Anda di halaman 1dari 4

Patogenesis

Pada tahun 1960 shepard berhasil menginokulasikan M.leprae pada kaki mencit, dan
berkembang biak di sekitar tempat suntikan. Dari berbagai macam spesimen, bentuk
lesi maupun negara asal penderita, ternyata tidak ada perbedaan spesies. Agar dapat
tumbuh diperlukan jumlah spesimen yang jumlah yang maksimum atau banyak.
Sebenernya M.leprae mempunyai patogenesitas dan invasi yang rendah, sebab
penderita yang mengandung kuman lebih banyak belum tentu memberikan gejala
yang lebih berat, bahkan dapat sebaliknya. Derajat penyakit dipengaruhi oleh respon
imun yang berbeda, yang menggugah timbulnya reaksi granuloma setempat atau
menyeluruh yang dapat sembuh sendiri atau progresif. Oleh karena itu penyakit kusta
dapat disebut sebagai penyakit kusta dapat disebut sebagai penyakit imunologi.
Gejala klinisnya lebih sebanding dengan tingkat reaksi selularnya daripada intensitas
infeksinya.

Gejala klinis

Klasifikasi Penyakit Kusta


1) Jenis klasifikasi yang umum1
a. Klasifikasi Internasional (1953)
1. Indeterminate (I)
2. Tuberkuloid (T)
3. Borderline-Dimorphous (B)
4. Lepromatosa (L)
b. Klasifikasi untuk kepentingan riset /klasfikasi Ridley-Jopling (1962).
1. Tuberkoloid (TT)
2. Borderline tubercoloid (BT)
3. Mid-Borderline (BB)
4. Borderline lepromatous (BL)
5. Lepromatosa (LL)
c. Klasifikasi untuk kepentingan program kusta /klasifikasi WHO (1981) dan
modifikasi WHO (1988)
1. Pausibasilar (PB)
Hanya kusta tipe I, TT dan sebagian besar BT dengan BTA negatif menurut kriteria
Ridley dan Jopling atau tipe I dan T menurut klasifikasi Madrid.
2. Multibasilar (MB)
Termasuk kusta tipe LL, BL, BB dan sebagian BT menurut kriteria Ridley dan
Jopling atau B dan L menurut Madrid dan semua tipe kusta dengan BTA positif.

Sifat Lepromatosa (LL) Borderline Lepromatosa Mid Borderline (BB


(BL)
Lesi
· Bentuk Makula Makula Plakat
Infiltrat difus Plakat Dome-shape (kubah)
Papul Papul Punched-out
Nodus
· Jumlah Tidak terhitung, praktis tidak Sukar dihitung, masih ada Dapat dihitung, kulit
ada kulit sehat kulit sehat jelas ada
· Distribusi Simetris Hampir simetris Asimetris
· Permukaan Halus berkilat Halus berkilat Agak kasar, agak ber
· Batas Tidak jelas Agak jelas Agak jelas
· Anestesia Biasanya tidak jelas Tak jelas Lebih jelas
BTA
· Lesi kulit Banyak (ada globus) Banyak Agak banyak
· Sekret Banyak (ada globus) Biasanya negatif Negatif
hidung
Tes Lepromin Negatif Negatif Negatif
1
Tabel 1. Gambaran Klinis, Bakteriologik, dan Imunologik Kusta Multibasiler (MB)
PB MB
1. Lesi kulit (makula yang datar, Ø 1-5 lesi Ø > 5 lesi
papul yang meninggi,infiltrat, plak Ø Hipopigmentasi/eritema Ø Distribusi lebih simetris
eritem, nodus) Ø Distribusi tidak simetris Ø Hilangnya sensasi kurang
Ø Hilangnya sensasi yang jelas Ø
2. kerusakan saraf(menyebabkan Ø Hanya satu cabang saraf Ø Banyak cabang saraf
hilangnya senasasi/kelemahan otot
yang dipersarafi oleh saraf yang
terkena)

Karakteristik Tuberkuloid (TT) Borderline Tuberculoid (BT) Indeterminate (I)


Lesi
· Tipe Makula ; makula Makula dibatasi infiltrat saja; Hanya Infiltrat
dibatasi infiltrat infiltrat saja

· Jumlah Satu atau dapat Beberapa atau satu dengan lesi Satu atau beberapa
beberapa satelit
· Distribusi Terlokalisasi & Asimetris Bervariasi
asimetris
· Permukaan Kering, skuama Kering, skuama Dapat halus agak
berkilat
· Batas Jelas Jelas Dapat jelas atau dapa
tidak jelas
· Anestesia Jelas Jelas Tak ada sampai tidak
jelas
BTA
· lesi kulit Hampir selalu negatif Negatif atau hanya 1+ Biasanya negatif
Tes lepromin Positif kuat (3+) Positif lemah Dapat positif lemah a
negatif
Tabel 2. Bagan diagnosis klinis menurut WHO

Tabel 3. Gambaran Klinis, Bakteriologik, dan Imunologik Kusta Pausibasiler (PB)

Anda mungkin juga menyukai