Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KSM BEDAH DIGESTIF

RSUD Dr. MOEWARDI

TAHUN 2017 - 2020

Haemorroid Interna

Pengertian Hemoroid adalah tonjolan dari anal cuhion yang berisi pembuluh darah vena
1.
(Definisi)

1. Nyeri pada anus

2. Keluar benjolan pada anus

3. Keluar darah menetes setelah kotoran keluar

2. Anamnesis 4. Sering konstipasi

5. Diet kurang serat

6. Kurang berolahraga

7. Sering duduk lama dalam keseharian

1. Inspeksi anus dan perianal : tampak pile hemoroid yang hiperemi atau

3. Pemeriksaan fisik kebiruan


2. Anoskopi : tampak pile hemoroid di atas atau di bawah linea dentata
3. RT : tidak teraba massa atau teraba massa yang kompressible
Anamnesis :
 Nyeri pada anus
4. Kriteria diagnosis  Keluar benjolan pada anus
 Keluar darah menetes setelah kotoran keluar
 Sering konstipasi
 Diet kurang serat
 Kurang berolahraga
 Sering duduk lama dalam keseharian
Pemeriksaan fisik
Hemoroid Interna : Jika benjolan di bawah linea dentata

Grade I : benjolan berada di dalam dubur

Grade II : benjolan yang bisa keluar dubur, masuk kembali secara spontan

Grade III : benjolan yang bisa keluar dubur, masuk kembali secara manual

Grade IV : benjolan tidak bisa masuk kembali.

RT : tidak teraba massa atau teraba massa yang kompressible

5. Diagnosis Kerja Hemoroid Interna grade I-IV

1. Keganasan Kolorektal
2. Fissura ani
3. Fistula Ani
4. Polip
6. Diagnosis banding 5. Kolitis Ulseratif
6. Prolaps rekti
7. Skin tag
8. Kondiloma
Proktitis spesifik dan non spesifik / Crohn’s Disease/ Amoebiasis

Pemeriksaan 1. Sigmoidoskopi (proktosigmoidoskopi)


7.
penunjang 2. Kolonoskopi
3. Foto barium kolon
1. Non Operasi
a. Life style modification dietary
b. Obat-obatan per oral
c. Obat-obatan per anum
2. Office Procedure
a. Rubber Band Ligation
b. Infrared Coagulation
8. Tatalaksana* c. Bicap Electro Coagulation
d. Sclerotherapy
e. Anal Stretch
f. Cryo Therapy
3. Operasi
a. Open Method Milligan Morgan
b. Closed Method Ferguson
c. White Head Method
d. Stappling Method
e. Ligasure and Harmonic Scalpel
4. Teknik baru
a. Radio Frequency Ablation
b. Doppler Guide Hemorrhoidal Artery Ligation
c. Hemorrhoidal Artery Ligation and Recto Anal Repair
9 Kompetensi

Merah Kuning Hijau Biru

Kompetensi Diagnosis
10
PPDS**
Pengelolaan
Medis

Prosedur

1. Diet tinggi serat


2. Rutin berolahraga
3. Minum air putih yang cukup
4. Rendam duduk
11. Edukasi 5. Jika duduk lebih dari 1,5 jam, bangun, jalan 5-10 menit baru duduk
lagi
6. Pengaturan kehamilan
7. Menjaga obesitas
8. Menghindari makanan pedas dan minuman beralkohol
Posisi defekasi jongkok lebih baik daripada duduk

Ad vitam : dubia ad bonam


12. Prognosis Ad sanationam : dubia ad bonam

Ad fungsionam : dubia ad bonam

13. Tingkat evidens*** Terapi : I/ II/ III/ IV

14. Penelaah kritis

1. Nyeri berkurang
15. Indikator medis
2. Tidak terjadi perdarahan
3. Tidak terjadi prolaps
1. De Jong W, Sjamsuhidayat. Buku Ajar Ilmu Bedah ed. 2nd ed.
EGC. 2005.
16. Kepustakaan 2. Michael J. Zinner. Maingot’s Abdominal Operations, 11th ed, ed.,
Mc Graw Hill 2007.
3. Herbert , Chen , Illustrative Handbook of General Surgery, Berlin :
Springer, P.217. ISBN 1-84882-088-7, 2010.
4. Schubert, MC ; Sridhar S; Schade, RR; Wexner, SD;. “What every
gastroenterologist needs to know about common anorectal
disorders”, World J Gastroenterol 15(26): 3201-9.
Doi:10.3748/wjg. 15.3201. ISSN 1007-9327. PMC 2710774. PMID
19598294. 2009
5. Lorenzo-Rivero, S. “Hemorrhoids : diagnosis and current
management”. Am Surg 75 (8): 635-42. PMID 19725283. 2009.
6. Beck, David. The ASCR textbook of colon and rectal surgery (2nd
ed, ed). New York : Springer. Pp. 174-177. ISBN 9781441915818.
2011.
7. Kaidar-Person, O; Person,B; Wexner, SD. “Hemorrhoidal disease :
A comprehensive review. Journal of the American College of
Surgeons 204 (1) : 102-17. PMID 17189119. 2007.
Keterangan :

*Tatalaksana : Bila RS Dr.Moewardi belum dapat melakukan tatalaksana tersebut mohon di beri keterangan
(RUJUK)

**Kompetensi residen :

1. Mengenali dan menjelaskan

2. Mendiagnosis dan merujuk

3. Mendiagnosis dan memberikan tatalaksana awal dan merujuk

4. Mendiagnosis , memberikan penatalaksanaan mandiri dan tuntas.

*** Tingkat Evidens (sumber rujukan) :

I : metaanalisis dan sistimatik review dari RCT

II : design penelitian dengan kohort

III : design penelitian dengan kasus kontrol

IV : dari seri kasus

Surakarta,

Komite Medik Ketua KSM .......................


Ketua

Dr. .....................................

NIP. NIP.

Direktur RSUD Dr Moewardi

...................................................

Anda mungkin juga menyukai