Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN HASIL STUDI LAPANGAN

Internalisasi Nilai-Nilai ANEKA dalam Instansi


(Internalisasi Nilai-Nilai ANEKA di Jurusan Keperawatan Gigi,
Poltekkes Kemkes Makassar)

Latsar Angkatan IV, CPNS Golongan III


Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Oleh:

FEBRIANI SAFITRI

BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN


MAKASSAR
2018

i
ANGGOTA KELOMPOK 1:

NAMA UNIT KERJA Observasi Nilai


ANEKA
1. Andi Muhammad Anwar Universitas Hasanuddin Akuntabilitas
2. Ahmad Firman Tarta Universitas Halu Oleo Akuntabilitas
3. Citra Marhan Universitas Halu Oleo Nasionalisme
4. Arung Gihna Mayapada Universitas Taddulako Nasionalisme
5. Amalia Buntu Universitas Taddulako Etika Publik
6. Ikhwan Abduh Universitas Taddulako Etika Publik
7. Friska Sari Gracia Sinaga Universitas Cenderawasih Etika Publik
8. Febriani Safitri Universitas Cenderawasih Komitmen Mutu
9. Helen Try Juniasti Universitas Cenderawasih Komitmen Mutu
10. Achmad Ferdiansyah Institut Teknologi Sepuluh Komitmen Mutu
Pradana Putra November
11. Syifania Hanifah Samara Universitas Erlangga Anti korupsi
12. Fitriya Handayani Universitas Borneo Tarakan Anti Korupsi
13. Idris Universitas Negeri Malang Anti Korupsi

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karunia serta kesehatan yang telah diberikan sehingga studi lapangan

“Internalisasi nilai-nilai ANEKA” yang dilaksanakan di lingkungan Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Makassar selesai sesuai

waktu yang direncanakan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan

tersebut, maka peserta latsar ditugaskan untuk menyusun laporan yang merupakan

rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 4 Kementerian

Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2018.

Laporan ini merupakan laporan individu/perseorangan yang harus

dikumpulkan oleh setiap peserta latsar CPNS kepada panitia sebagai bentuk

partisipasinya dalam kegiatan studi lapangan. Laporan ini memuat tentang

pembahasan hasil pengamatan implementasi salah satu nilai dari ANEKA (Nilai

Komiten Mutu) di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemkes Makassar.

Laporan hasil studi lapangan di Poltekkes Kemenkes Makassar disusun

dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat

memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak

terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan

laporan ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih

ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Karena itu,

kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan untuk penyempurnaan laporan ini.

Penulis berharap semoga laporan hasil studi lapangan di Poltekkes Kemenkes

iii
Makassar bermanfaat untuk penulis sebagai peserta latsar CPNS dan Instansi yang

menjadi objek pengamatan.

Makassar, September 2018

Febriani Safitri

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
ANGGOTA KELOMPOK...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3. Sasaran ...................................................................................................... 2
1.4. Waktu dan Tempat.................................................................................... 2
BAB II PROSES KEGIATAN STUDI LAPANGAN............................................ 4
2.1 Gambaran Umum Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Makassar ................................................................................................... 4
2.2 Proses Kegiatan Studi Lapangan .............................................................. 5
BAB III HASIL KEGIATAN STUDI LAPANGAN ............................................. 7
3.1 Hasil Observasi dan Pembelajaran yang Didapatkan ............................... 7
3.2 Masalah dan Solusi ................................................................................. 28
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Tata Tertib Klinik.................................................................................. 8
Gambar 2. Ruang Dosen Jurusan Keperawatan Gigi.............................................. 8
Gambar 3. Kotak Surat............................................................................................ 9
Gambar 4. SOP Mutu.............................................................................................. 9
Gambar 5. Handscrub di setiap ruangan, terutama di Laboratorium .................... 10
Gambar 6. Tempat APAR, namun tidak ditemukan APARnya............................ 10
Gambar 7. Toilet di lantai 1 .................................................................................. 11
Gambar 8. Toilet di lantai 2 .................................................................................. 11
Gambar 9. PMB di Jurusan Keperawatan Gigi ..................................................... 11
Gambar 10. Poster-poster, tata tertib, dan visi misi Jurusan di dinding ruangan.. 13
Gambar 11. Janji Layanan sebagai bentuk komitmen mutu ................................. 13
Gambar 12. Finger Print sebagai alat presensi dosen dan pegawai ...................... 13
Gambar 13. Presensi Mahasiswa .......................................................................... 13
Gambar 14. Keterbukaan Ketua dam Sekretaris Jurusan Keperawatan Gigi........ 17
Gambar 15. Peralatan di Laboratorium Keperawatan Gigi................................... 18
Gambar 16. SOP di Laboratorium Keperawatan Gigi .......................................... 18
Gambar 17. Tata Tertib Penggunaan Alat Laboratorium...................................... 19
Gambar 18. Ketersediaan Mobil Dinas di Lingkungan Jurusan ........................... 19
Gambar 20. Informasi lokasi gedung dan jalur evakuasi...................................... 20
Gambar 20. Visi dan Misi Jurusan Keperawatan Gigi.......................................... 21
Gambar 21. Salah satu SOP di Jurusan Keperawatan Gigi................................... 21
Gambar 22. Kotak Saran di BEM Jurusan Keperawatan Gigi.............................. 22
Gambar 23. Ruang pembimbing yang menyatu dengan laboratorium ................. 22
Gambar 24. Desain ruangan dengan segmentasi anak-anak ................................. 23
Gambar 25. Brosur Perawatan Kesehatan Gigi dengan gambar-gambar yang
menarik ............................................................................................ 23
Gambar 26. Kalender Akademik Jurusan Keperawatan Gigi ............................... 24
Gambar 27. Pusat Informasi yang mudah diakses ................................................ 24
Gambar 28. Pihak yang melanggar aturan parkir.................................................. 27

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PNS (Pegawai Negeri Sipil) memiliki peran strategis dalam merumuskan
kebijakan publik sampai dengan mengimplementasikan kebijakan tersebut.
Undang-undang No. 5 tahun 2014 telah mengamanatkan bahwa PNS harus
memiliki integritas, profesional, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme,
dan mampu menyelenggarakan pelayanan publik secara prima. Selain itu, PNS
juga merupakan unsur perekat dan pemersatu bangsa yang berperan penting dalam
pencapaian cita-cita bangsa dan perwujudan tujuan negara. Maka dari itu,
penguatan dan pembangunan karakter pada para calon PNS perlu dilakukan sejak
dini untuk menghasilkan PNS profesional yang berkarakter sehingga mampu
menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien.
Pelatihan Dasar (latsar) CPNS merupakan salah satu langkah awal yang
dilakukan pemerintah dalam mengkaderisasi para CPNS sebelum memasuki dunia
PNS sepenuhnya. Latsar CPNS bertujuan untuk menginternalisasikan dan
menghabituasikan nilai-nilai dasar CPNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) pada diri setiap CPNS.
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 21 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III, latsar
CPNS memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal sehingga para CPNS
mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dan menjadikannya sebagai
sebuah kebiasaan.
Studi lapangan merupakan salah satu pembelajaran non klasikal pada
Latsar CPNS. Studi lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi
pengimplementasian nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) pada suatu instansi yang mana nilai-
nilai tersebut telah dipelajari di kelas sebelumnya. Studi lapangan memperkuat
pemahaman CPNS pada pembelajaran klasikal mengenai intenalisasi nilai-nilai
dasar ANEKA. Dengan demikian, peserta latsar CPNS Golongan III Angkatan 4

1
melakukan studi lapangan di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Makassar. Untuk memudahkan kegiatan studi lapangan, maka peserta
latsar dibagi dalam tiga kelompok untuk mengamati dan mengidentifikasi
internalisasi nilai-nilai ANEKA di Jurusan Keperawatan, Keperawatan Gigi, dan
Kebidanan. Saya merupakan anggota kelompok 1 yang mendapat tugas di Jurusan
Keperawatan Gigi dan mengidentifikasi Nilai-Nilai Komitmen Mutu di Jurusan
tersebut.

1.2. Tujuan
Secara umum, studi lapangan di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes
Kemenkes Makassar adalah untuk menginternalisasi pengetahuan dan sikap
CPNS terhadap nilai-nilai dasar CPNS yang mana meliputi:
a. Akuntabilitas Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar;
b. Rasa nasionalisme Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar;
c. Etika publik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar;
d. Komitmen mutu pada pelayanan Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes
Kemenkes Makassar; dan
e. Budaya anti korupsi Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes
Makassar.

1.3. Sasaran
Studi lapangan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman CPNS
mengenai internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA yang mana meliputi nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Sasaran studi lapangan ini adalah mewujudkan PNS profesional yang berkarakter
sebagai pelayan masyarakat sehingga tercipta pelayanan publik yang prima.

1.4. Waktu dan Tempat


Studi lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 6 September 2018 mulai dari
pukul 07.30 WITA sampai dengan pukul 12.00 WITA. Lokasi kegiatan

2
dilaksanakan di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Makassar, Jurusan Keperawatan Gigi yang berlokasi di Tidung.

3
BAB 2
PROSES KEGIATAN STUDI LAPANGAN

2.1 Gambaran Umum Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan


Makassar
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemkes)
Makassar merupakan gabungan dari delapan akademi milik Kementerian
Kesehatan. Saat ini, Poltekkes Kemenkes Makassar memiliki delapan jurusan
yaitu jurusan Keperawatan, Kebidanan, Farmasi, Gizi, Fisioterapi, Keperawatan
Gigi, Analis Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan. Masing-masing jurusan
tersebut terbagi ke dalam dua Jurusan, yaitu Jurusan Diploma 3 dan Diploma 4
(Sarjana Terapan). Visi Poltekkes Kemenkes Makassar adalah “Menjadi Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan Unggulan yang Mandiri, Berdaya Saing Tinggi,
Berkomitmen untuk Menghasilkan Lulusan yang Berkualitas dan Berakhlak
Mulia”. Dalam mewujudkan visi tersebut, misi-misi Poltekkes Kemenkes
Makassar meliputi:
a. Menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif dan berakhlak mulia melalui
peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan;
b. Meningkatkan pengelolaan sumber daya dengan menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga menghasilkan pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat; dan
c. Meningkatkan hubungan kemitraan di bidang kesehatan untuk pengembangan
institusi.
Jurusan Keperawatan Gigi merupakan salah satu jurusan yang ada di
Poltekkes Kemenkes Makassar yang mana terdiri dari dua Jurusan Diploma III
dan Diplom IV (Sarjana Terapan). Saat ini, jumlah mahasiswa Jurusan
Keperawatan Gigi adalah 150 mahasiswa. Sementara itu, dosen yang bertugas di
Jurusan Keperawatan Gigi berjumlah 30 dosen dengan latar belakang pendidikan
minimal Strata 2.

4
2.2 Proses Kegiatan Studi Lapangan
Tahapan proses studi lapangan di lingkungan Poltekkes Kemkes Makassar
sebagai berikut:
1. Penentuan lokasi studi lapangan dan pembagian kelompok oleh panitia.
Lokasi yang dipilih adalah Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
(Poltekkes Kemkes) Makassar.
2. Berangkat dari Lokasi diklat (BBPK Makassar) menuju lokasi studi lapangan
(Poltekes Kemkes Makassar).
3. Penerimaan peserta studi lapangan oleh Direktur di Ruang Theater Class,
Poltekkes Kemkes Makassar yang berlokasi di Banta-bantaeng. Dalam
kegiatan ini, direktur menyampaikan penerimaannya dan selanjutnya
pemaparan profil kampus oleh wakil direktur II (Wadek II).
4. Pengamatan internalisasi nilai-nilai ANEKA dilaksanakan pada tiga Jurusan di
Poltekkes Kemkes Makassar yang berlokasi di Tidung, dalam kegiatan ini
peserta latsar yang dibagi dalam 3 kelompok ditugaskan pada tiga jurusan
yang berbeda, yaitu kelompok 1 di Jurusan keperawatan Gigi, kelompok 2 di
Jurusan Kebidanan, dan kelompok 3 di Jurusan Keperawatan.
5. Setiap kelompok didampingi oleh 1 fasilitator dari BBPK.
6. Kelompok 1, dibagi dalam 5 bagian yang bertugas mengamati nilai-nilai
setiap ANEKA, yaitu kelompok Akuntabilitas, kelompok Nasionalisme,
kelompok Etika Publik, kelompok Komitmen Mutu, dan kelompok Anti
Korupsi. Masing-masing kelompok mengambil peran masing-masing dan
mengamati implementasi nilai-nilai di Jurusan Keperawatan Gigi tersebut.
7. Kegiatan pengamatan meliputi :
a. Wawancara langsung kepada: Ketua Jurusan, Ketua Prodi, Staff pegawai,
dan beberapa mahasiswa.
b. Dokumentasi, meliputi video dan foto kegiatan, foto dokumen, poster-
poster, dan kegiatan mahasiswa.
c. Online, dengan mengakses situs resmi Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Makassar di http://www.poltekkes-mks.ac.id

5
8. Pengamatan selesai, dan selanjutnya peserta latsar kembali ke lokasi diklat
(BBPK makassar) dan membuat laporan akhir dan mempersentasikan hasil
pengamatannya.
9. Laporan akhir terdiri dari laporan kelompok dan laporan individu.

6
BAB 3
HASIL KEGIATAN STUDI LAPANGAN

3.1 Hasil Observasi dan Pembelajaran yang Didapatkan


3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Adapun
nilai-nilai dari akuntabilitas adalah:
1. Kepemimpinan merupakan nilai yang menjelaskan bahwa lingkungan yang
akuntabel tercipta dari atas ke bawah di mana pimpinan memainkan peranan
yang penting dalam menciptakan lingkungannya. Pimpinan mempromosikan
lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada
orang lain, adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan
sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula.
Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan di Jurusan Keperawatan Gigi
Poltekkes Makassar, nilai-nilai kepemimpinan yang diaplikasikan yaitu:
a. Penggunaan ruang laboratorium harus selalu di bawah koordinasi dosen
pengampuh mata kuliah praktek tersebut.
b. Dalam penggunaan ruang laboratorium, mahasiswa harus mematuhi tata
tertib yang dibuat oleh pimpinan atau penanggungjawab klinik. Dengan
demikian dalam setiap penggunaan ruang laboratorium harus selalu
mentaati aturan tata tertib yang dikeluarkan oleh pimpinan pengelola atau
penanggungjawab ruang laboratorium, baik mahasiswa maupun dosen
pengampuh mata kuliah praktek.
c. Dilihat dari lokasi ruangan Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan dan ruang
dosen berada dalam satu lantai gedung yang sama sehingga memudahkan
akses komando dari atasan ke bawahan.

7
Gambar 1. Tata Tertib Klinik Gambar 2. Ruang Dosen Jurusan
Keperawatan Gigi
2. Transparansi adalah mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama
antara kelompok internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap
pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan-
keputusan serta meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan
secara keseluruhan. Adapun nilai-nilai transparansi yang terdapat di Jurusan
Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar adalah:
a. Setiap hasil responsif mahasiswa akan selalu diumumkan kepada
mahasiswa yang mana akan digunakan sebagai bahan evaluasi untuk
menentukan siapa saja yang dapat melakukan praktikum.
b. Adanya kotak saran yang disediakan di setiap lantai merupakan salah satu
bentuk keterbukaan dari Poltekkes Kemenkes Makassar untuk menerima
masukan dari para mahasiswa dan staf lainnya.
c. Dipajangnya “Alur kegiatan ujian”, “Alur kegiatan proses belajar
mengajar” dan “prosedur mutu” menunjukkan transparansi Jurusan
Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar dalam pengajaran.
d. Realisasi anggararan dan rencana anggaran dipublikasikan di website
resmi Poltekkes Kemenkes Makassar.

8
Gambar 3. Kotak Surat Gambar 4. SOP Mutu
3. Integritas merupakan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi
semua hukum yang berlaku, undang-undang, kontrak, kebijakan dan peraturan
yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi dapat memberikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik. Sedangkan, tanggung jawab
merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu dan lembaga bahwa ada suatu
konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan
untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat. Adapun nilai
integritas dan tanggung jawab yang diaplikasikan yaitu:
a. Setiap aturan yang telah disepakati dan ditetapkan dalam tata tertib klinik,
wajib dipatuhi oleh semua mahasiswa.
b. Setiap praktikan atau mahasiswa dalam melaksanakan praktikum ketika
melakukan pengrusakan alat akibat kelalaian sendiri akan diminta
bertanggungjawab untuk mengganti alat yang dirusak.
c. Setiap mahasiswa yang telah selesai menggunakan ruang laboratorium
bertanggungjawab membersihkan alat-alat yang telah dipakai dan
bertanggungjawab pula membersihkan ruang laboratorium.
d. Dosen yang tidak sempat masuk atau berhalangan hadir selalu
memberikan tugas sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada mahasiswa.

9
e. Adanya beberapa alat pemadam kebakaran yang disediakan di setiap lantai
di Gedung Jurusan Keperawatan Gigi dan ruang laboratorium merupakan
tanggung jawab institusi terhadap keselamatan kerja mahasiswa dan dosen.
f. Adanya disediakan bahan pembersih tangan untuk menetralisir tangan dari
berbagai kuman sebagai bentuk upaya untuk menjaga kesterilan ruang
laboratorium.

Gambar 5. Handscrub di setiap Gambar 6. Tempat APAR, namun


ruangan, terutama di Laboratorium tidak ditemukan APARnya
4. Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas yang harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Adapun
beberapa temuan terkait keadilan di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes
Kemenkes Makassar yaitu:
a. Setiap mahasiswa diberikan kesempatan yang sama dalam melakukan
praktikum atau menggunakan ruang laboratorium, tetapi dengan syarat
yang harus dipenuhi oleh praktikan, yaitu harus memakai baju
laboratorium atau baju praktikum, harus lulus responsif terlebih dahulu,
memiliki alat diagnostik sendiri dan mentaati peraturan tata tertib klinik
lainnya yang telah ditetapkan.
b. Disediakannya toilet di setiap lantai gedung Jurusan Keperawatan Gigi
merupakan bentuk keadilan institusi sehingga mahasiswa di setiap lantai
memiliki keadilan dalam memperoleh fasilitas toilet.

10
c. Mahasiswa yang melanggar peraturan seperti merokok di area Poltekkes
Kemenkes Makassar akan mendapatkan hukuman dari institusi.

Gambar 7. Toilet di lantai 1 Gambar 8. Toilet di lantai 2


5. Kepercayaan akan melahirkan akuntabilitas. Adapun beberapa hal yang
ditemui terkait implementasi nilai kepercayaan di Jurusan Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Makassar yaitu:
a. Mahasiswa percaya bahwa institusi memberikan fasilitas toilet yang
memadai seperti halnya tersedianya toilet di setiap lantai sehingga
mahasiswa tidak perlu lagi berpindah lantai hanya untuk mencari
fasilitas toilet.
b. Mahasiswa percaya dengan dosen-dosen yang mengampuh mata kuliah
telah menguasai bidang yang diajarkan di kelas.

Gambar 9. PMB di Jurusan Keperawatan Gigi

11
6. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan tanggung
jawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Fokus utama untuk kejelasan
adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi. Adapun beberapa hal yang ditemui terkait
kejelasan di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar
yaitu:
a. Di dalam laboratorium terdapat beberapa jenis poster yang
menggambarkan tentang bentuk-bentuk dan tahapan maupun proses
tindakan medis perawatan gigi yang pada dasarnya memeberikan
gambaran kejelasan kepada mahasiswa dalam melakukan tindakan
medis ataupun pada saat melakukan praktikum.
b. Pada setiap melakukan praktikum setiap mahasiswa diberikan Lembar
Kerja sebagai acuan untuk memberikan kejelasan dalam kegiatan
praktikum.
c. Di beberapa dinding ruangan telah dipajang visi dan misi institusi.
d. SOP dan aturan-aturan laboratorium dipajang di dinding ruang
laboratorium praktikum.
e. Berbagai rambu-rambu seperti “dilarang merokok” dan himbauan untuk
absensi terpasang di berbagai sudut ruangan.
f. Dipasangnya penegasan “wilayah bebas korupsi” dan “janji layanan
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar” di gedung
jurusan.
g. Dipasangnya poster mengenai wilayah bebas dari korupsi.

12
Gambar 10. Poster-poster, tata tertib, Gambar 11. Janji Layanan sebagai
dan visi misi Jurusan di dinding bentuk komitmen mutu
ruangan
7. Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, dan sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya
komitmen dan kredibilitas anggota organisasi. Adapun beberapa hal yang
dijumpai terkait konsistensi di Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes
Kemenkes Makassar yaitu:
a. Setiap Pegawai dan dosen harus hadir pagi pada pukul 07.30 WITA dan
pulang pada pukul 16.30 WITA.
b. Setiap pegawai dan dosen melakukan absensi sebanyak dua kali yaitu
masuk (pagi) dan pulang (sore).
c. Setiap mahasiswa diberikan waktu toleransi keterlambatan mengikuti
perkuliahan yaitu 15 menit.
d. Mahasiswa yang dapat mengikuti ujian minimal tiga kali tidak
mengikuti proses perkuliahan.

Gambar 12. Finger Print sebagai alat Gambar 13. Presensi Mahasiswa
presensi dosen dan pegawai

13
e. Masih terdapat dosen yang terkadang tidak konsisten masuk pukul
08.00 WITA karena disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran yang
diajarkan.
f. Tekadang ada dosen yang tidak konsisten melakukan absensi masuk
dan pulang tetapi hanya melakukan absensi satu kali dalam sehari.

3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan, menunjukan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia, serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan derajat, persamaan
hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa, menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia, dan mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nilai-nilai Pancasila tersebut terimplementasikan pada lingkungan kerja
Politeknik Kesehatan Makassar yang dapat dijabarkan melalui poin-poin berikut:
1. Implementasi nilai-nilai ketuhanan pada Poltekkes Kemenkes Makassar
diwujudkan melalui rumusan visi Poltekkes Kemenkes Makassar yaitu
“Menjadi Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Unggulan yang Mandiri,
Berdaya Saing Tinggi, Berkomitmen untuk Menghasilkan Lulusan yang
Berkualitas dan Berakhlak Mulia”. Poltekkes Kemenkes Makassar tidak hanya
menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi tetapi juga memiliki
etika dan berakhlak mulia.
2. Implementasi nilai-nilai kemanusian pada Poltekkes Kemenkes Makassar
diwujudkan melalui:

14
a. Perekrutan mahasiswa dengan memisahkan sesuai kebutuhan dan
kemampuan calon pendaftar. Hal ini menunjukkan adanya implementasi
terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab melalui perekrutan
yang merata dari berbagai kalangan sosial di mana akses pendidikan di
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar dibuka untuk
seluruh kalangan, termasuk keluarga miskin.
b. Pihak instansi memfasilitasi mahasiswa untuk bisa menjadi asisten di
rumah sakit-rumah sakit dan klinik yang memiliki MOU dengan pihak
Poltekkes Kemenkes Makassar. Hal tersebut sebagai bentuk tanggung
jawab yang menjadi implementasi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab dimana setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk mandiri dan
menerapkan apa yang telah dipelajarinya di bangku kuliah.
c. Dosen memberikan kebijakan kepada mahasiswa untuk mencari jadwal
pengganti praktek apabila mahasiswa tersebut tidak sempat mengikuti
jadwal praktek yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan adanya
tenggang rasa dan rasa humanis kepada mahasiswa sebagai implementasi
dari nila-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Implementasi nilai-nilai persatuan Indonesia diwujudkan melalui pemberian
pelayanan umum dengan tanpa memungut biaya dari masyarakat dalam upaya
kesehatan gigi dan mulut melalui praktek mahasiswa, dan upacara peringatan
hari-hari besar nasional sebagai bentuk cinta tanah air. Hal tersebut
menunjukkan adanya sikap persatuan kesatuan serta sikap bangga sebagai
bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia, serta menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia yang menjadi bentuk implementasi nilai-nilai
persatuan Indonesia.
4. Implementasi nilai-nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan dan perwakilan tergambar melalui penentuan
pemberian beasiswa yang dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan
tetap memperhatikan syarat dan ketentuan berlaku sehingga menghindari
tindakan nepotisme. Selain itu, visi Poltekkes Kemenkes Makassar juga
dirumuskan secara bersama-sama dengan seluruh pihak sehingga visi bukan

15
hanya gagasan direktur. Hal ini menunjukan bahwa nilai-nilai musyawarah
dan mufakat terimplementasikan dalam lingkungan kerja politeknik Kesehatan
Makassar.
5. Implementasi nilai-nilai keadilan sosial tercermin melalui toleransi, perekrutan
yang merata, pelayanan terhadap masyarakat, serta musyawarah dalam
pengambilan keputusan dalam penerimaan mahasiswa maupun beasiswa
sebagai bentuk implementasi dari nilai-nilai keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia.

3.1.3 Etika Publik


Etika Publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang
menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan, dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana, kebijakan publik dan alat evaluasi.
3. Modalitas etika menjembatani antara moral dan tindakan faktual.
Berdasarkan pada fokus pelayanan publik, maka dijabarkan di bawah ini
bagaimana Kode Etik ASN dan implementasinya di Jurusan Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Makassar:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas
tinggi.
a. Dosen datang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
b. Dosen melaksanakan tugasnya (mengajar) sesuai dengan standar yang
telah digunakan.
c. Dosen dan pegawai melayani mahasiswa dengan ramah, khususnya pada
pelayanan administrasi.
d. Pelayanan akademik yang dilakukan pegawai tidak diskriminatif. Seluruh
mahasiswa terlayani tanpa memandang suku, agama, dan kekayaan orang
tua dari mahasiswa itu sendiri.

16
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
a. Absen dosen dan tenaga kependidikan sudah menggunakan finger print,
dan diwajibkan untuk melakukan finger print dua kali sehari (Gambar 12).
b. Absensi mahasiswa pada saat kuliah disesuaikan dengan standar yang ada
(Gambar 13).
c. Pada saat pelaksanaan di lapangan, Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
menyambut dan melayani dengan sangat baik. Beliau menerima peserta
latsar CPNS dengan hangat dan ramah.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
a. Peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan 4 Kelompok 1 diterima
dengan baik, ramah, dan sopan saat melakukan studi lapangan. Peserta
langsung diterima oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Makassar dan
dilakukan pemaparan mengenai profil Poltekkes Kemenkes Makassar.
b. Saat diwawancarai oleh setiap peserta, Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
bersikap terbuka, dan memberikan seluruh informasi sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh peserta bahkan dijabarkan dengan detail (gambar 14).

Gambar 14. Keterbukaan Ketua dam Sekretaris Jurusan Keperawatan Gigi


saat wawancara
c. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintah.
1) Wakil Direktur Poltekkes Kemenkes Makassar loyal pada atasan dan
berkomitmen penuh untuk mencapai visi dan misi instansi.

17
2) Pada saat situasi mendadak (ada tamu yang hadir tanpa
memberitahukan sebelumnya), maka Direktur Poltekkes Kemenkes
Makassar langsung bertanggung jawab untuk mendelegasikan kepada
Wakil Direktur Poltekkes Kemenkes Makassar dan Wakil Direktur
tersebut langsung merespon dengan baik.
d. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar telah memiliki
ruang ujian CBT (Computer Based Test) sehingga kerahasiaan soal lebih
terjamin.
e. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien.
1) Penggunaan ruang laboratorium harus sesuai dengan jadwal
perkuliahan mahasiswa dan tidak dibuka untuk praktek umum bahkan
kepentingan pribadi.
2) Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas, baik bagi
mahasiswa maupun pihak pelaksana (dosen dan tenaga kependidikan).
3) Merawat fasilitas yang ada dengan baik, khususnya fasilitas ruang
laboratorium.
4) Mobil Dinas yang tersedia diparkir di kampus sepanjang jam aktif
kerja untuk digunakan sewaktu-waktu.

Gambar 15. Peralatan di Gambar 16. SOP di Laboratorium


Laboratorium Keperawatan Gigi Keperawatan Gigi

18
Gambar 17. Tata Tertib Penggunaan Gambar 18. Ketersediaan Mobil
Alat Laboratorium Dinas di Lingkungan Jurusan
f. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
1) Dosen, khususnya pejabat struktural, tidak dibenarkan untuk
membuka praktek di ruang laboratorium kampus.
2) Dalam merekomendasikan mahasiswa menjadi asisten dokter
dilakukan secara integrasi dengan mempertimbangkan kompetensi
masing-masing mahasiswa dan bukan berdasarkan pendekatan pribadi.
g. Memberi informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memberikan informasi terkait kepentingan kedinasan
Setiap dosen yang memberikan informasi kepada peserta diberikan dengan
benar dan bersesuaian dengan rekan-rekan sejawatnya. Hal ini dibuktikan
dengan peserta Latsar CPNS bertanya kepada beberapa narasumber dan
jawaban mereka adalah sama.
h. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain
1) Ditemukan informasi mengenai Standar Operasional Prosedur
penggunaan ruang laboratorium (gambar 16).
2) Ditemukan informasi mengenai lokasi gedung dan jalur-jalur
evakuasi.
3) Ditemukan tata tertib klinik di depan pintu masuk gedung.

19
Gambar 19. Informasi lokasi gedung dan jalur evakuasi
i. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
1) Dosen dan pemangku kebijakan bekerja dengan profesional dan
terukur yang tercermin dengan adanya komitmen mutu yang ditempel
di dinding-dinding jurusan (gambar 11).
2) Dalam setiap pertanyaan, narasumber memberikan informasi seluas-
luasnya (gambar 14).
j. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN
1) Dosen dan pejabat struktural berada di kampus sesuai dengan aturan
kepegawaian.
2) Pertanggungjawaban tindakan dan kinerja kepada publik (dalam hal
ini mahasiswa) dilakukan dengan SKP (Sasaran Kerja Pegawai).
3) Pelaksanaan praktek perkuliahan dipertanggungjawabkan dengan
sebuah laporan oleh mahasiswa.

3.1.4 Komitmen Mutu


Nilai-nilai komitmen mutu dapat ditinjau dari konsep efektivitas,
efisien, inovasi dan orientasi mutu. Berikut hasil studi lapangan di Poltekkes
Kemenkes Makassar yang ditinjau dari aspek komitmen mutu:
1. Efektivitas organisasi adalah sejauh mana organisasi dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang dikerjakan.
Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang
dihargai oleh pelanggan. Berikut ini gambaran implementasi aspek

20
efektivitas organisasi yang ada di Poltekkes Kemenkes Makassar
khususnya di Jurusan Keperawatan Gigi:
a. Adanya papan informasi visi dan misi yang terletak di setiap ruangan
sehingga mudah diakses oleh seluruh civitas kampus. Banyaknya
papan yang tertempel di setiap ruangan akan mendorong seluruh
komponen pendukung Jurusan Keperawatan Gigi untuk mencapai
visi yang telah ditetapkan (gambar 20).
b. Adanya penempelan SOP diberbagai ruangan untuk mempermudah
seluruh staf kampus dan mahasiswa dalam menjalankan tugas yang
diberikan. Terdapat beberapa SOP yang dimiliki oleh Jurusan
Keperawatan Gigi yaitu SOP Pelaksanaan UTS/UAS, SOP
Penggunaan Alat Praktikum, SOP Proses Belajar Mengajar, SOP
Peminjaman Alat, dan SOP Ujian Akhir Program (gambar 21).

Gambar 20. Visi dan Misi Jurusan Gambar 21. Salah satu SOP di
Keperawatan Gigi Jurusan Keperawatan Gigi
2. Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasionalyang ditentukan oleh berapa banyak
bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan
jumlah keluaran tertentu. Efisien dapat dihitung sebagai jumlah sumber
daya yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Berikut ini
gambaran implementasi aspek efisiensi organisasi yang ada di Poltekkes
Kemenkes Makassar khususnya di Jurusan Keperawatan Gigi:
a. Terdapat kotak saran di setiap lantai gedung Jurusan Keperawatan
Gigi sehingga mudah diakses oleh seluruh civitas kampus. Kotak

21
saran ini dibuat dari bahan sederhana dengan biaya murah tetapi
sangat tepat guna. Ini merupakan bentuk efisiensi penyaluran
aspirasi dari civitas yang terdapat di Jurusan Keperawatan Gigi
(gambar 22).
b. Adanya ruang bimbingan yang menyatu dengan ruang laboratorium
sehingga dosen pembimbing mampu dengan mudah mengawasi
mahasiswa pada saat kegiatan praktikum dan tugas akhir. Selain itu
adanya ruangan ini akan membuat mahasiswa mudah melakukan
konsultasi dari hasil praktikum yang dilakukan. Hal ini membuat
tercapainya efisiensi waktu, jarak, dan tenaga dalam kegiatan
pembelajaran praktikum (gambar 23).

Gambar 22. Kotak Saran di BEM Gambar 23. Ruang pembimbing


Jurusan Keperawatan Gigi yang menyatu dengan laboratorium
3. Kreativitas dan inovasi barang dan jasa adalah cara utama di mana
suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar,
teknologi, dan persaingan. Inovasi muncul karena adanya dorongan
kebutuhan organisasi untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan
yang terjadi di sekitarnya yang dipicu antara lain oleh pergeseran selera
pasar, peningkatan harapan, pergeseran daya beli masyarakat,
pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan
ekonomi, pengaruh globalisasi, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Berikut ini gambaran implementasi aspek inovasi organisasi
yang ada di Poltekkes Kemenkes Makassar khususnya di Jurusan
Keperawatan Gigi:

22
a. Adanya ruang laboratorium perawatan gigi anak yang didesain sesuai
dengan segmentasi anak-anak. Ini merupakan bentuk inovasi yang
menunjang kebutuhan psikologi anak sehingga desain ini mendukung
selera dan harapan pasar (gambar 24).

Gambar 24. Desain ruangan dengan Gambar 25. Brosur Perawatan


segmentasi anak-anak Kesehatan Gigi dengan gambar-
gambar yang menarik
b. Pembuatan brosur perawatan kesehatan gigi. Brosur ini merupakan
salah satu bentuk kreativitas mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi
yang dibuat untuk sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga
kesehatan gigi. Brosur dibuat dengan warna dan gambar-gambar
yang menarik yang sangat cocok dibaca semua kalangan, baik anak-
anak maupun orang tua. Dengan adanya brosur ini, maka
masyarakat akan memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mau menjaga kesehatan gigi mereka (gambar 25).
c. Terdapat papan kalender akademik per semester yang mudah diakses
oleh seluruh civitas kampus. Biasanya jadwal seperti ini hanya
dipublikasikan melalui situs resmi instansi dan banyak mahasiswa
yang mengabaikan hal ini. Tetapi dengan adanya papan ini akan
membuat seluruh mahasiswa menjadi lebih memperhatikan kalender
akademik (gambar 26).

23
Gambar 26. Kalender Akademik Jurusan Keperawatan Gigi

4. Orientasi mutu adalah kegiatan perbaikan berkelanjutan yang


melibatkan setiap orang dalam organisasi melalui usaha yang terintegrasi
secara total untuk meningkatkan kinerja dalam level organisasi. Sistem
manaJemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh
anggota organisasi. Berikut ini gambaran implementasi aspek inovasi
organisasi yang ada di Poltekkes Kemenkes Makassar khususnya di
Jurusan Keperawatan Gigi:
a. Adanya papan pengumuman di depan ruang laboratorium sebagai
pusat informasi terbaru yang mudah diakses oleh seluruh peserta
praktikum. Ini tentunya membuat pelaksanaan praktikum sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan (gambar 26).
b. Terdapat papan janji layanan jurusan keperawatan gigi yang
dipasang sehingga mudah diingat oleh seluruh staf untuk
memberikan pelayanan yang prima (gambar 12).

Gambar 27. Pusat Informasi yang mudah diakses

24
3.1.5 Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio yang berarti kerusakan
atau kebobrokan. Menurut KBBI, definisi korupsi adalah penyelewengan atau
penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan
pribadi atau orang lain. Sedangkan, definisi korupsi menurut Undang-Undang No.
20 Tahun 2001 adalah tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri
sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat terhadap kerugian negara atau
perekonomian negara.
Menurut Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang No. 20
Tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi, terdapat 7 kelompok tindak pidana
korupsi yang terdiri dari : (1) Kerugian keuangan negara; (2) Suap menyuap; (3)
Pemerasan; (4) Perbuatan curang; (5) Penggelapan dalam jabatan; (6) Benturan
kepentingan dalam pengadaan; dan (7) Gratifikasi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan para pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti-korupsi, dan dihasilkan sebanyak
sembilan nilai anti korupsi diantaranya jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
Adapun hasil observasi dari sembilan nilai tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Jujur
c. Dalam proses penerimaan mahasiswa baru, Poltekkes Kemenkes
Makassar telah menerapkan sistem pendaftaran mahasiswa baru secara
on-line. Melalui sistem ini diharapkan kecurangan yang terjadi dalam
proses seleksi mahasiswa baru dapat ditekan, bahkan sampai tidak ada
sama sekali.
d. Pada saat praktikum, mahasiswa membawa absen praktikum
laboratorium sendiri dan setelahnya langsung dinilai oleh dosen setelah
praktikum.
e. Nilai perkuliahan langsung diberikan dalam bentuk huruf mutu tanpa
angka mutu, sehingga komponen penilaian dan transparansi kurang
terlihat.

25
2. Peduli
Dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap seluruh lapisan
masyarakat, Sipenmaru (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) Poltekkes
Kemenkes Makassar dilakukan melalui berbagai macam jalur. Selain jalur
umum dan jalur prestasi, Poltekkes Kemenkes Makassar menyediakan pula
jalur Gakin (Keluarga Miskin) dan DTPK (Daerah Tertinggal, Perbatasan,
dan Kepulauan).
3. Mandiri
Seperti umumnya Jurusan Keperawatan Gigi di daerah lain di
Indonesia, mahasiswa diinstruksikan untuk mencari pasien sendiri dan
menangani kasus dari pasien tersebut saat akan praktek.
4. Disiplin
1) Jam kerja dosen dan pegawai Poltekkes Kemenkes Makassar adalah
pukul 07.30 WITA – 16.00 WITA untuk hari Senin sampai Kamis, dan
pukul 07.30 WITA – 16.30 WITA pada hari Jumat. Presensi kehadiran
dibuktikan dengan adanya absen fingerprint. Walaupun demikian,
masih terdapat dosen yang terlambat kuliah  20 menit.
2) Mahasiswa diwajibkan untuk masuk ruang laboratorium tepat waktu
dan mengikuti responsif sebelum masuk klinik, jika terlambat
mahasiswa tersebut dapat tergeser dengan kelompok selanjutnya.
3) Selama mengikuti praktikum, mahasiswa wajib menggunakan pakaian
jas laboratorium dan seragam (baju dan sepatu putih).
4) Poltekkes Kemenkes Makassar telah menyediakan beberapa area parkir.
Akan tetapi, masih ditemukan adanya kendaraan yang parkir di area
Dilarang Parkir.

26
Larangan Parkit
depan pintu
masuk

Gambar 28. Pihak yang melanggar aturan parkir


5. Tanggung Jawab
a. Setelah selesai praktikum, mahasiswa diwajibkan untuk merapikan dan
membersihkan alat yang telah digunakan.
b. Mahasiswa semester 2 sampai 3 sudah bekerja di klinik di mana pada
saat itu mereka sudah bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
c. Klinik tempat mahasiswa bekerja adalah tanggung jawab jurusan untuk
mencarikannya dengan melakukan MOU.
d. Dalam pemakaian alat praktikum, mahasiswa wajib mengganti rugi jika
mereka merusak peralatan selama praktikum.
6. Kerja Keras
a. Agar dapat lulus sebagai Perawat Gigi, mahasiswa diberi target jumlah
kasus yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Adanya hal
ini membuat persaingan individu mahasiswa muncul dan mereka
cenderung berebut pasien.
b. Rata-rata pasien kasus perawatan gigi membutuhkan 5 – 7 kali
kunjungan untuk menyelesaikan kasus sehingga dibutuhkan waktu yang
cukup lama dan proses yang panjang bagi mahasiswa.
7. Sederhana

27
Poltekkes Kemenkes Makassar mewajibkan penggunaan seragam untuk
mahasiswa sehingga tidak ada kesenjangan dalam hal penampilan.
8. Adil
a. Adanya Sipenmaru memberikan kesempatan bukan hanya kepada siswa
berprestasi dan masyarakat umum, namun juga keluarga miskin serta
masyarakat dari DTPK (Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan)
untuk dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi di bidang
kesehatan.
b. Dalam pemberian beasiswa dilakukan diskusi dan pertimbangan dalam
jurusan untuk menentukan mahasiswa yang layak menerima beasiswa
tersebut.

3.2 Masalah dan Solusi


Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang kelompok 1 lakukan,
maka terdapat beberapa masalah dan solusi yang kelompok 1 rumuskan untuk
perbaikan implementasi nilai-nilai dasar ANEKA, yaitu:
Masalah :
1. Parkiran di fakultas masih berbayar, meskipun ada aturan dari Poltekkes
Kemenkes Makassar bahwa parkiran harusnya tidak berbayar.
2. Masih ada mahasiswa yang memberikan parsel pada saat dilangsungkannya
ujian, meskipun itu bukan suatu kewajiban.
3. Ruang perpustakaan yang masih minim buku dan kurang dimanfaatkan
dengan baik.
4. Ada gedung baru yang telah dibangun namun kurang dimanfaatkan dengan
baik, terlihat bahwa gedungnya masih kosong.
5. Masih ditemukan dosen yang terlambat masuk kelas dan memberikan kuliah.
6. Masih ditemukan civitas akademik yang melanggar aturan yang sudah
ditentukan, seperti parkir di tempat yang dilarang.
Solusi :
1. Perlu adanya pengaturan parkir yang baik dan benar. Sesuai aturan, harusnya
parkir tidak berbayar.

28
2. Pemberian hadiah dalam bentuk apapun harus dihentikan karena terindifikasi
pada kegiatan gratifikasi
3. Fasilitas, sarana dan prasarana dimanfaatkan sesuai pemanfaatannya
4. Perlu penambahan fasilitas tempat sampah disepanjang lorong kelas agar
mahasiswa mudah mengumpulkan sampah.
5. Perlu perbaikan fasilitas kelas yang rusak agar proses pembelajaran lebih
berjalan dengan baik
6. Sebagai langkah pencegahaan perlu penyediaan alat pemadam kebakaran
(APAR) ditempat yang telah disediakan.

29
BAB IV
PENUTUP

Studi lapangan merupakan salah satu cara dalam melihat realitas terhadap
konsep atau teori yang telah dipelajari apakah di lapangan telah terimplikasi
dengan baik atau tidak. Berdasarkan observasi yang telah diuraikan di atas, secara
umum pelaksanaan atau aktualisasi atas nilai-nilai ANEKA, yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti-korupsi sudah berjalan
dengan baik. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki (seperti
yang dipaparkan di bagian masalah dan solusi) agar kedepannya Poltekkes
Kemenkes Makassar dapat memberikan pelayanan prima kepada mahasiswa dan
dapat bersaing dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi vokasi di Indonesia.
Akhirnya, laporan ini tidak sempurna, masih banyak kekurangan-
kekurangan yang ditemukan, masukan dan saran konstruktif dari berbagai pihak
menjadi hal yang sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan hasil studi lapangan ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang
berkepentingan. Terima kasih.

30
DAFTAR PUSTAKA

Kusumasari, B., Dwiputri, S., dan Allo, E. L. 2015. Akuntabilitas: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI.
Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R., dan Imbaruddin, A. 2015. Etika Publik:
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN
RI.
Latief, Y., Suryanto, A., dan Muslim, A. Z. 2015. Nasionalisme: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI.
Panitia Diklat. 2018. Panduan Studi Lapangan Latsar CPNS Golongan III
Kemenristekdikti tahun 2018. Makassar: BBPK Makassar.
Tim Penulis KPK. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI.
Yuniarsih, T., dan Taufiq, M. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI.

31

Anda mungkin juga menyukai