Anda di halaman 1dari 5

2.

Hukum Kesehatan Indonesia : Suatu Pengantar



Selayang Pandang: Hukum Pidana di Sektor Kesehatan
Hukum Acara Pidana di Indonesia telah mengalami perkembangan yang demikian pesat.
Perkembangan tersebut ditandai dengan banyaknya aturan mengenai hukum acara pidana
didalam peraturan perundang-undangan. Hal itu terjadi karena Kitab Hukum Acara Pidana
(KUHAP) yang menjadi rujukan utama hukum acara pidana tidak mengatur secara lengkap,
sehingga masih membutuhkan peraturan lain atau aturan pelaksana didalam penerapannya.
Selain itu perkembangan yang ada di masyarakat, mempengaruhi perubahan dan penambahan
yang diperlukan dalam hukum acara pidana.
Konsekwensi dari perkembangan hukum acara pidana tersebut, tidak mudah untuk mengetahui
pengaturan hukum acara pidana yang tersebar diberbagai peraturan perundang-undangan. Hal ini
tentunya dapat menyulitkan masyarakat yang ingin mengetahui dan memahami hukum acara
pidana secara komprehensif. Pada sisi lain, tersebarnya pengaturan hukum acara pidana itu dapat
mengganggu kelancaran proses penegakan hukum, mengingat institusi penegak hukum dan
lembaga lain yang terkait dengan penegakan hukum pidana memiliki aturan hukum acara
pidananya masing-masing.
Oleh karena itu diperlukan sarana yang dapat mengumpulkan seluruh aturan hukum acara
pidana. Kompilasi hukum acara pidana dalam bentuk website ini merupakan kumpulan dari
berbagai peraturan yang mengatur hukum acara pidana. Dengan kata lain website ini merupakan
database tentang hukum acara pidana yang dikumpulkan dari berbagai peraturan perundang-
undangan. Tujuannya adalah untuk menghimpun seluruh aturan atau ketentuan hukum acara
pidana yang masih berlaku, sekaligus sebagai sarana sosialisasi hukum acara pidana kepada
masyarakat secara komprehensif dan aktual. Artinya, website ini juga bersifat living document
yang setiap perubahan-perubahan hukum acara pidana dapat segera diketahui dan
diinformasikan.
Modul ini menyajikan ketentuan hukum acara pidana yang diatur dalam KUHAP,
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan peraturan lainnya yang terkait, termasuk prinsip-
prinsip hukum acara pidana yang ada dalam konstitusi (UUD 1945) dan Konvensi Internasional.
Penyajiannya disusun mengikuti kerangka atau sistematika tahapan-tahapan yang ada didalam
KUHAP, mulai dari penyelidikan/penyidikan, penuntutan, persidangan sampai pasca putusan.
Disamping itu penyajiannya dibuat pula berdasarkan pengelompokkan atas klasifikasi hukum
acara pidana khusus dan peraturan lain yang terkait. Agar tidak kehilangan sejarah, dijelaskan
pula selayang pandang mengenai hukum acara pidana di Indonesia beserta perkembangannya.

Definisi Hukum Kesehatan
Hukum kesehatan menurut Anggaran Dasar Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia
(PERHUKI), adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan/
pelayanan kesehatan dan penerapannya. Hal ini menyangkut hak dan kewajiban baik dari
perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun dari
pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspeknya, organisasi, sarana, pedoman
standar pelayanan medik, ilmu pengetahuan kesehatan dan hukum serta sumber-sumber hukum
lainnya. Hukum kedokteran merupakan bagian dari hukum kesehatan, yaitu yang menyangkut
asuhan/ pelayanan kedokteran (medical care / service).
Hukum kesehatan merupakan bidang hukum yang masih muda. Perkembangannya
dimulai pada waktu World Congress on Medical Law di Belgia tahun 1967. Perkembangan
selanjutnya melalui World Congress of the Association for Medical Law yang diadakan secara
periodik hingga saat ini. Di Indonesia perkembangan hukum kesehatan dimulai dari terbentuknya
Kelompok studi untuk Hukum Kedokteran FK-UI/RS Ciptomangunkusumo di Jakarta tahun
1982. Perhimpunan untuk Hukum Kedokteran Indonesia (PERHUKI), terbentuk di Jakarta pada
tahun 1983 dan berubah menjadi Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia (PERHUKI) pada
kongres I PERHUKI di Jakarta pada tahun 1987.
Hukum kesehatan mencakup komponen-komponen hukum bidang kesehatan yang
bersinggungan satu dengan yang lainnya, yaitu hukum Kedokteran/Kedokteran Gigi, Hukum
Keperawatan, Hukum Farmasi Klinik, Hukum Rumah Sakit, Hukum Kesehatan Masyarakat,
Hukum Kesehatan Lingkungan dan sebagainya (Konas PERHUKI, 1993).

Sumber Rujukan:
Hanafiah, M.J, Amir, A., 1999, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, EGC : Jakarta.

Aspek Hukum Kesehatan
Saat ini dapat disepakati luas ruang lingkup peraturan hukum untuk kegiatan pelayanan
kesehatan menurut ilmu kedokteran mencakup aspek-aspek di bidang pidana, hukum perdata,
hukum administrasi, bahkan sudah memasuki aspek hukum tatanegara. Persyaratan pendidikan
keahlian, menjalankan pekerjaan profesi, tata cara membuka praktek pengobatan, berbagai
pembatasan serta pengawasan profesi dokter masuk dalam bagian hukum administrasi. Hak dan
kewajiban yang timbul dari hubungan pelayanan kesehatan, persetujuan antara dokter-pasien
serta keluarganya, akibat kelalaian perdata serta tuntutannya dalam pelayanan kesehatan masuk
bagian hukum perdata. Kesaksian, kebenaran isi surat keterangan kesehatan, menyimpan rahasia,
pengguguran kandungan, resep obat keras atau narkotika, pertolongan orang sakit yang berakibat
bahaya maut atau luka-luka masuk bagian hukum pidana.
Di negara hukum yang sudah meningkat kearah negara kesejahteraan menjadi kewajiban
negara dengan alat perlengkapannya untuk mewujudkan keadaan bagi kehidupan. Kehidupan
bagi setiap orang, keluarga dan masyarakat memperoleh kesejahteraan (well being) menurut
pasal 1-6 Undang-Undang no. 9/1960 berarti melibatkan tenaga kesehatan atau dokter turut
secara aktif dalam semua usaha kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. Usaha kesehatan
pemerintah yang melibatkan tenaga kesehatan selaku aparat negara yang berwenang merupakan
pengembangan aspek hukum tatanegara didalam hukum kedokteran kesehatan. Seluruh aspek
hukum dalam peraturan hukum kedokteran kesehatan menjadi perangkat hukum yang secara
khusus menentukan perilaku keteraturan/perintah keharusan/larangan perbuatan sesuatu itu
berlaku bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan usaha kesehatan.
Disamping norma-norma hukum yang terdapat didalam hukum kedokteran kesehatan,
berlaku juga norma etik kesehatan / norma etik kedokteran sebagai petunjuk tentang perbuatan
mana yang baik dan mana yang buruk dalam kehidupan yang susila sehari-hari. Tugas pekerjaan
yang dilaksanakan secara profesional memerlukan dukungan yang ditaati berdasarkan kekuasaan
moral dan salah satu diantaranya tercantum dalam rumusan kode etik kedokteran maupun kode
etik tenaga kesehatan yang lainnya.
Sebagaimana norma etika sukarela ditaati berdasarkan keluhuran sikap / tanggung jawab
moral dari setiap orang yang menjalankan pekerjaan profesi. Akan tetapi sebagian yang lain
harus dikuatkan menjadi tatanan sosial yang dirumuskan secara tertulis, baik mengenai
kewajiban moril/akhlak dalam kode etik profesi maupun mengenai kewajiban lain yang
berhubungan dengan tugas pekerjaan profesi dalam hukum disipliner. Sanksi berupa celaan /
teguran dan atau tindakan tata tertib / administratif diserahkan kepada kebijaksanaan badan
organisasi profesi yang bertindak bukan sebagai badan peradilan.

Rujukan :
Prof. DR. H. Bambang Poernomo, SH, 2008, Hukum Kesehatan, Aditya Media : Yogyakarta

Kedudukan Hukum Kesehatan

Perkembangan hukum di bidang kedokteran dan kesehatan dapat ditelaah mengenai
pengertiannya, kedudukan pengembangan ilmunya, dan proyeksinya. Seringkali terdapat
keraguan pemakaian istilah mana yang dapat dipakai untuk memilih istilah hukum kedokteran
ataukah hukum kesehatan ataukah hukum kedokteran-kesehatan. Bagi ahli hukum pidana sudah
kenal dengan istilah ilmu kedoteran kehakiman dan/atau ilmu kedokteran forensik yaitu ilmu
yang menghasilkan bahan penyelidikan melalui pengetahuan kedokteran untuk membantu
menyelesaikan dan pembuktian perkara pidana yang menyangkut korban manusia. Oleh karena
itu dalam hal memahami peraturan-peraturan hukum tentang kegiatan pelayanan kesehatan
menurut ilmu kedokteran, akan dirasakan lebih serasi dengan menyebut istilah Hukum
Kedokteran Kesehatan (HKK).
Penggunaan kata majemuk hukum kedoteran-kesehatan mempunyai latar belakang dari
rumusan kalimat "kesehatan berdasarkan ilmu kedokteran" sebagaimana tercantum dalam
penjelasan umum eks Undang-Undang tentang pokok-pokok kesehatan No. 9/1960. Sebab
selama ini telah dikembangkan pemikiran baru dibidang kesehatan mengenai keluarga/sosial
dalam kaitannya dengan kependudukan yang ruang lingkup tatanan peraturan hukumnya
dihimpun dalam hukum keluarga berencana dan kependudukan yang diselenggaran oleh
BKKBN.
Kedudukan hukum kedokteran kesehatan menjadi bagian dari pertumbuhan ilmu hukum
dan sebagai cabang hukum yang diharapkan dapat berkembang lebih jauh menjadi sub bidang
tersendiri hukum kesehatan dan hukum kedokteran termasuk teknologi kedokteran. Kemajuan
pembidangan hukum yang demikian itu dapat terlihat pada hukum acara pidana menjadi
beberapa bagian antara lain hukum pembuktian dan hukum kepolisian yang mengandung
teknologi penegakan hukum.

Sumber Artikel :
Prof.DR.H. Bambang Poernomo, SH, 2008, Hukum Kesehatan, Aditya Media: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai

  • Corona Virus
    Corona Virus
    Dokumen31 halaman
    Corona Virus
    Natalia Lee
    85% (13)
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • PDF PPT Gout Arthritis
    PDF PPT Gout Arthritis
    Dokumen30 halaman
    PDF PPT Gout Arthritis
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Corona Virus
    Corona Virus
    Dokumen31 halaman
    Corona Virus
    Natalia Lee
    85% (13)
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • PDF Gout
    PDF Gout
    Dokumen20 halaman
    PDF Gout
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Pelaminan Minangkabau
    Pelaminan Minangkabau
    Dokumen6 halaman
    Pelaminan Minangkabau
    Arif Budiman
    50% (2)
  • Upaya Promkes COVID 19 Baru
    Upaya Promkes COVID 19 Baru
    Dokumen21 halaman
    Upaya Promkes COVID 19 Baru
    Icha Icha
    100% (1)
  • Name Tag Edit
    Name Tag Edit
    Dokumen1 halaman
    Name Tag Edit
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Pendidikan Inklusi
    Pendidikan Inklusi
    Dokumen12 halaman
    Pendidikan Inklusi
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Name Tag
    Name Tag
    Dokumen1 halaman
    Name Tag
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Menunggu Bom Waktu
    Menunggu Bom Waktu
    Dokumen2 halaman
    Menunggu Bom Waktu
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Teknik Stripping Ikan Patin
    Teknik Stripping Ikan Patin
    Dokumen6 halaman
    Teknik Stripping Ikan Patin
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Atasi Kolesterol Dan Asam Urat Dengan Daun Salam
    Atasi Kolesterol Dan Asam Urat Dengan Daun Salam
    Dokumen1 halaman
    Atasi Kolesterol Dan Asam Urat Dengan Daun Salam
    Dzaki Pamuji
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Span Duk
    Span Duk
    Dokumen4 halaman
    Span Duk
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Name Tag
    Name Tag
    Dokumen1 halaman
    Name Tag
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Budidaya Ikan Patin
    Budidaya Ikan Patin
    Dokumen6 halaman
    Budidaya Ikan Patin
    arif
    Belum ada peringkat
  • Tegal Sari
    Tegal Sari
    Dokumen2 halaman
    Tegal Sari
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • SP Halusinasi
    SP Halusinasi
    Dokumen12 halaman
    SP Halusinasi
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen21 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Nama 2
    Nama 2
    Dokumen2 halaman
    Nama 2
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Komunikasi Terapeutik
    Komunikasi Terapeutik
    Dokumen12 halaman
    Komunikasi Terapeutik
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat
  • Cover SSP
    Cover SSP
    Dokumen1 halaman
    Cover SSP
    Arif Budiman
    Belum ada peringkat