Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. L.

O DENGAN CORONARY ARTERY

DISEASE (CAD) DIRUANGAN IRINA F JANTUNG


RSUP PROF DR . R . D .KANDOU MANADO

A. PENGKAJIAN

1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien

Nama : Tn. L.O


Umur : 73 Tahun
Alamat : Danau Wudu bitung
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : wiraswasta
Pendidikan : Akabri
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Kristen protestan
Tanggal masuk RS : 09 Maret 2018
Tanggal Pengkajian : 12 Maret 2018

b. Identitas Penanggung jawab (orang yang bertanggung jawab kepada pasien)

Nama : Ny. O.R


Umur : 37 Tahun
Alamat : Danau Wudu bitung
Pekerjaan : sekertaris
Hubungan dengan klien : Ponakan

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama
Nyeri dada sebelah kanan
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien dibawah keluarga ke rumah sakit karena mengeluh nyeri dada 1 minggu
sebelum Masuk rumah sakit.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien dulunya pernah dirawat di rumah sakit pertamina dengan keluhan yang
sama dan dioprasi dipasang ring pada tahun 2000,kemudian pada tahun 2006
pasien masuk rumah sakit lagi dan dioprasi dipasang Ring, penyakit yang diderita
pasien Diabetes mellitus tipe II.

3. GENOGRAM

Keterangan :

: laki-laki : meninggal

: perempuan : meninggal

: pasien

Pasien anak pertama dari 4 bersaudara, pasien memilki 3 orang anak anak 1 laki-laki, dan
2 perempuan semuanya sudah menikah dan tinggal dijakarta, pasien tinggal bersama
istrinya di bitung.

4. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT 11 POLA GORDON


a) Pola Persepsi/Manajemen Kesehatan
Pasien dan keluarga sudah mengerti dengan sakit yang diderita pasien,

sebelumnya pasien sudah masuk rumah sakit. Bila dalam keadaan yang tidak

sehat pasien selalu pergi ke dokter terdekat untuk memeriksa keadaaannya, dan

bila ada penyakit yang serius pasien pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan

lebih lanjut.
b) Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum sakit :
Makan : pola makan pasien 3 x 1/hari ,dengan porsi banyak, makan favorit nasi

dan ikan bakar.


minum : 4-5 liter /hari air putih
saat sakit :
makan : pola makan pasien baik 3x 1/hari, dengan porsi makanan nasi,ikan dan

sayur-sayuran.
minum : 2-3 liter air putih
c) Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
BAB : pasien BAB biasa 3 x 1/hri warna kekuningan cair,bauh khas feses,
tidak ada kesulitan saat BAB
BAK : 4-5 x/hari, warna kuning keru,bauh khas urine,tidak ada kesulitan saat

BAK.
Saat sakit :
BAB : pasien BAB 2x 1/ hri warna kuning, bauh khas feses,tidak ada kesulitan

bab
BAK : 2-3 x/hari,warna kunign keru, bauh khas urine,tidak ada kesulitan saat

bak.
d) Pola aktifitas
Sebelum sakit :
Pasien melakukan aktifitas dengan biasanya secara mandiri, pasien sering pergi

kekantor setiap hari senin sampai sabtu dan minggu ke kebaktian gereja
Saat sakit :

No Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


1. Makan / minum √
2. Toileting √
3. Berpakaian √
4. Mobilitas ditempat tidur √
5. Bepindah √
6. Ambulasi / ROM

Ket :

1 = mandiri
2 = dibantu dengan alat
3 = dibantu dengan orang lain
4 = dibantu alat dan orang lain
5 = tergantung alat dan orang lain

Aktifitas pasien terganggu, makan dan minum dibantu keluarga, toileting dibantu

keluarga, berpakaian dibantu keluarga, mobilisasi dibantu keluarga dan perawat,


berpindah dibantu keluarga dan perawat. Pasien dibantu karena tidak bisan

beraktifitas secara bebas karena baru selesai operasi pemasangan kateterisasi

jantung dan balon ring pada jantung.


e) Pola Tidur / Istirahat
Sebelum sakit :
tidur malam ± 5- 8 jam mulai pukul 21.00 sampai 06. 00 WITA. Tidurnya tidak

ada gangguan. Pasien mengatakan bahwa dirinya jarang istirahat siang karena

sibuk dengan urusan kantor.


Saat sakit :
Selama di rumah sakit pasien bisa tidur , tidur malam ± 5-6 jam dan tidur siang ±

3 jam.

f) Pola Kognitif / Perseptual


Sebelum sakit :
- Pola kongnitif :
Pasien mampu mengenal orang,waktu dan tempat tidak ada kelainan pada

penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, perabaan.


Saat sakit :
- Pola kongnitif :
Pasien mampu mengenal orang, waktu, dan tempat, pasien sudah tahu bahwa

saat ini berada di RSUP DR.R.D KANDOU Malalayang dan dalam keadaan

sakit dan baru selesai dioperasi.


g) Pola Peran Hubungan
Sebelum sakit :
pasien mengatakan hubungan dengan teman-teman kantor , tetangga dan

keluarga baik, tidak ada masalah.


Saat sakit :
pasien mengatakan hubungan dengan dokter, perawat di rumah sakit dan dengan

pasien lain baik. Keluarga selalu setia menunggu pasien di rumah sakit.
h) Pola Koping / Toleransi / Pola Manajemen Stres
Sebelum sakit :
bila ada masalah, pasien menceritakan pada keluarga. Pasien mengatakan jika

ada masalah maka diselesaikan secara kekeluargaan.


Selama sakit :
pasien mengatakan berusaha sabar, pasrah dan menerima kadaanya serta

menyerahkan kepada Tuhan dengan keadaanya saat ini, serta menyerahkan

pengobatannya kepada tim medis rumah sakit.


i) Pola persepsi diri / konsep diri.

1. Gambaran diri :

pasien mengatakan saat ini sedang sakit dan pasien ingin segera sembuh dan

pulang kerumah.

2. Ideal diri :

Pasien mengatakan bisa menerima penyakitnya.

3. Peran :

Keluarga bisa menerima keadaan pasien walaupun peran yang dijalankan pasien

menjadi minimal.

4. Identitas

Pasien mengatakan dia sudah menikah dan mempunyai 3 orang anak,anak-

anaknya sekarang sudah berkeluarga semua dan tinggal dijakarta. pasien bekerja

sebagai wiraswasta.

5. Harga diri

Pasien ingin segera sembuh supaya bisa bekerja lagi


j) Pola Seksual / Reproduksi
Sebelum sakit :
pasien mengatakan tidak ada keluhan denga alat reproduksinya,tidak ada

kelainan.
Saat sakit ;
pasien mengatakan tidak ada keluhan dengan alat reproduksinya dan tidak ada

kelainan.
k) Pola Nilai Kepercayaan
Sebelum sakit :
pasien mengatakan selalu rajin beribadah ke gereja setiap seminggu sekali pada

hari minggu bersama istri dan keluarga lainnya.


Selama sakit :
pasien mengatakan tidak bisa menjalankan ibadah karena keadannya sekarang

ini tetapi pasien selalu berdoa kepada Tuhan agar cepat diberi kesembuhan dan

cepat pulang kerumah.


5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum :compos mentis
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tinggi badan,berat badan
TB : 167
BB : 57
d. Tanda vital:
Tekanan darah : 100/70 mmhg
Nadi : 80 x/mnt
Respirasi : 18 x/mnt
Suhu badan : 36,6 ºc
e. Kulit
Warna kulit : sawo matang
Turgor kulit : baik
f. Kepala
Rambut : berwarna putih, tidak terawat
Bentuk : lurus
Telinga: simetris kiri-kanan,tidak ada nyeri tekan
Mata : mata simetris kiri dan kanan,tidak ada nyeri tekan
Hidung : simetris,tidak ada kelainan penciuman
Bibir (warna) : kehitaman,
Gigi dan mulut: baik, mulut tidak bau
g. Leher
Kelenjar thyroid : tidak ada pembengkakan
Kelenjar getah bening : -
h. Paru-paru
Inspeksi : Tidak ada retraksi, Respirasi 18 x/mnt ,Bentuk dada simentris kiri
dan kanan, Pengembangan paru-paru simetris

i. Abdomen : bentuk simetris, tidak ada pembengkakan,tidak ad nyeri tekan

j. Ekstremitas atas dan bawah:


Ekstremitas atas sebelah kanan terpasang ivfd nacl 0,9 % 20 gtt/mnt.

k. Genetalia: tidak ada kelainan

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

PARAMETER NILAI RUJUKAN SATUAN HASIL


HEMATOLOGI
Leukosit 4,0 -10,0 10^/3uL 8,9 10^3/uL
Eritrosit 4.70 – 6.10 10^/6uL 4.18 10^6/uL
Hemoglobin 11.5 – 16.5 g/dL 13,1 g/dL
Hematokrit 37.0 – 47.0 % 39,4%
Trombosit 150 - 450 10^3/uL 228 10^3/uL
MCH 27.0 – 35.0 Pg 31,3 Pg
MCHC 30.0 – 40.0 g/dL 33,2 g/dL
MCV 80.0 - 100.0 fL 94,4 fL
KIMIA KLINIK
SGOT < 33 U/L 22 U/L
SGPT < 43 U/L 18 U/L
Ureum Darah 10-40 mg/dL 28 mg/dL
Kreatinin Darah 0,5 -1,5 mg/dL 1,2 mg/dL
Gula darah sewaktu 70 -125 mg/dL 137 mg/dL
CK Total ( CKT) 26 – 190 U/L 206 U/L
CKMB 0 – 24 U/L 16 U/L
Chloride darah 98,0 – 109,0 mEq/L 105,0 mEq/L
Kalium darah 3,50 -5,30 mEq/L 3,90 mEq/L
Natrium darah 135- 153 mEq/L 137 mEq/L
Troponin T < 50 Ng/L < 50 Ng/L

7. THERAPY
1. Aspilet 80 mg (oral )
2. Lansoprasole 30 mg ( oral)
3. V –bloc 6,25 gr (oral)
4. Clopidogrel 75 gr (oral)
5. Loading cpg 300 gr ( oral)

8. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: spasme pembuluh darah Nyeri
Pasien mengatakan nyeri
dada seperti ditusuk-tusuk aliran O2 arteri menurun
dengan skala nyeri 5-6
DO:
Pasien tampak meringis Jantung kekurangan O2

iskemia otot jantung

nyeri
DS :
- Pasien mengatakan Gagal pompa ventrikel Intoleransi
badannya terasa lemas aktivitas
Suplai darah kejaringan
- Klien hanya terbaring
kurang
ditempat tidur
- Sebagian aktivitas
dibantu oleh keluarga Metabolism anaerob

dan perawat Asidosis metabolic

ATD menurun

Intoleransi aktivitas

9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut dada b /d iskemia
b. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan tubuh
10. Intervensi
No DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Nyeri Setelah dilakukn tindakan 1. Anjurkan klien untuk 1. Untuk meninjau


berhubungan 2 x 24 jam diharabkan memberi tahu perawat jika dan mengetahui
dengan Nyeri dada berkurang terjadi nyeri dada. jika terjadi nyeri
iskemik wajah rileks respirasi 12- 2. Kaji dan catat respon pasien secara tiba tiba
miocard di 24x/menit, nadi 80-100 3. Tinggikan kepala tempat 2. Memberikan
tandai x/menit dengan Kriteria tidur bila klien sesak informasi
4. Pantau tanda vital tiap lima tentang
dengan : hasil :
menit kemajuan
DS:  Menyatakan nyeri
5. Pertahankan lingkungan
Pasien hilang atau tak penyakit
nyaman dan tenang 3. Memudahkan
mengatakan ada. 6. Kolaborasi dengan dokter
 Menunjukkan pertukaran gas
nyeri dada dalam pemberian obat
postur tubuh untuk
seperti rileks, menurunkan
kemampuan hipoksia.
ditusuk-tusuk 4. Tekanan darah
istirahat / tidur
dengan skala dengan cukup. dapat
nyeri 5-6 meningkatkan
DO: secara dini
sehubungan
Pasien
dengan
tampak rangsangan
meringis simpatis
5. Stress mental /
emosi
meningkatkan
kerja miokard

2 Intoleransi setelah di lakukan 1. Catat irama jantung, 1. mengindikasikan


aktifitas tindakan perawatan klien tekanan darah dan nadi kerja jantung
berhubungan menunjukkan sebelum, selama dan 2. mengurangi
peningkatan kemampuan sesudah melakukan beban kerja
dengan
dalam melakukan aktivitas. jantung
kelemahan aktivitas dengan Kriteria 2. Anjurkan pada pasien agar 3. untuk
tubuh di hasil : lebih banyak beristirahat menghindari
tandai a. Tekanan darah terlebih dahulu. peningkatan
dengan : dalam batas 3. Anjurkan pada pasien agar kerja jantung
DS : normal tidak “ngeden” pada saat 4. menghindari
Pasien b. Nadi dalam batas buang air besar. kerja jantung
normal (80- 4. Jelaskan pada pasien yang tiba-tiba
mengatakan 100x/mnt) tentang tahap- tahap berat
badannya c. Irama dalam aktivitas yang boleh
batas normal dilakukan oleh pasien.
terasa lemas
DO :
Klien hanya
terbaring
ditempat
tidur
Sebagian
aktivitas
dibantu oleh
keluarga dan
11. Implementasi

H/tanggal IMPLEMEMTASI EVALUASI


1. Menganjurkan klien untuk S = pasien mengatakan nyeri masih terasa
memberi tahu perawat jika terjadi dengan skala nyeri 5
nyeri dada.
2. Mengkaji dan catat respon pasien O = Pasien tampak meringis
3. Meninggikan kepala tempat tidur A = Masalah belum teratasi
bila klien sesak
P = Intervensi dilanjutkan
4. Memantau tanda vital tiap lima
menit
5. Mempertahankan lingkungan
nyaman dan tenang
6. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat

1. Mencatat irama jantung, tekanan S = Pasien mengataka badannya masih


darah dan nadi sebelum, selama lemas
dan sesudah melakukan aktivitas. O = tampak berbaring di tempat tidur
2. Menganjurkan pada pasien agar
A= masalah belum teratasi
lebih banyak beristirahat terlebih
P = intervensi dilanjutkan
dahulu
3. Melibatkan keluarga dalam
membantu melakukan aktifitas
pasien

Anda mungkin juga menyukai