Anda di halaman 1dari 4

DISCOVERY AND GUIDED LEARNING ASSESSMENT

KEPERAWATAN BENCANA (KPG401)

KELOMPOK 2 AJ 1 B20

Imelda Mbati Mbana 131711123022

Ria Sabekti 131711123041

Reza Dwi Agustiningrum 131711123050

Yayuk Ratnasari Dewi Anggreni 131711123061

Marini Stefani Baker 131711123062

Abraham Steven Yotlely 131711123067

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRODI PENDIDIKAN NERS

2018
DLA 1 :

a. Apakah yang dimaksud dengan kelompok rentan?


Kelompok rentan adalah kelompok masyarakat beresiko tinggi karena berada dalam
situasi dan kondisi yang kurang memiliki kemampuan mempersiapkan diri dalam
menghadapi resiko bencana atau ancaman bencana. Dikatakan beresiko tinggi karena
kelompok ini akan menanggung dampak terbesar dari sebuah bencana dibanding
kelompok masyarakat lain. Bahkan dalam situasi normalpun kelompok rentan sudah
dikatakan menghadapi resiko karena keterbatasan tertentu yang dimilikinya.

b. Kelompok yang bagaimanakah yang dikategorikan sebagai komunitas yang


rentan terhadap dampak bencana? Siapa sajakah mereka?
Kelompok yang dikategorikan sebagai komunitas yang rentan terhadap dampak
bencana adalah kelompok orang atau masyarakat yang karena keterbatasan yang
mereka miliki membuat mereka kurang mampu mempersiapkan diri dalam meghadapi
bencana dan ancaman dari bencana tersebut.
Menurut UU Penanggulangan bencana kelompok rentan terdiri dari : bayi, balita,
anak-anak,wanita, wanita yang sedang mengandung atau menyusui, penyandang
cacat, orang lanjut usia. Selain itu, kaum miskin, kelompok minoritas suku, agama,
ras dan orientasi seksual juga termasuk kelompok rentan. Bahkan perawat yang
kurang berpengalaman atau kurang pengetahuan tentang manajemen bencana
termasuk dalam kelompok rentan.
Sedangkan menurut M.Masozera, Melissa Bailey, Charles Kerchner yang termasuk
dalam kelompok rentan antara lain: orang dengan status sosial ekonomi rendah, ras,
usia (lansia, anak-anak), tingkat pendidikan, masalah kesehatan yang kompleks, orang
berkebutuhan khusus, serta orang dengan tingkat ketergantungan yang tinggi.
c. Apasajakah faktor-faktor yang dapat menyebabkan sebuah kelompok
masyarakat (komunitas) menjadi rentan terhadap bencana?
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan sebuah kelompok masyarakat (komunitas)
menjadi rentan terhadap bencana antara lain :
1. Status sosial ekonomi yang rendah
2. Gender
3. Usia
4. Tingkat pendidikan
5. Status kesehatan
6. Ketergantungan sosial
7. Kondisi fisik (kecacatan).

DLA 2 :

d. Apakah yang dimaksud dengan resilient community?


Resiliensi komunitas adalah kemampuan masyarakat/komunitas untuk bertahan dalam
menghadapi masalah atau kerentanan atau bencana dalam hidupnya. Komunitas ini
mampu merespon dan mempersiapkan diri terhadap dampak resiko akibat bencana.

e. Mengapa komunitas penyintas bencana menjadi lebih non-vulnerable jika


dibandingkan dengan keadaannya sebelum menjadi korban bencana?
Karena komunitas ini sudah mampu bertahan menghadapi bencana dalam waktu yang
relatif lama. sehingga dengan pengalaman, pengetahuan dan sumber daya yang
mereka miliki membuat mereka leboh baik dalam mempersiapkan diri menghadapi
bencana sehingga mereka menjadi lebih non-vulnerable dibandingkan saat pertama
kali menjadi korban bencana.

DLA 3 :

f. Bagaimanakah cara mentransformasi komunitas rentan (vulnerable) menjadi


komunitas yang resilient?
Cara untuk mentransformasi komunitas rentan (vulnerable) menjadi komunitas yang
resilient antara lain dengan melakukan pembinaan, pelatihan berbasis masyarakat
tentang manajemen penanggulangan bencana sesuai dengan siklus manajemen
bencana yang dimulai dari fase pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.
Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat atau komunitas memahami apa yang harus
dilakukan saat sebelum terjadi bencana hingga bagaimana pemulihan setelah bencana
terjadi dan bagaimana memaksimalkan sumber daya yang ada dalam mempersiapkan
diri menghadapi bencana. Untuk itu diperlukan kerja sama dari barbagai pihak untuk
melakukan manajemen penanggulangan bencana.
g. Elemen (pihak/instansi/institusi/profesi) mana sajakah yang perlu menjadi
kolaborator terhadap upaya transformasi tersebut?
Pihak- pihak yang terlibat dalam upaya transformasi antara lain :
1. Rumah Sakit (UGD)
2. Puskesmas
3. BNPB
4. TNI/POLRI
5. Pemerintah setempat
6. Instansi terkait lainnya (BMKG,dll)

h. Bagaimanakah peran perawat di dalam kolaborasi tersebut?


Perawat berperan dalam hal edukasi pra bencana seperti memberikan pendidikan
kesehatan tentang penanganan korban bencana, penyakit-penyakit yang mungkin
timbul sebagai dampak dari bencana dan penanganannya, dan masalah-masalah
kesehatan lainnya. Perawat dapat memberikan simulasi penanganan korban bencana
dimulai dari fase pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.

Anda mungkin juga menyukai