Anda di halaman 1dari 32

ILMU PENYAKIT SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN Laporan Kasus


UNIVERSITAS PATTIMURA

Carpal Tunnel Syndrome

Taufik Zuneldi
2020-84-038
Pembimbing:
dr. Laura B S Huwae, Sp.S, M.Kes

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran
Universitas Pattimura
Ambon
2021
PENDAHULUAN
Sindrom terowongan karpal
(CTS) merupakan salah satu
ditandai oleh gejala rasa
jenis cumulative trauma
kesemutan, nyeri, kebas pada
disorders (CTD) yang
jari-jari dan tangan di daerah
disebabkan karena
persarafan saraf medianus
terjebaknya nervus medianus
dalam terowongan karpal
pada pergelangan tangan
National Health
prevalensi CTS besarnya 40%,
Interview Study (NHIS)
tendosinovitis (trigger finger)
memperkirakan
sebesar 32%
prevalensi sindrom
dan De Quervan’s syndrome
terowongan karpal
12%,
(CTS) di populasi
sedangkan epicondilitis sebesar
dewasa besarnya 1,55%.
20%.
STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. EW
Umur : 65 Tahun
Alamat : Air Tiris
Pekerjaan : Guru
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
No. RM : 02-82-51
Tanggal Masuk : 01/07/2014
Tanggal Keluar : 01/07/2014
Ruang/Kelas : Poliklinik Saraf
B. ANAMNESIS : Autoanamnesa
I. Keluhan Utama: Pasien mengeluh ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah tangan
kanan terasa kebas sejak 1 minggu yang lalu.
II. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengeluh ibu jari, jari telunjuk dan jari

tengah tangan kanan terasa kebas sejak 1 minggu yang lalu. Rasa kebas bersifat
hilang timbul, dan dirasakan terutama pada malam hari, dan berkurang bila
digerak-gerakkan. Kebas hanya dirasakan pada jari tangan kanan saja. Pasien
juga sering mengeluh jarinya terasa kesetrum dan menjalar hingga ke lengan.
Akhir-akhir ini pasien tidak dapat menggenggam atau memegang benda,
seperti memasang jilbab. Riwayat demam sebelumnya disangkal, riwayat jatuh
bertumpu pada tangan disangkal. riwayat tidur bertumpu dengan tangan
disangkal. Riwayat kelemahan anggota gerak lainnya juga disangkal.
III. Riwayat Penyakit Dahulu:
- Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
- Riwayat diabetes melitus disangkal.
- Riwayat hipertensi (+), terkontrol.
- Riwayat alergi obat/makanan disangkal.
IV. Riwayat Penyakit Keluarga:
- Tidak ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama.
- Riwayat hipertensi disangkal
- Riwayat diabetes melitus disangkal
V. Riwayat Pribadi dan Sosial Ekonomi:
- Pasien bekerja sebagai guru dan rutin melakukan aktivitas rumah tangga
sehari-hari.
C. PEMERIKSAAN FISIK
I. Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos mentis
 Tinggi badan : 155 cm
 Berat badan : 50 kg
 Tanda Vital
- Tekanan darah : 150/90 mmHg
- Frekuensi nadi : 80 x/menit, Ireguler.
- Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 37 O C
- Rambut : Warna putih, jarang, tidak mudah dicabut.
Kelenjar Getah Bening
- Leher : tidak ada pembesaran
- Aksila : tidak ada pembesaran
- Inguinal : tidak dilakukan pemeriksaan

Kepala
 Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,

refleks pupil +/+


 Hidung : Sekret tidak ada, deviasi septum tidak ada.

 Mulut : Bibir kering, lidah kotor (-)

 Telinga : Serumen (+)


 Thoraks

a. Paru-paru
 Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga tidak ada.

 Palpasi : Fremitus suara +/+, simetris kanan dan kiri.

 Perkusi : Sonor kedua lapang paru.

 Auskultasi : Suara nafas bronkovesikuler, Ronkhi tidak ada, wheezing tidak


ada.
a. Jantung
 Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat.

 Palpasi : ictus cordis teraba. Thrill tidak ada.

 Perkusi : Batas Jantung:

 Batas jantung kanan : SIC IV linea parasternalis dekstra.


 Batas jantung kiri : SIC V 1 jari medio linea midclavicula sinistra.
 Auskultasi : Bunyi jantung I & II, ireguler, gallop tidak ada, Murmur tidak
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, ascites tidak ada.
Auskultasi : Bising usus positif, lemah.
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar dan lien, turgor kulit kurang

baik.
Perkusi : Timpani.

Ekstremitas
 Superior : Akral hangat, edema tidak ada, sianosis tidak ada.
Pembengkakan pada sendi-sendi tangan tidak ada.
 Inferior : Akral hangat, edema tidak ada, sianosis tidak ada.
Pembengkakan pada sendi-sendi tangan tidak ada.
II. Status Neurologis
a. Tanda Rangsang Selaput Otak:
 Kaku Kuduk : negatif

 Brudzinski I : negatif

 Brudzinski II : negatif

 Kernig Sign : negatif


b. Tanda Peningkatan Tekanan intrakranial:
 Pupil : Isokor
 Refleks cahaya : +/+
C. Pemeriksaan Saraf Kranial:
N.I (N. Olfactorius)
Penciuman Kanan Kiri
Subyektif Normal Normal

Obyektif dengan bahan Normal Normal

N.II (N. Opticus)


Penglihatan Kanan Kiri

Tajam penglihatan Normal Normal

Lapang pandang Normal Normal

Melihat warna Normal Normal

Funduskopi Tidak dinilai Tidak dinilai


N.III (N. Occulomotorius)

  Kanan Kiri
Bola mata Normal Normal
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Gerakan bulbus Normal Normal
Strabismus Tidak ada Tidak ada
Nistagmus Tidak ada Tidak ada
Ekso/Endophtalmus Tidak ada Tidak ada
Pupil:    
 Bentuk Normal Normal
 Refleks cahaya Positif Positif
 Rrefleks akomodasi Normal Normal
 Refleks konvergensi Normal Normal
N. IV (N. Trochlearis)
  Kanan Kiri
Gerakan mata ke bawah Normal Normal
Sikap bulbus Normal Normal

Diplopia Sulit dinilai Sulit dinilai

N. V (N. Trigeminnus)
  Kanan Kiri
Motorik :    
 Membuka mulut Normal Normal
 Menggerakkan rahang Normal Normal
 Menggigit Normal Normal
 Mengunyah Normal Normal
Sensorik :    
Divisi Optalmika
 Refleks kornea Normal Normal
 Sensibilitas Normal Normal
Divisi Maksila    
 Refleks masseter Normal Normal
 Sensibilitas Normal Normal
Divisi Mandibula    
 Sensibilitas Normal Normal
N. VI (N. Abduscen)
  Kanan Kiri
Gerakan mata lateral Normal Normal

Sikap bulbus Normal Normal


Diplopia Normal Normal

N. VII (N. Facialis)

  Kanan Kiri
Raut wajah Normal Normal
Sekresi air mata Normal Normal
Fisura palpebra Normal Normal
Menggerakkan dahi Normal Normal
Menutup mata Normal Normal
Mencibir/bersiul Normal Normal
Memperlihatkan gigi Normal Normal
Sensasi lidah 2/3 depan Normal Normal
Hiperakusis Normal Normal
N. VIII (N. Vestibulocochlearis)
  Kanan Kiri
Suara berbisik Tidak ada Tidak ada
Detik arloji Tidak ada Tidak ada
Renne test Tidak dinilai Tidak dinilai
Webber test Tidak dinilai Tidak dinilai
Scwabach test :    
 Memanjang Tidak dinilai Tidak dinilai
 Memendek Tidak dinilai Tidak dinilai
Nistagmus :    
 Pendular Tidak ada Tidak ada
 Vertikal Tidak ada Tidak ada
 Siklikal Tidak ada Tidak ada
 Pengaruh posisi kepala Tidak ada Tidak ada

N. IX (N. Glossopharingeus)

  Kanan Kiri
Sensasi lidah 1/3 belakang Normal Normal
Refleks muntah/Gag reflek Normal Normal
N. X (N. Vagus)
  Kanan Kiri
Arkus faring Normal Normal
Uvula Normal Normal
Menelan Normal Normal
Artikulasi Sulit dinilai Sulit dinilai
Suara Afonia Afonia
Nadi 80 x/menit 80 x/menit

N. XI (N. Assesorius)

  Kanan Kiri
Menoleh ke kanan Normal Normal
Menoleh ke kiri Normal Normal
Mengangkat bahu ke Normal Normal
kanan
Mengangkat bahu ke kiri Normal Normal
N. XII (N. Hipoglossus)

  Kanan Kiri
Kedudukan lidah di dalam Normal Normal
Kedudukan lidah Normal Normal
dijulurkan
Tremor Tidak ada Tidak ada
Fasikulasi Tidak ada Tidak ada
Atrofi Tidak ada Tidak ada
D. Pemeriksaan Koordinasi
Cara berjalan tidak dinilai Disatria Tidak ada
Romberg test tidak dinilai Disgrafia Tidak ada
Ataksia tidak dinilai Supinasi-pronasi Normal
Rebound Tidak ada Tes jari-hidung Sulit dinilai
phenomen
Tes tumit-lutut Tidak dinilai Tes hidung- Sulit dinilai
hidung

E. Pemeriksaan Fungsi Motorik

Berdiri dan Berjalan Kanan Kiri

 Gerakan spontan Positif Positif


 Tremor Tidak ada Tidak ada
 Atetosis Tidak ada Tidak ada
 Mioklonik Tidak ada Tidak ada
 Khorea Tidak ada Tidak ada
Ekstremitas Superior Inferior

  Kanan Kiri Kanan Kiri

Gerakan Abnormal Normal Abnormal Normal

Kekuatan 552 555 555 555

Trofi Normotrofi Normotrofi Normotrofi Normotrofi

Tonus Hipotonus Normotonus Hipotonus Normotonus

Phallen Test Positif (+) Negatif (-) Negatif (-) Negatif (-)

Tinnel test Positif (+) Negatif (-) Negatif (-) Negatif (-)
F. Pemeriksaan Sensibilitas

Sensibilitas taktil Normal


Sensibilitas nyeri Normal
Sensibilitas termis Tidak dinilai
Sensibilitas kortikal Normal
Stereognosis Normal
Pengenala 2 titik Normal
Pengenalan rabaan Normal
A. Sistem Refleks
Refleks Fisiologis Kanan Kiri

Kornea Normal Normal


Berbangkis Normal Normal
Laring Tidak dinilai Tidak dinilai

Masseter Tidak dinilai Tidak dinilai

Dinding perut    

Atas Normal Normal


Bawah Normal Normal
Tengah Normal Normal
Biseps +2 +2
Triseps +2 +2
APR +2 +2
KPR +2 +2
Bulbokavernosus Tidak dinilai Tidak dinilai
Kremaster Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Sfingter Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Refleks Patologis Kanan Kiri

Lengan    

Hoffman-Tromner Negatif Negatif

Tungkai    
Babinski Negatif Negatif
Chaddoks Negatif Negatif
Oppenheim Negatif Negatif
Gordon Negatif Negatif
Schaeffer Negatif Negatif
Klonus kaki Negatif Negatif
1. Fungsi Otonom

 Miksi : Normal

 Defekasi : Normal

 Sekresi keringat : Normal

2. Fungsi Luhur

Kesadaran   Tanda Demensia  


 Reaksi bicara Negatif  Reflek glabella Tidak ada
 Fungsi intelek Negatif  Reflek snout Tidak ada
 Reaksi emosi Normal  Reflek menghisap Tidak ada
     Reflek memegang Tidak ada
     Refleks palmomental Tidak ada
D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan darah

 Darah Rutin : Tidak dilakukan pemeriksaan

 Urin rutin : Tidak dilakukan pemeriksaan

 Feses rutin : Tidak dilakukan pemeriksaan

 Rencana Pemeriksaan Tambahan : -


E. MASALAH

Diagnosis

 Diagnosis Klinis : Carpal Tunnel Syndrome dekstra

 Diagnosis Topik : Nervus Medianus

 Diagnosis Etiologi : Idiopatik

 Diagnosis Sekuder : Hipertensi derajat I

Diagnosis Banding :

Prognosis : Dubia ad bonam


F. PEMECAHAN MASALAH
 Terapi

 Umum/Suportif :

 Fisioterapi
 Edukasi :
- Latihan pelemasan/relaksasi ±5 hari setelah onset keluhan

 Khusus:

 Meloxicam 7,5 mg 1 x 1  anti inflamasi (NSAID)


 Mecobalamin 500 mcg 3 x 1  anti neuropati perifer
 Amlodipin 5 mg 1 x 1  anti hipertensi
DISKUSI
Carpal Tunnel Syndrome Pasien mengeluh ibu jari, jari
merupakan neuropati tekanan telunjuk dan jari tengah tangan
atau cerutan terhadap nervus kanan terasa kebas sejak 1 minggu
medianus di dalam terowongan yang lalu. Hal ini menunjukkan
karpal pada pergelangan gejala klinis pada carpal tunnel
tangan, tepatnya di bawah syndrom dimana gejala awal
fleksor retinakulum. biasanya berupa parestesia, kurang
merasa (numbness) atau rasa
dapat disebabkan oleh berbagai seperti terkena aliran listrik
penyakit, kondisi dan (tingling) pada jari 1-3 dan
peristiwa. Hal ini ditandai setengah sisi radial jari 4 sesuai
dengan keluhan mati rasa, dengan distribusi sensorik nervus
kesemutan, nyeri tangan dan medianus walaupun kadang-kadang
lengan dan disfungsi otot. dirasakan mengenai seluruh jari-
Kelainan ini tidak dibatasi oleh jari.
nyeri di tangan yang juga
dirasakan lebih berat pada Akhir-akhir ini pasien tidak
malam hari sehingga sering dapat menggenggam atau
membangunkan penderita dari memegang benda, seperti
tidurnya. memasang jilbab. Rasa kebas
bersifat hilang timbul, dan
Rasa nyeri ini umumnya
dirasakan terutama pada malam
agak berkurang bila penderita
hari, dan berkurang bila digerak-
memijat atau menggerak-
gerakkan
gerakkan tangannya atau Pada pasien ini terdapat
dengan meletakkan tangannya beberapa faktor risiko carpal
pada posisi yang lebih tinggi. tunnel syndrom yaitu: usia
Nyeri juga akan berkurang bila lanjut, jenis kelamin perempuan
penderita lebih banyak lebih rentan terkena dan riwayat
mengistirahatkan tangannya. pekerjaan.
Apabila tidak segera ditagani
dengan baik maka jari-jari
menjadi kurang terampil
Phalen's test
melakukan fleksi tangan
secara maksimal. Bila dalam
waktu 60 detik timbul gejala
seperti CTS.
Ekstrem
Superior Inferior
Tinel's sign itas

Tes ini mendukung


Phallen
diagnosa bila timbul Test
+ - - -
parestesia atau nyeri pada
daerah distribusi nervus
Tinnel
medianus jika dilakukan test
+ - - -
perkusi pada terowongan
karpal dengan posisi tangan
sedikit dorsofleksi.
Tinel's sign
mengibaskan
tangan/menggerakan jari
Terapi langsung terhadap
CTS
a) Istirahatkan pergelangan
tangan.
b) Obat anti inflamasi non
steroid.
c) Pemasangan bidai
Umum/Suportif :
d) Nerve Gliding
 Fisioterapi
 Edukasi :
Latihan pelemasan/relaksasi ±5 hari setelah
onset keluhan
Khusus :
 Meloxicam 7,5 mg 1 x 1  anti inflamasi
(NSAID)
 Mecobalamin 500 mcg 3 x 1  anti
KESIMPULAN
 Carpal Tunnel Syndrome merupakan neuropati tekanan atau cerutan terhadap
nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan
 Terdapat beberapa kunci co-morbiditas atau human factor yang berpotensi
meningkatkan risiko CTS meliputi usia lanjut, jenis kelamin perempuan, dan
adanya diabetes dan obesitas.
 Gejala awal biasanya berupa parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa
seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari 1-3 dan setengah sisi radial
jari 4
 Gejala lainnya adalah nyeri lebih berat pada malam hari sehingga sering
membangunkan penderita dari tidurnya. Agak berkurang bila penderita
memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau dengan meletakkan
tangannya pada posisi yang lebih tinggi.
 Penatalaksanaan CTS tergantung pada etiologi, durasi gejala, dan intensitas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai