Halaman i
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Aceh
Utara ini di rasakan masih terdapat berbagai kekurangan. Sehingga untuk
penyempurnaan lebih lanjut kami mengharapkan saran dan kritikan yang
bersifat konstruktif dari berbagai pihak dan kami tak lupa menyampaikan
terima kasih kepada semua personil yang telah membantu sehingga Lakip
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Demikianlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Kabupaten Aceh Utara tahun 2015 ini kami sampaikan semoga
dapat bermanfaat bagi semua pihak instansi terkait terutama Pemerintah
kabupaten Aceh Utara sendiri sehingga kedepan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
dapat lebih ditingkatkan lagi.
Halaman ii
DAFTAR ISI
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Halaman v
dengan 22 Indikator Kinerja pada Laporan LAKIP tahun 2015 yang
pelaksanaannya dilaksanakan secara bertahap melalui program dan kegiatan di
masing-masing SKPK. Sesuai dengan hasil analisa Tim Penyusun Laporan
LAKIP Kab. Aceh Utara, dapat kami jelaskan bahwa dari 22 indikator kinerja,
kriteria sangat berhasil sebanyak 13 indikator (59,09%), berhasil sebanyak 4
indikator (18,18%), cukup berhasil sebanyak 2 indikator (9,09%) dan tidak
berhasil sebanyak 3 indikator (13,64%). Data dan informasi untuk lebih jelasnya
terdapat dalam laporan LAKIP Kab. Aceh Utara.
Halaman vi
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Bab I Pendahuluan
I. LATAR BELAKANG
Implementasi good governance saat ini sudah menjadi sebuah
keniscayaan, yang harus dipraktekkan oleh setiap penyelenggaraan Negara
dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang
tepat, jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih
dan bertanggung jawab serta bebas dari kolusi dan korupsi. Konsep dasar
akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada
semua tingkatan yang melaksanakan kegiatan pada tiap bagian. Masing-
masing individu pada tiap jajaran aparatur bertanggungjawab atas setiap
kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Akuntabilitas
Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
misi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan itu telah ditetapkan TAP
MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme diikuti dengan terbitnya Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 1999 serta Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Menurut penjelasan
undang-undang tersebut, asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan
bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan harus dapat dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat atau
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Untuk memenuhi ketentuan
perundang-undangan dan dalam rangka memberikan informasi yang luas
Halaman 1
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 2
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
A. Kondisi Geografis
Halaman 3
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 1.1
Luas Wilayah Kabupaten Aceh Utara
menurut Kecamatan
Luas
No. Kecamatan Wilayah Persentase
(Km2)
1. Sawang 384,65 11,67
2. Nisam 114,74 3,48
3. Nisam Antara 84,38 2,56
4. Bandar Baro 42,35 1,28
5. Kuta Makmur 151,32 4,59
6. Simpang Kramat 79,78 2,42
7. Syamtalira Bayu 77,53 2,35
8.. Geureudong Pase 269,28 8,17
9. Meurah Mulia 202,57 6,14
10. Matang Kuli 56,94 1,73
11. Paya Bakong 418,32 12,69
12. Pirak Timu 67,70 2,05
13. Cot Girek 189,00 5,73
14. Tanah Jambo Aye 162,98 4,94
15. Langkahan 150,52 4,57
16. Seunuddon 100,63 3,05
17. Baktiya 158,67 4,81
18. Baktiya Barat 83,08 2,52
19. Lhoksukon 243,00 7,37
20. Tanah Luas 30,64 0,93
21. Nibong 44,91 1,36
22. Samudera 43,28 1,31
23. Syamtalira Aron 28,13 0,85
24. Tanah Pasir 20,38 0,62
25. Lapang 19,27 0,58
26. Muara Batu 33,34 1,01
27. Dewantara 39,47 1,20
TOTAL 3.296,86 100,00
Halaman 4
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
bangunan, hutan rakyat, ladang/huma, dan untuk areal lain-lainya. Selain itu,
di daerah ini masih terdapat lahan kosong yang produktif namun belum
diusahakan yaitu seluas 9.163 Ha atau 2,78 % dari luas wilayah seluruhnya.
Secara keseluruhan tata guna lahan Kabupaten Aceh Utara tercantum pada
tabel 1.2.
Tabel 1.2
Tata Guna Lahan
No Pengguna Lahan Luas (Ha) %
1 Persawahan 45.485 19.17
2 Perkarangan / Bangunan - -
3 Tegalan/ Kebun 45.655 19.25
4 Ladang/ Huma 24.217 10.21
5 Pengembalaan/ Padang Rumput 6.464 2.72
6 Sementara Tidak Diusahakan 9.968 4.20
7 Ditanami Pohon/ Hutan Rakyat 26.770 11.28
8 Perkebunan 49.560 20.89
Lain-lain
9 (Tambak/Kolam/Empang/Tebat) 29.102 12.27
Jumlah 237.221 100.00
Sumber : Aceh Utara Dalam Angka, 2015
1. Iklim
Wilayah Kabupaten Aceh Utara sebagai bagian dari wilayah Provinsi
Aceh, termasuk tipe iklim muson dan klasifikasi menurut Mohr, Schmid &
Ferguson, termasuk iklim tipe C. Wilayah Kabupaten Aceh Utara relatif lebih
kering dibandingkan dengan dengan wilayah lainnya di Provinsi Aceh, karena
pengaruh Pegunungan Bukit Barisan, di mana wilayah sebelah utara dan timur
Pegunungan Bukit Barisan cenderung lebih kering dibandingkan wilayah
sebelah barat dan selatannya.
Curah hujan tahunan di wilayah Kabupaten Aceh Utara berkisar
antara 1.000 – 2500 mm, dengan hari hujan 92 hari. Musim hujan terjadi pada
bulan Agustus sampai Januari, dengan curah hujan maksimal terjadi di bulan
Oktober-November, yang mencapai di atas 350 mm per bulan dengan hari
hujan lebih dari 14 hari. Sementara musim dengan curah hujan lebih rendah
Halaman 5
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
(cenderung kemarau) terjadi pada bulan Februari sampai Juli, dan yang
cenderung terendah adalah sekitar bulan Maret-April.
Rata-rata suhu udara adalah 300 C, dengan kisaran antara 210 C
sampai 350C. Suhu rata-rata pada musim penghujan adalah 280 C, dan pada
musim kemarau suhu rata-rata adalah 32,80 C. Kelembaban udara berkisar
antara 84 – 89 %, dengan rata-rata 86,6 %.
2. Geologi
Struktur geologi yang ada di wilayah Kabupaten Aceh Utara secara
garis besar terdiri atas batuan Quarter yang cenderung di bagian pesisir
(bagian utara) dan batuan Tersier yang cenderung di bagian pedalaman
(bagian selatan). Sebaran ini selaras dengan topografi yang menaik dari utara
ke selatan, dan selaras pula dengan pola hilir ke hulu dalam DAS.
B. Kondisi Demografis
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Tahun
2015, jumlah penduduk Kabupaten Aceh Utara tercatat 572.961 jiwa dengan
laju pertumbuhan sebesar 2.04% per tahun. Luas wilayah 3.296,86 km2 maka
kepadatan penduduk mencapai 174 jiwa/km2 dengan sebaran di 27 kecamatan
selama periode tahun 2010 -2014 sebagaimana tercantum pada Tabel 1.3.
Ditinjau dari distribusi penduduk terbesar di Kecamatan Lhoksukon
mencapai 48.080 jiwa dan kepadatan penduduk terbesar di Kecamatan
Dewantara mencapai 1.202 jiwa/km2, sedangkan jumlah dan kepadatan
penduduk terkecil di Kecamatan Geureudong Pase mencapai 4.812 jiwa dan
18 jiwa/km2. Bila dilihat dari letaknya, maka dapat diindikasikan bahwa
kecamatan-kecamatan di sekitar sumbu wilayah atau di sekitar jalan nasional
cenderung mempunyai jumlah dan kepadatan penduduk lebih besar.
Tabel 1.3
Perkembangan Distribusi Penduduk Kabupaten Aceh Utara
menurut Kecamatan Tahun 2010–2014
Halaman 7
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Gambar 1.4
Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2010-2014
140 22,89 24
23,43 21,52
20,34 19,58 21
120
18
100
000 Jiwa
Persen
15
124,04
80
119,51
113,37
112,19
111,74 12
60
9
40 6
20 3
2010 2011 2012 2013 2014
tahun 2014.
Gambar 1.6
PDRB ADHK 2000Tahun 2010-2014
(Triliun Rupiah)
15,00
10,18 10,53 11,00
8,97 9,65
10,00
5,00
-
2010 2011 2012 2013 2014
Halaman 9
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 1.7
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor
Tahun 2010-2014 (Persen)
CAPAIAN
SEKTOR
2011 2012 2013 2014*)
Pertanian 4,59 4,14 5,91 3,82
Pertambangan dan Penggalian
-0,15 -2,93 -8,03 -14,61
- Pertambangan migas dan panas bumi
- Pertambangan dan penggalian -0,20 -3,01 -8,37 -15,15
lainnya 2,55 1,59 10,68 9,50
Industri Pengolahan 18,08 6,96 -6,53 2,99
Pengadaan Listrik dan Gas 7,48 7,72 5,04 6,37
Pengadaaan Air, Pengelolaan Sampah,
6,02 4,41 5,53 5,93
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 4,25 6,52 8,52 6,99
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
3,23 5,60 7,55 5,91
Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 5,75 7,25 7,79 4,11
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,87 9,01 9,81 9,72
Informasi dan Komunikasi 7,61 9,23 9,44 9,48
Jasa Keuangan dan Asuransi 4,16 -5,98 1,42 -5,72
Real Estate 3,42 3,89 7,51 9,34
Jasa Perusahaan 2,60 1,67 5,90 7,45
Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan
3,87 2,67 5,33 7,00
Jaminan Sosial
Jasa Pendidikan 6,20 6,27 6,83 5,74
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,20 13,02 9,50 8,34
Jasa Lainnya 5,01 4,63 6,30 6,00
PDRB (Non Migas) 7,57 5,44 3,40 4,50
PDRB (Migas) 3,88 1,59 -1,62 -3,35
Sumber : Aceh Utara Dalam Angka 2015
*) Angka sementara
Halaman 10
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Namun bila ditinjau dari PDRB tanpa migas, laju pertumbuhan ekonomi
Aceh Utara berfluktuasi antara 3,40-7,57 persen. Pada tahun 2013
pertumbuhan terendah yaitu 3,40 dan tahun 2015 pertumbuhan meningkat
mencapai 4,50 persen. Hal dipengaruhi oleh semakin besarnya kontribusi
sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta Industri Pengolahan
terhadap struktur perekonomian Kabupaten Aceh Utara. Hal ini juga
ditunjukkan oleh pertumbuhan positif sebesar 3.82 persen pada sektor
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta Industri Pengolahan sebesar 2.99
persen di tahun 2014, setelah sebelumnya turun 6.53 persen di tahun 2013.
Tabel 1.8
Laju Pertumbuhandan Kontribusi Sektoral
Tahun 2013-2014 (Persen)
PERTUMBUHAN KONTRIBUSI
SEKTOR
2013 2014*) 2013 2014*)
Pertanian 5,91 3,82 21,44 23,02
Pertambangan dan Penggalian
- Pertambangan migas dan panas -8,03 -14,61 41,06 36,28
bumi -8,37 -15,15 40,17 35,26
- Pertambangan dan penggalian 10,68 9,50 0,89 1,01
lainnya
Industri Pengolahan -6,53 2,99 13,33 14,21
Pengadaan Listrik dan Gas 5,04 6,37 0,06 0,07
Pengadaaan Air, Pengelolaan Sampah,
5,53 5,93 0,01 0,01
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 8,52 6,99 3,20 3,55
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
7,55 5,91 7,73 8,47
Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 7,79 4,11 4,21 4,54
Penyediaan Akomodasi dan Makan
9,81 9,72 0,26 0,29
Minum
Informasi dan Komunikasi 9,44 9,48 1,23 1,39
Jasa Keuangan dan Asuransi 1,42 -5,72 0,98 0,95
Real Estate 7,51 9,34 1,65 1,86
Jasa Perusahaan 5,90 7,45 0,21 0,23
Administrasi Pemerintahan, Pertanahan 5,33 7,00 1,72 1,91
Halaman 11
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
PERTUMBUHAN KONTRIBUSI
SEKTOR
2013 2014*) 2013 2014*)
dan Jaminan Sosial
Jasa Pendidikan 6,83 5,74 0,92 1,01
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,50 8,34 1,33 1,50
Jasa Lainnya 6,30 6,00 0,65 0,72
PDRB (Non Migas) 3,40 4,50 58,94 63,72
PDRB (Migas) -1,62 -3,35 100 100
B. Laju Inflasi
Halaman 12
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 1.9
Nilai Inflasi Rata-Rata Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2011-2015
Tahun
Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
Lhokseumawe/
3,55 2,44 8,27 8,53 2,44
Aceh Utara
Aceh 3,43 0,22 7,31 8,09 1,53
Nasional 3,79 4,3 8,38 8,36 3,35
Sumber : Badan Pusat Statistik Aceh Tahun 2015
Terjadi penurunan tingkat inflasi dibandingkan tahun 2014 dengan
tingkat inflasi mencapai 8,53 persen. Perkembangan tingkat inflasi di
Kabupaten Aceh Utara, pola kecenderungannya mempunyai kesamaan
dengan kecenderungan inflasi Aceh sebagaimana tercantum pada Tabel 1.9.
Halaman 13
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Pada tahun 2010, nilai pendapatan regional perkapita Aceh Utara hanya
sebesar 4,87 juta rupiah dan terus meningkat hingga mencapai 5,06 juta
rupiah pada tahun 2013. Peningkatan ini tidak lepas dari pengaruh
meningkatnya total nilai PDRB dengan migas atas dasar harga konstan pada
tahun 2013 sebesar 3,17 persen. Peningkatan ini juga lebih tinggi dari
pertumbuhan penduduk Aceh Utara yang sebesar 1,38 persen pada tahun
yang sama.
Gambar 1.14
Nilai Tukar Petani
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2009-2013
40,000 35,000 2008
28,000 29,000 31,000
30,000 25,000
2009
20,000
2010
10,000
2011
,000
Nilai tukar petani 2012
Halaman 16
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Gambar 1.15
Luas Wilayah Produktif
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2008-2012
144.000
141.873 141.514
142.000 141.130
140.000 2008
138.000 2009
135.521 134.965 2010
136.000
134.000 2011
132.000 2012
130.000
Luas wilayah produktif
Halaman 17
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
6,000
4,914
5,000 2008
3,940
4,000
2009
3,000 2,149 2,274
2010
2,000
2011
1,000 ,453
2012
,000
Rasio Lulusan S1/S2/S3
Gambar 1.16
Rasio Lulusan S1/S2&S3
Di Kabupaten Aceh UtaraTahun 2008-2012
H. Struktur Organisasi
a. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang
dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati. Tugas Pokok Sekretariat Daerah adalah
Halaman 18
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
b. Sekretariat DPRK
Sekretariat DPRK merupakan unsur pelayanan terhadap DRPK yang
dipimpin oleh seorang Sekretaris yang secara teknis operasionalberada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRK dan secara
administrasi bertanggungjawab kepada Bupati melaui Sekda. Susunan
organisasi Sekretariat DPRK terdiri dari Sekretaris, Bagian dan Sub Bagian.
c. Dinas Daerah
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Daerah ini
melaksanakan tugas dan fungsi operasional untuk bidang-bidang tertentu
seperti : Dinas Syariat Islam; Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga;
Dinas Pengelolan Keuangan dan Kekayaan Daerah; Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil; Dinas Kesehatan; Dinas Bina Marga ; Dinas Cipta Karya ;
Dinas Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral; Dinas Perindustrian dan
Halaman 19
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 20
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
f. Pemerintah Kecamatan
Pemerintah Kecamatan merupakan perangkat daerah yang dipimpin
oleh seorang camat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 27 (dua
puluh tujuh) Kecamatan dan Organisasi Kecamatan terdiri dari camat,
sekretariat kecamatan, dan 4 (empat) seksi serta 2 (dua) sub bagian.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan seluruh perangkat di
bawahnya berusaha melaksanakan tugas dan kegiatan pemerintahan daerah
maupun tugas-tugas perbantuan dan tugas dekonsentrasi.
Halaman 21
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 22
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
BAB I. PENDAHULUAN
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Gambaran Singkat tentang
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Personil Perangkat
Daerah serta Sistematika Penyusunan.
Halaman 23
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Bab II Perencanaan
Kinerja
I. RENCANA STRATEGIS
Sebagai sebuah instansi sektor publik, Pemerintah Kabupaten Aceh
Utara mempunyai rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima)
tahun, yaitu untuk Tahun 2012-2017 dengan memperhitungkan potensi,
peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul untuk memetakan posisi
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. RPJMD yang disusun merupakan rencana
strategis yang diharapkan mampu menjawab posisi Pemerintah Kabupaten
Aceh Utara sekarang, tujuan yang ingin dicapai termasuk visi misi daerah.
RPJMD Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang mencakup Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Kebijakan serta cara pencapaian tujuan dan sasaran
dijabarkan dalam Program dan Kegiatan.
RPJMD disusun dengan memperhitungkan analisis lingkungan baik
kekuatan daerah, kelemahan, peluang, dan kendala yang ada maupun yang
diprediksikan akan muncul. Kemudian sasaran yang ingin dicapai dalam
Tahun 2015 akan dijelaskan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015.
Hubungan RPJMD dan dokumen perencanaan lainnya dengan LAKIP
Pemerintah Kabupaten Aceh adalah sebagai berikut:
Halaman 24
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Gambar 1
Halaman 25
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
A. Visi
Adapun Visi Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yaitu :
“Terwujudnya Masyarakat Aceh Utara yang Berbudaya, Sejahtera,
Mandiri dan Islami (BERSEMI)”.
Visi pembangunan Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012-2017 ini
diharapkan dapat mewujudkan keinginan dan amanat masyarakat dengan
tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan dalam
Pembukaan UUD 1945 khususnya bagi masyarakat Kabupaten Aceh Utara,
dan selaras dengan RPJM Nasional 2009-2014.
Adapun maksud yang terkandung dalam visi pembangunan di atas
adalah sebagai berikut:
1) Berbudaya artinya mengamalkan falsafah Aceh yang Islami yakni: Adat bak
Pôteumeurehôm, Hukôm bak Syiah Kuala, Qanun bak Putroe Phang,
Reusam bak Bentara.
2) Sejahtera artinya masyarakat Aceh Utara memperoleh kemakmuran dalam
keadilan, kesenangan hidup dalam keadaan aman dan tenteram lahir
bathin.
3) Mandiri artinya masyarakat yang mampu berdiri sendiri tanpa
ketergantungan kepada pihak lain.
4) Islami artinya masyarakat yang berakhlak mulia, berprilaku, berbicara,
berbuat, dan bertindak sesuai dengan Syari’at Islam.
Halaman 26
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
B. M i s i
Misi adalah merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh
instansi/pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana. Pemerintah
Kabupaten Aceh Utara, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) mempunyai 8 (delapan)
misi yang telah ditetapkan pada Qanun Kabupaten Aceh Utara Nomor
9 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012-2017, yaitu :
1. Menciptakan pemerintahan Aceh Utara yang bersih, berwibawa, bebas
korupsi, kolusi dan nepotisme.
2. Mengupayakan stabilitas kehidupan sosial politik dan sosial budaya yang
aman dan damai sesuai dengan semangat MOU Helsinki dan UUPA.
3. Meningkatkan kualitas SDM yang profesional, mengembangkan minat bakat
pemuda dan olah raga, pemberdayaan perempuan yang berbudaya dan
berakhlak mulia melalui pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan
tuntunan Syari'at Islam.
4. Meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat melalui layanan
kesehatan yang bermutu, peningkatan kesadaran pola hidup bersih dan
sehat.
5. Memberikan kesempatan dan peluang kepada seluruh lapisan masyarakat
untuk ikut berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan serta menikmati hasil-hasil pembangunan.
6. Mengupayakan secepatnya pembangunan infrastruktur perkantoran
pemerintah Aceh Utara satu atap yang menjadi marwah masyarakat Aceh
Utara.
7. Meningkatkan pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan
ekonomi kerakyatan yang berbasis pada pembangunan pertanian,
perkebunan, perikanan, kelautan dan kepariwisataan yang berkelanjutan
dengan memanfaatkan sumber daya alam yang berbasis lingkungan dan
mengacu pada tata ruang.
Halaman 27
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
C. Sasaran Strategis
Penetapan saran strategis dilakukan dengan mempertimbangkan misi
Pemerintah daerah sehingga dari setiap misi Pemerintah Kabupaten Aceh
Utara terdapat beberapa sasaran strategis yang ingin dicapai dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun 2012-2017. Capaian sasaran strategis tersebut dilakukan
dengan pengukuran indikator kinerja yang realistis yang diharapkan dapat
dicapai pada akhir masa RPJMD.
Visi
“Terwujudnya Masyarakat Aceh Utara yang Berbudaya, Sejahtera,
Mandiri dan Islami (BERSEMI)”.
Indikator
No Misi No Sasaran Strategis Target
Kinerja
I Menciptakan 1. Terlaksananya tata Nilai B
pemerintahan Aceh kelola pemerintah Akuntabilitas
Utara yang bersih, yang transparan dan Kinerja
Opini WTP
berwibawa, bebas akuntabel pelayanan Pemerintah
pemeriksaan
korupsi, kolusi dan publik BPK Evaluasi
Nilai Sangat
nepotisme Kinerja Tinggi
Penyelenggaran
Pemerintah
Daerah (EKPPD)
2. Meningkatnya Indeks Kepuasan 75
profesionalisme dan Masyarakat
kinerja aparatur (IKM)
dalam pelayanan
publik
II Mengupayakan stabilitas 1. Terciptanya stabilitas Rasio jumlah 3.86
kehidupan sosial politik sosial dan politik Satpol PP per
dan social budaya yang 10.000 penduduk
aman dan damai sesuai 2. 19.50
Meningkatnya Persentase
dengan semangat MOU
kesejahteraan jumlah penduduk
Helsinki dan UUPA
masyarakat miskin miskin
Halaman 28
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 29
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 30
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 32
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 2.1
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KABUPATEN ACEH UTARA
TAHUN 2012-2017
Penjelasan
Sasaran Indikator
No. (formulasi pengukuran
Strategis Kinerja
dan sumber data)
Sumber data:
- BPS
- Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah
Raga
Sumber data:
Dinas Kesehatan
Halaman 33
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Sumber data:
Dinas Kesehatan
Sumber data:
Dinas Kesehatan
Sumber data:
- BPS
- Dinas Kesehatan
Halaman 34
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 35
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Sumber data:
BPS
Sumber data:
Dinas Sosia, Tenaga Kerja dan Mobilitas
Penduduk
Sumber data:
BPS
Halaman 36
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Sumber data:
BPS
Sumber data:
Dinas Perhubunga, Pariwisatan dan
Kebudayaan
Sumber data:
Satpol PP dan WH
Halaman 37
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Sumber data:
Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan
Halaman 38
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Sumber data:
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Halaman 39
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 2.2
Perjanjian Kinerja 2015
No.
Sasaran Strategis Indikator Target
Kinerja
1 Terlaksananya tata kelola Nilai Akuntabilitas Kinerja B
pemerintah yang transparan Pemerintah
dan akuntabel pelayanan
Opini pemeriksaan BPK WTP
publik
Nilai Evaluasi Kinerja Sangat
Penyelenggaraan Tinggi
Pemerintah Daerah
(EKPPD)
2 Meningkatnya Indeks Kepuasan 75
profesionalisme dan kinerja Masyarakat (IKM)
aparatur dalam pelayanan
publik
3 Terciptanya stabilitas sosial Rasio jumlah Satpol PP 3.86
dan politik per 10.000 penduduk
4 Meningkatnya kesejahteraan Persentase jumlah 19.50
masyarakat miskin penduduk miskin
5 Menurunnya tingkat angka Angka pengangguran 10.10
pengangguran
6 Meningkatnya layanan Angka melek huruf 97.3
pendidikan yang bermutu,
Rata-rata lama Sekolah 9.3
islami dan berdaya saing
Halaman 40
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 41
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Atau :
(2 x Rencana)- Realisasi
Capaian indikator kinerja = x 100%
Rencana
Halaman 43
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 3.1
Pengukuran dengan Skala Ordinal
Halaman 44
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 3.2
Pengukuran Capaian Penetapan Kinerja Tahun 2015
No.
Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi % Capaian Ket Capaian
Kinerja
Halaman 45
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
7 Meningkatnya Status Kesehatan Angka Kematian Ibu 102 127 125 Sangat
dan Gizi masyarakat Berhasil
Angka Kematian Sangat
Bayi 7 7 100 Berhasil
Persentase Gizi Tidak Berhasil
Buruk 0.096 0.018 19
Umur Harapan Hidup 70 70.4 101 Sangat
Berhasil
8 Tersedianya jalan mantap dan Proporsi panjang jaringan Cukup
jembatan yang menjamin jalan dalam kondisi 56.15 41 73 Berhasil
kelancaran arus transportasi mantap
9 Tersedianya aksesibilitas pada Proporsi panjang Sangat
pusat-pusat pertumbuhan jembatan dalam kondisi 63.58 63 99 Berhasil
ekonomi, daerah terisolir, dan baik
daerah tujuan wisata
10 Tersedianya air irigasi untuk Persentase luas Irigasi
pertanian rakyat pada Daerah dalam kondisi baik (M2) 40.56 33.74 83.2 Berhasil
Irigasi
11 Meningkatnya keselamatan, Jumlah arus penumpang
Tidak Berhasil
keamanan, dan pelayanan angkutan umum 1,367,817 87,972 6.4
sarana dan prasarana
perhubungan darat
12 Meningkatnya pendapatan Tingkat Pertumbuhan 4.83 4,5 93,17 Sangat
masyarakat Ekonomi Berhasil
Halaman 46
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 47
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Sasaran 1
Sasaran strategis 1 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi pertama
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Menciptakan
Pemerintahan Aceh Utara yang Bersih, Berwibawa, Bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme” dan juga untuk mencapai tujuan: ”Meningkatkan
Akuntabilitas dan Transparansi Pemerintah Daerah”. Sasaran ini juga
didukung secara terpadu oleh Bagian Organisasi, Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Kekayaan Daerah dan Bagian Pemerintahan. Untuk mengukur
sasaran pertama ini terdapat 3 indikator sasaran. Berikut pengukuran capaian
kinerja sasaran terlaksananya tata kelola pemerintah yang transparan dan
akuntabel pelayanan publik tersaji pada tabel 3.3 berikut dibawah ini :
Halaman 48
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 49
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 3.4 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 1 Terhadap Target Kinerja RPJMD
Tahun 2012-2017
Halaman 50
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Permasalahan
- Kapasitas dan kapabilitas aparatur masih rendah
- Hasil audit BPK baru mencapai opini Wajar dengan Pengecualian
Solusi
- Penguatan akuntabilitas kinerja pemerintah
- Penerapan tata kelola pemerintah yang transparan dan akuntabel
Sasaran 2
Sasaran strategis 2 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi pertama
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Menciptakan
Pemerintahan Aceh Utara yang Bersih, Berwibawa, Bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme” dan juga untuk mencapai tujuan: ”Memperkuat
Aparatur dalam Pelayanan Publik”. Sasaran ini juga didukung secara
terpadu oleh Bagian Organisasi. Untuk mengukur sasaran pertama ini
terdapat 1 indikator sasaran. Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran
meningkatnya profesionalisme dan kinerja aparatur dalam pelayanan publik
tersaji pada tabel 3.5 berikut dibawah ini :
Halaman 51
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 3.6 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 2 Terhadap Target Kinerja RPJMD
Tahun 2012-2017
Permasalahan
- Waktu yang diberikan dalam pelayanan kepada masyarakat masih
kurang baik
- Produk jenis layanan juga mendapat perhatian khusus dari masyarakat,
dimana belum adanya kejelasan dari jenis-jenis layanan
- Belum jelasnya maklumat pelayanan di instansi pemerintah daerah yang
mengakibatkan kepercayaan masyarakat menjadi menurun
- Belum adanya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan
pengaduan
Solusi
- Komitmen bersama antara kepala Daerah dan kepala SKPK perlu terus
ditingkatkan
- Target waktu pelayanan diharapkan dapat disesuaikan dengan waktu
yang telah ditentukan
- Perlu adanya pelatihan dan diklat pelayanan bagi aparatur pelaksana
yang berhubungan langsung dengan masyarakat
Halaman 52
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Sasaran 3
Sasaran strategis 3 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Mengupayakan
Stabilitas Kehidupan Sosial Politik dan Social Budaya yang Aman dan
Damai Sesuai dengan Semangat Mou Helsinki dan Uupa“ dan juga untuk
mencapai tujuan: ”Melanjutkan Amanat Perdamaian, Stabilitas Sosial dan
Politik”. Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Satuan Polisi
Pamong Praja dan WH. Untuk mengukur sasaran pertama ini terdapat 1
indikator sasaran. Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran terciptanya
stabilitas sosial dan politik tersaji pada tabel 3.7 berikut dibawah ini :
Halaman 53
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 3.9 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 3 Terhadap Target Kinerja RPJMD
Tahun 2012-2017
Halaman 54
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Permasalahan
- Beberapa kegiatan rutin yang juga masih terkendala pada penerbitan SK
serta tahapan persipan yang sedikit terlambat
- Termin pencarian anggaran yang lebih banyak dialokasikan pada triwulan
II bahkan III sehingga realisasi di triwulan II masih belum maksimal
Solusi
- Mengupayakan semaksimal mungkin segala yang ada sehingga
kendala yang dihadapi akan dijadikan kekuatan/factor pendukung
keberhasilan suatu program/kegiatan
- Lebih mengoptimalkan pelaksanaan program dan kegiatan sesuai
jadwal yang ditetapkan dan harus didukung dengan anggaran yang
memadai
Sasaran 4
Sasaran strategis 4 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Mengupayakan
Stabilitas Kehidupan Sosial Politik dan Social Budaya yang Aman dan
Damai Sesuai dengan Semangat Mou Helsinki dan Uupa“ dan juga untuk
mencapai tujuan: ”Meningkatnya Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial”.
Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Mobilitas Penduduk. Untuk mengukur sasaran pertama ini terdapat 1
indikator sasaran. Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran terlaksananya
meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin tersaji pada tabel 3.10
berikut dibawah ini :
Halaman 55
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Permasalahan
- Masyarakat miskin sangat rentan dengan naik turunnya harga pangan
dan biaya kesehatan
- Tingginya tingkat kerawanan gizi anak dan kematian ibu, serta kurangnya
akses terhadap pendidikan, air bersih dan sanitasi
Solusi
- Memperbaiki program perlindungan social, dimana memperbaiki dan
mengembangkan system perlindungan social bagi penduduk miskin
- Meningkatkan akses pelayanan dasar, seperti akses pendidikan,
kesehatan
- Memberdayakan kelompok masyarakat miskin, dimana masyarakat
miskin tidak diperlakukan semata-mata sebagai obyek pembangunan,
tetapi memberdayakan masyarakat miskin agar dapat keluar dari
kemiskinan dan tidak jatuh kembali dalam kemiskinan
Halaman 56
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Sasaran 5
Sasaran strategis 5 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Mengupayakan
Stabilitas Kehidupan Sosial Politik dan Social Budaya yang Aman dan
Damai Sesuai dengan Semangat Mou Helsinki dan Uupa“ dan juga untuk
mencapai tujuan: ”Meningkatnya Kesempatan Kerja dan Kenyamanan
Kerja serta Pengawasan Ketenagakerjaan”. Sasaran ini juga didukung
secara terpadu oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk.
Untuk mengukur sasaran pertama ini terdapat 1 indikator sasaran. Berikut
pengukuran capaian kinerja sasaran menurunnya tingkat angka
pengangguran tersaji pada tabel 3.12 berikut dibawah ini :
1. Angka Pengangguran
Angka pengangguran pada Kabupaten Aceh Utara pada tahun 2013
dengan persentase 17,97 % mengalami sedikit penurunan pada tahun
2014 sebesar 13,58 %. Untuk tahun 2015 angka pengangguran
Kabupaten Aceh Utara di target kan sebesar 10,10% dengan realisasi
sebesar 10,00%.
Tabel 3.13: Capaian Indikator Sasaran Strategis 5 Terhadap Target Kinerja RPJMD
Tahun 2012-2017
Halaman 57
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Permasalahan
- Tingginya jumlah angkatan kerja dari tahun ke tahun tidak sebanding
dengan kesempatan kerja yang berakibat tidak semua angkatan kerja
dapat diserap oleh lapangan kerja yang tersedia baik formal maupun
informal
Solusi
- Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui usaha yang berbasis
industry
- Mengembangkan kelembagaan social yang dapat menangani
pengangguran
Sasaran 6
Sasaran strategis 6 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketiga
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu ”Meningkatkan
kualitas SDM yang profesional, mengembangkan minat bakat pemuda
dan olah raga, pemberdayaan perempuan yang berbudaya dan
berakhlak mulia melalui pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan
tuntunan Syari'at Islam” dan juga untuk mencapai tujuan: ”Meningkatkan
Kualitas Pendidikan”. Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas
Pendidikan, Pemuda & Olahraga. Untuk mengukur sasaran pertama ini
terdapat 2 indikator sasaran. Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran
meningkatnya layanan pendidikan yang bermutu, islami dan berdaya saing
tersaji pada tabel 3.14 berikut dibawah ini :
Gambar 3.16
Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2011-2015
Halaman 60
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
7
6
5 2011
4 2012
6,05
6,05
6,05
6,05
6,05
3 2013
2
3,09
3,09
3,09
3,09
3,09
3,05
3,05
3,05
3,05
3,05
2014
1
2015
0
SD SMP SMA
Permasalahan
- Terbatasnya kemampuan KPA dan PPTK dalam mempercepat realisasi
penyelesaian kinerja khususnya hal teknis yang berkenaan dengan
percepatan penyelesaian teknis proses progress report (laporan
kemajuan) yang sering kelewatan dari jadwal yang telah ditetapkan
Halaman 61
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Solusi
- Koordinasi dan konsolidasi internal dalam mempercepat realisasi
kinerja agar jadwal dan waktu pelaksanaan kegiatan tepat waktu
dan sasaran
Sasaran 7
Halaman 62
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 63
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Bayi) dan AKI (Angka Kematian Ibu). Untuk Angka Kematian Bayi pada tahun
2015 menunjukkan penurunan sebesar 7/1000 dimana ada 7 bayi yang lahir
mati dari 1000 kelahiran hidup. Faktor yang diduga adalah adanya dukungan
BPJS. Dengan adanya BPJS ini memudahkan masyarakat mengakses
pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan didorong untuk memberikan
pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Tabel 3.19
Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu
Kabupaten Aceh Utara 2011-2015
Halaman 64
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
2014 berjumlah 8 kasus berat, oleh karena data yang dilaporkan adalah data
gizi buruk yang mendapatkan perawatan dan disertai dengan tanda klinis
(marasmus dan kwasiorkor) yang kemudian dirujuk ke Rumah sakit.
Data gizi buruk pada tahun 2015 terdapat 12 kasus berat, secara
menyeluruh data gizi buruk yang mendapat perawatan baik itu rawat inap
maupun rawat jalan berdasarkan data penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan (Standar Anthropometri) berada dibawah -3 SD,
walaupun ada tidak adanya gejala klinis semua kasus dianggap gizi buruk
sehingga terjadi peningkatan jumlah kasus gizi buruk sejumlah 104 kasus.
Menindaklanjuti kasus tersebut maka telah dilaksanakan beberapa program
antara lain pemberian makanan tambahan kepada balita, serta pemantauan
tumbuh dan kembang bayi dan balita melalui program posyandu aktif.
Tabel 3.20
Persentase Balita Gizi Buruk
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Halaman 65
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Gambar 3.21
Angka Usia Harapan Hidup
71
70,4
70,5 70
70 2011
69,5 2012
68,9
69 68,5 2013
68,5 68
68 2014
67,5 2015
67
66,5
Permasalahan
- Terlambatnya proses pelelangan
- Adanya mutasi jabatan
- Adanya penyesuaian RAB kegiatan Otsus
Solusi
- Harus ada koordinasi pelaksanaan kegiatan yang baik dengan SKPK
maupun instansi terkait lainnya
- Mengupayakan proses pelelangan dilaksanakan tepat waktu
Sasaran 8
Sasaran strategis 8 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Meningkatkan
pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi
kerakyatan yang berbasis pada pembangunan pertanian, perkebunan,
perikanan, kelautan dan kepariwisataan yang berkelanjutan dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang berbasis lingkungan dan
mengacu pada tata ruang” dan juga untuk mencapai tujuan:
Halaman 67
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 68
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Gambar 3.25
Persentase Perkembangan Kondisi Jalan di Kabupaten Aceh Utara
Halaman 69
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tahun 2012-2015
23,42 35,58
2015 41,00
20,37 26,8
2014 52,84
Tahun
Rusak
23,51 33,17
2013 43,32 Sedang
38,79 Baik
2012 22,09 39,12
0 10 20 30 40 50 60
Persentase
Permasalahan
- Kurangnya SDM yang handal
- Terlambatnya pelelangan yang dilaksanakan Unit Pelayanan Pengadaan
Kabupaten Aceh Utara
- Proses pelaksanaan tender kegiatan yang diluar dari jadwal perencanaan
yang berdampak terhadap lambatnya waktu mulai pelaksanaan kegiatan
Solusi
- Melakukan perbaikan fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) dan pengkajian mendalam apa saja faktor-faktor
eksternal karyawan yang mempngaruhi kepuasan kerja, motivasi kerja
dan kinerja
- Melakukan dan membina hubungan baik serta kerjasama dengan
para stakeholder
- Memberikan prioritas utama terhadap proses perencanaan,
pelelangan dan kegiatan pendukung seperti pembebasan lahan
kegiatan
Sasaran 9
Sasaran strategis 9 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Meningkatkan
pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi
kerakyatan yang berbasis pada pembangunan pertanian, perkebunan,
perikanan, kelautan dan kepariwisataan yang berkelanjutan dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang berbasis lingkungan dan
mengacu pada tata ruang” dan juga untuk mencapai tujuan:
”Meningkatkan infrastruktur Jalan dan Jembatan untuk Memperlancar
Arus Transportasi Barang dan Jasa”.
Halaman 71
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 72
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Gambar 3.27
Perkembangan Pembangunan Jembatan di Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2012-2015
Halaman 73
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
7000 6085
6000 5007
4611 4676
5000
4000
2379 2661
3000 2148
16421931
2000 1131 1299
453
1000
0
2012 2013 2014 2015
5,58%
2014 32,77%
61,65%
29,3%
2012 13,92%
56,78%
0 20 40 60 80
Halaman 74
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Permasalahan
- Sinkronisasi jadwal masa tanam masyarakat/petani dengan pelaksanan
program dan kegiatan pada Dinas belum optimal sehingga berdampak
kepada pelaksanaan maupun penyelesaian kegiatan di lapangan
- Pemahaman dan pengalaman aparatur dinas dalam proses pembebasan
lahan kegiatan masih rendah hingga berdampak lambannya progresi
pelaksanaan kegiatan
Solusi
- Meningkatkan koordinasi antar unit kerja, bidang dan instansi terkait
dalam proses tender kegiatan pembangunan dan optimalisasi peran
penjadwalan dalam tiap kegiatan yang dilaksanakan
- Meningkatkan kapasitas sumbr daya manusia yang dimiliki Dinas
demi mendukung kelancaran pelaksanaan tugas
Sasaran 10
Sasaran strategis 10 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Meningkatkan
pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi
kerakyatan yang berbasis pada pembangunan pertanian, perkebunan,
perikanan, kelautan dan kepariwisataan yang berkelanjutan dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang berbasis lingkungan dan
Halaman 75
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
mengacu pada tata ruang” dan juga untuk mencapai tujuan: ”Pengelolaan
Sumber Daya Air yang Handal dan Terkendali”.
Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas Pengairan, Energi
Sumber Daya Mineral. Untuk mengukur sasaran pertama ini terdapat 1
indikator sasaran. Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran tersedianya air
irigasi untuk pertanian rakyat pada daerah irigasi tersaji pada tabel 3.21
berikut dibawah ini :
Halaman 76
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Kr
DI. Jambo Aye 15.880 14.707 5,3
DI. Alue Ubay 4.143 2.537 4,7
DI. Bulo Blang 2.100 1.520 5,9
Ara
Irigasi Desa 23.635 18.315 4,8
Jumlah 56.375 47.373 5,6
Sumber : Dinas Pengairan dan ESDM Kab, Aceh Utara 2016
Peran sektor pertanian sangat strategis dalam perekonomian Nasional
dan daerah, dan kegiatan pertanian tidak terlepas dari irigasi, oleh sebab itu
irigasi merupakan salah satu komponen pendukung kebrhasilan pembangunan
pertanian yang mempunyai peran sangat penting. Adanya perubahan tujuan
pembangunan pertanian dari meningkatkan produksi untuk swasembada beras
menjadi kelestarian ketahanan pangan, meningkatkan pendapatan petani,
kesempatan kerja di perdesaan, perbaikan gizi keluarga dan perlu menetapkan
kebijakan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi.
Tingkat produktivitas pertanian pada Daerah Irigasi teknis sebagaimana
terlihat pada tabel di atas, bahwa rata-rata produksi yang paling tinggi pada
daerah irigasi Krueng Tuan sebesar 7,1 Ton per Hektar dan yang terendah
pada daerah irigasi Alue Ubay sebesar 4,7 Ton per Hektar sedangkan pada
irigasi semi teknis rata-rata produksi sebesar 5,9 dan irigasi sederhana 4,8 ton
per hektar. Keadaan ini menunjukkan bahwa daerah irigasi teknis terlihat
produksi belum mencapai 7 – 8 ton per hektar, belum tercapainya tingkat
produksi maximum tersebut salah satu penyebabnya adalah fungsi jaringan
irigasi yang belum optimal, untuk mendongkrak/mengungkit produksi pertanian
sebagaimana diharapkan dalam NAWACITA Kedaulatan Pangan.
Nilai SPM andalan ketersediaan air irigasi merupakan rasio
ketersediaan air di petek-petak sawah dalam jumlah, waktu, dan tempat pada
setiap musim tanam terhadap kebutuhan air irigasi berdasarkan rencana tata
tanam yang telah ditetapkan. Rasio perekembangan jaringan irigasi dapat
dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.31
Rasio Perkembangan Jaringan Irigasi Kabupaten Aceh Utara
Halaman 78
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tahun 2012-2015
Rasio kinerja irigasi sesuai dengan SPM Bidang Sumberdaya Air sangat
baik = 100% dan kinerja jelek = < 55%. Rasio jaringan irigasi berdasarkan
tabel di atas menunjukkan dari tahun 2012 sebesr 21,05% meningkat pad
tahun 2015menjadi 21,83% akan tetapi rasio kinerja irigasi masih jelek. Maka
upaya pencapaian target SPM dicapai melalui pembangunan, rehabilitasi serta
operasi dan pemeliharaan (O&P) jaringan irigasi sesuai kewenangan
pemerintah termasuk di dalamnya adalah kegiatan-kegiatan penunjang seperti
perencanaan, pengawasan dan pemberdayaan lembaga dan masyarakat
petani. Kondisi irigasi Kabupaten Aceh Utara sebagaimana disajikan pada
tabel di bawah ini :
Tabel 3.32
Kondisi Irigasi Tahun 2015
600
510,33
483,1
500 Panjang Saluran irigasi
(Km)
400 338,13
310,4 319,5 325,9 Panjang Saluran Irigasi
300 Kondisi Rusak (Km)
197,2 193,7 Panjang Saluran Irigasi
157,2 172,2
200 Kondisi baik (Km)
113,2 125,8
100 63,53 60,62 67,46 66,26 Persentase Rusak
0
2012 2013 2014 2015
Sumber : Dinas Pengairan dan ESDM Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016
Halaman 79
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Permasalahan
- Kualitas dan kuantitas SDM aparatur sangat terbatas
- Dukungan dan partisipasi pemerintah daerah sangat terbatas dibidang
energi dan sumber daya mineral
Solusi
- Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM aparatur
- Perlu penertiban dan pengawasan kegiatan pertambangan liar
Sasaran 11
Halaman 80
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Sasaran strategis 11 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Meningkatkan
pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi
kerakyatan yang berbasis pada pembangunan pertanian, perkebunan,
perikanan, kelautan dan kepariwisataan yang berkelanjutan dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang berbasis lingkungan dan
mengacu pada tata ruang” dan juga untuk mencapai tujuan: ”Peningkatan
Infrastruktur dan Layanan Perhubungan Darat, Laut dan Udara”.
Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas Perhubungan,
Pariwisata dan Kebudayaan. Untuk mengukur sasaran pertama ini terdapat 1
indikator sasaran. Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya
keselamatan, keamanan dan pelayanan sarana dan prasarana perhubungan
darat tersaji pada tabel 3.34 berikut dibawah ini :
Halaman 81
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Fasilitas umum terkait aktifitas perhubungan darat, laut dan udara yang
paling menonjol adalah sarana terminal/bandara/pelabuhan barang dan
penumpang umum. Berbagai upaya mendorong peningkatan sarana ini terus
dilakukan karena memiliki nilai strategis wilayah sekitarnya seperti keberadaan
pelabuhan umum Kreueng Geukueh dan Bandar Udara Malikussaleh yang
memiliki rute dan status aktifitas secara internasional dapat dimanfaatkan
beberapa kabupaten/kota sekitar. Aktifitas mobilisasi arus penumpang sebagai
berikut :
Tabel 3.35
Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum
Tahun 2012 – 2015
Jumlah Arus Tahun
Penumpang
2012 2013 2014 2015
Angkutan
Umum (Jiwa) 3.571.152 3.543.121 1.762.450 879.720
Permasalahan
- Belum semua terlaksannya kegiatan dengan optimal
- Sumber daya manusia yang belom optimal
Solusi
- Melakukan perbaikan fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) dan pengkajian mendalam apa saja faktor-faktor eksternal
karyawan yang mempengaruhi kepuasan kinerja, motivasi kerja dan
kinerja
- Melakukan dan membina hubungan baik serta kerjasama dengan para
stakeholder
- Segera melaksanakan kegiatan fisik baik kegiatan yang dilelang atau
penunjukan langsung
Sasaran 12
Meningkatnya Pendapatan Masyarakat
Halaman 83
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Sasaran strategis 12 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Meningkatkan
pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi
kerakyatan yang berbasis pada pembangunan pertanian, perkebunan,
perikanan, kelautan dan kepariwisataan yang berkelanjutan dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang berbasis lingkungan dan
mengacu pada tata ruang” dan juga untuk mencapai tujuan:
”Meningkatkan ekonomi rakyat yang berbasis koperasi, industri dan
perdagangan”.
Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan. Untuk mengukur sasaran pertama ini terdapat 1 indikator
sasaran. Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran meningkatnya
pendapatan masyarakat tersaji pada tabel 3.37 berikut dibawah ini :
Tabel 3.37 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis
Permasalahan
- Peranan sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Aceh Utara
masih sangat dominan dan relative stagnan dari tahun ke tahun
Solusi
- Perlu Pembangunan sektor pertanian bagi pemerintah Kabupaten
Aceh Utara
Sasaran 13
Sasaran strategis 13 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Meningkatkan
pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi
kerakyatan yang berbasis pada pembangunan pertanian, perkebunan,
perikanan, kelautan dan kepariwisataan yang berkelanjutan dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang berbasis lingkungan dan
mengacu pada tata ruang” dan juga untuk mencapai tujuan: ”Peningkatan
Kunjungan Wisata”. Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas
Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan. Untuk mengukur sasaran
pertama ini terdapat 1 indikator sasaran. Berikut pengukuran capaian kinerja
sasaran meningkatnya pendapatan masyarakat tersaji pada tabel 3.26 berikut
dibawah ini :
Tabel 3.39 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis
Halaman 85
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 86
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Permasalahan
- Terlambatnya proses pengadaan barang dan jasa
Solusi
- Mempercepat proses pengadaan sesuai dengan jadwal kontrak
Sasaran 14
Sasaran strategis 15 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Meningkatkan
pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi
kerakyatan yang berbasis pada pembangunan pertanian, perkebunan,
Halaman 87
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 88
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 89
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Permasalahan
- Laporan yang diberikan oleh PPTK selaku pelaksanaan kegiatan kepada
tim monitoring dan evaluasi renja masih kurang lengkap tentang jumlah
capaian, lokasi dan petani, laporan yang disampaikan hanya jumlah
capaian saja sehingga susah untuk melakukan monitoring kelapangan
- Masih kurangnya koordinasi antara tim monitoring dengan PPTK
sehingga banyak kegiatan lapangan yang tidak termonitoring secara
langsung
- Terjadinya perubahan indikator kinerja kegiatan pada Renstra dan renja
sehingga susah untuk melakukan evaluasi
- Lambatnya realisasi kinerja secara umum disebabkan oleh beberapa
factor penghambat antara lain :
Halaman 90
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Solusi
- Akan kami buat fomat khusus pelaksanaan kegiatan lapangan sehingga
laporan yang disampaikan sesuai dengan yang dikehendaki
- Akan meningkatkan koordinasi dengan PPTK sehingga semua kegiatan
lapangan termonitoring
- Kami sesuaikan kembali indicator kinerja kegiatan dalam renstra dan
renja
- Tender dan PL akan dipercepat sehingga kedepan tidak terjadi lagi
keterlambatan pelaksanaan kegiatan
- Sudah direvisi nomenklatur sesuai dengan rencana awal
- Disarankan kepada rekanan untuk mengambil uang muka kerja
- Akan dicari solusi terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan yang dibayar
dengan cara UP/GU
Sasaran 15
Sasaran strategis 16 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Meningkatkan
pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi
kerakyatan yang berbasis pada pembangunan pertanian, perkebunan,
perikanan, kelautan dan kepariwisataan yang berkelanjutan dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang berbasis lingkungan dan
mengacu pada tata ruang” dan juga untuk mencapai tujuan:
”Menumbuhkembangkan Ekonomi Kerakyatan yang Berbasis Pertanian,
Kelautan dan Perikanan serta Kehutanan”.
Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas Kelautan dan
Perikanan. Untuk mengukur sasaran pertama ini terdapat 1 indikator sasaran.
Halaman 91
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 92
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
minyak dan gas bumi serta berbagai jenis mineral. Selain kedua jenis
sumberdaya tersebut juga terdapat jasa lingkungan kelautan yang dapat
dikembangkan untuk pembangunan ekonomi daerah seperti pariwisata bahari,
industri maritim, jasa angkutan dsb.Selain ekosistem laut, ekosistem darat juga
potensial untuk pembangunan perikanan (budidaya air tawar dan budidaya air
payau). Cakupan pembinaan kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan
dari tahun 2013 – 2015 dapat dilihat pada Gambar 3.48
Gambar 3.48
Cakupan Bina Kelompok Perikanan Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2013-2015
Tabel 3.49
Cakupan Bina Kelompok Nelayan Di Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2013-2015
Halaman 93
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 95
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Gambar 3.50
Produksi Ikan Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013-2015
Halaman 96
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 3.51
Jumlah Produksi Ikan di Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2013-2015
Gambar 3.52
Konsumsi Ikan Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013-2015
Halaman 97
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 3.53
Jumlah Konsumsi Ikan di Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2013-2015
Permasalahan
- Terbatasnya jumlah SDM yang berkualitas
- Masih rendahnya tingkat capaian kinerja pada program/kegiatan
- Kegiatan budidaya komoditas perikanan khususnya udang windu belum
berhasil dengan baik
- Belum tersedianya data kelautan perikanan yang akurat
- Masih tingginya praktek illegal fishing di perairan Kabupaten Aceh Utara
Halaman 98
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Solusi
- Perlu adanya penambahan SDM dan pelatihan
- Mempercepat proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan target
waktu yang direncanakan
- Perlu diadakannya pelatihan bagi para pembudidaya ikan dan kajian
penelitian dan pengembangan (Litbang)
- Perlu adanya tenaga pengawas dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS)
- Penambahan armada tangkap bertonase > 10 GT dan modernisasi
alat tangkap
- Perlu diadakannya pelatihan dan sosialisasi bagi masyarakat
pengolah hasil perikanan
Sasaran 17
Sasaran strategis 17 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketujuh
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2017 yaitu “Mengupayakan
Penegakan Hukum Positif dan Hukum Islam Secara Komprehensif dalam
Segala Bidang Kehidupan Masyarakat yang Berkeadilan” dan juga untuk
mencapai tujuan: ”Meningkatkan Kemakmuran Rumah Ibadah”.
Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Dinas Syariat Islam dan Dinas
Cipta Karya. Untuk mengukur sasaran pertama ini terdapat 1 indikator
sasaran. Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran peningkatan fasilitas
masjid, meunasah dan mushalla tersaji pada tabel 3.32 berikut dibawah ini :
Halaman 99
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Tabel 3.54
JumlahSarana dan Prasarana Peribadatan
(Masjid, Meunasah, Dayah/ Pesantren, Balai Pengajian dan TPA)
di Kabupaten Aceh Utara, Tahun 2010-2015
Halaman 100
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Permasalahan
- Kurangnya personil yang ada dalam pelaksanaan program/kegiatan
sehigga lamban terhadap penyerapan anggaran
- Masih kurangnya kemampuan SDM aparatur dalam penyelesaiana
tugas
- Belum terbentuknya Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) Dinas
Syariat Islam
Halaman 101
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Solusi
- Peningkatan profesionalisme SDM aparatur
- Peningkatan sarana dan prasarana penunjang kegiatan beragama
- Menyebarkan informasi melalui sosialisasi tentang penguatan
pelaksanaan syariat islam dalam masyarakat
- Membina kehidupan masyarakat agar memahami dan
melaksanakan syariat islam
- Membangun koordinasi antar lembaga pendidikan umum dan
agama
Halaman 102
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 103
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Realisasi Keuangan
Halaman 104
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 105
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Anggaran Realisasi %
No Nama Dinas
Rp Rp
Badan Kesatuan Bangsa,
Politik dan Perlindungan
21 Masyarakat 1.090.856.800 1.089.162.200 99
Badan Penanggulangan
22 Bencana Daerah 2.237.376.000 2.048.248.657 91
23 Inspektorat Kabupaten 3.128.000.000 308.3317.134 98
Satuan Polisi Pamong
Praja dan Wilayatul
24 Hisbah 7.163.730.887 6.749.601.357 94
Rumah Sakit Umum
25 Cut Meutia 94.106.229.902 48.972.900.079 52
Kantor Pemberdayaan
Perempuan dan
26 Perlindungan Anak 1.627.000.000 1.590.484.339 98
Kantor Perpustakaan dan
27 Arsip Daerah 1.594.143.206 1.502.811.608 94
28 Kantor Lingkungan Hidup 1.617.188.356 1.485.956.705 91
Kantor Pelayanan
29 Perizinan Terpadu 477.596.993 472.007.925 99
30 Sekretariat Daerah 41.081.046.227 37.112.822.632 90
31 Sekretariat DPRK 25.395.881.000 24.904.316.300 98
37 Kepala Daerah - - -
38 DPRK - - -
Halaman 106
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Anggaran Realisasi %
No Nama Dinas
Rp Rp
48 Kecamatan Matang Kuli 462.741.160 407.768.799 88
49 Kecamatan Tanah Luas 504.780.000 497.442.037 98
50 Kecamatan Nibong 328.261.000 327.169.400 99
51 Kecamatan Lapang 964.259.000 962.458.418 99
52 Kecamatan Tanah Pasir 394.204.196 387.176.650 98
Kecamatan Syamtalira
53 Aron 376.346.500 373.445.727 99
54 Kecamatan Samudera 321.788.000 319.593.255 99
55 Kecamatan Meurah Mulia 533.996.000 523.422.391 98
Kecamatan Syamtalira
56 Bayu 491.236.800 487.880.844 99
Kecamatan Geureudong
57 Pase 310.872.100 276.835.702 89
Kecamatan Simpang
58 Keramat 287.238.463 282.394.811 98
59 Kecamatan Kuta Makmur 349.274.000 337.336.770 96
60 Kecamatan Dewantara 480.849.500 457.183.737 95
61 Kecamatan Nisam Antara 365.807.000 360.726.483 97
62 Kecamatan Nisam 374.754.000 372.579.242 99
63 Kecamatan Banda Baro 646.586.731 646.488.545 99
64 Kecamatan Muara Batu 565.218.000 555.421.335 98
65 Kecamatan Sawang 401.032.100 381.606.840 95
Anggaran Realisasi %
No Nama Dinas
Rp Rp
Mineral
9 Dinas Perindustrian dan 3.197.675.433 2.945.445.787 92
Perdagangan
10 Dinas Koperasi dan 2.918.149.131 2.826.953.160 97
Usaha Kecil Menengah
11 Dinas Pertanian 10.165.907.006 8.284.387.081 81
Tanaman Pangan dan
Peternakan
12 Dinas Kehutanan dan 5.706.606.819 5.436.106.135 95
Perkebunan
13 Dinas Sosial, Tenaga 4.133.594.431 4.005.704.871 97
Kerja dan Mobilitas
Penduduk
14 Dinas Perhubungan, 4.573.144.032 4.449.834.698 97
Pariwisata dan
Kebudayaan
15 Dinas Kelautan dan 2.997.161.405 2.794.095.864 93
Perikanan
16 Dinas Pasar, Kebersihan 3.303.178.460 3.277.654.589 99
dan Pertamanan
17 Bappeda 4.372.367.542 4.245.657.590 97
18 Badan Pemberdayaan 7.700.577.161 7.522.381.128 98
Masyarakat dan
Keluarga Sejahtera
19 Badan Kepegawaian, 73.238.374.376 46.005.452.557 63
Pendidikan dan Pelatihan
20 Badan Ketahanan 11.651.398.860 11.313.516.076 97
Pangan dan Penyuluhan
21 Badan Kesatuan Bangsa, 3.028.697.800 3.125.490.738 97
Politik dan Perlindungan
Masyarakat
22 Badan Penanggulangan 1.799.289.637 1.791.212.156 99
Bencana Daerah
23 Inspektorat Kabupaten 4.106.613.909 4.100.636.340 99
24 Satuan Polisi Pamong 5.047.045.412 5.044.594.069 99
Praja dan Wilayatul
Hisbah
25 Rumah Sakit Umum Cut 22.080.805.080 21.999.338.167 99
Meutia
26 Kantor Pemberdayaan 1.286.539.219 1.271.901.935 98
Perempuan dan
Perlindungan Anak
27 Kantor Perpustakaan dan 1.768.850.961 1.673.566.690 94
Halaman 108
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Anggaran Realisasi %
No Nama Dinas
Rp Rp
Arsip Daerah
28 Kantor Lingkungan Hidup 905.310.690 904.622.208 100
29 Kantor Pelayanan 1.805.377.180 1.740.933.804 94
Perizinan Terpadu
30 Sekretariat Daerah 13.686.344.539 12.748.805.589 93
31 Sekretariat DPRK 5.079.750.542 4.961.763.387 98
32 Sekretariat MPU 665.761.035 634.484.361 95
33 Sekretariat MAA 534.491.355 525.603.642 98
34 Sekretariat MPD 832.538.126 829.966.579 99
35 Sekretariat BMK 803.947.845 671.138.602 84
36 Sekretariat KORPRI 596.659.000 561.851.446 94
37 Kepala Daerah 960.878.556 540.717.989 56
38 DPRK 1.0541.130.300 10.049.955.738 95
39 Kecamatan Langkahan 1.472.442.822 1.468.883.820 99
Kecamatan Tanah
40 Jambo Aye 1.939.006.740 1.935.851.793 99
41 Kecamatan Seunuddon 1.837.513.830 1.677.505.308 93
42 Kecamatan Baktiya 3.303789.476 3.296.644.675 99
43 Kecamatan Baktiya Barat 1.677.896.835 1.631.420.264 97
44 Kecamatan Lhoksukon 2.632.946.738 2.614.773.303 99
45 Kecamatan Cot Girek 1.326.165.847 1.223.775.569 92
46 Kecamatan Paya Bakong 1.874.526.277 1.874.160.699 100
47 Kecamatan Pirak Timu 1.167.119.155 1.166.723.284 99
48 Kecamatan Matang Kuli 1.787.262.213 1.697.019.730 95
49 Kecamatan Tanah Luas 2.306.847.281 2.229.849.771 97
50 Kecamatan Nibong 1.208.578.985 1.205.160.680 99
51 Kecamatan Lapang 1.107.922.748 1.085.080.526 98
52 Kecamatan Tanah Pasir 1.669.980.956 1.444.867.548 87
Kecamatan Syamtalira
53 Aron 1.548.212.440 154.579.3178 100
54 Kecamatan Samudera 1.983.131.511 1.959.296.616 99
Kecamatan Meurah
55 Mulia 1.589.164.325 1.559.476.659 98
Kecamatan Syamtalira
56 Bayu 1.995.987.766 1.977.784.540 99
Kecamatan Geureudong
57 Pase 1.372.183.160 1.230.187.180 90
Kecamatan Simpang
58 Keramat 1.365.325.749 1.363.010.069 100
59 Kecamatan Kuta Makmur 1.851.649.989 1.845.565.006 99
60 Kecamatan Dewantara 2.099.208.833 1.929.846.106 91
Halaman 109
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Anggaran Realisasi %
No Nama Dinas
Rp Rp
Kecamatan Nisam
61 Antara 1.022.513.565 1.001.728.571 98
62 Kecamatan Nisam 1.491.623.647 1.486.121.037 99
63 Kecamatan Banda Baro 723.255.249 709.796.034 99
64 Kecamatan Muara Batu 2.458.919.340 1.984.772.428 81
65 Kecamatan Sawang 2.408.908.227 2.238.872.822 93
Belanja Subsidi 4.963.000.000 4.963.000.000 100
Belanja Hibah 42.497.213.744 41.504.246.299 98
Belanja Bantuan Sosial 47.078.657.000 45.802.291.500 97
Belanja Bantuan 298.719.867.565 298.702.667.565 99
Keuangan Kepada
Pemdes
Belanja Tidak Terduga 2.582.217.666 91.711.000 4
Total Belanja Tidak
Langsung 1.672.279.858.676 1.584.276.376.289 94
Halaman 110
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
IV Pembiayaan
Pembiayaan 110.367.111.518 104.181.525.159 94,40
Penerimaan
Pembiayaan 8.525.655.921 8.311.815.582 97,49
Pengeluaran
Halaman 111
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 112
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 113
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 114
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Bab IV Penutup
Halaman 114
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015
Halaman 115
REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
KABUPATEN ACEH UTARA
Tema Pembangunan Tahun 2015 " Percepatan pembangunan infrastruktur untuk memacu perkembangan sektor
pertanian dan pemberdayaan sumber daya manusia menuju masyarakat sejahtera dan mandiri"
Target
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
DTO
H. MUHAMMAD THAIB