A. Lata Belakang
lah segala yang ada di dunia begitupun pada harta yang kita miliki,
yang di miliki karena dalam harta kita ada bagian milik orang lain
kaya saja.
ِِو ّإنِت ُ أبد ُواْ ِ َماِفّ ٓي ِأَنفُ ّس ُك أم ِأ َ أو ِت ُ أخفُوهُ ِيُ َحا ّس أب ُكمِبّ ّه َه
ِِٱِّلُ ِفَ َي أغ ّف ُر َ ض ِو َماِفّ أ
ِۗ ّ يِٱۡل َ أر َ تّ س َٰ َم َٰ َو َِ ّل
َ ِّلّ ِ َماِفّيِٱل
yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam
Baqarah: 284)
keberadaan harta yang ada di tangan manusia tidak serta merta dapat
Pengertian Aset
modal1[1] atau secara luas bisa juga dimaknai bahwa aset adalah
Harta dalam bahasa Arab disebut, al-mal yang berasal dari kata
ِكثيرِالمال
ُ ُِأيْ ِورجلِمال،ِمعروف:المال
1[1]
Meity Taqdir Qodratullah, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, (Jakarta: BPPB
Kemendikbud RI, 2011), hlm 552.
2[2]
Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si, Fiqih Muamalah. Jakarta:Rajawali Pers, 2010, hlm. 9
3[3]
Muhammad ibnu Abi Bakar Ar-Razi, Mukhtar Ash-Shahah, Mushthafa Al-Babiy Al-
Halabiy, Mesir 1338 H, hlm.504 disadur dari buku Drs. H. Ahmad Wardi Muslich, Fiqih
Muamalat. Jakarta:Amzah 2010, hlm. 54
Ar-Razi dalam kamusnya ini mengartikan harta dengan sesuatu
yang sudah dikenal, kerena memang harta sudah dikenal oleh semua
.المالِفىِاللغةِكلِماِملكتهِمنِجميعِاالشياء
miliki.4[4]
ِكلِماِيقتنىِويحوزهِاإلنسانِبالفعلِسواءِأكانِعيناِأوِمنفعة:المال
oleh manusia baik berupa benda ('ain) seperti emas, perak, tanah, dan
4[4]
Muhammad Abu Zahrah, Al-Milikiyah wa Nazhariyah Al'Aqd fi Asy-Syariah Al-
Islamiyah, Dar Al- Fikr Al-'Arabiy 1976, hlm 51 disadur dari buku Drs. H. Ahmad Wardi
Muslich, Fiqih Muamalat, hlm 55
5[5]
Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islamiyah wa Adilatuh, Juz 4, dar Al-Fikr, Damaskus,
cet.III 1989, hlm. 40 disadur dari buku Drs.H. Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalat. hlm. 55
rumah maupun manfaat seperti kendaraan, pakaian dan tempat
tinggal.6[6]
pendapat:
Artinya:
6[6]
Ibid, hlm. 55
7[7]
A. Rahman I.Doi, Muamalah Syari'ah III. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.1996,
hlm 17. Lihat juga A.Rahman I.Doi, Penjelasan lengkap hukum-hukum Allah (Syari'ah).
Jakarta:PT Raja Grafindo Persada 2002.
8[8]
Prof. DR. H. Rachmat Syafe'I, M.A, Fiqih Muamalah Bandung: Pustaka Setia, 2001
hlm 22
Dimiliki dan dikuasai. Apabila sesuatu itu tidak bisa dimiliki dan
panasnya matahari.
sebagai harta. Contohnya seperti satu biji beras, atau satu tetes air.
Wahbah Zuhaili:
فهوِكلِماِلهِقيمةِيلزمِمتلفهِبضمانه
seperti hak dan manfaat. Definisi ini sesuai dengan pendapat yang
َ
[10]10الِيقعِاسمِمالِإالِعلىِمالهِقيمةِيباعِفيهاِويلزمِمتلفهِوإنِقلت
bahwa manfaat itu termasuk harta, sebab yang penting dari suatu
disini adalah faedah atau kegunaan yang dihasilkan dari benda yang
Pengertian Publik
swasta atau pribadi, seperti pada perusahaan publik, atau suatu jalan.
10[10]
Jalaluddin As-Sayuthi, Al-Asybah wa An-Nazhair fi Al-Furu', Dar Al-Fikr, hlm. 197
bahasa Indonesia, penggunaan kata “publik” sering diganti dengan
menjadi:
minority)
11[11]
https://id.wikipedia.org/wiki/Publik
komunitas secara bersama-sama dan tidak boleh dikuasai oleh hanya
bersma dan dapat dikelola oleh Negara, atau Negara menggaji tim ahli
dalam pengelolaannya.
12[12]
As-Sarakhsi, al-Mabsûth, xxiii/164, Dar al-Ma’rifah, Beirut. 1406.
Adapun barang yang jumlahnya sedikit dan sangat terbatas
tambang yang sudah ada (sejak dahulu) dibagian wilayah hijaz, pada
banyak.
umum bagi seluruh rakyat, sehingga tidak boleh dimiliki oleh seorang
orang tertentu.
Menurut al-Maliki, tidak ada perbedaan antara barang tambang
memerlukan usaha yang berat, seperti garam, dan (batu) celak mata,
besi, tembaga, maupun yang bentuk cair seperti minyak bumi, atau
pemilik umum adalah hadist yang diriwayatkan dari Abidh bin hamal
13[13]
Abu ‘Ubaid al-Qasim, Ensiklopedia Keuangan Publik (al-Amwal), cetk. I, alih
bahasa Setiawan Budi Utomo, (Jakarta: Gema Insani, 2006), hlm. 362-362.
eksploitasi barang tambang yang jumlahnya banyak untuk
islam dan tidak terdapat pada masa sebelumnya. Hak milik dalam
islam tentu saja memiliki makna yang sangat berbeda dan tidak
telah menjelaskan mengenai sifat-sifat saran umum, dalam hal ini dari
ِوالنار,والكالء,المسلمونِشركاءِفيِثالثِفيِالماء
ّ
“kaum Muslim itu berserikat dalam tiga hal, yaitu air, padang
umum.
ini juga sama milik umum. Menurut Labib, jika alat pembangkit listrik
umum dilarang oleh Negara. Dan begitu juga sebaliknya, dalam artian
Hal tersebut juga berlaku untuk Masjid. Termasuk dalam kategori ini
sesuai dengan status jalan umum itu sendiri sebagai milik umum,
pribadi. Menurut al-Maliki, hak milik umum jenis ini jika berupa
yang mencakup saran umum. Hanya saja jenis kedua ini menurut asal
banyak (umum).
bersabda:
ِالحمى
َ االَِهللِولرسول ِّه
milik umum kecuali oleh Negara. Makna hadist tersebut adalah tidak
tetap menjadi milik jalan umum, adalah milik jalan umum. Tindakan
saja dengan pengusaan, kecuali oleh Negara. Oleh karena itu, semua
sudah ada dibagian Najd dan Tihamah. Hanya saja mereka wajib
al-Mal.14[14]
hutan, air, padang rumput, api, jalan umum, sungai, dan laut
Umum.
14[14]
Abdul Qadim Zallum, Sistem Keuangan di Negara Khilafah, hlm. 128-129.
Air, padang rumput, api, jalan umum, laut, samudra, sungai
oleh setiap individu. Siapa saja dapat mengambil air dari sumur,
hal tersebut tidak membuat pihak lain yaitu seluruh kaum muslim
dan danau.
bumi, gas alam, dan barang tambang lainnya, maka negaralah yang
umat.
Taubah: 60).
Dalam hal ini khalifah boleh mem¬bagikan air minum, listrik, gas,
minyak tanah, dan barang lain untuk keperluan rumah tangga atau
15[15]
Taqiyuddin an-Nabhani, Sistem Ekonomi Islam, cet. VI, Hafidz Abd. Rahman,
(Bogor: Hizbut Tahrir Indonesia, 2004), hlm. 300.
16[16]
al-Maliki, Abd al-Rahman.,M. solahuddin, asas-asas ekonomi islam, (jakarta: pt raja
grafindo persada,2007)
Mendefinisikan harta milik Negara sebagai hak seluruh rakyat,
Hak milik Negara semisal harta yang tidak memiliki ahli waris dan
1. Padang pasir, Gunung, Pantai, dan Tanah Mati yang tidak ada
pemilikinya
Padang pasir, gunung, lembah, tanah mati yang tak terurus, dan
belum pernah ditanami tanaman atau tudak terurus atau tidak dikelola
ِِوالصخر
ّ نيِماِبينِالبحر
ّ َ
َانِرسولِهللاِّصلىِهللاِعليهِوسلمِأقط َعِباللِابنِالحارثِالمز
dan tanah mati yang tidak dimiliki seseorang menjadi milik Negara.
keterangan ini, jelas bahwa padang pasir, gunung, dan tanah mati
muslim.
tertutupi air, seperti yang terdapat diantara kufah dan basrah. Tanah-
tanah tersebut tertutupi dengan air Eufrat dan tigris, daerah yang
terapit oleh dua sungai itu tergenang oleh air hingga maenutupi
kawasan tersebut sehingga tanah itu tidak layak lagi untuk pertanian.
Dan tanah itu tidak cocok untuk pertanian karena air menggenangi
tanah tersebut, maka tanah itu termasuk tanah mati, tanah itu tetap
menjadi milik baitul mal dan milik negar, selama belum ada yang
memiliki.
3. Asy-Syawafis
penguasa atau para pemimpin negara itu, tuan tanah orang yang
terbunuh dalam medan perang, atau tanah orang yang lari dalam
kaum muslim.
bangunan yang dibangun negara dan dibeli dari harta baitul mal, lalu
dan biro milik negara dan sarana apapun yang dibangun negara. Selain
memiliki ahli waris, atau milik orang murtad yang mati atau dihuku
17[17]
Joseph E. Stiglitz, Making Globalization Work: Menyiasati Globalisasi Menuju
Dunia yang Lebih Adil, cet. I, alih bahasa Edrijani Azwaldi, (Bandung: Mizan, 2007), hlm. 213.
Beberapa harta yang dapat dikategorikan ke dalam jenis
dengan orang kafir), fay' (harta yang diperoleh dari musuh tanpa
b. Harta yang berasal dari kharaj (hak kaum muslim atas tanah yang
c. Harta yang berasal dari jizyah (hak yang diberikan Allah kepada
Islam)
f. Harta yang tidak ada ahli warisnya atau kelebihan harta dari sisa
18[18]
http://ichlasulamal.blogspot.com/2009/01/konsep-kepemilikan-dalam-islam.html
Konsep Kepemilikan Dalam Islam.
PENUTUP
Kesimpulan
dikuasai oleh hanya seorang saja. Karena milik umum, maka setiap
secara pribadi.
Pantai, dan Tanah Mati yang tidak ada pemilikinya, Tanah Endapan
ghanimah, anfal, fay' dan khumus. Harta yang berasal dari kharaj.
Harta yang berasal dari jizyah. Harta yang berasal dari daribah
(pajak). Harta yang berasal dari usyur. Harta yang tidak ada ahli
warisnya atau kelebihan harta dari sisa waris. Harta yang ditinggalkan
oleh orang-orang murtad. Harta yang diperoleh secara tidak sah para
shara’. Harta lain milik negara, semisal: padang pasir, gunung, pantai,
Persada.1996.
Menuju Dunia yang Lebih Adil, cet. I, alih bahasa Edrijani Azwaldi,
Al-Islamiyah, Dar Al- Fikr Al-'Arabiy 1976. disadur dari buku Drs. H.
http://ichlasulamal.blogspot.com/2009/01/konsep-kepemilikan-dalam-
https://id.wikipedia.org/wiki/Publik