pelaku pesugihan babi ngepet tertangkap, kisah misteri siluman babi ngepet
Pada sekitar tahun 1990-an, seorang pemburu bernama pak Cipto mengajak rekannya
yang ber nama mas Wito untuk menemani berburu babi hutan di daerah hutan sekitar
wilayah kecamatan Weleri, Kendal, Jawa Tengah. Pada sore hari mereka memasuki hutan
dimana terdapat banyak babi hutan disitu. Kedua orang pemburu ini memanjat sebuah
pohon besar dan keduanya berdiam diri di atas pohon untuk menanti babi hutan yang
lewat. Jika ada babi hutan melintas di bawahnya maka, DORR� !! Senapan yang dibawa
oleh pak Cipto akan menyalak dan pelurunya akan menerjang tubuh babi hutan.
Malam itu udara cukup dingin. Tidak ada suara apapun kecuali hanya suara jengkerik
menge rit serta suara-suara siulan binatang hutan. Sesekali ada suara burung malam
atau biasa disebut dares menjerit merobek keheningan malam. Gelapnya malam di
tengah hutan benar-benar mencekam, sementara itu dua orang pemburu di atas pohon
tidak boleh mengeluarkan suara sedikitpun agar babi hutan berani mendekat. Hanya
nyamuk-nyamuk nakal yang menemani mereka dengan menggigit kaki dan tangan secara
terus menerus. Mereka harus rela mengorbankan dirinya untuk menjadi mangsa nyamuk-
nyamuk hutan yang ingin berpesta darah segar milik pemburu. Suntikan demi suntikan
terus dilancarkan oleh nyamuk.
Namun rupanya penantian kedua pemburu ini tidak sia-sia meskipun mereka harus
bertahan ber jam-jam diatas pohon menerima cubitan genit dari para nyamuk. Tepat
pada tengah malam ada seekor hewan besar berkaki empat berada di kejauhan yang
bergerak semakin mendekat. Binatang hitam itu tadinya berbaur dengan sekelompok
kerbau yang digembala oleh pemiliknya di pinggir hutan, namun kini ia keluar dari
sekelompok kerbau dan berjalan mendekati pohon besar tempat kedua pemburu tersebut
memanjat.
Babi hutan besar tersebut langsung melompat tinggiseketika, lalu terjatuh dan
kabur. Ia berlari kearah hutan sambil terseok-seok. Akhirnya kedua pemburu inipun
turun dari pohon dan mengikuti jejak babi hutan tersebut melarikan diri dengan
membawa lampu senter. Di atas tanah terlihat ceceran darah yang menuju ke dalam
hutan, dan kedua pemburu tersebut mengikutinya. Sekitar 150 meter kemudian, maka
kedua pemburu berhasil menemukan hewan buruannya tergeletak. Ternyata babi hutan
tersebut berukuran cukup besar dan tidak seperti biasanya.
Akhirnya mereka berdua menggo tong hewan bur uan tersebutkemobil yang mereka parkir
di kampung terdekat. Ketika tiba di kampung, waktu telah menunjukkan lewat tengah
malam dan mulai ada beberapa pedagang yang hendak pergi ke pasar. Beberapa warga
pun mendekat ingin menyaksikan babi hutan besar tersebut dari dekat. Namun ternyata
ada beberapa keanehan pada tubuh babi butan tersebut.