DI PUSKESMAS BULAKAMBA
TAHUN 2017
PUSKESMAS BULAKAMBA
KECAMATAN BULAKAMBA
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
I. Pendahuluan
Filariasis atau yang sering disebut penyakit kaki gajah adalah penyakit menular
menahun yang disebabkan oleh cacing filarial dan ditularkan oleh cacing filarial dan
berbagai jenis nyamuk. Cacing tersebut berada di kelenjar getah bening terutama di
daerah pangkal paha dan ketiak serta kelenjar getah bening besar lainnya.
Kelenjar getah bening tersebut dapat mengalami kerusakan dan terganggu
gungsinya . Gejala yang timbul dalah peradangan kelenjar gerath bening (limfangitis,
limfadentis dan adenolimfangitis) disertai demam dan gejala akut lainnya. Kemudian
timbul gejala kronis berupa pembesaran kaki dan tangan yang tidak bisa sembuh seumur
hidup.
Indonesia menetapkan Eliminasi Filariasis sebagai salah satu prioritas nasional
pengendalian penyakit menular, dengan menerapkan dua strategi utama yaitu
memutuskan rantai penularan filariasis dengan Program Pemberian Obat Pencegahan
Massal (POPM) Filariasis di Kabupaten/Kota Endemis Filariasis dan upaya pencegahan
serta membatasi kecacatan dengan melaksanakan program Penatalaksanaan Penderita
Filariasis.
Sampai saat ini, pada tahun 2002-2014, lebih dari 14 ribu penderita filariasis
kronis (kaki gajah) ditemukan di 418 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, 241
kabupaten/kota diantaranya merupakan kabupaten/kota endemis filariasis dengan risiko
penularan diantara penduduknya yang cukup tinggi (microfilaria rate lebih dari 1%
penduduk). Di Provinsi Jawa Tengah ada 9 daerah endemis Filariasis yaitu Kabupaten
Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora, Kabupaten Demak,
Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Brebes dengan jumlah kasus sebanyak 227 kasus.
Untuk jumlah kasus di Kabupaten Brebes sampai dengan sekarang sejumlah 41 kasus
Filariasis.
Untuk menghentikan penularan filariasis, maka 142 kabupaten/kota telah dan
sedang melaksanakan program penanggulangan penyakit kaki gajah dengan
melaksanakan kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis.
Diharapkan seluruh kabupaten/kota endemis filariasis melaksanakan POPM Filariasis
tersebut dan berhasil mencapai eliminasi filariasis Indonesia pada tahun 2020. Pada
tahun 2016 Provinsi Jawa Tengah telah melaksanaan Program Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di 5 kabupaten kota yaitu di Kabupaten
Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati dan kabupaten Blora.
Sedangkan pada tahun 2017 akan dilaksanakan di 4 kabupaten lainnya termasuk
Kabupaten Brebes. Adapun sasaran Program Pemberian Obat Pencegahan Massal
(POPM) Filariasis adalah penduduk usia 2 s.d 70 tahun sehingga jumlah sasaran di
Kabupaten Brebes sekitar 1.700.000 orang.
Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan kegiatan advokasi dan sosialisasi
kepada lintas program dan lintas sektor tentang Program Pemberian Obat Pencegahan
Massal (POPM) Filariasis di Kabupaten Brebes guna persiapan pelaksanaan POPM di
Kabupaten Brebes yang direncanakan pada bulan Juli 2017.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Terselenggaranya kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal
(POPM)Filariasis terhadap seluruh penduduk sasaran usia 2 s.d 70 tahun di
Kabupaten Brebes secara serentak dengan cakupan pengobatan yang tinggi dan
merata agar terhentinya mata rantai penularan Filariasis secara efektif di
Kabupaten Brebes
b. Tercapainya cakupan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di
setiap desa/kelurahan minimal 80 % dari sasaran (sekitar 1.368.000 orang)
2. Tujuan khusus :
a. Memperoleh dukungan pelaksanaan kegiatan POPM Filariasis dengan dukungan
pembiayaan pelaksanaan POPM Filariasis setiap tahun selama minimal 5 tahun
berturut-turut
b. Menjelaskan kemungkinan adanya kejadian ikutan pasca pemberian obat
pencegahan Filariasis
c. Memperoleh dukungan politis dan dana kegiatan POPM Filariasis tahun
berikutnya
IV. Tata Nilai Program
Dalam pelaksanaan kegiatan OJT / sosialisasi sesuai dengan tata nilai Puskesmas
Bulakamba yaitu Profesional, Kerjasama Tim, Ikhlas, Inisiatif, Inovatif dan Empati.
Peran lintas sektor terkait dengan OJT / sosialisasi adalah dalam menindaklanjuti
dan memfasilitasi kegiatan POPM Filariasis pada kader.
Peran lintas program terkait adalah membantu promosi kesehatan dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut.
VIII. Sasaran
Kader yang diundang untuk mewakili tiap desa.
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
OJT / √
Sosialisasi
X. Sumber Biaya
Kegiatan ini menggunakan Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan dari APBN dan
APBD
Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan dilaksanakan bersana PJ UKM dalan evaluasi program
TAHUN 2017
DR.ARSIS
NIP. 19691012 200701 1 014