Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dua prinsip dasar permasalahan dalam penilaian adalah menentukan apakah sebuah
tes telah mengukur apa yang hendak diukur dan apakah sebuah tes telah tepat digunakan
untuk membuat suatu keputusan tentang pengambil tes. Keberhasilan dalam mengungkapkan
hasil proses belajar siswa sangat bergantung pada kualitas alat penilaianya. Salah satu cirinya
adalah alat penilaian tersebut memiliki ketetapan atau validitas.

Suatu tes pengukuran bisa dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat
terebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut
merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesunnguhnya dari
apa yang diukur.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teknik pengujian validitas tes?
2. Apa teknik validitas item tes hasil belajar?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui teknik pengujian validitas tes
2. Untuk mengetahui validitas item tes hasil belajar

BAB II

PEMBAHASAN

1
A. Teknik Pengujian Validitas Tes Hasil Belajar
Penganalisisan terhadap tes hasil belajar sebagai suatu totalitas dapat
dilakukan dengan dua cara. Pertama, penganalisisan yang dilakukan dengan jalan
berfikir secara rasional atau penganalisisan dengan menggunakan logika (logical
analysis). Kedua, penganalisisan yang dilakukan dengan mendasarkan diri kepada
kenyataan empiris, diamana penganalisisan dilaksanakan dengan menggunakan
empiricial analysis.
1. Pengujian validitas tes secara rasional
Tes hasil belajar yang setelah dilakukan penganalisisan secara rasional
ternyata memiliki daya ketepatan mengukur disebut tes hasil belajar yang telah
memiliki validitas logika (logical validity)
Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran,
validitas yang diperoleh dengan berfikir secara logis. Untuk dapat menentukan
apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas rasional ataukah belum, dapat
dilakukan penelusuran dari dua segi, yaitu segi isinya dan segi susunan atau
konstruksinya.
a. Validitas isi
Validitas isi adalah validitas yang dilihat dari segi isi tes itu sendiri sebagai
alat ukur hasil belajar yaitu sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur
hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara respresentatif
terhadap keseluruan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya.
b. Validitas konstruksi
Secara etimologis, kontruksi mengandung arti susunan, kerangka atau rekaan.
Dengan demikian, validitas kontruksi dapat diartikan sebagai validitas yang ditilik
dari segi susunan, kerangka atau rekaan.
Adapun secara terminologis, suatu tes hasil belajar dapat dinyatakan telah
memiliki validitas kontruksi, apabila tes hasil belajar tersebut ditinjau dari segi
susunan,kerangka atau rekaannya.
Istilah validitas kontruksi (susunan) bukan berarti bahwa tes yang
bersangkutan dipandang sudah baik susunan kalimat soalnya, atau keruntutan
butir-butir soalnya. Melainkan apabila butir-butir soal atau item yang membangun
tes tersebut benar-benar dapat secara tepat mengukur aspek-aspek psikomotorik
(seperti; aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik dan sebagainya) 1
2. Pengujian validitas tes secara empirik

1 Anas sujiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajawali Pres, 2011), hal 163-166

2
Validitas empirik adalah ketepatan mengukur yang dihasilkan dari analisis
yang bersifat empirik. Validitas yang diperoleh atas dasar pengamatan di
lapangan.
Untuk mengetahui hasil belajar sudah memiliki validitas empirik ataukah
belum, dapat dilakukan penelusuran dari dua segi, yaitu: dari segi daya ketepatan
meramalnya (predictive validity) dan daya ketepatan bandingnya (concurrent
validity).2
a. Validitas ramalan (predictive validity)
Suatu tes bisa dikatakan validitas ramalan jika hasil korelasi tes dapat
meramalkan dengan tepat keberhasilan seseorang pada masa mendatang di dalam
lapangan tertentu. Tepat tidaknya ramalan tersebut dapat dilihat dari korelasi
koefisien antara hasil tes dengan hasil alat ukur lain pada masa mendatang.
Dalam rangka mencari korelasi antara tes hasil belajar yang sedang diuji
validitas ramalanya dengan kriterium yang telah ditentukan, cara sederhana yang
paling sering digunakan adalah dengan menerapkan teknik analisis korelasional
product moment dari Karl Pearson, hipotesis nihil yang akan diuji, dirumuskan
dalam susunan “tidak terdapat korelasi positif yang signifikan, antara tes hasil
belajar yang sedang diuji validitas ramalanya (=variable X), dengan kriterium
yang telah ditentukan (= variable Y)”
b. Validitas bandingan (concurrent validity)
Jika hasil tes memiliki korelasi yang tinggi dengan hasil suatu alat ukur lain
terhadap bidang yang sama pada waktu yang sama pula (jangka pendek) , maka
dikatakan tes itu memiliki concurrent validity (current= bersamaan waktu).
Dalam rangka menguji validitas bandingan, data yang mencerminkan
pengalaman yang diperoleh pada masa lalu kita bandingkan dengan data hasil
tes yang diperoleh sekarang. Jika hasil tes memiliki hubungan searah dengan
hasil tes berdasarkan pengalaman yang lalu, maka tes yang memiliki
karakteristik seperti itu dapat dikatakan telah memiliki validitas bandingan.3

B. Validitas Item Tes Hasil Belajar

1. Validitas Item

Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh
sebutir item (yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tes sebagai suatu
totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut.
2 Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hal 144
3Purwanto, Ngalim , Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010) hal 139

3
Apabila kita mau memperhatikan secara cermat, maka tes-tes yang dibuat atau
disusun oleh para pengajar, guru, dosen atau staf pengajar lainnya, sebenarnya
adalah merupakan kumpulan dari sekian butir-butir item; dengan dengan item
mana para penyusun tes ingin mengukur atau mengungkap hasil belajar yang telah
dicapai oleh masing-masing individu peserta didik, setelah mengikuti proses
pembelajaran dalam waktu tertentu. Pernyataan ini mengandung makna, bahwa
setiap butir item yang ada dalam tes hasil belajar itu adalah ,merupakan bagian tak
terpisahkan dari tes hasil belajat tersebut sebagai totalitas.4

2. Validitas Soal

Validitas soal adalah indeks diskriminasi soal-soal yang ditetapkan dari selisih
proposi yang menjawab dari masing-masing kelompok (sura pranata, 2004).
Indeks ini menunjukkkan kesesuaian antara fungsi soal dengan fungsi tes secara
keseluruhan. Dengan demikian validitas soal ini sama dengan daya pembeda soal
yaitu daya dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi
dengan persrta tes yang berkemampuan rendah. 5

3. Teknik Pengujian Validitas Item Tes Hasil Belajar

Sebutir item dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau dapat
dinyatakan valid, jika skor-skor pada butiran item yang bersangkutan memiliki
kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya; atau dengan bahasa
statistik ada korelasi positif signifikan antara skor item dengan skor totalnya. Skor
total di sini berkedudukan sebagai variabel terikat , sedangkan skor item
berkedudukan sebagai variabel bebasnya.

4 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Depok: Pt Rajagrafindo Persada, 2013), Hlm. 163-
182
5 Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 148

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tes hasil belajar dapat dinyatakan valid apabila tes hasil belajar tersebut
dengan cara tepat, benar, shahih atau abash telah mengukur atau mengungkap hasil-
hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik, setelah mereka menempuh proses
belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
Penganalisisan terhadap tes hasil belajar sebagai suatu totalitas dapat
dilakukan dengan dua cara: Pengujian validitas tes secara rasional, terbagi atas dua
bagian yaitu, segi isi dan segi susunan. dan pengujian validitas tes secara empirik.
Dalam validitas empirik terbagi dalam dua bagian yaitu, daya ketepatan ramalan dan
daya ketetapan bandingan.

5
DAFTAR PUSTAKA

Sudijono Anas. PENGANTAR EVALUASI PENDIDIKAN. (Jakarta: PT Rajawali Pres,


2011)
Sudaryono. DASAR-DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN. (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012)
Purwanto, Ngalim. PRINSIP-PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI PENGAJARAN.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010)

Anda mungkin juga menyukai