Anda di halaman 1dari 47

1

PENCEMARAN UDARA
LELY RIAWATI, ST., MT.
2

Pencemaran Udara
3

Regulasi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara
4

Pencemaran Udara
Masuknya atau dimasukkannya zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam
udara ambien oleh kegiatan manusia,
sehingga mutu udara ambien turun
sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat
memenuhi fungsinya
5

Pencemaran Udara
Udara ambien adalah udara bebas di permukaan
bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan
mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup
dan unsur lingkungan hidup lainnya.

Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain


yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk
dan/atau dimasukkannya ke dalam udara ambien
yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai
potensi sebagai unsur pencemar;
6

Baku mutu udara ambien


Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas
atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang
ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur
pencemar yang ditenggang keberadaannya
dalam udara ambien
7

Pencemaran Udara
Bahan / zat ke udara (dari Bila dibawah  udara atmosfer
kegiatan manusia dan mempunyai kemampuan ekologis
alam) untuk beradaptasi dan mengadakan
pengendalian alamiah (ecological auto
mechanism) dengan unsur dlm
ekosistem
Angka Batas (Nilai
Bila diatas  Terjadi pencemaran
ambang batas) :
- Kuantitas kontaminan
- Lamanya berlangsung
- Potensinya

Berbeda untuk setiap negara :


tergantung kepentingan nasional
(kesehatan, estetika, pertumbuhan
industri dll)
8

FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN UDARA


1. Faktor internal (alamiah), misal :
• Debu yang berterbangan akibat tiupan angin
• Abu / debu dari letusan gunung berapi serta gas
vulkanik
• Proses pembusukan sampah organik dll
2. Faktor Eksternal (kegiatan manusia) / Antropogenik,
misal :
• Hasil pembakaran bahan bakar fosil
• Debu / serbuk dari kegiatan industri
• Pemakaian zat kimia yang disemprotkan ke udara
9

1. Faktor internal (alamiah),


• Timbul dengan sendirinya
• Tidak dapat dikendalikan tapi
tidak sering terjadi

emisi SO2, H2S, CH4, dan


partikulat (letusan gunung
berapi)
2. Faktor Eksternal 10

(kegiatan manusiaanthropogenik)
11
Jenis & Karakteristik Pencemar Udara
Berdasarkan kondisi fisiknya
Bentuk khusus dari partikel (terkait pencemaran
udara) dibedakan :
a. Mist (kabut)
b. Fog (kabut yg padat/tebal)
c. Smoke (asap)
d. Debu (dust)
e. Fume
12
Jenis & Karakteristik Pencemar Udara
Berdasarkan kondisi fisiknya
a. Mist (kabut) : Partikel cair yang berada dalam
udara karena kondensasi uap air.
b. Fog (kabut yg padat/tebal) : seperti mist tapi
masih dapat dilihat dengan mata telanjang
c. Smoke (asap): partikel karbon (padat) yang
terjadi dari pembakaran tidak sempurna dari
sumber pembakaran yang menggunakan
bahan bakar hidrokarbon berdiameter kurang
dari 0,1 mikron)
13
Jenis & Karakteristik Pencemar Udara
Berdasarkan kondisi fisiknya
d. Dust (debu) : Partikel padat yg terjadi karena
proses mekanis (pemecahan dan reduksi)
terhadap masa padat (masih dipengaruhi
gravitasi)  0,1 – 25 mikron
e. Fume : partikel padat yang terjadi karena
kondensasi dari penguapan logam cair yang
disertai suatu oksidasi di udara  pada pabrik
pengecoran dan peleburan logam  kurang
dari 1 mikron
14
Jenis & Karakteristik Pencemar Udara
Berdasarkan reaksi yang terjadi
a. Pencemar udara primer
b. Pencemar udara sekunder
15
Jenis & Karakteristik Pencemar Udara
Berdasarkan reaksi yang terjadi
a. Pencemar udara primer : Semua pencemar diudara yang ada dalam
bentuk yang hampir tidak berubah (sekitar 90%) / langsung dari sumber
oleh kegiatan manusia (penggunaan bahan bakar minyak/batu bara,
peleburan/pemurnian logam, transportasi dll)
Contoh : partikulat, NOx, CO, SO2

b. Pencemar udara sekunder : Semua pencemar diudara yang sudah


berubah karena reaksi tertentu antara dua atau lebih kontaminan /
polutan atau terbentuk oleh interaksi kimiawi antara pencemar primer
dan senyawa-senyawa penyusun atmosfer alamiah.
Contoh : ozon-O3, Peroxy Acetyl Nitrate (PAN), Asam sulfat, asam
nitrat.
16
Jenis & Karakteristik Pencemar Udara
Berdasarkan reaksi yang terjadi
• Pencemar primer CO dan NO
diemisikan pagi hari dari
kendaraan bermotor
• Puncak konsentrasi CO & NO
terjadi pada waktu pagi hari
• Pencemar sekunder: NO2 dan
O3 terbentuk pada waktu siang
hari (reaksi pencemar primer
dengan sinar matahari)
17

a. Pencemar Udara Primer


1. Karbonmonoksida (CO)
2. Nitrogen oksida (NOx)
3. Hidrokarbon (HC)
4. Sulfur oksida (SOx)
5. Partikel
18

Polutan
19

1. KARBONMONOKSIDA
20

1. Karbonmonoksida
Berasal dari :
a. Pembakaran tidak sempurna (terhadap karbon / komponen yg
mengandung karbon)

2 C + O2  2 CO
2 CO +O2  2CO2

- Bila jumlah oksigen tidak mencukupi


untuk pembakaran sempurna atau
bahan bakar lebih banyak daripada
udara
- Reaksi 1 berlangsung 10 kali lebih
cepat
21

1. Karbonmonoksida
b. Reaksi antara karbondioksida dan komponen yang
mengandung karbon (pada T tinggi)  biasanya terjadi
pada pembakaran di furnace
CO2 + C  2CO

b. Pada T tinggi  karbondioksida terurai menjadi


karbonmonoksida dan atom O (makin tinggi T  gas
CO2 yang terdisosiasi makin banyak)

CO2  CO + O
22

1. Karbonmonoksida
Dari aktivitas manusia ;
• Transportasi  paling banyak, kadar CO di kota
> desa.
• Pembakaran minyak, gas, arang dll
• Proses industri ( besi, petroleum, kertas dll)
• Pembuangan limbah padat
• Kebakaran hutan.
23

1. Karbonmonoksida
CO dengan konsentrasi tinggi  mematikan, dengan
konsentrasi rendah ( <100 ppm)  mengganggu kesehatan
(sistem syaraf  fungsi mental)

Terdapat reaksi antara CO dengan Hb dalam darah 


kemampuan darah dalam mentransfer oksigen berkurang
(Hb berfungsi dalam sistem transport membawa oksigen 
oksihaemoglobin (O2Hb) dari paru-paru ke sel tubuh dan
membawa CO2  karboksihaemoglobin (COHb)
24

2. NITROGEN OKSIDA
25

2. Nitrogen Oksida (NOx)


Di atmosfer jumlah NO > NO2

N2 + O2  2 NO
2 NO +O2  2NO2
26

2. Nitrogen Oksida (NOx)


Jumlah NO yang terdapat diudara dalam keadaan
ekuilibrium dipengaruhi oleh :
1. Suhu pembakaran, semakin tinggi suhu  semakin
tinggi konsentrasi NO.
 Bila suhu diturunkan perlahan-lahan  NO akan terdisosiasi
menjadi N2 dan O2 kembali.
 Bila didinginkan mendadak (biasanya pada proses
pembakaran)  NO banyak terdapat dalam suhu rendah tsb.

2. Selang waktu gas hasil pembakaran terdapat pada


suhu tsb
3. Jumlah kelebihan oksigen tersedia  kelebihan udara
akan mengurangi konsentrasi NO
27

2. Nitrogen Oksida (NOx)


Oleh aktivitas bakteri Tidak bermasalah 
NOx  terbanyak tersebar merata

Oleh aktivitas
manusia

• Kota  kadar NOx 10-100x


bermasalah  lbh besar dari pedesaan
jumlahnya • Dipengaruhi kepadatan
meningkat pada penduduk  pembakaran 
kendaraan bermotor,
daerah tertentu
produksi dll
28

2. Nitrogen Oksida (NOx)


NOx  berperan dalam pembentukan oksidan
fotokimia (komponen berbahaya dalam asap)

Terjadi bila terdapat polutan yg akibatkan reaksi


yang melibatkan NO dan NO2 (disebut Siklus
fotolitik NO2 )
2. Nitrogen Oksida 29

Siklus reaksi fotolitik NO2 Keberadaan NOx


dipengaruhi oleh
sinar matahari
Energi sinar
matahari
(ultraviolet)

O2
NO2

NO
O

O3
O2
2. Nitrogen Oksida 30

Siklus fotolitik NO2


NO2 mengabsorbsi energi dalam bentuk sinar
ultraviolet dari matahari.

Digunakan untuk memecah NO2 menjadi molekul


NO dan atom oksigen (sangat reaktif)

Atom O akan bereaksi dengan O2 diatmosfir  O3


(polutan sekunder)

Ozon bereaksi dengan NO membentuk NO2 dan


O2
31

3. HIDROKARBON
(HC)
32

3. HIDROKARBON (HC)
Terdiri dari hidrogen dan karbon
Pada suhu kamar :
• 1-4 atom karbon  gas (sering menimbulkan
pencemaran udara)
• 5 atau lebih  cair atau padat (semakin tinggi jumlah
karbon cenderung berbentuk padat)
HC gas  tercampur dengan gas-gas hasil buangan
lainnya. HC cair  membentuk semacam kabut minyak.
HC padat  membentuk asap yang pekat dan akhirnya
menggumpal menjadi debu
33
34

3. SUMBER PENCEMAR HIDROKARBON (HC)


Kegiatan industri industri plastik, resin, pigmen, zat warna,
pestisida dan pemrosesan karet.
Sarana transportasi kondisi mesin yang kurang baik akan
menghasilkan HC. Umumnya pada pagi dan sore hari  HC di
udara tinggi, siang & malam hari  menurun.
Proses biologi aktivitas geothermal seperti explorasi dan
pemanfaatan gas alam dan minyak bumi : misal metana.
Proses dekomposisi bahan organik pada permukaan tanah
Pembuangan sampah, kebakaran hutan dan kegiatan manusia
lainnya
35

4. Sulfur Oksida
(SOx)
36

4. Sulfur Oksida (SOx)


Pencemaran oleh sulfur oksida (SOx) :
• SO2 (sulfur dioksida)  bau tajam (mulai terdeteksi 0,3 –
1 ppm), tidak terbakar diudara
• SO3 (sulfur trioksida) reaktif, mudah bereaksi dengan
uap air di udara  H2SO4 (reaktifpengkaratan)
Pembakaran bahan yang mengandung sulfur 
menghasilkan sulfur oksida (SOx).
SO2 selalu terbentuk dalam jumlah terbesar (tidak
dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia)
37

4. Sulfur Oksida (SOx)


Mekanisme pembentukan SOx
S + O2  SO2
2SO2 + O2  2SO3
Setelah berada di atmosfer, sebagian SO2 akan
diubah menjadi SO3 (kemudian menjadi H2SO4)
oleh proses-proses fotolitik dan katalitik. Jumlah
SO2 yang teroksidasi menjadi SO3 dipengaruhi
oleh beberapa faktor termasuk jumlah air yang
tersedia, intensitas, waktu dan distribusi
spektrum sinar matahari
38

4. Sulfur Oksida (SOx)


• H2SO4 di atmosfer lebih tinggi dari hasil emisi SO3
yang lain berasal dari mekanisme-mekanisme lain
• SO3 biasanya diproduksi dalam jumlah kecil selama
pembakaran reaksi pembentukan SO3 berlangsung
sangat lambat pada suhu relatif rendah (misalnya
pada 200oC), kecepatan reaksi meningkat dengan
kenaikan suhu.
• SO3 di udara dalam bentuk gas terjadi jika konsentrasi
uap air sangat rendah. Bila agak tinggi SO3 dan air
akan bergabung membentuk droplet asam sulfat
(H2SO4).
SO + H O  H SO
39

4. Sulfur Oksida (SOx)


Sulfur di atmosfer :
Sepertiga  aktivitas manusia (kebanyakan
dalam bentuk SO2) terkonsentrasi pada
daerah tertentu / distribusinya tidak merata
Dua pertiga  sumber-sumber alam seperti
volcano (terdapat juga dalam bentuk H2S dan
oksida)
Gas H2S dihasilkan oleh
pembusukan bahan
organik, letusan gunung
berapi , industri
40

5. Partikel
Komponen partikel dan bentuk yang umum 41

terdapat di udara
KOMPONEN BENTUK
Besi Fe2O3,Fe3O4
Magnesium MgO
Kalsium CaO
Aluminium Al2O3
Sulfur SO2
Titanium TiO2
Karbonat CO3ˉ
Silikon SiO2
Fosfor P2O5
Kalium K2O
Natrium Na2O
Lain-lain
42

Sumber pencemaran partikel


Peristiwa alami :
• Debu tanah/pasir halus yang terbang terbawa
oleh angin kencang.
• Abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar
ke udara akibat letusan gunung berapi.
• Semburan uap air panas di sekitar daerah
sumber panas bumi di daerah pegunungan.
43

Sumber pencemaran partikel


Kegiatan manusia:
• Pembakaran bahan bakar dari sumbernya
• Proses industri
• Kebakaran hutan
• Transportasi
44
Partikel yang masuk ke dalam paru-paru
dapat membahayakan manusia
a. Sifat-sifat kimia dan fisik dari partikel tersebut
mungkin beracun
b. Partikel yang masuk tersebut bersifat inert
c. Partikel tersebut membawa molekul-molekul
gas berbahaya dengan cara mengabsorbsi
maupun mengadsorpsi yang menyebabkan
molekul-molekul gas tersebut dapat mencapai
dan tertinggal dalam paru-paru.
45

5. Partikel
Selain gas, polutan udara terdapat dalam bentuk
partikel kecil padat dan droplet cairan

Menurut WHO, ukuran partikel debu yang dapat


masuk kedalam saluran pernafasan manusia 
0,1 µm sampai 10 µm dan berada sebagai
suspended particulate matter (partikulat
melayang dengan ukuran ≤ 10 µm dan dikenal
dengan nama PM10).
46

DAMPAK NEGATIF DARI PARTIKEL


PM10  bersifat akut pada saluran pernafasan
bagian bawah seperti pneumonia dan bronchitis
baik pada anak-anak maupun pada orang
dewasa.
Mist asam sulfat (H2SO4)  menyebabkan ISPA
(mengiritasi membran mukosa saluran pernafasan
 dapat merusak saluran pelindung pernafasan
(bulu hidung, silia, selaput lendir)  kuman dapat
mudah masuk kedalam tubuh dan menimbulkan
penyakit infeksi saluran nafas akut
47

Selamat
Belajar…

Anda mungkin juga menyukai