PENDAHULUAN
Mitral stenosis saat ini masih merupakan kelainan katup yang cukup sering
mitral stenosis di Indonesia tidak ketahui dengan pasti. Berdasarkan data yang
dilaporkan oleh Hasnul et al, mitral stenosis yang diakibatkan demam rematik di
RSUP Dr. M Djamil Padang selama 4 tahun (2009-2012) sebanyak 17,6% dari
seluruh katup.(2)
ventrikel kiri akibat adanya halangan pembukaan katup atau yang disebut juga
dengan pengurangan mitral valve area (MVA) secara sempurna saat fase
serta fibrosis katup. Penyebab lain yang cukup jarang terjadi berupa mitral
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Mitral Stenosis (MS) adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah
dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat penyempitan katup
mitral. (4) Penyakit jantung rematik (PJR) adalah penyebab utama terjadinya mitral
stenosis. Selain itu, dapat pula disebabkan oleh penuaan katup. Stenosis terjadi
2.2 Etiologi
rematik karditis akut. Penyebab lain seperti malignant carsinoid disease, sistemik
bawaan seperti mitral stenosis congenital. Pada penelitian yang dilakukan Iwataki
et al, pasien dengan stenosis aorta degeneratif dapat menyebabkan stenosis mitral
nonreumatik.(6)
2.3 Epidemiologi
2
sekitar 50 sampai 200 / 100.000 per tahun, dimana serangan pertama demam
rematik akut terjadi paling sering antara umur 6 tahun sampai 15 tahun.(1)
rematik (PJR) terus menurun, tetapi di negara berkembang seperti Indonesia, PJR
masih sering dijumpai. Sayangnya, data resmi di Indonesia mengenai penyakit ini
belum ada. Diperkirakan kejadian di negara Asia yang sudah maju seperti Korea
penduduk.(4)
1. Jenis Kelamin
dibanding laki-laki.
2. Usia
progresif yang lebih cepat pada akhir usia remaja atau di awal usia
dewasa.
3
2.5 Patofisiologi
katup.(8) Proses perusakan katup mitral pada demam rematik sebetulnya adalah
grup A. Antibodi terbentuk ternyata tidak hanya menyerang kuman tersebut, tetapi
katup mitral saja, tetapi juga annulus katup. Katup mitral yang terkena rematik
akan menebal, mengalami fibrosis dan terjadi perlengketan pada tepi katup. Hasil
akhir dari proses patologis ini adalah penyempitan area katup mitral seperti mulut
Pada keadaan normal katup mitral mempunyai ukuran 4-6 cm2, bila area
orifisium katup berkurang sampai 2 cm2, maka diperlukan upaya aktif atrium kiri
berupa peningkatan tekanan atrium kiri agar aliran transmitral yang normal
dapat terjadi.(8) Hambatan aliran darah pada katup mitral ini akan menyebabkan
dilatasi atrium kiri maupun vena pulmonalis yang kemudian akan menyebabkan
peningkatan tekanan vena pulmonalis. Proses ini bila berlangsung lama dapat
meningkat, sehingga fase diastolic memendek dan waktu yang diperlukan untuk
4
mengosongkan atrium kiri pendek. Akibat dari kondisi ini, terjadilah peningkatan
tekanan diatrium kiri dan vena pulmonis, yang akhirnya menimbulkan edema
paru.(4)
penyempitan area katup 2-2,5 cm2 atau kurang, dimana pada keadaan tersebut
saat pasien melakukan aktivitas ringan akan menimbulkan exertional dyspnea dari
peningkatan gradient transmitral dan tekanan atrium kiri.(6) Pada MS yang berat
dengan area katup kurang dari 1 cm2, peningkatan gradient katup mitral dan
paru dan dyspnea saat istirahat. Hemoptisis dapat terjadi apabila vena bronchial
pecah dan dilatasi atrium kiri meningkatkan resiko atrial fibrilasi dan
tromboembolisme.(6)
5
Keluhan dan gejala stenosis mitral akan mulai muncul bila luas area katup
mitral menurun sampai seperdua dari normal (<2-2.5 cm2). Dengan bertambah
sempitnya area mitral maka tekanan atrium kiri akan meningkat bersamaan
dengan progresi keluhan. Apabila area mitral <1 cm2 yang berupa stenosis mitral
Keluhan yang lazim dirasakan pasien dengan MS adalah lekas lelah, sesak
nafas bila beraktivitas (dyspnea d’effort) yang makin lama makin berat. Pada MS
yang berat, keluhan sesak nafas dapat timbul saat tidur malam (nocturnal
juga didapatkan keluhan berdebar bila ada irama jantung fibrilasi atrium. Pada
keadaan lebih lanjut bisa ditemukan batuk darah (hemoptysis), akibat pecahnya
Pemeriksaan fisik dapat dijumpai malar facial flush, gambaran pipi yang
merah keunguan yang dikenal sebagai wajah mitral (mitral facies) akibat curah
jantung yang rendah (low cardiac output). Auskultasi dapat dijumpai adanya S1
akan mengeras, hal ini hanya terjadi bila pergerakan katup mitral masih fleksibel.
Bila sudah terdapat kalsifikasi dan atau penebalan katup mitral, S1 akan melemah.
6
terdengar akibat gerakan katup mitral ke ventrikel kiri yang mendadak berhenti.(9)
Opening snap menandai daun katup mitral yang masih lentur ketika membuka
pada fase diastolic. Selain itu, terdengar bising/murmur mid diastolic di daerah
apeks jantung. Panjang murmur ini mencerminkan beratnya MS. Agar lebih jelas
terdengar, gunakan stetoskop bel dan miringkan pasien ke kiri. Pada MS berat
dengan aliran melalui katup mitral yang keci, S1, OS, dan bising mid diastole
memberikan gambaran fibrilasi atrium. Pada foto rontgen toraks ditandai dengan
aorta yang relatif kecil, pinggang jantung mendatar atau bahkan mencembung
untuk menegakkan diagnosis MS. Terlihat penebalan dan pengapuran katup mitral
7
serta apparatus subvalvular, gerakan katup mitral yang terbatas sehingga bentuk
2.8 Penatalaksanaan
dapat di terapi dengan pemberian diuretik. Diet rendah sodium dan nitrat dapat
dapat dilakukan dengan cara intervensi mekanik meliputi intervensi bedah dan
8
2. Open commissurotomy (open mitral valvotomy), dipilih apabila ingin
dilihat dengan jelas keadaan katup mitral dan apabila diduga adanya
Hal yang harus diperhatikan sebelum dilakukan PBMV adalah ada tidaknya
kebocoran katup mitral. Selain itu, skor Wilkins <10 juga menjadi salah satu
mensyaratkan tidak adanya thrombus di atrium kiri, karena thrombus ini bisa
9
BAB III
KESIMPULAN
1. Mitral Stenosis (MS) adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah
dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat penyempitan
katup mitral.
stenosis
intevensi.
10
DAFTAR PUSTAKA
3. Indrajaya, Ghanie. Stenosis Mitral. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
(PKV) 5 Rahasia. 3rd ed. Jakarta: Badan Penerbit FK UI; 2015. p. 280.
http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0735109708004804
https://emedicine.medscape.com/article/155724-overview#a4
https://emedicine.medscape.com/article/758899-overview#a6
11
12