TINJAUAN PUSTAKA
terdiri dari manusia yang ingin mencapai tujuannya dengan menggunakan teknik
garis besar dalam organisasi terdapat dua unsur utama yaitu manusia pelaku
tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa dalam organisasi
terdapat orang yang bekerjasama dalam suatu hirarki yang berarti ada pimpinan
(Posyandu).
Peran pemimpin dalam suatu organisasi adalah sangat vital karena seorang
dalam alasan logis pemimpin sebagai penggerak operasional dari suatu dan
tujuan organisasi dan disiplin yang tinggi. Tanembuan dalam Hasibuan (2005)
dengan cara mengarahkan dan mendorong sikap prilaku karyawan agar sesuai
oleh pengaruh pada semangat karyawan. Dari pendapat ini diketahui bahwa
dengan semangat kerja yang tinggi seorang karyawan akan dapat melaksanakan
suatu pekerjaan secara giat sehingga tujuan organisasi akan dapat terealisasi
1. Definisi Motivasi
dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana dari
motivasi. Untuk itu agar perilaku manusia sesuai dengan tujuan organisasi
maka harus ada perpaduan antara motivasi mereka dan permintaan organisasi.
Motivasi berasal dari bahasa latin, mafere yang berarti dorongan atau
agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan
terampil tetapi yang penting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk
karyawan tidak ada artinya bagi organisasi jika mereka tidak mau bekerja
dimilikinya.
(Internal) dan dari luar (Eksternal). Rangsangan (material dan non material)
ini akan menciptakan “motif dan motivasi“ yang mendorong orang kerja
manusia untuk bertingkah laku dan berbuat dengan tujuan tertentu. Dengan
motivation berarti pemberian motif, penimbunan motif, atau hal lain yang
menimbulkan dorongan.
2. Teori Motivasi
tersebut.
Content Theory yang dikenal antara lain :
jika gaji atau upah (uang atau barang) yang diberikan cukup besar. Jadi
jika gaji atau upah karyawan dinaikkan maka semangat bekerja mereka
akan meningkat.
Dasar dari teori ini adalah suatu kebutuhan yang telah dipuaskan
sebagai berikut :
diterima orang lain, dihormati, ingin maju dan ingin ikut serta.
4. Esteem needs- kebutuhan akan penghargaan berupa kebutuhan
pekerjaan.
bagaimana seorang pekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya. Jika
bekerja baik saat ini maka hasilnya akan diperoleh baik untuk hari esok.
Jadi hasil yang dicapai tercermin dalam bagaimana proses kegiatan yang
hasil yang baik-baik saja maka daya penggerak yang memotivasi semangat
masa depan. Inilah sebabnya teori ini disebut teori harapan (expectancy
theory). Jika harapan itu dapat menjadi kenyataan maka seseorang akan
1. Teori Harapan
dari hasil pekerjaan itu. Teori harapan didasarkan atas dasar harapan
harus dilakukan secara objektif (baik atau salah), bukan atas suka atau
berdasarkan atas penilaian yang objektif dan adil. Jika prinsip keadilan
ini dapat diterapkan dengan baik oleh pimpinan maka semangat kerja
bersyarat.
h. Keamanan pekerjaan
a. Pendekatan Tradisional
gaji yang diberikan, berupa uang atau barang sebagai imbalan atas prestasi
yang telah mereka berikan. Tanpa adanya imbalan uang, maka pekerja
lain, dan uang tidak bisa memberikan semua itu. Pentingnya pengakuan
tidak dapat diabaikan begitu saja karena pegawai perupakan faktor yang sangat
penting disamping faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu semangat kerja pegawai
perlu dipupuk dan ditingkatkan demi tercapainya tujuan organisasi secara efektif
dan efisien. Leighten dalam Moekijat (1997) menyatakan bahwa semangat atau
motif kerja adalah kemampuan sekelompok orang untuk bekerjasama dengan giat
tegas hakekat saling berhubungan dari suatu kelompok dengan keinginan yang
untuk sampai pada tujuan melalui disiplin bersama. Tujuan bersama menjelaskan
sifat kejiwaan dan perasaan seseorang untuk bekerjasama dengan giat dan
diharapkan tugas pekerjaan yang diberikan pada mereka akan dilakukan lebih
cepat dan baik. Dalam kaitannya dengan hal tersebut maka pengertian semangat
pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan dapat selesai
sebagai suatu yang positif, sesuatu yang baik sehingga mampu memberikan
sumbangan terhadap pekerjaan dalam arti lebih cepat lebih baik. Sedangkan
Anoraga dan Suyati (1995), memberikan pengertian tentang semangat yaitu sikap
kerjanya yang sikap kejiwaannya dan peranan individu tercermin dengan adanya
minat, gairah dan bekerja secara lebih giat terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Menurut Anoraga dan Suyati (1995), bahwa terdapat beberapa faktor yang
bekerja sendiri oleh karena itu harus bekerjasama dengan pegawai lainnya.
sacara bersama-sama dan saling membantu sehingga apa yang menjadi tujuan
karena dalam mencapai tujuan hanya dapat dicapai dengan usaha bersama-
dengan tugasnya.
2. Disiplin Kerja
secara sadar berarti sudah tertanam adanya unsur pengendalian diri dalam
berarti sudah menunjukkan adanya sikap mental dan moral yang tinggi yang
yang tertulis maupun tidak tertulis serta menjalankannya dan tidak mengelak
untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang
atau tanggung jawab yang diberikan dan mau menerima sanksi apabila dia
tercapai.
3. Kegairahan Kerja
pelaksanaan kerja bawahan yang dilakukan dengan bergairah dapat dilihat dari
beberapa hal:
gembira dan senang hati serta rela berkorban tanpa banyak perintah.
D. Kerangka Pemikiran
dan kegairahan kerja karyawan agar bekerja lebih efektif dan lebih efisien
MOTIVASI PEMIMPIN
Pendisiplinan yang
manusiawi
Perhatian pimpinan
kepada karyawan
sebagai berikut :
Kabupaten Muna.
Kabupaten Muna.