Anda di halaman 1dari 20

DINAMIKA PENGEMBANGAN

KURIKULUM 2013 DAN


REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Dr. Awaluddin Tjalla

PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2018
awaluddintjalla@yahoo.com
awaluddintjalla@gmail.com
Latar Belakang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Kecenderungan Tugas-tugas Pekerjaan
Adaptasi Griffin, Patrick: 2012
80

70

60

50
Manual
40
Rutin
30 Abstrak

20

10

0
1960 1970 1980 1990 2000 2010 2020

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


TATANGAN DUNIA PENDIDIKAN:
INNOVATION and school reform …
Creative, Innovative,
Adaptive
Digital generation
THINKING
EDGE

CURRICULUM
YOUTH EDGE EDGE Diverse
Real life
Collaborative
Societal

CO-TEACHING TECHNOLOGY
EDGE EDGE
Tools of working and
TIME/PLACE learning
EDGE
Diverse learner Adapted from Milton Chen: 2012
Diverse learning
Trend Kondisi yang Dihadapi …. 2045

 Mengubah pola hidup dan  Mengganggu kesejahteraan


pola pikir (defisit lingkungan)
 Digunakan dalam berbagai  Kecakapan merespon
Komplek- kompleksitas masalah
hal Teknologi
Informasi sitas

Pola Respon  Mencari solusi dalam


nuansa kolaboratif
 Melahirkan pengetahuan
baru secara berkelanjutan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


21st Century Skill Griffin, Patrick: 2012

 Creativity and Innovation


 Critical Thinking; Problem Ways of Ways of  Communication
 Collaboration
Solving; Decision Making
 Learning To Learn; Thinking Working
Metacognition

Living in
 Information literacy Tools of  Citizenship (Local and Global)
 ICT Literacy the  Life and Career
Working  Personal and Soc Responsib;
World Cultural Awarenes and Comptns

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Kecakapan Abad 21

21st Century learning:


• To know
• To do
• To live together Standards &
assessments
• To be

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 8


Kecakapan Abad 21yang dibutuhkan
1 2 3

Kualitas Karakter Kompetensi Literasi Dasar


Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks. Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk
berubah. kegiatan sehari-hari.

1. Iman & taqwa 1. Berpikir kritis/memecahkan masalah 1. Baca tulis


2. Cinta tanah air Kreativitas 2. Berhitung
3. Rasa ingin tahu 2. Komunikasi 3. Literasi sains

Agenda
4. Inisiatif 3. Kolaborasi 4. Literasi informasi teknologi dan
5. Gigih 4. 5. komunikasi
6. Kemampuan beradaptasi 6. Literasi keuangan
7. Kepemimpinan 7. Literasi budaya dan
8. Kesadaran sosial dan budaya kewarganegaraan

Kurikulum Pembelajaran Perbukuan Penilaian


Monitor & feedback K13 Pembelajaran abad 21 Buku pendamping kurikulum Penilain Kelas & Sekolah
Kurikulum kontekstual – KTSP Pembelajaran dinamis saintifik Buku teks INAP
Kurikulum vokasi Wholistic learning Buku pengayaan Ujian Nasional
Kurikulum inklusif futuristik Buku bacaan Survei Internasional
Kerangka Pengembangan Kurikulum
Kompetensi Abad 21

Kemampuan
Literasi
Belajar dan Kecakapan Hidup
Digital
Berinovasi
• Berpikir Kritis dan • Literasi • Fleksibilitas dan
Penyelesaian Informasi Adaptabilitas
Masalah • Literasi • Inisiatif dan Mandiri
• Kreativitas dan Media • Interaksi Lintas Sosial-
Inovasi • Literasi Budaya
• Komunikasi Teknologi • Produktivitas dan
• Kolaborasi Akuntabilitas
• Kepemimpinan dan
Tanggung Jawab

Karakter
Ketaqwaan/religius, cinta tanah air, toleran, menghormati
keberagaman, jujur, adil, empati, penyayang, rasa hormat,
kesederhanaan, pengampun, rendah hati, integritas, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggungjawab, kerja keras,
sederhana, berani, peduli dll.
Kaidah Dasar Kurikulum 2013

Kurikulum
Keterampilan Pembentukan
sebagai
Proses Karakter
integrator

Diferensiasi Asesmen
Layanan Berkelanjutan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Grand Design Implementasi Kurikulum

PROSES SISTEM PELATIHAN DAN


PEMBELAJARAN PENYIAPAN SDM YANG
sebagai kekuatan ikuti MEMASTIKAN SISTEM SUPERVISI
arahan Pasal 1(1), 1(2), TUMBUHNYA BERBASIS PROFESI
3, (4(3) dan 5, UU No. KEUTUHAN MIND SET
20/2003 BARU

SISTEM PEMBELAJARAN SISTEM MANAJEMEN


STRATEGI
BERORIENTASI DAN LEADERSHIP DI
IMPLEMENTASI
PERKEMBANGAN SELURUH TATARAN

SISTEM ADVOKASI SISTEM ASESMEN


PERKEMBANGAN BERBASIS TARGET INSTRUMEN
PESERTA DIDIK YANG (PERKEMBANGAN) KOMUNIKASI
MEMBUKA AKSES LUAS YANG BERMUTU

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

1. Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen 2. Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial

Keselarasan antara dokumen KI-KD, Pada mata pelajaran Pendidikan


1 silabus, dan buku. 1 Agama-Budi Pekerti dan mata
pelajaran PPKn, pembelajaran sikap
spiritual dan sosial dilaksanakan melalui
Koherensi vertikal: Kesinambungan
2 cakupan (scope) dan urutan
pembelajaran langsung dan tidak
langsung.
(sequence) KD sejak kelas I s.d. XII.

Koherensi horizontal: Keselarasan


3 cakupan (scope) dan urutan 2 Pada mata pelajaran selain mata
pelajaran Pendidikan Agama-Budi
(sequence) KD antar mata Pekerti dan mata pelajaran PPKn,
pelajaran. pembelajaran sikap spiritual dan sosial
dilaksanakan melalui pembelajaran
tidak langsung.
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

3. Penataan Kompetensi yang Tidak Dibatasi Pemenggalan Taksonomi Proses Berpikir

Kerangka Penyusunan KD Kerangka Penyusunan KD


Lama Revisi
Dimensi Proses
Berpikir
SMA/SMK
Dimensi Proses Berpikir

Keluasan &
SMP Kedalaman

SD SMA/SMK

SMP

SD Faktual
Konseptual
Prosedural
Metakognitif

Dimensi Pengetahuan
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

4. Pemberian Ruang Kreatif kepada Guru

Silabus yang disiapkan Pemerintah merupakan salah satu


1 model untuk memberi inspirasi. Guru dapat
mengembangkannya sesuai dengan konteks yang
relevan.
Dalam pembelajaran tematik (khusus jenjang SD), guru
2 dapat mengembangkan tema dan sub tema sesuai dengan
konteks yang relevan.

• 5M merupakan kemampuan proses berpikir yang perlu


3 dilatihkan secara terus menerus melalui pembelajaran agar
siswa terbiasa berpikir secara saintifik.
• 5M bukanlah prosedur atau langkah-langkah atau pendekatan
pembelajaran.
Pembelajaran Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi era milenial
dimana perubahan berlangsung dinamis dan tidak bisa diprediksi. Siswa diharapkan
menjadi individu-individu yang mandiri untuk menyesuaikan dengan kondisi dunia di masa
depan. Dengan demikian, tantangannya adalah menjadikan siswa sebagai individu yang
cerdas, mandiri, unggul, dan tangguh sehingga mampu bertahan di era milenial. Peran
pendidik dalam pembelajaran bercirikan:

1 Memfasilitasi dan menginspirasi pembelajaran dan kreativitas siswa

2 Merancang dan mengembangkan pembelajaran dan penilaian era digital, dengan


menggunakan teknologi informatika
3 Menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa

4 Berpartisipasi dalam komunitas pendidikan lokal dan global untuk merancang dan
mengembangkan penerapan teknologi informatika untuk meningkatkan mutu
pembelajaran

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Keragaman/Diversifikasi Kurikulum

1. Landasan: Nawacita (1, 3, 5, 6, 7, 8, 9)


2. Tujuan: revolusi karakter anak bangsa sesuai spirit Trisakti
3. Memaknai keragaman/diversifikasi
Basis diversifikasi/keragaman: siswa, sekolah, daerah
4. Format diversifikasi
 Diversifikasi tema (tentatif): maritim, agraris, niaga/jasa
 Diversifikasi geososiocultural: basis potensi lokal konteks nasional dan global
(tetap dalam spirit Bhinneka Tunggal Ika)
 Diversifikasi bangun/struktur kurikulum: “rumah makan padang”, guru dan siswa
dapat menikmati menu sesuai selera (di samping menu pokok kompetensi utama)
5. Pengembangan diversifikasi
 Nasional: maritim, agraris, niaga/jasa
 Daerah: budaya lokal, kearifan lokal, keragaman alam
 Sekolah: konteks masing-masing sekolah

17
Integrasi diversifikasi dalam kurikulum

• Membaur dalam kurikulum (blended curriculum)


[KI, KD sama]
• Dalam bentuk tematik
• Menjadikan pembelajaran kontekstual
• Di dalam silabus, RPP, metode dan bahan pembelajaran
• Pengayaan kurikulum dalam mapel yang ada [tambahan KI, KD pada
mapel]
• Mata pelajaran tersendiri/pilihan
”The successful implementation of a
curriculum framework relies not simply on the
policy or regulatory practice, but also on
educators; their interpretation, knowledge
and understanding of the framework; and their
ability to apply it to their pedagogical practices.”
Marianne Knaus
Journal of Early Childhood Research, October 2015; vol. 13, 3: pp. 221-235., first
published on August 4, 2014
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai