Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS

I. ANAMNESIS
A. Identitas
Nama : Tn. NRS
Usia : 35 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan swasta
Status : Sudah menikah
Alamat : Gatak
No. RM : 0049XX
Tanggal Periksa : 22 April 2020

B. Keluhan Utama
Kulit menebal di ekstremitas superior, terjadi ketidaksensitifan
terhadap rangsang nyeri di daerah kulit yang menebal.

C. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh bercak putih pada kulit sejak 2 bulan yang lalu
awalnya terdapat bercak kemerahan kecil di daerah lengan kanan bawah
semakin lama semakin membesar dan meluas dan menyebar ke lengan
atas, dada, perut, punggung, wajah dan lutut.
Pasien tidak mengeluh gatal ataupun nyeri pada bercak-bercak
tsb, pasien mengeluh terasa tebal pada bercak-bercak tsb. Pasien
merasakan tebal tapi tidak terlalu jelas dengan daerah kulit normal yang
dirasakan. Pasien mengatakan bila terbentur sesuatu terasa lebih sakit
dari pada sebelum pasien muncul bercak-bercak ini. Pada malam hari
pasien merasakan kulit seperti di tarik-tarik. Pasien menyangkal adanya
rontok bulu mata, alis, dan demam.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit serupa : Disangkal
Riwayat kontak penderita kusta : Disangkal
Riwayat diabetes mellitus : Disangkal
Riwayat hipertensi : Disangkal
Riwayat alergi : Disangkal
Riwayat operasi : Disangkal

E. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit serupa : Disangkal
Riwayat diabetes mellitus : Disangkal
Riwayat hipertensi : Kakak dari ayah pasien
Riwayat alergi : Disangkal
Riwayat operasi : Disangkal

F. Riwayat Kebiasaan
Pasien dahulu bekerja di Bogor selama 6 tahun, kemudian pindah ke
Semarang, lalu pindah ke Klaten dan menetap sampai sekarang.

G. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan karyawan swasta yang datang melakukan pemeriksaan
dengan menggunakan biaya mandiri.

II. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan Umum :
Keadaan umum : GCS E4V5M6 compos mentis, kesan sakit
ringan
Vital sign : Tekanan darah : 108/86 mmHg
Heart rate : 97 x/menit
Respiration rate : 22 x/menit
Suhu : 36,60C
Berat Badan : 70 kg
Tinggi Badan : 153 cm
BMI : 29,9 kg/m2
Kepala : dalam batas normal
Wajah : facies leonina (+)
Mata : madarosis (+), lagoftalmus (-)
Mulut : dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Thorax anterior : dalam batas normal
Thorax posterior : dalam batas normal
Ekstemitas atas : status dermatologi atrofi otot (-)
Ekstremitas bawah : drop foot (-)

B. Status Dermatovenereologis :
Regio Facialis

Regio Abdomen
Regio Ekstremitas Superior

Regio Ekstremitas Inferior


- Regio facialis: madarosis (-),facies lagopthalmus (+)
- Regio Abdomen: Tampak Plaque > 5 Eritema dengan tepi meninggi,
batas tegas multiple, skuama (-), erosi (-), ekskroisi (-)
- Regio ekstremitas superior : erythema nodusum (+)

III. PEMERIKSAAN SARAF


A. Sensibilitas Lesi
Raba : dalam batas normal
Tajam/ tumpul : dalam batas normal
Panas/ dingin : dalam batas normal

B. Tabel Pembesaran Saraf

Nervus Kanan Kiri


N. Fascialis tidak ada tidak ada
N.Auricularis
tidak ada tidak ada
magnus
N.Ulnaris tidak ada tidak ada
N. Radialis tidak ada tidak ada
N. Medianus tidak ada tidak ada
N. Peroneus
tidak ada tidak ada
Communis
N. Tibialis Posterior tidak ada tidak ada

C. Tabel Pemeriksaan Kelainan Sensorik

Nervus Kanan Kiri


N. Fascialis tidak ada tidak ada
N. Auricularis magnus tidak ada tidak ada
N.Ulnaris tidak ada tidak ada
N. Radialis tidak ada tidak ada
N. Medianus tidak ada tidak ada
N.Peroneus
tidak ada tidak ada
Communis
N. Tibialis Posterior tidak ada tidak ada
D. Tabel Pemeriksaan Kelainan Motorik

Nervus Kanan Kiri


N. Fascialis tidak ada tidak ada
N. Auricularis magnus tidak ada tidak ada
N.Ulnaris tidak ada tidak ada
N. Radialis tidak ada tidak ada
N. Medianus tidak ada tidak ada
N. Peroneus Communis tidak ada tidak ada
N. Tibialis Posterior tidak ada tidak ada

IV. DIAGNOSIS BANDING


A. Vitiligo
B. Tinea Versikolor
C. Morbus Hansen
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan bakterioskopik BTA : IB +5, IM 15%
B. Pemeriksaan gram :Ditemukan bakteri tahan asam
C. Pemeriksaan Histopatologi : Tidak dilakukan
D. Pemeriksaan Serologi : Tidak dilakukan

VI. DIAGNOSIS KERJA


Morbus Hansen tipe Multibasiler

VII. TERAPI
A. Non Medikamentosa
a) Edukasi pasien mengenai penyakit, gejala, penularan, prognosis,
dan komplikasi
b) Edukasi pengobatan Morbus Hansen, rutin meminum obat MDT
serta segera konsul ke puskesmas atau dokter jika terjadi reaksi
c) Edukasi pemakaian alas kaki yang nyaman dan perlindungan diri
saat bekerja
d) Edukasi kecatatan akibat kusta
e) Edukasi efek samping obat kusta
f) Edukasi penggunaan profilaksis pada keluarga
B. Medikamentosa

a) Dapson : 100 mg/hari diminum di rumah


b) Rifampicin 600 mg/bulan
c) Clofazimin 300 mg/bulan

 PROGNOSIS
A. Ad Vitam : Dubia ad bonam
B. Ad functionam : Dubia ad bonam
C. Ad Sanactionam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai