Anda di halaman 1dari 2

2.

13 KARIER DI PERUSAHAAN

Banyak ditemui insinyur bekerja di organisasi bisnis atau industri swasta. Hal ini dikarenakan
lapangan pekerjaan dibidang engineering tersedia di perusahaan swasta besar. Biasanya disana mereka
memiliki banyak pilihan untuk kariernya. Pilihan karier tersebut yaitu insinyur praktisi, masuk ke dalam
tim pemasaran jasa layanan teknologi, atau masuk ke dalam jenjang manajemen senior.
Seorang insinyur dapat berpotensi untuk pindah bidang pekerjaan pada suatu perusahaan. Hal ini
dikarenakan luasnya lingkupan dari aktivitas suatu perusahaan misalnya dari bagian riset ke bidang
pemasaran atau manajemen. Tidak ada pekerjaan se-fleksibel ini yang dapat memungkinkan perubahan
karier di masa mendatang

Tidak jarang para insinyur suatu perusahaan kembali berkuliah untuk mendapatkan gelar
pascasarjananya. Pada perusahaan tertentu, mereka memberi kesempatan bagi para insinyur untuk
mendapat beasiswa mengikuti pendidikan formal di universitas bagi mereka yang telah menunjukan
kemampuan dan pengabdiannya ke perusahaaan. Selain itu juga ada perusahaan yang sudah membentuk
ikatan kontrak dengan universtas untuk memungkinkan para karyawannya berkuliah di waktu tertentu
seperti di waktu libur atau waktu tertentu.

Beberapa perusahaan cenderung menilai karyawan berdasarkan lama waktu ia berkerja dan
pengalaman di perusahaan tersebut. Mereka lebih menghargai pengalaman serta ilmu yang karyawan itu
dapat disuatu perusahaan daripada yang mereka dapat dibangku kulaih. Namun, tidak semua perusahaan
seperti demikian, beberapa berpikir bahwa pengalaman kerja itu bukanlah suatu hal yang penting. Hal ini
dikarenakan suatu perusahaan mengembangkan suatu teknologi baru dengan laju yang cepat sehingga
pengalaman jangka panjang kurang bernilai.

Perlu diperhatikan juga bahwa perusahaan memiliki perbedaan dari segi kultur. Keragaman
seperti budaya di perusahaan terntentu kadang membingungkan pada awal bagi insinyur. Dan pada
dasarnya pasti akan ada suatu perusahaan yang cocok untuk setiap pribadi dibelahan dunia ini. Terlepas
dari berbagai macam hal setidaknya akan ada yang dapat dijadikan sebagai “rumah”, yang dapat
memberikan lingkungan kerja yang nyaman untuk bekerja.

2.14 WIRAUSAHAWAN INDEPENDEN

Sekarang ini sudah banyak insinyur yang akhirnya memilih untuk bekerja sendiri sebagai seorang
wirausahawan. Salah satu cara terbaik untuk memulai karier ini adalah dengan bekerja terlebih dahulu di
perusahaan besar, organisasi publik atau lembaga jasa konsultan yang sesuai dengan bidang
wirausahawan yang kita minati. Hal ini diupayakan agar kita mendapat pengalaman dan melatih tanggung
jawab dalam menghadapi klien.

Sebagai insinyur yang menjadi seorang yang independen perlu keberanian , ketekunan, serta
tekad yang kuat. Bekerja secara independen merupakan pilihan yang baik dan patut dipertimbangankan
bagi insinyur. Kita harus dapat bersikap mandiri, otonom, memfokuskan diri pada kepentingan pribadi
dan yang terpenting adalah mengutamakan kepentingan klien.

2.15 KARIER DI PEMERINTAHAN

Bekerja dengan pemerintah ada dua pilihan karier, yang pertama bergabung dengan korps militer
atau menjadi pegawai negeri sipil. Dengan bekerja di kemiliteran seorang insinyur memiliki kesempatan
berhadapan langsung dengan teknologi canggih yang tidak dijumpai diperusahaan besar sekalipun.
Mobilitas karier yang ditawarkan di lembaga kemiliteran ini memungkinkan insinyur yang beberapa bulan
saja lulus untuk berpindah dari satu tugas ke tugas lain dan bergerak dengan cepat dalam jenjang
kariernya, melampaui yang ada di perusahaan besar sekalipun.

Disisi lain, dibidang pemerintahan atau menjadi PNS, peluang terbuka bagi para insinyur dengan
bergabung ke pemerintah pusat dan daerah. Ditingkat pusat insinyur dapat bergabung ke departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral yang mana memerlukan lulusan teknik dalam kegiatannya. Ditingkat
daerah lulusan teknik dapat bergabung ke Badan Perencanaan Daerah dan DInas Tata Kota dan
Lingkungan.

2.16 JASA PELAYANAN ENGINEERING DAN SOSIAL LINTAS NEGARA

Terdapat suatu rasa ingin pengabdian dan dorongan untuk melakukan perbaikan bagi kualitas
hidup mereka yang kurang beruntung. Faktanya, di Masa Keemasan Teknologi seperti sekarang ini jutaan
orang masih hidup dalam kemiskinan dan kebodohan, kelaparan, dan juga ancaman penyakit.
Memecahkan masalah ini perlu adanya pendekatan teknologi dan kultur. Namun, sejak Perang Dunia II,
kita dapat belajar bahwa kita tidak dapat menyerahkan teknologi begitu saja bagi orang – orang yang
belum paham akan fungsi sesungguhnya dari teknologi tersebut.

Oleh karena itu, alih teknologi yang semula menggunakan alat yang sederhana menjadi teknologi
yang canggih harus dilakukan secara selektif agar tidak timbul gejolak ekonomis, agama, maupun
integritas kesukaan dari budaya-budaya tua tersebut. Kebudayaan dari masyarakat lama bergerak lebih
lambat daripada budaya masyarakat dunia maju, akibatnya para pengembang teknologi dapat menjadi
frustasi akibat stagnasi dari perkembangan itu tadi. Terlebih lagi, jika penerapat suatu teknologi di
masyarakat tersebut dapat meningkatkan produktivitas, tetapi menyebabkan terjadi pergeseran pola pikir
lama, atau menyingkirkan kebiasaan yang sudah berabad-abad dijalankan, maka kecil kemungkinan
teknologi akan dapat diterima di masyarakat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai