331-Article Text-1048-2-10-20180214 PDF
331-Article Text-1048-2-10-20180214 PDF
Email: hogasaragih@gmail.com
Abstrak
Abstract
The rapid development of Information and Communication Technology has triggered the
birth of various trends in daily life such as e-commerce activities which currently has
penetrated into the various elements of society. The online shopping activities have grown
significantly along with the increasing of people intention to do buying and selling activity
with online. The purpose of this research was to determine the effect of price perception,
customer satisfaction and customer trust in people intention to return shopping online, the
data of this research came from the spread of the questionaire to 100 respondents who had
shopped at FJB Kaskus. The analysis used in this research is to perform hypothesis testing
using the validity test, reliability test and multiple regression tests. A series of statistical test
concluded that there was no significant effect on price perception on customer intention to
return shopping online. While customer overall satisfaction and trust are the factors that
affecting customer intention to return shopping online. The finding of this study indicate
that customer overall satisfaction has much stronger influence on intention to return
shopping online than trust and price preception.
100
Hoga Saragih et. al., Pengaruh Intensi Pelanggan Dalam 101
kemudahan komunikasi maupun informasi dalam terkoneksi dengan internet. Jika diibaratkan dalam
segala bidang. Terutama pada dunia bisnis yang dunia belanja Kaskus lebih mirip kepada pasar
saat ini menghadapi persaingan global yang ketat. tradisional skala besar seperti pasar Tanah Abang
Saat ini internet menjadi unggulan bagi para yang menjual segala macam barang baik baru,
pebisnis dalam usaha memenangkan persaingan bekas, asli ataupun tiruan yang berbeda adalah
bisnis. Ini didasari oleh meningkatnya pengguna tidak adanya interaksi antar muka secara
internet di dunia yang dimana memudahkan para langsung antara penjual dan pembeli.
pebisnis untuk memasarkan dan mengembangkan Bagi konsumen, belanja online akan sangat
lahan bisnisnya [1]-[50]. tinggi jika mereka merasa puas akan kualitas jasa
E-commerce merupakan proses pembelian, dari sistem penjualan online di situs tersebut.
penjualan atau pertukaran barang/jasa dan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jiang
informasi melalui jaringan komputer termasuk dan Rosenbloom [22], harga, kepuasan pelanggan
internet. Bagi sebagian perusahaan besar e- saat berbelanja online serta kepuasan pelanggan
commerce menjadi bagian dalam pengembangan, setelah melakukan pembelian menjadi indikator
pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan dan dimana suatu situs toko online dapat
pembayaran para pelanggan dengan dukungan mempertahankan pelanggannya dengan cara
dari jaringan para mitra bisnis di seluruh dunia. meningkatkan minat berbelanja kembali kepada
Perkembangan e-commerce di Indonesia berjalan situs tersebut. Menurut Jia, Shen [21], faktor
seiring berkembangnya internet sejak pertama kali kepercayaan juga berpengaruh terhadap intensi
masuk indonesia di awal tahun 1990-an. Saat ini seseorang untuk berbelanja kembali pada suatu
kegiatan e-commerce di Indonesia merambah toko online.
berbagai jenis kegiatan bisnis dari skala industri Adapun yang menjadi permasalahan dalam
kecil sampai kepada industri yang besar. Kegiatan penelitian ini adalah bagaimana cara Kaskus
e-commerce dalam skala kecil saat ini telah dengan Forum Jual Beli-nya mempertahankan
menjamur di seluruh penjuru Indonesia, ini posisinya sebagai situs online shopping terpopuler
disebabkan karena tersedianya berbagai macam di Indonesia agar minat untuk berbelanja online
wadah untuk bertransaksi secara online dengan pada forum tersebut tetap tinggi.
mudah. Seperti pada penggunaan situs jejaring Manfaat yang diharapkan dalam penelitian
sosial seperti Facebook yang pada awalnya hanya ini adalah (1) Memberikan kontribusi praktis dan
berfungsi sebagai situs pertemanan dan pertukaran bermanfaat untuk usaha bisnis online khususnya
informasi sesama teman atau kerabat dekat, saat Kaskus; (2) Merumuskan strategi pemasaran bagi
ini telah beralih fungsi sebagai lahan marketing Kaskus guna mempertahankan keunggulan
suatu perusahaan maupun toko online dalam skala kompetitif dan terus mengembangkan inovasi
industri rumahan. Tidak hanya situs jejaring sosial baru dari sistem belanja online Kaskus, sehingga
seperti Facebook. Media online lainnya seperti pelanggan tetap selalu berbelanja online melalui
Forum, blog dan microblog seperti Twitter dapat FJB Kaskus; (3) Memberikan kontribusi sebagai
menjadi wadah untuk melakukan kegiatan e- literatur untuk penelitian selanjutnya mengenai
commerce di dunia maya. dimensi kepuasan pelanggan dalam berbelanja
Kaskus merupakan salah satu bentuk sosial online (e-satisfaction) dan loyalitas pelanggan
media dalam bentuk forum di internet yang pada terhadap suatu situs internet (e-loyalty).
akhirnya berkembang menjadi salah satu situs Agar pembahasan penulisan ini tidak
yang menerapkan konsep e-commerce terbesar di melebar dan keluar dari latar belakang penelitian,
Indonesia. FJB kaskus merupakan forum jual beli maka penulis hanya membatasi penelitian pada
terbesar di Indonesia dan tak ada forum jual beli faktor-faktor yang mempengaruhi intensi
lain yang dapat menyaingi kaskus saat ini, pelanggan untuk kembali berbelanja online pada
sehingga tidak salah jika Majalah Forbes telah FJB Kaskus. Berbagai pengumpulan data dan
menobatkan kaskus pada posisi pertama dari 10 sampling hanya ditujukan kepada orang-orang
teratas situs e-commerce di Indonesia pada tahun yang pernah berbelanja secara online pada FJB
2011 lalu. Pada dasarnya proses berbelanja pada Kaskus baik yang merupakan member dari forum
FJB (Forum Jual Beli) Kaskus tidak terlalu Kaskus maupun yang non-member.
berbeda dengan belanja yang dilakukan secara
konvensional. Terdapat pencarian barang, adanya 2. Landasan Teori
interaksi antara penjual dan pembeli, tawar-
menawar, sampai persetujuan pembelian barang 2.1 E-commerce
dan pengiriman. Hanya saja kemudahan yang E-commerce merupakan konsep dagang
menjadi unggulan dalam berbelanja online yaitu berupa prosedur dan mekanisme jual-beli yang
semua tata cara berbelanja tersebut dapat kita terdapat pada internet. Menurut definisinya, e-
lakukan dimana saja selama terdapat jaringan commerce merupakan suatu konsep yang
102 Journal of Information Systems, Volume 8, Issue 2, October 2012
menjelaskan proses pembelian, penjualan dan Inggris. Dalam jangka waktu setahun belanja
pertukaran produk, servis dan informasi melalui daring secara luas digunakan di Inggris dan
jaringan komputer yaitu internet Turban [41]. beberapa negara di Eropa seperti Perancis.
Menurut Kalakota, dalam Handojo [17], e- Pada awal tahun 1990-an, belanja daring
commerce dapat dilihat dari 4 macam sudut mulai dikenal di dunia, berberapa pelopor dalam
pandang, antar lain (1) Sudut pandang internet shopping saat itu seperti Books.com,
komunikasi, e-commerce merupakan pengiriman Amazon.com serta Pizza Hut mulai
barang, servis, informasi atau pembayaran melalui memanfaatkan internet sebagai media untuk
jaringan computer; (2) Sudut pandang bisnis berjualan. Dimana saat itu para pelanggan mulai
proses, e-commerce merupakan aplikasi teknologi dapat melakukan pilihan terhadap barang,
yang dapat melakukan transaksi bisnis dan arus pemesanan sampai pembayaran dapat dilakukan
kerja yang otomatis; (3) Sudut pandang servis, e- secara online. Pada tahun-tahun berikutnya sistem
commerce merupakan peralatan yang dapat belanja daring memiliki beberapa peningkatan
memenuhi keinginan perusahaan, pelanggan dan terutama pada sistem keamanannya yang dimana
manajemen untuk memotong biaya servis selama pembobolan dan pencurian digital semakin
pengembangan kualitas barang dan peningkatan marak. Pada tahun 1996, eBay mulai lahir dan
kecepatan layanan pengiriman; (4) Sudut pandang sampai saat ini telah berkembang menjadi salah
online, e-commerce menyediakan kemampuan satu situs transaksi online terbesar di dunia.
untuk memebeli dan menjual produk dan Untuk awal masuknya di Indonesia, belanja
informasi melalui internet dan layanan online daring tidak memiliki catatan historis yang pasti,
lainnya. tetapi saat ini perkembangan belanja daring mulai
Selain itu Turban [41], menyebutkan terasa disekitar kita. Berbagai pemanfaatan media
terdapat dua sudut pandang lain yang dapat di dunia maya menjadikan Indonesia sebagai
digunakan untuk mendefinisikan e-commerce, marketplace online yang patut diperhitungkan di
yaitu (1) Sudut pandang kolaborasi, e-commerce mata dunia terutama untuk kawasa Asia Tenggara.
sebagai fasilitator yang digunakan untuk Dari berbagai sejarah dan perkembangan
memungkinkan terlaksananya proses kolaborasi belanja online, dapat kita tarik sekimpulan bahwa
pada suatu organisasi baik antar organisasi belanja daring merupakan suatu bentuk
maupun inter organisasi; (2) Sudut pandang perdagangan elektronik yang dimana tempat
komunitas, e-commerce merupakan tempat bertemunya penjual dan calon pembeli terdapat
berkumpul bagi anggota suatu komunitas untuk dalam media internet.
saling belajar, berinteraksi, bertransaksi dan
berkolaborasi. 2.3 Sosial Media
E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam Social media merupakan sebuah media
beberapa aspek. Tetapi menurut Handojo, Yulia online dimana para penggunanya bisa dengan
dan Gunadi [17], secara umum e-commerce dapat mudah berinteraksi satu dengan lainnya di suatu
diklasifikasikan kedalam tiga tipe, antara lain (1) wadah yang sama seperti blog, wiki, jejaring
B2C (Business to Customer), dalam tipe ini sosial, forum dan virtual world.
transaksi online berhubungan langsung antara Menurut Mayfield [32] social media
pelaku bisnis dengan pelanggan secara individual, dipahami sebagai suatu bentuk baru dari media
contoh : pesanan buku online, pembelian tiket online, berikut beberapa karakteristik yang
pesawat terbang; (2) B2B (Business to Business), biasanya dimiliki oleh social media, antara lain :
dalam tipe ini bisnis membuat transaksi online 1. Participation & Engagement: social media
dengan bisnis lainnya., contoh : layanan online, memberikan kontribusi dan umpan balik
pembelian bahan bakar; (3) B2E (Business to bagi orang-orang yang tertarik.
Employee), dalam tipe ini informasi dan servis 2. Openness: Sebagian besar layanan social
dibuat secara online untuk para pekerja, contoh : media terbuka untuk menerima suatu umpan
pelatihan online dan perbankan online. balik dan partisipasi. Mereka biasanya
mendorong suara/voting, komentar dan
2.2 Belanja Online berbagi informasi
Belanja online atau belanja daring pertama 3. Conversation: Social media menggunakan
kali dilakukan di Inggris pada tahun 1979 oleh cara berkomunikasi yang lebih baik, yaitu
Michael Aldrich dari Redifon Computers. Aldrich menggunakan metode percakapan
menyambungkan televisi berwarna saat itu dengan komunikasi 2 arah.
komputer yang mampu memproses transaksi 4. Community: Social media memungkinkan
secara realtime melalui sarana kabel telepon. komunitas untuk terbentuk dengan cepat dan
Mulai saat itu Aldrich menjual sistem belanja dapat berkomunikasi dengan efektif.
daring yang ia temukan ke seluruh penjuru Dikarenakan komunitas tersebut adalah
Hoga Saragih et. al., Pengaruh Intensi Pelanggan Dalam 103
tempat orang-orang berbagi dengan minat Terdapat beberapa istilah yang biasan
yang sama. dipakai dalam dunia forum, antara lain :
5. Connectedness: Sebagian besar jenis social 1. Posting, merupakan cara anggota suatu
media berkembang karena keterhubungan forum untuk melakukan komunikasi didalam
mereka. Yaitu dengan cara memanfaatkan suatu Threads. Anggota forum menuliskan
link yang mengarahkan untuk berpindah ke suatu informasi atau komentar yang nantinya
sumber website yang lain. akan ditampilkan didalam suatu Threads
diskusi. Beberapa forum menyediakan
Dari ciri yang disebutkan oleh Mayfield fasilitas untuk menyertakan link, gambar,
diatas, dapat kita lihat salah satu point yang dapat dan vidio dalam suatu posting.
menjadi keunggulan suatu social media yaitu 2. Threads, merupakan suatu sekat dalam
intensitas komunikasi interaktif yang tinggi dalam forum agar diskusi yang sedang dilakukan
suatu website. Setiap pengguna social media tidak keluar dari konteks pembahasan.
dituntut untuk berpartisipasi dalam suatu 3. Sub-forum, merupakan sekumpulan dari
komunitas dan jaringan dalam lingkup yang luas, Threads yang memiliki arah diskusi yang
tidak hanya skala nasional tetapi merambah skala sejenis. Biasanya suatu sub-forum dapat
global. Karena keunggulan inilah social media membentuk suatu komunitas didalamnya.
sering kali dimanfaatkan oleh para pengusaha 4. Moderators, merupakan anggota suatu
baik industri kecil maupun perusahaan berskala forum yang ditunjuk (atau mengajukan diri)
multi nasional untuk melakukan komunikasi kepada admin, yang bertugas mengawasi
pemasaran produk dan jasa kepada khalayak luas. kelancaran suatu diskusi didalam suatu sub-
Menurut Zarrella, Dan [50], social media forum.
mempunyai banyak bentuk, namun untuk tujuan 5. Administrator, merupakan pemegang kuasa
pemasaran ada 8 macam bentuk social media atas suatu forum yang bertugas mengawasi,
yang paling popular, yaitu: blog, microblog, social mengkontrol, dan memberikan kebijakan
networking, media sharing, social news and dalam suatu forum secara menyeluruh.
bookmarking, ratings and reviews, forums dan 6. Signature, merupakan teks atau pesan
virtual worlds. singkat (terkadang berupa gambar) yang
dapat melekat di setiap posting anggota
2.4 Forum forum.
Merupakan salah satu tempat berinteraksi 7. Reputations, setiap anggota didalam forum
dan berpartisipasi dalam komunitas dunia maya. memiliki fitur reputation. Fitur ini berfungsi
Hanya saja, kegunaan forum sebagai wadah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi
diskusi lebih kental dibandingkan jenis-jenis suatu anggota dalam suatu forum. Reputasi
social media lainnya. Interaksi yang dihasilkan yang diberikan berasal dari anggota lainnya.
forum lebih banyak karena tidak hanya Semakin banyak yang memberikan reputasi
melibatkan 2 orang tetapi dapat melibatkan positif kepada sauatu anggota maka semakin
banyak orang dalam satu wadah diskusi. Dan baik pulalah reputasi anggota tersebut. tidak
biasanya forum memiliki sekat-sekat berdasarkan hanya reputasi positif yang dapat diberikan
suatu topik yang dibahas sehingga diskusi yang oleh para anggota forum tetapi juga reputasi
dilakukan didalamnya tidak keluar dari topik negatif (buruk).
tersebut. Bisa dibilang forum berkerja seperti 8. Lurking, merupakan kegiatan membaca
layaknya bulletinboard yang ada di masyarakat. atau melihat-lihat saja dalam suatu forum.
Awal keberadaan forum di internet berupa Biasanya kegiatan ini dilakukan seseorang
sistem komunikasi yang terdistribusi bernama sampai dia menemukan topik diskusi yang
Usenet. Sistem ini diciptakan oleh University of akan diikutinya dalam suatu forum.
North Carolina dan Duke University pada tahun
1979. Usenet merupakan mailing list yang 2.5 Forum Jual Beli
memungkinkan para penggunanya untuk Merupakan forum yang memiliki konsep e-
memaparkan suatu artikel yang kemudian dapat commerce yang bekerja layaknya seperti pasar
ditanggapi oleh orang lain yang berada pada tradisional pada dunia nyata. Terdapat interaksi
mailing list tersebut. Tim Berners-Lee pertama langsung terhadap penjual dan pembeli pada
kali mengumumkan peluncuran World Wide Web forum jenis ini, hanya saja disini penjual dan
melalui jalur Usenet. Karena itu forum merupakan pembeli tidak dapat bertatap muka secara
salah satu jaringan sosial tertua yang sampai saat langsung karena mereka pada dasarnya berada
ini masih dipergunakan oleh orang banyak di pada tempat yang berbeda di dunia nyata.
seluruh dunia. Biasanya keberadaan Forum Jual Beli terdapat
104 Journal of Information Systems, Volume 8, Issue 2, October 2012
pada segmen sub-forum dalam suatu portal forum paling sering dilakukan pada suatu forum
yang berguna sebagai wadah kegiatan e-commerce jual beli. Sistem ini bekerja dengan cara
para anggotanya sehingga segala bentuk transaksi setelah calon pembeli melakukan pemesanan
dapat dikontrol oleh moderator yang bertugas. Ini suatu barang maka si pembeli tersebut harus
berguna untuk menghindari adanya tindak mengirimkan sejumlah uang (atau sebagian)
penipuan atau transaksi ilegal didalamnya. ke dalam rekening si penjual, barulah
Pada suatu forum jual beri terdapat beberapa setelah itu si penjual mengirimkan barang
cara bertransaksi yang biasanya sering digunakan yang di pesan ke alamat yang disebutkan
oleh para anggotanya, antara lain : oleh pembeli. Cara seperti ini sering
1. Cash on Delivery (COD) dilakukan karena sangat sederhana tanpa
Suatu sistem bertransaksi yang melibatkan perlu repot melibatkan pihak ke-3 atau harus
penjual dan pembeli dengan cara melakukan bersusah payah menuju tempat pertemuan
pertemuan langsung oleh keduanya setelah yang jauh jaraknya. Tetapi sistem ini rentan
adanya kesepakatan. Keuntungan dari cara akan penipuan yang biasanya terjadi setelah
ini yaitu si pembeli dapat menerima si pembeli mengirimkan pembayaran ke
langsung barang yang dibelinya begitu pula penjualnya tetapi barang yang di pesan tidak
kepada si penjual yang menerima langsung pernah sampai ketangan pembeli. Tips yang
uang yang dibayarkan si pembeli. Intinya paling baik dalam melakukan transaksi ini
pada sistem ini kekhawatiran akan penipuan adalah dengan mempelajari testimoni dan
pada pengiriman barang dapat dihindari, informasi terhadap si penjual.
tetapi patut diperhatikan bahwa transaksi ini
harus dilakukan ditempat umum yang ramai Beberapa dari sistem transaksi diatas
guna menghindari adanya tindak pemerasan merupakan cara umum yang biasanya dipakai
dari salah satu pihak. dalam bertransaksi online pada forum jual beli.
2. Rekening Bersama (RekBer) Tetapi terdapat juga cara-cara khusus yang
Untuk saat ini sistem rekber merupakan cara biasanya disediakan suatu situs web forum
bertransaksi paling aman dalam melakukan tertentu untuk memudahkan dan memberikan
pembelian online pada suatu forum. Sistem kenyamanan dalam bertransaksi didalamnya.
ini melibatkan pihak ke-3 yang sama-sama Sebagai contoh pada Forum Jual Beli Kaskus
dipercaya oleh penjual maupun pembeli. yang telah mengembangkan sistem pembayaran
Cara kerja sistem ini yaitu dengan cara yang dinamakan KasPay. Berdasarkan keterangan
menitipkan pembayaran kepada pihak ke-3 yang terdapat pada www.KasPay.com , KasPay
selama barang yang dipesan masih dalam merupakan sistem pembayaran online dari PT
masa pengiriman. Setelah barang sudah Darta Media Indonesia yang dapat digunakan
diterima oleh si pembeli, barulah pihak ke-3 pada Kaskus dan situs-situs lainnya yang
mengirimkan pembayaran kepada si penjual. berafiliasi dengan KasPay. Seluruh proses
Cara ini menguntungkan baik bagi si penjual transaksi KasPay dilakukan melalui transfer (Top
maupun si pembeli karena meminimalisir Up), sistem ini tidak jauh berbeda dengan layanan
tindak penipuan terhadap kedua belah pihak. yang diberikan oleh PayPal. Keuntungan dari
sistem ini yaitu terhindar dari modus penipuan
maupun pemalsuan kartu kredit, seperti banyak
yang terjadi pada sistem pembayaran dengan
kartu kredit. Keamanan transaksi selalu dipastikan
dengan konfirmasi melalui e-mail dan catatan-
catatan transaksi.
setelah berbelanja online menjadi pengaruh yang tentang e-commerce terutama menyangkut tentang
kuat dalam menarik intensi pelanggan agar pembelian produk secara online. Dalam
berbelanja kembali pada toko online yang sama. penelitiannya Jia, shen [21] mendapati bahwa
Pengaruh ini memiliki peringkat teratas kepercayaan berpengaruh signifikan positif
dibandingkan dengan harga serta kenyamanan terhadap minat pembelian suatu produk di
saat berbelanja. internet. Berbagai penipuan dan pembobolan
Harga merupakan salah satu faktor penentu kartu kredit di internet menjadikan Kepercayaan
dalam menarik minat seseorang dalam berbelanja. (Trust) menjadi modal utama dalam menarik
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan minat pelanggan agar berbelanja ditoko online. Ini
seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang merupakan tugas bagi para penjual online agar
menjadi kebutuhannya. Menurut Kotler [25], menciptakan keamanan sehingga pelanggan dapat
harga adalah uang yang dikeluarkan oleh percaya dan tenang dalam bertransaksi dengan
pelanggan untuk mendapatkan manfaat dari penjual tersebut.
penggunaan suatu produk. Selain itu kepercayaan pembeli terhadap
Pada penelitian mengenai persaingan suatu toko online juga terletak pada popularitas
diantara jenjang kualitas yang dipengaruhi oleh toko online tersebut. Semakin popular toko
perubahan naik turunnya harga Shivakumar dan tersebut maka pembeli semakin yakin dan percaya
Raj [42], menemukan bukti empiris bahwa dengan akan keamanan bertransaksi dengan toko tersebut
mengurangi harga maka akan meningkatkan Pavlou [35]. Selain itu adanya jaminan dari toko
ancaman ketika harga yang pada nantinya akan online tersebut terhadap keamanan transaksi
dinaikkan. Dengan adanya kasus seperti ini berbelanja juga meningkatkan kepercayaan para
pelanggan akan mempertimbangkan harga yang calon pembeli. Misalnya dengan memberikan
telah lalu dan membentuk pengharapannya di cash back apabila terjadi penipuan atau
masa yang akan datang, sehingga jiga harga ketidaksesuaian barang yang dipesan.
dimasa depan tidak sesuai dengan harapan
pelanggan maka bukannya tidak mungkin 3. Rancangan Penelitian
pelanggan dapat berpaling kepada produk yang
lain. Penulis memulai penelitian ini dengan
Harga merupakan salah satu faktor penting melakukan perumusan masalah yang ingin
yang dapat mempengaruhi perilaku pelanggan dijawab oleh penulis pada penelitian ini. Tentunya
dalam pembelian mereka, karena suatu barang dan dalam melakukan perumusan masalah, suatu
jasa pastilah mempunyai nilai. Sedangkan nilai itu penelitian harus memiliki dasar acuan yang
sendiri didasarkan dari harga yang merupakan berupa teori-teori dasar dari hasil-hasil penelitian
tolak ukur dari barang dan jasa yang yang telah ada. Sehingga dalam hal ini landasan
bersangkutan. Menurut Tsai [40], perceived price teori dipergunakan untuk mendukung penelitian
adalah pertimbangan pelanggan terhadap dan menjadi acuan untuk menyelesaikan
kelayakan harga produk dan kemampuannya permasalahan yang ada.
untuk membeli produk tersebut. jadi harga Langkah selanjutnya adalah menentukan
merupakan variabel keputusan terpenting yang variabel penelitian yang dimana penulis
diambil oleh pelanggan untuk membeli suatu mempergunakan model yang telah ada dalam
produk. studi literatur sebelumnya, yaitu suatu model
Kepuasan pelanggan menjadi indikasi utama penelitian yang telah dikembangkan oleh Jiang
bagi para pelanggan untuk menyukai suatu toko dan Rosenbloom [22]. Variabel-variabel di
online. Kepuasan menangkap reaksi psikologis dalamnya merupakan hasil dari ide-ide konseptual
yang kompleks yang pelanggan miliki terhadap yang telah diuji secara empiris berdasarkan data
produk atau kinerja penyedia layanan toko online yang diambil dari industri e-retailing yang terkait
untuk jaka waktu tertentu (Oliver, 1997) diambil dengan 2 spesifikasi pengalaman berbelanja yang
dari Jian dan Rosenbloom [22]. Kepuasan menjadi kepuasan pelanggan (at-checkout
pelanggan selama bertransaksi didasari orang satisfaction dan after-delivery) serta hubungan
kenyamanan saat berbelanja serta kepuasan utamanya dengan persepsi harga.
setelah transaki telah berakhir. Ini disebut juga
sebagai in-process Satisfaction yaitu proses yang
menggambarkan kepuasan pelanggan dalam suatu
rangkaian peristiwa transaksi sehingga
menentukan kepuasan secara menyeluruh
(Overall Satisfaction) dan niat perilaku pelanggan
Jian dan Rosenbloom [22]. Ini merupakan
variabel penting dalam beberapa kajian literatur Gambar 2. Jian dan Rosenbloom [22] yang dikembangkan
106 Journal of Information Systems, Volume 8, Issue 2, October 2012
menyeluruh (Overall Satisfaction) dan skala, yang terdiri dari Sangat Tidak Setuju (STS)
kepercayaan (Trust) menjadi variabel-variabel dengan skala 1, Tidak Setuju (TS) dengan skala 2,
independen karena berperan besar dalam Mungkin TIdak Setuju (MTS) dengan skala 3,
kaitannya dengan intensi pelanggan untuk Setuju (S) dengan skala 4, Mungkin Setuju (MS)
kembali berbelanja online yang merupakan dengan skala 5, dan Sangat Setuju (SS) dengan
variabel dependen/terikat. skala 6. Penggunaan enam tingkatan skala peda
pengukuran ini diharapkan dapat menghindari
3.5 Hipotesis pilihan netral yang diambil oleh para responden.
Hipotesis merupakan suatu pernyataan
sementara atau dugaan yang paling 3.7 Populasi dan Sampel
memungkinkan yang masih harus dicari Menurut Maylor dan Blackmon [3] memilih
kebenarannya. Hubungan antara variabel-variabel sampel dan metode sampling yang benar
dalam penelitian ini memiliki hipotesis sebagai merupakan salah satu faktor kunci dalam
berikut : pengumpulan data yang valid dan terukur dalam
H1 : Persepsi harga (Price Perseption), suatu penelitian.
berpengaruh positif terhadap intensi Dalam menentukan data yang akan diteliti
pelanggan untuk kembali berbelanja online pada penulisan ini, teknik pengambilan sampel
pada FJB kaskus. yang digunakan adalah dengan non-probability
H2 : Kepuasan menyeluruh (Overall sampling yaitu dimana tidak semua unsur atau
Satisfaction), berpengaruh positif terhadap elemen populasi mempunyai kesempatan yang
intensi pelanggan untuk kembali berbelanja sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.
online pada FJB kaskus Responden yang akan dipilih adalah member atau
H3 : Kepercayaan (Trust), berpengaruh positif anggota kaskus ataupun non anggota yang pernah
terhadap intensi pelanggan untuk kembali melakukan pembelian secara online pada Forum
berbelanja online pada FJB kaskus. Jual Beli (FJB) kaskus.
Karena jumlah populasi ini tersebar dan sulit
3.6 Pengumpulan Data untuk diketahui secara pasti, maka penentuan
Jenis pengolahan yang digunakan dalam jumlah sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan secara penelitian ini akan menggunakan rumus
kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini sebagaimana tertera di bawah ini( Rao Purba
memungkinkan melakukan korelasi antara gejala- dalam Harjanto[18] ) :
gejala dengan data statistik. Pendekatan
pengolahan data kuantitatif pada dasarnya berarti Z2
penyorotan terhadap masalah serta usaha n
pemecahannya, yang dilakukan dengan upaya- 4(moe) 2
upaya yang didasarkan pada pengukuran[8].
Menurut Neuman dalam Daly [8], survei biasanya Keterangan :
digunakan untuk penelitian yang bersifat n = Jumlah sampel
deskriptif maupun penjelasan (explanatory Z = Tingkat keyakinan yang dalam
research), pada jenis ini peneliti membuat penentuan sampel 95% = 1,96
kuesioner berisi suatu paket pertanyaan dan moe = Margin of error atau kesalahan
pernyataan yang dijawab oleh orang lain maksimum yang bisa di toleransi,
(responden). disini ditetapkan sebesar 10%
Menurut Maylor dan Blackmon [3] cara
yang sesuai untuk memverivikasi hipotesis Dengan dasar tersebut maka dapat dilihat
penelitian adalah dengan melakukan survei. ukuran sampel minimal yang harus dicapai dalam
Metode survei ini dilakukan dengan menggunakan penelitian ini adalah sebesar :
kuesioner sebagai intrumen penelitian. Pada
penelitian ini, kuesioner akan disebar kepada 1,96 2
n 96,04
pembeli yang pernah berbelanja pada FJB kaskus. 4(0,1) 2
Kuesioner menggunakan daftar isian, pertanyaan Berdasarkan perhitungan diatas, sampel
atau pernyataan yang telah disiapkan dan disusun yang dapat diambil dari populasi yang besar
sedemikian rupa sehingga responden hanya sebanyak 96,04 orang, bila dibulatkan, maka
tinggal mengisi atau menandai dengan mudah dan banyaknya sampel adalah sebesar 100 responden.
cepat. Skala pengukuran yang digunakan adalah Untuk penyebaran kuesioner peneliti
skala serupa Likert. menggunakan beberapa metode kuesioner yaitu
Skala pengukuran yang akan digunakan berupa metode tradisional yang akan disebarkan
pada kuesioner penelitian ini terdiri dari enam secara langsung kepada responden serta kuesioner
108 Journal of Information Systems, Volume 8, Issue 2, October 2012
on-line yang nantinya akan disebar melalui e-mail intensi pelanggan untuk berbelanja online
dan milis kepada responden yang tidak terjangkau kembali, walaupun pada hasil uji hipotesis
oleh penulis. Untuk penyebaran kuesioner on-line tersebut variabel price perception memiliki
penulis akan menggunakan bantuan tools pengaruh yang sangat kecil. Maka dari itu peneliti
kuesioner yang telah disediakan oleh website menguji kembali menggunakan uji regresi
Kwik Surveys (www.kwiksurveys.com). Dalam sederhana yang dimana menghasilkan hipotesis
penyebaran kuesioner ini data yang dibutuhkan yang menandakan bahwa tidak terdapat pengaruh
harus terisi dengan lengkap, jika dalam satu yang signifikan antara persepsi harga dengan
kuesioner terdapat pertanyaan yang tidak terjawab intensi pelanggan untuk berbelanja online
maka kuesioner tersebut dianggap tidak valid. Ini kembali. Situasi seperti ini menandakan bahwa
berhubungan dengan pengujian validitas atas orang yang berbelanja melalui FJB Kaskus tidak
kuesioner penelitian. Jika data yang didapatkan dipengaruhi oleh persepsi harga yang timbul pada
sudah valid dan reliable maka penelitian dapat pelanggan. Keinginan para pelanggan untuk
dilanjutkan ke langkah berikutnya. berbelanja kembali tidak dipengaruhi oleh harga-
harga yang ditawarkan di FJB Kaskus. Para
3.8 Metode Penelitian pelanggan tidak begitu terpengaruh apakah harga
Metode yang akan digunakan dalam yang terdapat pada FJB Kaskus terbilang mahal
menganalisa data adalah metode statistik. Penulis ataupun harga yang ditawarkan ditempat lain
melakukan uji statistik menggunakan uji regresi terbilang rendah, para pelanggan akan kembali
berganda untuk membuktikan hipotesis penelitian. untuk berbelanja online melalui FJB Kaskus
dengan alasan yang berbeda. Kalaupun ada
4. Pembahasan pengaruh yang diberikan oleh persepsi harga
terhadap intensi untuk berbelanja kembali, itu
Setelah melakukan pengolahan data yang akan sangat kecil. Hal ini sesuai dengan apa yang
didapat dari kuesioner yang telah dibagikan telah diuji menggunakan uji regresi berganda
kepada responden, pada bagian ini akan dibahas dimana kemungkinan pengaruh persepsi harga
mengenai hasil dari pengolahan data tersebut. tetap ada, namun berpengaruh sangat sedikit.
Berdasarkan jenis kelaminnya responden yang Hasil pengujian pada hipotesis kedua
pernah berbelanja melalui FJB Kaskus mayoritas pengaruh overall satisfaction terhadap intensi
seorang pria, yaitu sebesar 88% dan sisanya pelanggan untuk berbelanja online kembali di FJB
merupakan wanita dengan persentase 12%. Kaskus berpengaruh positif dan signifikan.
Sedangkan untuk usia responden yang dimana Hipotesis ini sesuai dengan teori-teori yang
rata-rata responden yang pernah berbelanja dijabarkan oleh para peneliti sebelumnya bahwa
melalui FJB Kaskus berada pada kelompok usia kepuasan menyeluruh pelanggan berpengaruh
17-25 Tahun yaitu sebesar 73%. Untuk domisili terhadap keinginan pelanggan untuk berbelanja
responden yang pernah berbelanja melalui FJB online kembali. Berdasarkan penelitian yang
Kaskus bertempat tinggal di daerah DKI Jakarta dilakukan Jian dan Rosenbloom [22], dari
dengan persentase sebesar 36%, sisanya sebesar berbagai variabel yang telah diuji oleh mereka,
64% yang merupakan gabungan dari beberapa kepuasan menyeluruh memiliki pengaruh yang
kota-kota besar di Indonesia. Mayoritas responden paling besar terutama kepada kepuasan sesudah
yang pernah berbelanja melalui FJB Kaskus berbelanja (after-delivery satisfaction) yang
berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa yaitu dimana hal ini juga sesuai dengan situasi yang
sebesar 60% dari total sampel. Rata-rata terjadi pada FJB Kaskus. Para pelanggan yang
pengeluaran para responden selama 1 bulan pernah berbelanja melalui FJB Kaskus merasa
sebesar Rp 500.000-Rp 1.000.000 dengan puas akan ketepatan waktu pengiriman barang,
persentase terbesar sebanyak 51%. Dan untuk kondisi barang setelah sampai di tujuan, serta
persentase para responden yang pernah berbelanja keluhan-keluhan yang sering ditanggapi oleh para
melalui FJB Kaskus sebanyak 3 s/d 10 kali penjual disana. Kepuasan setelah pembelian ini,
sebesar 39%, lalu diikuti dengan para responden yang dirasakan oleh para pelanggan yang lalu
yang pernah berbelanja melalui FJB Kaskus menimbulkan keinginan untuk kembali berbelanja
kurang dari 3 kali sebanyak 38%. melalui FJB Kaskus sewaktu-waktu diinginkan.
Setelah dilakukan uji statistik terhadap Sedangkan dari pengujian hipotesis ketiga
variabel-variabel penelitian terdapat beberapa menghasilkan trust atau kepercayaan berpengaruh
hasil yang berbeda. Tidak semua hipotesis yang positif dan signifikan terhadap intensi pelanggan
diajukan mendukung hasil dari teori-teori untuk kembali berbelanja online. Dapat
sebelumnya. Setelah dilakukan uji hipotesis disimpulkan bahwa hipotesis ketiga ini dapat
menggunakan uji regresi berganda seluruh diterima dan didukung oleh penelitian
variabel berpengaruh signifikan positif terhadap sebelumnya. Tingkat kepercayaan timbul dari rasa
Hoga Saragih et. al., Pengaruh Intensi Pelanggan Dalam 109
aman seseorang. Rasa aman akan timbul apabila membeli dari trusted seller ini misalnya, dengan
terdapat jaminan-jaminan yang dapat dipegang memberikan kompensasi secara resmi apabila
oleh seseorang. Dalam hal berbelanja online, terjadi penipuan oleh penjual yang menjadi
jaminan-jaminan ini dapat berupa, kompensasi trusted seller.
dari si penjual, pernyataan bahwa si penjual
menjamin akan keamanannya, bahkan dalam 5. Kesimpulan
konteks yang lebih luas keterlibatan organisasi
yang terlibat didalamnya serta dapat pula Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
didukung oleh reputasi nama baik oleh si penjual melalui pembuktian hipotesis yang telah diuraikan
tersebut. Dalam bahasan ini, FJB Kaskus telah pada bab sebelumnya mengenai pengaruh price
memiliki reputasi dan prestasi yang baik dalam perception, overall satisfaction dan trust terhadap
dunia e-commerce. Seperti yang dinyatakan oleh intensi pelanggan untuk kembali berbelanja
para peneliti-peneliti sebelumnya bahwa reputasi online, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa
dan besarnya elemen didalam suatu organisasi 2 dari 3 hipotesis yang diajukan dalam penelitian
menjadikan faktor penting dalam memberntuk ini dapat diterima, yaitu pengaruh overall
kepercayaan pelanggan (Grazioli & Jarvenpaa satisfaction dan trust terhadap intention to return,
[20]; Pavlou [35]; Kim, Xu & Koh [24]; Koufaris adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah :
& Hampton-sosa [26]). Dengan adanya rasa 1. Price perception memiliki pengaruh yang
percaya kepada suatu situs untuk berbelanja, maka positif tetapi tidak signifikan terhadap intensi
intensi pelanggan untuk berbelanja online kembali pelanggan untuk berbelanja online kembali.
melalui situs tersebut menjadi semangkin besar. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang
Kenyamanan dan kepuasan saat berbelanja dilakukan oleh beberapa peneliti
online di FJB Kaskus masih perlu ditingkatkan sebelumnya. Berdasarkan hasil dari
seperti pada pengoptimalan sistem berbelanja penelitian ini, para pelanggan yang pernah
dalam situs Kaskus. Penambahan fitur wishlist berbelanja pada FJB Kaskus tidak
juga dapat mempermudah pelanggan agar tidak terpengaruh akan harga yang ditawarkan
kehilangan barang-barang yang akan dibelinya oleh para penjual di FJB Kaskus, apakah
sehingga menambahkan kenyamanan saat lebih sedikit tinggi dengan yang ditawarkan
berbelanja melalui FJB Kaskus. Penambahan fitur oleh tempat lain atau tidak. Sebaliknya
tracking resmi terhadap jasa-jasa pengiriman sebagian besar pelanggan juga tidak
barang seperti JNE dan TIKI yang ditaruh di terpengaruh akan harga yang juga
halaman FJB Kaskus juga dapat mempermudah ditawarkan oleh tempat lain sehingga
para pelanggan untuk menelusuri barang yang mempengaruhi intensi untuk berbelanja
sedang dipesan. Saran lainnya hanyalah agar kembali secara online melalui FJB Kaskus.
kaskus dapat meningkatkan performa situsnya Pengaruh price perception terhadap intention
demi sehingga kenyamanan dapat lebih dirasakan to return sangat kecil hanya sebesar 0.3%,
pelanggan saat mengakses Kaskus. sedangkan sisanya 99,7% dipengaruhi oleh
Sistem pembayaran seperti rekening faktor-faktor lainnya.
bersama yang berjalan di Kaskus merupakan cara 2. Overall satisfaction memiliki pengaruh yang
teraman dalam bertransaksi saat ini. Pemanfaatan positif dan signifikan terhadap intensi
pihak ketiga yang merupakan Kaskus itu sendiri pelanggan untuk berbelanja online kembali
dalam melakukan transaksi merupakan jalan melalui FJB Kaskus. Dalam hal ini para
terpercaya yang dipilih oleh pelanggan maupun pelanggan yang pernah berbelanja pada FJB
penjual dalam melakukan e-commerce pada FJB Kaskus merasa puas akan pelayanan yang
Kaskus. diberikan oleh para penjual di FJB Kaskus.
Ini menandakan Kaskus sudah menjadi situs Tidak hanya itu, kepuasan juga dipengaruhi
terpercaya oleh para pelanggannya dalam oleh berbagai pilihan produk serta
melakukan transaksi. Penggunaan token seperti kenyamanan saat berbelanja di FJB Kaskus.
KasPay juga merupakan jalan terbaik dalam Kepuasan setelah berbelanja juga menjadi
melakukan transaksi pada FJB Kaskus. Tetapi, faktor yang utama dirasakan oleh para
rasa aman dan kepercayaan pelanggan masih pelanggan yang pernah berbelanja disana.
dapat lebih ditingkatkan lagi dengan cara Ketepatan waktu pengiriman serta
menggunakan sistem trusted seller yang telah kesesuaian barang yang diterima oleh
dijalankan pada Multiply-Indonesia. Jaminan pelanggan menjadikan aspek terbesar untuk
terhadap para beberapa penjual terpilih oleh pihak dapat menimbulkan intensi pelanggan agar
Kaskus dapat menimbulkan kepercayaan terhadap berbelanja online kembali melalui FJB
calon pembeli. Seperti memberikan keuntungan- Kaskus. Pengaruh overall satisfaction
keuntungan lebih kepada pelanggan apabila terhadap intention to return sebesar 52,1%,
110 Journal of Information Systems, Volume 8, Issue 2, October 2012
[15] Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis E-Loyalty? A Graphic Chain Model
Multivariate dengan program SPSS. Approach in the Austrian Mobile Phone
Badan Penerbit Universitas Diponegoro Service Provider Industry”. Implication
Semarang. for the Individual, Enterprises, and
[16] Gommans, M., Krishnan, K.S., Society, 346-363.
Scheffold, K.B. 2001. “From Brand [28] Lacho, K.J. 2010. “How Small Bussiness
Loyalty to E-Loyalty: A Conceptual Owners Can Use Social Networking To
Framework”. Journal of Economic and Promote Their Business”. The
Social Research, 3(1), 43-58. Entrepreneurial Executive, 15, 127-133.
[17] Handojo, A, Yulia, M,, Gunadi, K 2009. [29] Lee, S., Illia, A., & Lim, S. 2009.
Aplikasi E-Tailing Penjualan Handphone “Online Consumers’ Perception on Price
Online Pada Toko Peace Cell. Seminar Fairness”.
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. [30] Lemel, Rosa. 2010. “Social Networking
Yogyakarta Tools for Marketing Fine Art”.
[18] Harjanto, R.N. Analisis Pengaruh Harga, Proceeding of the Academy of Marketing
Produk, Kebersihan, dan Kualitas Studies, 15(2), 31-34.
Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan [31] Martinez, M.E.A., Borja, M.A.G.,
(Studi Kasus Pada Restoran Mamamia Jimenez, J.A.M., & Trinquecoste, J.F.
Cabang Mrican Semarang). Tidak 2011. “Yield management and consumer
Dipublikasikan, Universitas Diponogoro price perception on the internet”. African
Semarang. Journal of Business Management, 5(23),
[19] Hornby, Steve. 2000. “The Virgin Weird 9779-9786.
Internet Guide: Version 1.0”. [32] Mayfield, A. (2008). “What is social
[20] Jarvenpaa, S. L., Tractinsky, N. & Vitale, media?”. Sumber dari:
M. (2000). “Consumer trust in and http://www.icrossing.co.uk/fileadmin/upl
Internet Store”. Information Technology oads/eBooks/What_is_Social_Media_iCr
and Management. Vol.1, No.1-2, pp. 45. ossing_ebook.pdf [Diakses: 14 maret
[21] Jia, Shen. 2008 “User Acceptance of 2012]
Social Shopping Sites: A Research [33] Ou, C.X., Sia, C.L. 2003. “Customer
Proposal. Loyalty Strategy in the Internet Era”. 7th
[22] Jiang, P., Rosenbloom, B. 2005. Pacific Asia Conference on Information
“Customer intention to return online: System, 1734-1744.
price perception, attribute-level [34] Owen, R., & Humphrey, P. “The
performance, and satisfaction unfolding structure of online marketing
over time”. European Journal of communication channels”. Journal of
Marketing, 39(1/2), 150-174. Management and Marketing Research.
[23] Kharis, Ismu Fadli. 2011. Skripsi: Studi [35] Pavlou, P.A. (2003). Consumer
Mengenai Impulse Buying dalam Acceptance of Electronic Commerce:
Penjualan Online (Studi Kasus di Integrating Trust and Risk with the
Lingkungan Universitas Diponegoro Technology Acceptance Model.
Semarang). Universitas Diponegoro International Journal of Electronic
Semarang. Commerce. Vol.7, No.3, pp. 101-134.
[24] Kim, H., Xu, Y. & Koh, J. (2004). “A [36] Pavlou, P. A. & Gefen, D. (2004).
Comparison of Online Trust Building “Building Effective Online Marketplaces
Factors between Potential Customers and with Institution-based Trust”.
Repeat Customers”. Journal of Information Systems Research. Vol.15,
Association for Information Systems. No.1, pp. 37-59.
Vol.5, No.10, pp.392-420. [37] Rabiei, H., Meigounpoory, M.R.,
[25] Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. Yazdani, P., Someah lu, M.M. 2011.
2006. “Marketing Management”. “Key Success Factors For Achieving
Pearson Education, New Jersey. Customer’s Loyalty In E-SMES: A Study
[26] Koufaris, M. & Hampton-Sosa, W. On Impact Of Customer And E-Business
(2004). “The Development of Initial Characteristic On E-Loyalty In Iran”.
Trust in an Online Company by New Contemporary Marketing Review, 1(7),
Customers”. Information and 1-15.
Management. Vol.41, No.3, pp.377-397. [38] Reichheld, F.F., Schefter, P. 2000. “E-
[27] Krumay, B. Brandtweiner, R. 2010. “Are Loyalty: Your Secret Weapon on the
Customer Service Offering Influencing Web”. Havard Business Review, 105-113.
112 Journal of Information Systems, Volume 8, Issue 2, October 2012
[39] Sadeh, E., Mousavi, L., Garkaz, M., & Chenyan. 2011. "An Integrated Model
Sadeh, S. 2011. “The Structural Model of for Customer Online Repurchase
E-service Quality, E-customer Intention". Journal of Computer
Satisfaction, Trust, Customer Perceived Information System.
Value and E-loyalty”. Australian [46] Wen Wu, Kuang. 2011. “Customer
Journal of Basic and Applied Sciences, Loyalty Explained by Electronic
5(3), 532-538. Recovery Service Quality: Implications
[40] Tsai, Shu-pei. 2005. “Impact of of the Customer Relationship Re-
personalorientation on luxury-brand Establishment for Consumer Electronics
purchase value An international E-Tailers”. Contemporary Management
investigation”. International Journal of Research, 7(1), 21-44.
Market Research (2005) Volume: 47, [47] Yang, Hao-erl. 2007. “Assessing the
Issue: 4, Pages: 429-455 effects of e quality and e-satisfaction on
[41] Turban, Efraim, et al. (2000). Electronic website loyalty”. International Journal of
Commerce : A Managerial Mathematics and Computers in
Perspective. Prentice-Hall Inc, USA Simulation, 1(3), 288-294.
[42] Sivakumar, K. and Raj, S.P., 1997, [48] Yang, Z., & Peterson, R.T. 2004.
“Quality Tier Competition: How Price “Customer Perceived Value, Satisfaction,
ChangeInfluences Brand Choice and and Loyalty: The Role of Switching
Category Choice,”Journal of Marketing, Costs”. Psychology & Marketing, 21(10),
61, 71-84. 799-822.
[43] Steinman, M.L., & Hawkins, M. 2010. [49] Yen, Jui-Yen; Chen, Mei-Liang; Chou,
“When Marketing Through Social media, Chia-Chun. “The Interrelationship
Legal Risks Can Go Viral”. Intellectual among e-service quality, store images,
Property & Technology Law Journal, trust and loyalty a study of online stores
22(8). in Taiwan”.
[44] Swaid, S.I., Wigand, R.T. “E-Service [50] Zarrella,Dan. 2010. “Social media
Loyalty: Scale Development and Initial Marketing Book”. O’REILLY. ISBN:
Validation”. 2111-2116. 978-0-596-80660-6.
[45] Wen, Chao, Victor, R. Prybutok, & Xu,