Anda di halaman 1dari 20

JURNAL ILMIAH

PERANAN DAN MEKANISME KERJA PROFESI PENUNJANG PASAR


MODAL MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995
TENTANG PASAR MODAL

Oleh :
LEKE CITRA GALERIA PUTRI
D1A009145

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2013
Halaman Pengesahan Jurnal Ilmiah

PERANAN DAN MEKANISME KERJA PROFESI PENUNJANG PASAR


MODAL MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995
TENTANG PASAR MODAL

Oleh :
LEKE CITRA GALERIA PUTRI
D1A009145

Menyetujui,

Mataram, 30 April 2013

Pembimbing Utama,

Agus Budiarto,SH.,M.Hum
NIP.131689955
PERANAN DAN MEKANISME KERJA PROFESI PENUNJANG PASAR
MODAL MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995
TENTANG PASAR MODAL
Leke Citra Galeria Putri
D1A009145

ABSTRAK
Penelitaan ini bertujuan untuk menganalisis peranan dan mekanisme kerja Profesi
Penunjang Pasar Modal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif dengan
pendekatan peraturan perundang-undangan dan konseptual.
Penelitian menyatakan bahwa peranan Profesi Penunjang Pasar Modal adalah untuk
membantu emiten dalam rangka penawaran umum dan mekanisme kerjanya dengan
cara melaksanakan peranannya untuk kemudian hasilnya akan dituangkan ke dalam
prospektus.
Simpulannya adalah peranan dan mekanisme kerja Profesi Penunjang Pasar Modal
untuk membantu emiten dalam rangka penawaran umum dengan cara melakukan
pemeriksaan dan memberikan pendapatnya kepada emiten untuk kemudian
diterbitkan ke dalam prospektus.
Kata Kunci: Profesi Penunjang, Pasar Modal, Penawaran Umum, Emiten

ROLE AND WORKING MECHANISM OF THE CAPITAL MARKET


SUPPORTING PROFESSIONALS STATUTORY NUMBER 18 OF 1995
ABOUT CAPITAL MARKET
ABSTRACT
This research aims to analyze role and working mechanism of the Capital Market
Supporting Professionals. This research uses normative research with statute
approach and conceptual.
Research explain that role of the Capital Market Supporting Professionals is to assist
issuer in order to go public and the working mechanism with implement the role and
then the results will be poured into the prospectus.
The conclusion is role and working mechanism of the Capital Market Supporting
Professionals to assist issuer in order to go public with examination and give them
opinion to issuer and then to published into prospectus.
Keyword: Supporting Professionals, Capital Market, Go Public, Issuer
PENDAHULUAN

Pasar Modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek, dimana dalam hal ini Pasar Modal sebagai penghubung

antara investor yang membutuhkan investasi dengan perusahaan yang membutuhkan

dana (emiten) yang mempunyai tujuan jangka panjang. Investor adalah orang atau

badan hukum yang menanamkan dananya pada perusahaan yang membutuhkan dana,

sedangkan emiten adalah perusahaan yang melakukan penawaran umum untuk

mendapatkan dana. Dana yang diperdagangkan dalam Pasar Modal diwujudkan

dalam bentuk efek yang merupakan surat berharga yaitu yang berbentuk surat

pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, dan tanda bukti utang.

Unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap

derivatif efek.

Profesi Penunjang Pasar Modal juga berperan dalam kegiatan di Pasar Modal.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal mengatur mengenai

Profesi Penunjang Pasar Modal sebagai salah satu pelaku dalam Pasar Modal, Profesi

Penunjang Pasar Modal harus ikut membantu mengembangkan Pasar Modal dan turut

bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkenaan dengan kewajibannya. Tanggung

jawab utama dari Profesi Penunjang Pasar Modal adalah membantu emiten dalam

proses go public dan melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip keterbukaan. Dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Profesi Penunjang Pasar Modal perlu
memiliki pengetahuan yang memadai mengenai Undang-Undang Pasar Modal dan

peraturan pelaksananya serta ikut bertanggung jawab terhadap kepatuhan dan

ketaatan emiten yang menjadi nasabah mereka untuk selalu mengikuti ketentuan di

bidang Pasar Modal.

Profesi Penunjang Pasar Modal dalam menjalankan tugasnya wajib

menegakkan prinsip keterbukaan (disclosure) dimana masing-masing Profesi

Penunjang Pasar Modal harus memberikan seluruh informasi yang penting tentang

perusahaan yang akan go public tersebut kepada pemodal dan/atau masyarakat. Di

sisi lain, masing-masing Profesi Penunjang Pasar Modal juga dihadapkan pada

kewajiban menegakkan prinsip rahasia jabatan yang mewajibkan mereka untuk

menyimpan keterangan dan informasi penting mengenai perusahaan yang akan go

public tersebut. Adanya kewajiban untuk menegakkan 2 (dua) prinsip yang secara

filosofis tidak sejalan antara satu dengan yang lainnya ini membawa Profesi

Penunjang Pasar Modal pada posisi yang dilematis, masing-masing Profesi

Penunjang Pasar Modal diharuskan mempunyai kemampuan untuk menyeimbangkan

pelaksanaan kedua prinsip ini, sedangkan di lain sisi Profesi Penunjang Pasar Modal

bekerja untuk emiten dalam menerbitkan prospektus, sehingga Profesi Penunjang

Pasar Modal dihadapkan dengan kepentingan emiten. Selain itu juga perlu diketahui

mengenai mekanisme kerja Profesi Penunjang Pasar Modal, sebab ada kaitannya

dengan prospektus.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka

dapat dirumuskan permasalahan yaitu: 1) Bagaimanakah peranan Profesi Penunjang

Pasar Modal dalam perdagangan di Pasar Modal Menurut Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1995 Tentang Pasar Modal?; 2) Bagaimanakah mekanisme kerja Profesi

Penunjang Pasar Modal?.

Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk

mengetahui peranan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam perdagangan di Pasar

Modal Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dan

mengetahui mekanisme kerja Profesi Penunjang Pasar Modal; 2) Adapun manfaat

dari dilakukannya penelitian ini antara lain: Manfaat secara akademis untuk

memenuhi persyaratan dalam mencapai derajat S-1 Program Studi Ilmu Hukum pada

Fakultas Hukum Universitas Mataram. Manfaat secara teoritis diharapkan dapat

memberikan kontribusi pemikiran dalam bidang hukum yang menyangkut dengan

hukum bisnis terutama yang terkait dengan Profesi Penunjang Pasar Modal. Manfaat

secara praktis diharapkan dapat memberikan pemikiran dan menambah ilmu

pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan bagi masyarakat terutama para

pengusaha dan investor agar dapat mengetahui lebih dalam mengenai Profesi

Penunjang Pasar Modal.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif dengan pendekatan

Statue Approach dan Conceptual Approach. Bahan hukum yang digunakan adalah

bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Sedangkan pengumpulan bahan hukum
dilakukan dengan studi dokumen dan analisis bahan hukum dilakukan dengan analisis

kualitatif yang menarik kesimpulan secara deduktif.

PEMBAHASAN

A. Peranan Profesi Penunjang Pasar Modal Menurut Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal mengatur

mengenai Profesi Penunjang Pasar Modal. Menurut Pasal 64 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Profesi Penunjang Pasar

Modal terdiri dari:

a. Akuntan Publik.
b. Konsultan Hukum.
c. Penilai.
d. Notaris.
e. Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Lebih lanjut berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995

Tentang Pasar Modal, maka dibuat Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun

1995 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal yang

menjadi dasar dalam menyelenggarakan kegiatan di Pasar Modal, dimana


Pasal 56 ayat (1) Peraturan Pemerintah ini menyatakan bahwa kegiatan

Profesi Penunjang Pasar Modal dapat dilakukan oleh:

a. Akuntan Publik.
b. Konsultan Hukum.
c. Penilai.
d. Notaris.

1. Notaris

Peranan notaris dalam Pasar Modal adalah membantu emiten

dalam rangka melakukan penawaran umum (go public) dengan cara

membuat dan mengaktakan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk

kepentingan Pasar Modal, seperti: pembuatan berita acara RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham), penyusunan Anggaran Dasar, membuat Akte

Perubahan Anggaran Dasar, serta menyiapkan kontrak-kontrak atau

perjanjian emiten dengan pihak ketiga.

2. Akuntan Publik

Peranan akuntan publik dalam Pasar Modal adalah untuk

membantu emiten dalam rangka penawaran umum (go public) dengan cara

mengungkapkan informasi keuangan emiten melalui pemeriksaan atas

kelayakan dari laporan keuangan emiten, seperti: neraca, laporan

rugi/laba, dan laporan perubahan modal emiten. Dimana setelah

melakukan pemeriksaan atas kelayakan dari laporan keuangan emiten

tersebut, akuntan publik memberikan pendapatnya mengenai kewajaran


atas data yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut. Menurut Pasal

69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

menyatakan bahwa “laporan keuangan yang disampaikan kepada

Bapepam wajib disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku

umum”.

3. Penilai

Peranan penilai dalam Pasar Modal adalah untuk membantu

emiten dalam rangka penawaran umum (go public) dengan cara menilai

kewajaran dari harta milik perusahaan (aktiva) baik harta berwujud

maupun harta tidak berwujud. Penilai akan menilai berapa nilai yang

wajar sebelum dan setelah dilakukan penilaian secara cermat sesuai

dengan standar penilaian yang berlaku dan penilaian yang dilakukan

secara independen sehingga seluruh nilai aktiva dapat diketahui secara

benar dan tepat. Dalam melakukan penilaian, penilai harus memberikan

penilaian berdasarkan prinsip keterbukaan, dimana harus memberikan

informasi mengenai hasil penilaian secara terbuka tanpa ada yang

disembunyikan dan melaksanakan penilaian secara independen tanpa ada

pengaruh dari emiten walaupun penilai bekerja untuk emiten.

Penilaian aktiva yang dilakukan oleh penilai terhadap suatu

perusahaan dalam rangka go public harus memperhatikan beberapa faktor,

di antaranya:
a. Lokasi harta yang di nilai.

b. Kondisi fisik.

c. Kenaikan nilai penyusutan.

d. Tingkat teknologi yang di gunakan.

e. Metode penilaian.

4. Konsultan Hukum

Peranan konsultan hukum dalam Pasar Modal adalah untuk

membantu emiten dalam rangka penawaran umum (go public) dengan cara

melakukan pemeriksaan dari segi hukum (legal audit) terhadap dokumen-

dokumen yang dimiliki oleh emiten dan memberikan pendapat hukum

(legal opinion) terhadap dokumen-dokumen tersebut yang diberikan

secara independen dan terbuka sesuai dengan kode etik konsultan hukum.

Dokumen-dokumen yang perlu mendapat pernyataan dan

penelitian dari konsultan hukum adalah antara lain mengenai:

a. Akta Pendirian atau Anggaran Dasar emiten beserta perubahan-

perubahannya.

b. Izin usaha emiten menurut ketentuan yang berlaku.

c. Bukti kepemilikan atau penguasaan harta kekayaan emiten, terutama

aktiva tetap perlu di ketahui status kepemilikannya.

d. Perjanjian emiten dengan pihak lainnya.

e. Penyetoran modal oleh pemegang saham sebelum go public.


f. Perkara baik perdata maupun pidana yang menyangkut emiten atau

pengurusnya.

B. Mekanisme Kerja Profesi Penunjang Pasar Modal

Berikut ini penulis akan menguraikan satu persatu mengenai

mekanisme kerja Profesi Penunjang Pasar Modal.

1. Notaris

Mekanisme kerja notaris dilakukan dari awal emiten akan menjual

efeknya di Pasar Modal, dimana pada saat rencana awal emiten untuk

menjual efeknya di Pasar Modal terlebih dahulu dibicarakan dan disetujui

dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), kemudian hasil RUPS

tersebut dicatatkan dalam berita acara RUPS yang disahkan oleh notaris.

Setelah mensahkan berita acara RUPS, notaris juga membuat akta

perubahan Anggaran Dasar emiten, serta membuat perjanjian-perjanjian

yang dibutuhkan oleh emiten untuk berhubungan dengan pihak ketiga.

Mekanisme kerja notaris harus dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang

Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris.

2. Akuntan Publik

Mekanisme kerja akuntan publik adalah dengan cara melakukan

pemeriksaan terhadap kelayakan laporan keuangan yang dimiliki oleh

emiten, seperti: pemeriksaan terhadap neraca, laporan rugi/laba, dan


laporan perubahan modal. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap

laporan keuangan emiten, akuntan publik memberikan pendapatnya

mengenai kewajaran data yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut

dan mengungkapkan informasi yang didapatkan dari hasil pemeriksaan

tersebut. Pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik harus

berdasarkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan harus melakukan

pemeriksaan dengan memperhatikan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Mekanisme kerja akuntan publik pelaksanaannya harus dilakukan

berdasarkan Kode Etik Profesi Akuntan Publik.

3. Penilai

Mekanisme kerja penilai adalah dengan cara melakukan penilaian

terhadap kewajaran dari harta milik (aktiva) yang dimiliki oleh emiten.

Penilai akan menilai berapa nilai pertambahan atau penyusutan dari aktiva

yang dimiliki oleh emiten dan berapa nilai yang wajar sebelum dan

sesudah dilakukan penilaian terhadap aktiva tersebut sehingga nilai aktiva

dapat diketahui secara jelas dan benar. Hasil penilaian yang dilakukan

oleh penilai selanjutnya dituangkan dalam bentuk laporan. Mekanisme

kerja penilai pelaksanaannya harus dilakukan berdasarkan Kode Etik

Penilai Indonesia.

4. Konsultan Hukum
Mekanisme kerja konsultan hukum adalah dengan cara melakukan

pemeriksaan dari segi hukum (legal audit) terhadap dokumen-dokumen

yang dimiliki oleh emiten, dimana hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh

konsultan hukum akan dijadikan dasar oleh konsultan hukum untuk

memberikan pendapat hukum (legal opinion). Mekanisme kerja konsultan

hukum pelaksanaannya harus dilakukan berdasarkan Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat, Kode Etik Advokat Indonesia,

dan Kode Etik Himpunan Konsultan Hukum Indonesia.

Mekanisme kerja masing-masing Profesi Penunjang Pasar Modal hasil

akhirnya akan diserahkan kepada konsultan hukum, dimana dalam

menjalankan mekanisme kerjanya, masing-masing Profesi Penunjang Pasar

Modal wajib melakukan pemeriksaan dan memberikan pendapatnya secara

jujur dan mandiri tanpa ada pengaruh dari pihak manapun serta harus

menegakkan prinsip keterbukaan. Kemudian konsultan hukum akan

melakukan penilaian terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Profesi

Penunjang Pasar Modal yang lainnya dengan melakukan pemeriksaan dari

segi hukum (legal audit) yang kemudian akan dijadikan dasar untuk

memberikan pendapat hukum (legal opinion). Setelah itu, maka hasil

penilaian secara keseluruhan dari Profesi Penunjang Pasar Modal yang

dilakukan oleh konsultan hukum akan di tuangkan ke dalam prospektus.


Mekanisme kerja masing-masing Profesi Penunjang Pasar Modal

dilakukan sesuai dengan kode etik profesinya yang wajib menegakkan prinsip

rahasia jabatan untuk menyimpan atau merahasiakan informasi yang penting

mengenai emiten, di sisi lain Profesi Penunjang Pasar Modal bekerja untuk

emiten dalam menerbitkan prospektus sehingga dihadapkan dengan

kepentingan emiten. Namun, di lain sisi pula masing-masing Profesi

Penunjang Pasar Modal harus menegakkan prinsip keterbukaam untuk

memberikan seluruh informasi yang ada mengenai keadaan emiten yang

sebenarnya. Hal yang tidak sejalan satu dengan yang lainnya, sehingga

membawa Profesi Penunjang Pasar Modal pada posisi yang dilematis. Dalam

kode etik masing-masing Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan bahwa

mereka harus selalu memegang rahasia jabatan tentang informasi mengenai

keadaan emiten yang sebenarnya dan wajib menjaga rahasia itu, kecuali

apabila diwajibkan oleh Undang-Undang, dimana dalam hal ini Pasal 1 angka

25 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal menyatakan

mengenai prinsip keterbukaan, sehingga Profesi Penunjang Pasar Modal dapat

untuk membuka informasi mengenai keadaan emiten yang sebenarnya untuk

dapat menegakkan prinsip keterbukaan. Solusinya agar Profesi Penunjang

Pasar Modal tidak dalam posisi yang dilematis, maka Profesi Penunjang Pasar

Modal harus menegakkan prinsip keterbukaan dengan melakukan

pemeriksaan dan memberikan pendapatnya secara independen, jujur, mandiri,

dan tidak memihak kepada siapapun. Jika tidak melakukan hal tersebut, maka
akan menghasilkan informasi yang menyesatkan atau tidak benar sehingga

Profesi Penunjang Pasar Modal bertanggung jawab atas informasi yang

menyesatkan atau tidak benar tersebut.


PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut: 1) Peranan Profesi Penunjang Pasar Modal

adalah membantu emiten dalam rangka melakukan penawaran umum (go

public) yang dilakukan oleh notaris dengan cara membuat dan mengaktakan

dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kepentingan Pasar Modal, akuntan

publik mengungkapkan informasi keuangan emiten melalui pemeriksaan atas

kelayakan dari laporan keuangan emiten, penilai menilai kewajaran dari harta

milik perusahaan (aktiva) baik harta berwujud maupun harta tidak berwujud,

konsultan hukum melakukan pemeriksaan dari segi hukum (legal audit) dan

memberikan pendapat hukum (legal opinion) terhadap dokumen-dokumen

tersebut. 2) Mekanisme kerja masing-masing Profesi Penunjang Pasar Modal

hasil akhirnya akan diserahkan kepada konsultan hukum. Konsultan hukum

akan melakukan penilaian terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh

Profesi Penunjang Pasar Modal yang lainnya dimana dalam menjalankan

mekanisme kerjannya masing-masing Profesi Penunjang Pasar Modal wajib

melakukan pemeriksaan dan memberikan pendapatnya secara jujur dan

mandiri tanpa ada pengaruh dari pihak manapun serta harus menegakkan

prinsip keterbukaan. Penilaian dilakukan oleh konsultan hukum dengan

melakukan pemeriksaan dari segi hukum (legal audit) yang kemudian akan
dijadikan dasar untuk memberikan pendapat hukum (legal opinion). Setelah

konsultan hukum memberikan penilaian dan pendapatnya, maka hasil

penilaian secara keseluruhan dari Profesi Penunjang Pasar Modal yang

dilakukan oleh konsultan hukum akan di tuangkan ke dalam prospektus.

B. Saran-saran

Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka penulis mengajukan

beberapa saran sebagai berikut: 1) Profesi Penunjang Pasar Modal harus

melakukan peranannya dengan baik dan benar sesuai dengan tugas yang telah

ditentukan serta melakukan pemeriksaan dan memberikan pendapatnya secara

independen sesuai dengan standar yang ada dan sesuai dengan kode etik

masing-masing Profesi Penunjang Pasar Modal tersebut tanpa dipengaruhi

oleh pihak manapun. 2) Profesi Penunjang Pasar Modal harus melakukan

mekanisme kerjanya berdasarkan prinsip keterbukaan (disclosure), dimana

semua hal yang berkaitan dengan informasi tentang emiten yang diperiksa dan

diberikan pendapatnya harus terbuka tanpa menutupi keadaan emiten yang

sebenarnya agar informasi yang diberikan tidak menyesatkan investor serta

menjalankan mekanisme kerjanya atas dasar kode etik dan standar profesi

yang ditetapkan oleh asosiasi masing-masing Profesi Penunjang Pasar Modal.


DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Amiruddin; H. Zainal Asikin. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Ed.


1-5. Jakarta: Rajawali Pers.

Budiarto Agus. 2004. Pengantar Hukum Pasar Modal. Cet. Pertama.


Mataram: Universitas Mataram Press.

Fuady, Munir. 2001. Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum) Buku Kesatu.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Iskandar, Irfan. Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian. Jakarta:


Djambatan.

Hariyani, Iswi: R. Serfianto. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal. Cet.
Pertama. Jakarta: Visi Media.

Mitra Dana, Yayasan. 1991. Penuntun Pelaku Pasar Modal Indonesia.


Jakarta: Yayasan Mitra Dana.

Nasarudin, M. Irsan; Indra Surya. 2004. Aspek Hukum Pasar Modal


Indonesia. Jakarta: Kencana.

Sumantoro. 1988. Aspek-Aspek Hukum dan Potensi Pasar Modal Di


Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Surya, Indra. 2009. Transaksi Benturan Kepentingan Di Pasar Modal


Indonesia. Jakarta: Lembaga Studi Hukum dan Ekonomi Fakultas
Hukum Universitas Indonesia.

Sutedi, Adrian. 2009. Segi-Segi Hukum Pasar Modal. Cet. Pertama. Bogor:
Ghalia Indonesia.

Widjaja, Gunawan; Jono. 2006. Seri Pengetahuan Pasar Modal Penerbitan


Obligasi dan Peran Serta Tanggung Jawab Wali Amanat Dalam Pasar
Modal. Jakarta: Kencana.
B. Peraturan-Peraturan

Indonesia, Undang-undang Tentang Pasar Modal. UU No. 8 Tahun 1995.


LN. No. 64 Tahun 1995. TLN No. 3608

Indonesia, Undang-undang Tentang Advokat. UU No. 18 Tahun 2003. LN.


No. 49 Tahun 2003. TLN. No. 4288

Indonesia, Undang-undang Tentang Jabatan Notaris. UU No. 30 Tahun 2004.


LN. No. 117 Tahun 2004. TLN. No. 4432

Indonesia, Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Di


Bidang Pasar Modal. PP No. 45 Tahun 1995. LN No. 86 Tahun 1995.
TLN. No. 3617

Indonesia, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Tentang


Pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal, No. KEP-37/PM/1996

Indonesia, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Tentang


Pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal, No. KEP-09/PM/2005

Kode Etik Notaris

Kode Etik Akuntan Publik

Kode Etik Penilai

Kode Etik Advokat

C. Website

http://www.google.com/Peranan Profesi Penunjang Pasar Modal, diakses pada


hari minggu, 25 November 2012 pkl.11.52.

http://www.blogspot.com/Pasar Modal, diakses pada hari senin, 24 September


2012 pkl.21.32.

http://www.wordpress.com/Definisi Efek, diakses pada hari minggu, 14


Oktober 2012 pkl.20.20.

Anda mungkin juga menyukai