1. PURPOSE AND OBJECTIVES
TUJUAN DAN TUJUAN
This Global Standard sets the minimum
requirements to assess and manage air
emissions of regulated pollutants to be
protective of human health and the
environment.
2. REQUIREMENTS
2.1 Planning and Design
2.1.1 Sites shall identify, assess, and comply
with applicable laws, regulations, permits,
licenses, external standards and other
applicable or relevant and appropriate
requirements for source air emissions, fugitive
dust emissions and ambient air quality. If the
host country’s laws are non-existent or
incomplete, U.S. EPA national ambient air
quality standards shall be used in each case,
as applied at the facility boundary.
Conformance shall be modeled at the facility
boundary using a relevant air quality
dispersion model.
2.1.2 Sites shall obtain required and
applicable permits and licenses for air
emission sources and ambient air quality.
2.1.3 Sites shall develop, implement,
communicate and adhere to an Air Emissions
Management Plan that includes strategies, air
quality criteria, operational controls,
management practices, and responsibilities
defined for site staff to implement the plan
including planned maintenance (PM) and
calibration schedules for emissions control
equipment.
2.1.4 Baseline concentrations of regulated
ambient air quality pollutants shall be
characterized prior to construction of new
mining operations and facilities.
1.
Standar Global ini menetapkan persyaratan
minimum untuk menilai dan mengelola emisi
udara dari polutan yang diatur untuk
melindungi kesehatan manusia dan
lingkungan.
2. PERSYARATAN
2.1 Perencanaan dan Desain
2.1.1 Situs harus mengidentifikasi, menilai,
dan mematuhi undang-undang, peraturan,
izin, lisensi, standar eksternal yang berlaku
dan persyaratan lain yang relevan atau
relevan dan sesuai untuk emisi udara sumber,
emisi debu buronan dan kualitas udara
ambien. Jika hukum negara tuan rumah tidak
ada atau tidak lengkap, standar kualitas udara
ambient nasional EPA AS harus digunakan
dalam setiap kasus, sebagaimana diterapkan
di batas fasilitas. Kesesuaian harus
dimodelkan pada batas fasilitas menggunakan
model penyebaran kualitas udara yang
relevan.
2.1.2 Situs harus memperoleh izin dan lisensi
yang diperlukan dan berlaku untuk sumber
emisi udara dan kualitas udara ambien.
2.1.3 Situs harus mengembangkan,
menerapkan, mengkomunikasikan dan
mematuhi Rencana Manajemen Emisi Udara
yang mencakup strategi, kriteria kualitas
udara, kontrol operasional, praktik
manajemen, dan tanggung jawab yang
ditetapkan untuk staf lapangan untuk
mengimplementasikan rencana termasuk
pemeliharaan yang direncanakan (PM) dan
kalibrasi jadwal untuk peralatan kontrol emisi.
2.1.4 Konsentrasi dasar dari polutan kualitas
udara ambien yang diatur harus dicirikan
sebelum konstruksi operasi dan fasilitas
penambangan baru.
2.1.5 Sites shall model annual releases and/or
maximum pollutant concentrations of
regulated pollutants and estimate greenhouse
gases for new air emissions sources or existing
point sources undergoing major
modifications.
2.1.6 New sources of air emissions or existing
sources undergoing major modifications shall
be designed, constructed and operated with
risk-based, cost-effective control technologies
and monitored/tested as required.
2.1.7 Sites shall apply mercury-related best
available control techniques and best
environmental practices such as Nevada
Maximum Achievable Control Technology
(NvMACT) to the design of new point sources
of gaseous mercury or existing sources
undergoing major modifications in order to
minimize mercury emissions to the
atmosphere.
2.2 Implementation and Management
2.2.1 Sites shall install, operate, maintain, and
calibrate air monitoring equipment in
accordance with the Air Emissions
Management Plan.
2.2.2 Sites shall quantify annual Greenhouse
Gas (GHG) emissions in metric tonnes (mt) of
CO2-equivalent for direct (e.g. mobile and
stationary combustion, processes, fugitive
releases of refrigerants and SF6) and indirect
(e.g. purchased grid electricity) emission
sources.
2.1.5 Situs harus memodelkan pelepasan
tahunan dan / atau konsentrasi polutan
maksimum dari polutan yang diatur dan
memperkirakan gas rumah kaca untuk sumber
emisi udara baru atau sumber titik yang ada
yang mengalami modifikasi besar.
2.1.6 Sumber-sumber baru emisi udara atau
sumber-sumber yang ada yang mengalami
modifikasi besar harus dirancang, dibangun
dan dioperasikan dengan teknologi kendali
berbasis risiko, hemat biaya dan dipantau /
diuji sesuai kebutuhan.
2.1.7 Situs harus menerapkan teknik
pengendalian terbaik yang tersedia terkait
merkuri dan praktik lingkungan terbaik seperti
Nevada Maximum Achievable Control
Technology (NvMACT) untuk merancang
sumber titik baru merkuri gas atau sumber
yang ada yang mengalami modifikasi besar
untuk meminimalkan emisi merkuri ke
atmosfer.
2.2 Implementasi dan Manajemen
2.2.1 Situs harus memasang, mengoperasikan,
memelihara, dan mengkalibrasi peralatan
pemantauan udara sesuai dengan Rencana
Manajemen Emisi Udara.
2.2.2 Situs harus mengukur emisi Gas Rumah
Kaca (GHG) tahunan dalam satuan metrik ton
(mt) setara CO2 untuk pembakaran langsung
(misalnya pembakaran dan proses, proses,
pelepasan refrigeran dan SF6) dan emisi tidak
langsung (misalnya listrik grid yang dibeli)
sumber.
2.2.3 Sites shall quantify annual emissions of
relevant pollutants for regulatory and other
reporting purposes.
2.2.4 Sites shall suitably treat and/or dispose
of air pollution control wastes and by-
products in accordance with the Waste
Management Standard.
2.2.5 Best Management Practices (BMPs)
shall be adopted to control fugitive dust
emissions.
2.3 Performance Monitoring
2.3.1 Sites shall perform and document
planned & corrective maintenance,
calibration, and inspections of emissions
control and monitoring equipment.
2.3.2 Sites shall use qualified persons to
verify air quality criteria through source
testing, monitoring, validated/accepted
calculation methods, or other appropriate
approach.
2.3.3 Sites shall verify annual greenhouse gas
emissions to ISO 14064 or other acceptable
standard.
2.3.4 Sites shall compile and review air
emissions and air quality data for internal
and/or external reporting purposes.
2.2.3 Situs harus mengukur emisi polutan
yang relevan untuk tujuan pelaporan dan
pelaporan lainnya.
2.2.4 Situs harus dengan tepat
memperlakukan dan / atau membuang limbah
kontrol pencemaran udara dan produk
sampingan sesuai dengan Standar
Pengelolaan Limbah.
2.2.5 Praktik Manajemen Terbaik (BMP) harus
diadopsi untuk mengendalikan emisi debu
buronan.
2.3 Pemantauan Kinerja
2.3.1 Situs harus melakukan dan
mendokumentasikan pemeliharaan, kalibrasi,
dan inspeksi yang direncanakan & korektif
terhadap pengendalian emisi dan peralatan
pemantauan.
2.3.2 Situs harus menggunakan orang yang
memenuhi syarat untuk memverifikasi kriteria
kualitas udara melalui pengujian sumber,
pemantauan, metode penghitungan yang
divalidasi / diterima, atau pendekatan lain
yang sesuai.
2.3.3 Situs harus memverifikasi emisi gas
rumah kaca tahunan ke ISO 14064 atau
standar lain yang dapat diterima.
2.3.4 Situs harus mengumpulkan dan
meninjau emisi udara dan data kualitas udara
untuk tujuan pelaporan internal dan / atau
eksternal.