Pembimbing:
Disusun oleh :
Dokter Internsip UPT Puskesmas Kampung Sawah
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
Umur : 50 Tahun
Alamat : Sawah Lama
Pekerjaan : Penjual Nasi Uduk
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
No. RM : 03.39.73
Tanggal Pemeriksaan : 23 Oktober 2019
B. ANAMNESIS : Autoanamnesa
I. Keluhan Utama: Ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan terasa
kesemutan sejak 12 jam lalu.
II. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengeluh ibu jari, jari telunjuk dan
jari tengah tangan kanan terasa kebas sejak 12 jam yang lalu. Rasa
kesemutan sebelumnya sudah dirasakan sejak 1 tahun lalu, namun keluhan
hilang timbul, dan dirasakan terutama pada malam hari dan setelah pasien
beraktivitas (mengulek) keluhan hilang dengan sendirinya. Kesemutan
dirasakan pada jari tangan kanan saja. Pasien belum berobat ke dokter dan
juga tidak pernah mengobati keluhannya. riwayat jatuh bertumpu pada
tangan disangkal. riwayat tidur bertumpu dengan tangan disangkal.
Riwayat kelemahan pada tangan kanan ataupun anggota gerak lainnya
tidak ada.
C. PEMERIKSAAN FISIK
I. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
- Tekanan darah : 150/90 mmHg
- Frekuensi nadi : 80 x/menit, Ireguler.
- Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 37 oC
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 55 kg
IMT : 22,89 Kg/m2
Thoraks
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar
Auskultasi : Bising usus positif normal.
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar dan lien, turgor kulit baik.
Perkusi : Timpani.
Ekstremitas
Superior : Akral hangat, edema tidak ada, sianosis tidak ada.
Pembengkakan pada sendi-sendi tangan tidak ada.
Inferior : Akral hangat, edema tidak ada, sianosis tidak ada.
Pembengkakan pada sendi-sendi tangan tidak ada.
D. Status Lokalis
M. Tenar : eutrofi
M. Hipotenar : eutrofi
D. DIAGNOSIS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI
Secara anatomis, canalis carpi (carpal tunnel) berada di dalam dasar
pergelangan tangan. Sembilan ruas tendon fleksor dan N. Medianus berjalan di
dalam canalis carpi yang dikelilingi dan dibentuk oleh tiga sisi dari tulang -tulang
carpal. Nervus dan tendon memberikan fungsi, sensibilitas dan pergerakan pada
2.2 DEFINISI
Carpal Tunnel Syndrome merupakan neuropati tekanan atau cerutan
terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan,
tepatnya di bawah tleksor retinakulum. Dulu, sindroma ini juga disebut dengan
nama acroparesthesia , median thenar neuritis atau partial thenar atrophy Carpal
Tunnel Syndrome pertama kali dikenali sebagai suatu sindroma klinik oleh Sir
James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius bagian distal. Carpal Tunnel
Syndrome spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan C.Foix pada
taboo 1913. Istilah Carpal Tunnel Syndrome diperkenalkan oleh Moersch pada
tabun 1938 (7). Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons Clinical
Guideline, Carpal Tunnel Syndrome adalah gejala neuropati kompresi dari N.
medianus di tingkat pergelangan tangan, ditandai dengan bukti peningkatan
tekanan dalam terowongan karpal dan penurunan fungsi saraf di tingkat itu.
Carpal Tunnel Syndrom Page 9
Carpal Tunnel Syndrome dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, kondisi dan
peristiwa. Hal ini ditandai dengan keluhan mati rasa, kesemutan, nyeri tangan dan
lengan dan disfungsi otot. Kelainan ini tidak dibatasi oleh usia, jenis kelamin,
etnis, atau pekerjaan dan disebabkan karena penyakit sistemik, faktor mekanis dan
penyakit local.1,3
2.4 PATOFISIOLOGI
Patogenesis CTS masih belum jelas. Beberapa teori telah diajukan untuk
menjelaskan gejala dan gangguan studi konduksi saraf. Yang paling populer
adalah kompresi mekanik, insufisiensi mikrovaskular, dan teori getaran. Menurut
teori kompresi mekanik, gejala CTS adalah karena kompresi nervus medianus di
terowongan karpal. Kelemahan utama dari teori ini adalah bahwa ia menjelaskan
1.6 DIAGNOSIS
Diagnosa CTS ditegakkan selain berdasarkan gejala klinis seperti di atas
dan perkuat dengan pemeriksaan yaitu :
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita
dengan perhatian khusus pada fungsi, motorik, sensorik dan otonom tangan.
Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan
diagnosa CTS adalah:
1.8 PENATALAKSANAAN
1.9 PROGNOSIS
Pada kasus CTS ringan, dengan terapi konservatif umumnya prognosa
baik. Bila keadaan tidak membaik dengan terapi konservatif maka tindakan
operasi harus dilakukan. Secara umum prognosa operasi juga baik, tetapi karena
operasi hanya dilakukan pada penderita yang sudah lama menderita CTS
penyembuhan post operatifnya bertahap.4
Bila setelah dilakukan tindakan operasi, tidak juga diperoleh perbaikan
maka dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini (13):
1. Kesalahan menegakkan diagnosa, mungkin jebakan/tekanan terhadap nervus
medianus terletak di tempat yang lebih proksimal.
2. Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus.
3. Terjadi CTS yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat
edema, perlengketan, infeksi, hematoma atau jaringan parut hipertrofik.
Sekalipun prognosa CTS dengan terapi konservatif maupun operatif cukup
baik, tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada. Bila terjadi
kekambuhan, prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi
kembali.4
Pasien mengeluh ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan terasa
kesemutan sejak 12 jam yang lalu. Keluhan sudah dirasakan sejak 1 tahun, namun
hilang timbul. Hal ini menunjukkan gejala klinis pada carpal tunnel syndrom
dimana gejala awal biasanya berupa parestesia, kurang merasa (numbness) atau
rasa seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari 1-3 dan setengah sisi radial
jari 4 sesuai dengan distribusi sensorik nervus medianus walaupun kadang-kadang
dirasakan mengenai seluruh jari-jari.
Rasa kesemutan bersifat hilang timbul, dan dirasakan terutama pada
malam hari dan setelah pasien mengulek. Temuan klinis pada pasien ini
menunjukkan gejala khas pada carpal tunnel syndrom yaitu: nyeri di tangan yang
juga dirasakan lebih berat pada malam hari sehingga sering membangunkan
penderita dari tidurnya. Rasa nyeri ini umumnya agak berkurang bila penderita
memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau dengan meletakkan tangannya
pada posisi yang lebih tinggi. Nyeri juga akan berkurang bila penderita lebih
banyak mengistirahatkan tangannya.
Kesemutan hanya dirasakan pada jari tangan kanan saja. Riwayat jatuh
bertumpu pada tangan disangkal. Riwayat kelemahan anggota gerak lainnya juga
disangkal. Temuan klinis ini untuk menyingkirkan diagnosa banding dari carpal
tunnel syndrom.
Pada pasien ini terdapat beberapa faktor risiko carpal tunnel syndrom
yaitu: jenis kelamin perempuan lebih rentan terkena dan riwayat pekerjaan yang
beraktivitas debgan menggunakan pergelangan tangan yaitu mengulek yang sudah
dilakukan pasien selama 10 tahun.