Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SALMA APRILIANA

NIM : 21020116120014
KELAS :A
JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR

“Penyalahgunaan narkoba yang merusak generasi bangsa.”


1. Pertentangan :
Penyalahgunaan narkoba yang merusak generasi bangsa. Berbeda dengan pandangan dalam
dunia medis, narkoba bisa menjadi obat-obat yang berkhasiat untuk penyembuhan. Penggunaan
narkoba dalam dunia medis adalah legal. Nah yang menjadi penyalahgunaan adalah ketika
seseorang yang mengkonsumsi narkoba tanpa adanya pengawasan dari seorang ahli kesehatan
atau dokter. Bila seseorang menggunakan narkoba tanpa adanya pengawasan dari dokter akan
sangat membahayakan si pengguna karena umumnya narkoba mengandung zat-zat beracun yang
bisa menyebabkan pengguna narkoba akan selalu ketergantungan atau kecanduan terhadap obat-
obatan tersebut, merusak organ-organ tubuh, mempengaruhi berkurangnya daya pikir seseorang
atau membuat pikiran menjadi tidak rasional dan kerusakan otak secara permanen. Akibat yang
lebih mengerikan lagi adalah berujung pada kematian.

2. Perbandingan :
Tahun ini kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia meningkat tajam dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya. Bahkan tahun ini disebut-sebut lebih parah dari kasus-kasus yang
terjadi di awal tahun sebelumnya. Penyalahgunaan narkoba yang terjadi tahun ini, disebabkan
oleh derasnya penyelundupan narkoba yang masuk ke Indonesia. Menurut pihak bea cukai,
penyelundupan narkoba yang terungkap tahun ini mencapai 30 kasus meningkat sekitar 100%
dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 15 kasus. Tak hanya itu, menurut BNN jumlah
pengedar dan pemakai yang tertangkap tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya
dari 100 kasus menjadi 250 kasus. Bahkan jumlah orang yang meninggal akibat narkoba naik
sangat drastis mencapai 2 kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi 400 orang. Oleh sebab itu,
tahun ini Indonesia menetapkan keadaan darurat narkoba.

3. Analogi :
Tidak tegasnya sanksi bagi para pelaku penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang
membuat jumlah pengguna narkoba tidak pernah menurun. Bahkan grafik menunjukkan
kecenderungan peningkatan setiap tahun. Para pecandu narkotika diibaratkan sebagai fenomena
sebuah gunung es. Terlihat kecil di atas, namun jumlah yang lebih besar berada di bawah dan
tidak terlihat.

4. Contoh – contoh :
Data dan fakta menunjukkan persentase tertinggi penguna narkoba adalah anak-anak sekolah dan
anak-anak remaja. Sedangkan lokasi tempat mereka ‘menikmati’ barang haram tersebut
umumnya di kos-kosan, club-club malam, diskotik dsbnya. Mereka dijadikan sasaran empuk
oleh para pengedar untuk mengeruk keuntungan dari penjualan barang haram tersebut. Tidak
pada mereka saja, kalau kita menonton berita di tv banyak contoh kasus artis-artis yang terlibat
dengan penggunaan narkoba. Bahkan ada yang tertangkap sampai 2 kali dalam kasus yang sama.
Ini menunjukkan cengkeraman narkoba yang sangat hebat pada seseorang sehingga sulit untuk
melepaskannya.

5. Sebab Akibat :
Narkoba tidak hanya merusak badan, tetapi juga merusak mental. Jika seseorang mengonsumsi
narkoba organ-organ penting dalam tubuhnya akan rusak, meskipun rusak orang yang
mengonsumsi narkoba tidak mampu untuk menghentikan kebiasaannya mengonsumsi narkoba,
narkoba mengakibatkan ketergantungan. Mental seseorang yang mengonsumsi narkoba akan
rusak, mereka tidak akan bisa berpikir jernih, dan pikirannya akan selalu terganggu. Karena
bahayanya itulah kita dilarang keras mengonsumsi narkoba.

6. Definisi :
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain
yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza
yang merupakan singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif'.Semua istilah ini, baik
"narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko
kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika
yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas
dosis.Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang
umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.

7. Klasifikasi :
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan
mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:

1. Narkotika

Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang bisa
menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam
tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan
halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan
dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang
pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.

Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :

 Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat
tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja,
h3roin, kokain, morfin, dan opium.
 Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan
betametadol.
 Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.

2. Psikotropika

Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki
khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4
kelompok adalah :

 Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui
manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP,
dan ekstasi.
 Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
 Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
 Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid )
dan diazepam.

3. Zat adiktif lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :

 Rokok
 Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
 Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila
dihirup akan dapat memabukkan

Anda mungkin juga menyukai