m2r2 terletak di pangkal.
Dengan µ sebagai massa tereduksi
1 𝑚1 𝑚2
µ= =
1 1 𝑚1 + 𝑚2
+
𝑚1 𝑚2

Rotor tegar hanya memiliki energi kinetik. Ungkapan klasik bagi enrgi kinetik rotor T adalah
|L|2
T=
2µ2

Dengan L sebagai vektor momentum sudut.


Sekarang pastikan rotor tegar dua-partikel tersebut dari pandangan mekanika kuantum. Untuk
melakukan itu ungkapan klasikbagi energikinetik diubah menjadi Hamiltonian mekanika
kuantum.
𝐿2 ℏ2 2
Ĥ= =− ∇
2µ2 2µ

Persamaan Schrodinger menghasilkan


𝐽 (𝐽 + 1)ℏ2 J (J + 1)ℏ2 2 J = 0, 1, 2,...
E= = ∇
2µr 2 2𝐼

Dengan J menggantikan l, yang digunakan sebagai bilangan kuantum rotasi. Energi hanya
bergantung pada bilangan kuantum J, tetapi fungsi gelombang bergantung pada i dan m
( lihat persamaan 8.71 dan 8.72 ) karena harga dari m berkisar dari –J ke J, tingkatan –
tingkatan rotasi adalah berdegenerasi ( 2J + 1) lipat. Sebagai ditunjukkan dalam Gb. 8.6,
vektor momentum sudut dapat diorientasikan dalam 2J + 1 arah yang berbeda. Karena r tetap
bagi rotor tegar, kita dapat menganggapnya sebagai suatu partikel dengan massa µ yang
dipaksa bergerak pada permukaan suatu bola. Fungsi gelombang adalah fungsi dari θ dan Ψ
saja. Fungsi eigen adalah harmonik – harmonik bulat Ym (θ, Ψ), dan masalah matematikanya
adalah idientik dengan bagian yang bergantung pada sudut dari fungsi gelombang bagi gerak
suatu elektron dalam medan suatu atom. Kedegenerasiannya bersesuaian dengan orintasi –
orientasi berbeda yang mungkin bagi sektor momentum sudut
Contoh
Berapakah momen inersia dari suatu atom Hidrogen bila jarak antara proton dan elektron
diambil 5,29177 x 10-11 m ? seperti terlihat pada contoh 8.6 jarak ini adalah 1 bohr.
Dengan menggunakan massa diam elektron dan proton dari lampiran :
𝑚1 𝑚2 (9.101 534 𝑥 10−31 𝑘𝑔) (1.672 648 5 𝑥 10−27 𝑘𝑔)
µ= =
𝑚1 + 𝑚2 (9.101 534 𝑥 10−31 𝑘𝑔) + (1.672 648 5 𝑥 10−27 𝑘𝑔)
= 9.104 539 𝑥 10−31 𝑘𝑔
𝐼 = 2µr 2 = (9.104 539 𝑥 10−31 𝑘𝑔)(5.29177 𝑥10−11 𝑚)2
= 2.549 539 𝑥 10−51 𝑘𝑔 𝑚2

Anda mungkin juga menyukai