Implementasi Konsepsi Tannas, pada hakekatnya terletak pada pembinaan Tannas, baik
secara ”Buttom Up” maupun secara ”Top Down”. ;
Pembinaan Tannas secara buttom up dilaksanakan sejak dini, mulai dari pribadi, keluarga,
lingkungan, daerah sampai pada tingkat nasional. Suatu pembinaan yang menekankan
pada pribahasa ;
Dari keluarga kita berasal,
Diiringi kasih sayang kita berawal,
Tanpa budi dan akal,
Ketahanan diri tidak akan kekal.
Pembinaan Tannas secara top down, diharapkan dapat dilaksanakan oleh Pemerintahan
Negara yang bersih (Clean Government), jujur, berani dan berwibawa, beriman, bertaqwa,
berakhlak, dan bermoral, yang mampu mengatur dan menyelenggarakan keamanan dan
kesejahteraan secara seimbang, serasi dan selaras, sehingga tercipta suatu kondisi
kehidupan nasional yang berisikan keuletan dan ketangguhan dalam bentuk ;
Kondisi kehidupan Idiologi yang mantap.
Kondisi kehidupan Politik yang siap.
Kondisi kehidupan Ekonomi yang kuat.
Kondisi kehidupan Sosbud yang maju.
Kondisi kehidupan Hankam yang siaga. [4]
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Geostrategi
Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa baik pada masa lampau, kini,
maupun mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena, setiap bangsa yang telah
menegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagaai ruang
hidup nasional untuk menentukan kebijakan, kepentingan dan tujuan Nasional. Melalui
pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis,
ekonomis, sosial budaya dan Hankam. Pengertian geostrategi itu sendiri merupakan strategi
dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan,
sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan sebgai
pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik. Sedangkan
geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara
Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan srana-sarana untuk mencapai tujuan
nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia member arahan tentang bagaimana
merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman
dan sejahtera. Oleh karena itu geostrategic Indonesia bukanlah geopolitik untuk kepentingan
politik dan perang tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
Dalam pengembangan geostrategi di Indonesia terdapat beberapa tujuan yang
mendasarinya diantaranya :
1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis aspek
ideologi, politik, sosial, budaya, dan Hankam maupun aspek-aspek lainnya.
2. Alamiah, yaitu untuk upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
3. Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia.
Rumusam ketahanan nasional yang baku sangat dibutuhkan dalam menghadapi dinamika
perkembangan dunia dari masa ke masa. Rumusan ketahanan nasional sebagai dasar
penerapan harus mempunya pengertian baku agar semua warga negara mengerti serta
memahaminya. Adapun pengertian ketahanan nasional itu sendiri merupakan kondisi
dinamis bangsa Indonesia yng meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi. Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya. Terdapat pula tiga perspektif atau
sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional. Ketiga perspektif tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Ketahanan nasional sebagai kondisi, perspektif ini melihat ketahanan nasional sebagai
suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi.
2. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalam
menjalankan suatu kegiatan khususnya dalam pembangunan negara.
3. Ketahanan nasional sebagai doktrin. Ketahanan nasional merupakan salah satu
konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan
penyelenggaraan bernegara. Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanan nasional
dimasukkan dalam Garis-garis Besar HAluan Negara (GBHN) agar setiap orang,
masyarakat dan penyelenggara negara menerima dan menjalankannya.
Terdapat pula cirri dari ketahanan nasional yaitu untuk mempertahankan kelangsungan
hidup dan mengembangkan kehidupan, maka suatu negara perlu pertahanan menghadapi
dan mengatasi tantangan, ancaman dari luar maupun dari dalam negeri.
Asas ketahanan nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai pancasila, UUD
1945, dan wawasan nusantara, yang terdiri dari:
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian,
kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasioanal. Tanpa
kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung.
Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan
nasional itu sendiri. Kesejahteraan maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan
dalam kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan
nasional yang dicapai menjadi tolak ukur ketahanan nasional.
2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencangkup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk
perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras pada seluruh
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ketahanan nasional
mencangkup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa seara utuh, menyeluruh, dan
terpadu (komperatif integral).
3. Asas Mawas ke Dalam dan ke Luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi. Disamping itu , sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan
lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut terdapat timbul berbagai dampak,
baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas kedalam
maupun keluar.
a. Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam memberikan tujuanuntuk menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi
kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proposional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.hal ini tidak
berarti bahwa ketahanan nasional Indonesia mengandung sikap isolasi atau nasionalisme
sempit.
b. Mawas ke Luar
Mawas keluar bertujuan untuk mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak
lingkungan strategis luar negri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan
ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu
mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya
tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama
yang saling menguntungkan.
Model-model yang ada dalam konsepsi ketahanan nasional terdapat 8 unsur kehidupan
nasional yaitu:
1. Trigatra
Trigatra merupakan komponen yang bersifat alamiah (tetap). Komponen ini meliputi tiga
unsur yaitu:
a) Aspek Geografi
Aspek Geografi adalah aspek yang berkkaitan dengan letak kondisi bumi di mana negara
berada. Pengaruh letak geografi terhadap politik melahirkan geopolitik (wawasab nusantara)
dan geostrategi (Ketahanan Nasional). Beberapa wawasan nasional yang tumbuh karena
pengaruh geografi adalah seperti:
Ø Wawasan benua adalah cara pandang negara yang dilandasi lingkungan negara yang
serba daratan (benua) atau yang dikenal dengan Land Locked Country
Ø Wawasan bahari adalah cara pandang negara yang dipengaruhi oleh kondisi negara
yang bersifaat archioelago, tetapi negaranya sendiri bersifat daratan.
Ø Wawasan dirgantara adalah cara pandang negara yang dipengaruhi olehkondisi wilayah
dirgantara yang strategis bagi penempatan GSO (Geo Stationary Orbit)
Ø Wawasan kombinasi adalah cara pandang negara yang dipengaruhi oleh kondisi
geografis negara yang memiliki wilayah daratan, lautan, dan udara yang strategis (relatif
berimbang)
Dalam kaitan dengan wawasan nasional di atas, negara Indonesia dapat dikategorikan
sebagai negara kesatuan yang menganut wawasan kkomvinasi atau wawasan nusantara.
b) Sumber Daya Alam
Kekayaan alam yang terkandung dalam sumberdaya alam ( SDA) Indonesia dapat dibagi
tiga golongan, yaitu:
ü Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber bahan makkanan yang
berasal dari binatang.
ü Nabati (flora) adalah sumber daya alam yaang dapat menjadi sumber bahan makanan
yang berasal daari unsur tumbuh-tumbuhan.
ü Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki nilai tambah bagi devisa
negra yang berasal dari ekspoorasi dalam bumi.
Pola dasar pengelolaan sumber daya alam di atas, dilakukan berdasarkkan pada asas:
v Maksimal, yaitu prinsip pengelolaan sumber daya manusia secara menyeluruh dan
sungguh-sungguh oleh seluruh elemen bangsa dan negara
v Lestari, yaitu prinsip pengelolaan SDA yang mengutamakan kelangsungan lingkungan
hidup secara berkilanjutan
v Daya saing, yaitu prinsip pengelolaan SDA yang berorientasi pada kualitas jdan kuantitas
yang bisa memiliki daya saing dengan produk SDA negara asin
Untuk mengatasi kesenjangan (gap) antara potensi SDA dengan penduduk maka
diupayakan:
· Menyusun pola pengelolaan SDA
· Mengembangkan IPTEK
· Membina kesadaran nasional
· Mengadakan program pembangunan yang serasi
· Mengadakan pembentukan modal yang cukup
· Menciptakan daya beli konsumen yang cukup
c) Keadaan dan kemampuan produk
Penduduk adalah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu tanpa melihat
status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tertentu.Masalah yang dihadapi dalam
kependudukan adalah meliputi:
* Jumlah penduduk. Hal yang menjadi masalah dalam jumlah penduduk adalah makin
meningkat nya jumlah penduduk yang tidak memiliki kualitas,baik dirinya,masyarakat,dan
negara.
* Komposisi penduduk adalah susunan penduduk menurut usia. Jenis
kelamin,agama,suku bangsa,dan pendidikan.
* Distribusi penduduk. Hal yang menjadi masalah dalam distribusi penduduk adalah
penyebaran penduduk yang tidak merata ke seluruh wilayah negara (tanah air).
2. Pancagatra
Komponen pancagatra adlah kommponen yang meliputi lima aspek ketahanan nasional
dalam kehidupan sosial. Komponen pancagatra meliputi:
a) Ketahanan di Bidang Ideologi
Adalah ketahanan nasional yang berintikan pemahaman dan pengamalan nilai ideologi
Pancasila yang dapat menjadi landasan sikap dan perilakku untuk mengatasi segala
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar negeri maupun
dari dalam yang membahayakan kelangsungan kkehidupan Pancasila sebagai dasar
falsafah dan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
b) Ketahanan Nasional di Bidang Politik
Adalah ketahanan nasional yang berintikan kehidupan politik yang damai, tertib, adil, jjujur
dan demokratis, serta tercipta stabilitas politik, yang dapat untuk mengatasi segala ATHG,
baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang dapat membahayakan
kelangsungan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
c) Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
Ketahanan nasional yang berintikan tersedianya pangan, sandang, lapngan kerja,
perumahan, menurunnya angka kemiskinan sehingga dapat mengatasi segala ATHG , baik
yang datang dari luar negeri maupun dari dalam yang membahayakan kelangsungan
kehidupan ekonomi bangsa dan negara Indonesia.
d) Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
Ketahanan nasional yang berintikan tersedianya pendidikan murah dan berkualitas,
hormat-menghormati, sopan santun, beretika, dan bangga menjadi anak Indonesia. Melalui
adanya ketahanan sosial dan budaya di atas, diharapkan dapat menjadi saringan untuk
mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang
membahayakan kelangsungan kehidupan sosial dan budaya bangsa dan negara Indonesia.
e) Ketahanan Nasional di Bidang Hankam
Ketahanan nasional yang berintikan adanyarasa aman, damai, tidak sengketa dengan
bangsa dan negara lain, percaya pada kemampuan sendiri. Melalui hal di atas, diharapkan
mampu mengatasi segala ATHG, baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam yang
membahayakan kelangsungan kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa dan negara
Indonesia.
A. Trigatra
Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan alamiah.
Komponen strategi trigatra yaitu :
1. Gatra letak geografis
Letak geografis Negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 gugusan yaitu :
· Gugusan Papua dan pulau – pulau kecil di sekitarnya
· Gugusan kepulauan Maluku, terdiri dari Halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru ,
dan pulau-pulau di sekitarnya
· Gugusan Kepulauan Sunda Kecil , meliputi Pulau Bali, Lombok , Sumbawa dan
sekitarnya
· Gugusan kepulauan Sunda Besar , meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
2. Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam merupakan potensi yang mampu mendukung dinamika ketahanan nasional.
Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal sangat diperlukan untuk
kelangsungan generasi berikutnya.
3. Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk merupkan faktor dominan terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh, karena
gatra lain sangat tergantung pada kualitas penduduk.
B. Pancagatra
Pancagatra merupakan kelompok gatra yang intangible atau bersifat kehidupan sosial.
Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa
yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan yang datang dari dalam maupun luar. Perwujudan ketahanan
dalam aspek politik memerlukan kehodupan politik bangsa yang sehat, dinamis dan mampu
memelihara stabilitas politik. Yaitu dengan mewujudkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama internasional di
berbagai bidang dalam rangka memantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
2. Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan
persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang serta antara negara berkembang
dengan negara maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional.
3. Citra positif Indonesia perlu ditingkatkan dan diperluas melalui promosi, peningkatan
diplomasi, pertukaran pelajar dan lain sebagainya.
4. Perkembangan dunia terus diikuti dan dikaji agar terjadinya dampak negatif yang
dapat mempengaruhi stabilitas nasional dapat diatasi sedari dini.
5. Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri maju untuk
memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui
perjanjian perdagangan internasional.
6. Peningkatan kualitas SDM perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat
menjawab tantangan tugas yang mereka hadapi.
7. Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional, seperti
melindungi hak warga negara Republijk Indonesia diluar negeri perlu ditingkatkan.
Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diharapkan merupakan kondisi daya tangkal
yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan
memelihara stabillitas pertahanan dan keamanan negara. Untuk mewujudkan keberhasilan
Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang
disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan.
2. Sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek ipoleksosbudhankam
sehingga setiap warga negara dapat mengeliminir pengaruh buruk pada aspek-aspek
tersebut.
KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat kami paparkan dari bahasan materi diatas adalah
sebagai berikut :
1. Dalam pembentukan ketahan nasional di suatu bangsa diperlukan geostrategi
sebelumnya agar terwujudnya tujuan nasional.
2. Geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan
perang tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
3. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan
nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan
Pancasila, dan UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Geostrategi Indonesia” ini guna menyelesaikan tugas mata
kuliah KEWARGANEGARAAN”
Makalah ini kami susun bertujuan untuk memberikan pembahasan tentang aspek –
aspek Geostrategi dan ketahanan Nasional yang ada pada Negara Republik Indonesia dan
pengaruhnya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mungkin dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang
tidak kami sadari. Untuk itu, kami memohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam
dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sebagai
penyempurnaan untuk kedepannya.
Latar Belakang
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau
perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses
pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan
tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang
lebih baik, lebih aman, dan sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya dengan
yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel, Kjellen dan sebagainya.
Aspek-aspek yang dilihat pada geostrategi Indonesia adalah aspek kesatuan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Salah satu cara yang dilakukan
Indonesia atau strateginya adalah dengan demokrasi. Untuk sejahtera dan aman diperlukan
demokrasi yang akan menyatukan keragaman. Walaupun demokrasi bukan satu-satunya
cara hanya salah satu cara yang ditempuh Indonesia. Karena Indonesia adalah negara yang
beraneka ragam, yang tidak sedikit masyarakatnya masih menganut paham paternalistik
(adalah sebuah sistem sosial yang menggunakan ukuran laki-laki yang menentukan dalam
suatu keluarga (lebih utama mementingkan laki-laki). Contoh kasus yang masih terjadi
dimasa sekarang ini di daerah Batak, Sumatera Utara misalnya itu hukum kekerabatannya
adalah paternalistik.)
1. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
2. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam
masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.
3. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional.
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional.
4. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam
menghadapi dan mengatasi segala AGHT baik yang datang dari luar maupun dari dalam
yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
5. Menggunakan kerangka pikir Pancasila yang komprehensif-integral, dalam IPTEK
dikenal dengan pemikiran kesisteman. Sedangkan sub sistemnya berupa aspek kekuatan
alamiah dan aspek kekuatan sosial.
6. Dalam pengaturan dan penyelenggaraan negara (kehidupan nasional) masalah
keamanan dan kesejahteraan ibarat sebagai sebuah koin. Satu sisi merupakan gambaran
kesejahteraan, sisi yang lain adalah gambaran keamanan.
7. Ketahanan Nasional merupakan integrasi dari ketahanan masing-masing aspek
kehidupan sosial.
Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional, yaitu:
1. Ketahanan Nasional sebagai Kondisi. Keaau atau kondisi ideal demikian
memungkinkan suatu Negara memiliki kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
sehingga mampu menghadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi kelangsungan
hidup bangsa yang bersangkutan.
2. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, ketahanan nasional menggambarkan
pendekatan yang integral yang dalam arti pendekatan yang mencerminkan antara segala
aspek/isi, baik pada saat membangun maupun pemecahan masalah kehidupan.
3. Ketahanan nasional sebagai doktri. Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanan
nasional dimasukan dalam GBHN agar setiap orang, masyarakat, dan penyelenggara
Negara menerima dan menjalankanya.
Ketahanan nasional merupakan landasan konsepsional bagi pembangunan nasional
Indonesia. Sebagai konsepsi politik, ketahanan nasional terdapat dalam GBHN seperti
halnya Wawasan Nusantara.