Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di zaman global seperti sekarang ini
berakibat makin kompleks kebutuhan masyarakat. Industrialisasi dan urbanisasi makin
lekat pada masyarakat. Ini berakibat makin banyaknya masalah pada kehidupan tidak
terkecuali problem sosial. Kurangnya adaptasi untuk mengikuti trend itu menjadi masalah
baru dalam kehidupan masyarakat. Ketidakmampuan dalam beradaptasi tersebut
berdampak pada kebingungan, kecemasan dan frustasi pada sebagian masyarakat, konflik
batin dan gangguan emosional menjadi ladang subur bagi tumbuhnya penyakit mental.
Di dalam hidup di masyarakat manusia harus dapat mengembangkan dan
melaksanakan hubungan yang harmonis baik dengan individu lain maupun lingkungan
sosialnya. Tapi dalam kenyataannya individu sering mengalami hambatan bahkan
kegagalan yang menyebabkan individu tersebut sulit mempertahankan kestabilan dan
identitas diri, sehingga konsep diri menjadi negatif. Jika individu sering mengalami
kegagalan maka gangguan jiwa yang sering muncul adalah gangguan konsep diri misal
harga diri rendah.
Faktor psikososial merupakan faktor utama yang berpengaruh dalam kehidupan
seseorang (anak, remaja, dan dewasa). Yang mana akan menyebabkan perubahan dalam
kehidupan sehingga memaksakan untuk mengikuti dan mengadakan adaptasi untuk
menanggulangi stressor yang timbul. Ketidakmampuan menanggulangi stressor itulah
yang akan memunculkan gangguan kejiwaan. Salah satu gangguan jiwa yang ditemukan
adalah gangguan konsep harga diri rendah, yang mana harga diri rendah digambarkan
sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan
harga diri, merasa gagal mencapai keinginan (Keliat, 1999). Perawat akan mengetahui
jika perilaku seperti ini tidak segera ditanggulangi, sudah tentu berdampak pada
gangguan jiwa yang lebih berat. Beberapa tanda-tanda harga diri rendah adalah rasa
bersalah terhadap diri sendiri, merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu,
gangguan hubungan sosial seperti menarik diri, percaya diri kurang, kadang sampai
mencederai diri (Townsend, 1998).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari gangguan konsep diri?
2. Apa penyebab dari gangguan konsep diri?
3. Bagaimana pathway dari gannguan konsep diri?
4. Apa saja pemeriksaan diagnostik untuk gangguan konsep diri?
5. Bagaimana pengkajian keperawatan pada gangguan konsep diri?
6. Apa saja diagnosa keperawatan pada gangguan konsep diri?
7. Bagaimana rencana keperawatan pada gangguan konsep diri?
C. TUJUAN
1. Agar mengetahui pengertian dari gangguan konsep diri
2. Agar mengetahui penyebab dari gangguan konsep diri
3. Agar mengetahui pathway dari gannguan konsep diri
4. Agar mengetahui pemeriksaan diagnostik untuk gangguan konsep diri
5. Agar mengetahui pengkajian keperawatan pada gangguan konsep diri
6. Agar mengetahui diagnosa keperawatan pada gangguan konsep diri
7. Agar mengetahui rencana keperawatan pada gangguan konsep diri
BAB II
PEMBAHASAN

I. DEFINISI

Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang
lain (Stuart dan Sudeen, 1998). Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan
kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan
dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya. Sedangkan menurut Beck,
Willian dan Rawlin (1986) menyatakan bahwa konsep diri adalah cara individu
memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual , sosial dan spiritual.
Potter & Perry (1993), konsep diri adalah merefleksikan pengalaman interaksi sosial,
sensasinya juga didasarkan bagaimana orang lain memandangnya. Beck William Rowles
(1993), mendefinisikan konsep diri sebagai cara memandang individu terhadap diri
secara utuh baik fisik, emosi, intelektual, sosial & spiritual. Secara umum, konsep diri
dapat didefinisikan sebagai cara kita memandang diri kita secara utuh, meliputi: fisik,
intelektual, kepercayaan, sosial, perilaku, emosi, spiritual, dan pendirian.

II. ETIOLOGI
1. Faktor predisposisi
a. Harga diri
Pengalaman masa kanak-kanak dapat mempengaruhi harga diri seseorang. Anak sangat
peka terhadap perlakuan dan respon orang tua. Orang tua yang kasar, membenci dan
tidak menerima akan mempunyai keraguan dan ketidakpsatian diri. Anak yang tidak
menerima kasih sayang akan gagal mencintai dirinya dan orang lain.
Individu yag kurang mengerti akan arti dan tujuan kehidupan akan gagal menerima
tanggung jawab untuk diri sendiri. Ia akan tegantung pada orang lain dan gagal
mengembangkan kemamapuan sendiri. Ia mengingkari kebebasan menekspresikan
sesuatu termasuk kemungkanan berbuat salah dan menjadi pribadi yang kasar dan
banyak menuntut diri sendiri. Ideal diri yang di tetapkan tidak dapat dicapai.

b. Peran
Peran sesuai dengan jenis kelamin diterima sebagai suatu kebenaran umum di
masyarakat, misalnya wanita dianggap kurang rasional, sensitif, penuh dengan
ketelitian, tekun dan kurang mandiri, sedangkan pria dianggap lebih mandiri,
rasionalistis, lebih kuat dan kurang hangat.
Apabila seseorang berperan tidak sesuai dengan lazimnya menurut jenis kelamin, maka
akan menimbulkan konflik baik pada diri sendiri maupun dengan sosial. Sebagai contoh
perempuan dianggap sebagai ibu rumah tangga dan mengurus keluarga namun ia
kemudian berkarir, hal tersebut tidak lazim di masyarakat, sehingga dapat menimbulkan
konflik peran.
c. Identitas diri.
Pengalaman masa kanak-kanak yang selalu mengganggap adanya kecurigaan dari orang
tua serta adanya intervensi yang berlebihan dari orang tua akan menyebabkan seseorang
menjadi peragu dengan keputusan yang diambilnya.
Teman sebayanya merupakan factor lain yang mempengaruhi identitas. Remaja ingin
diterima, dibutuhkan, diinginkan, dan dimiliki oleh kelompoknya.
d. Ideal Diri
Persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standar aspirasi,
tujuan atau penilaian personal tertentu (Stuart and Sudeen, 1995). Gangguan ideal diri
adalah ideal diri terlalu tinggi, sukar dicapai, dan tidak realistis, ideal diri yang samar
dan tidak jelas, cenderung menuntut. Ideal diri mulai berkembang pada masa kanak-
kanak yang dipengaruhi orang yang penting pada dirinya, memberi keuntungan pada
masa remaja, ideal diri akan dibentuk melalui proses identifikasi pada orang tua, guru,
dan teman (Keliak, 1994).

2. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau faktor dari luar individu
( internal or eksternal sources ), yang dibagi 5 ( lima ) kategori :
a. Ketegangan peran, adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami
individu dalam peran atau posisi yang diharapkan seperti konsep berikut ini :
b. Konflik peran : ketidaksesuaian peran antar yang dijalankan dengan yang
diinginkan
c. Peran yang tidak jelas: kurangnya pengetahuan individu tentang peran yang
dilakukannya
d. Peran berlebihan : kurang sumber yang adekuat untuk menampilkan seperangkat
peran yang kompleks
e. Perkembangan transisi, yaitu perubahan norma yang berkaitan dengan nilai untuk
menyesuaikan diri.
Situasi transisi peran, adalah bertambah atau berkurangnya orang penting dalam
kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang yang berarti
Transisi peran sehat – sakit, yaitu peran yang diakibatkan oleh keadaan sehat atau
keadaan sakit. Transisi ini dapat disebabkan :
a. Kehilangan bagian tubuh
b. Perubahan ukuran dan bentuk, penampilan atau fungsi tubuh
c. Perubahan fisik yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan
d. Prosedur pengobatan dan perawatan
e. Ancaman fisik seperti pemakaian oksigen, kelelahan, ketidakseimbangan bio –
kimia, gangguan penggunaan obat, alkoholdan zat.

III. PATHWAY

Perilaku Kekerasan (PK) (akibat)

HargaProblem)
(Core Diri Rendah

Koping Individu Tidak Efektif


(Etiologi)
(Etiologi)

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Beberapa prosedur diagnostik yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Elektroensefalogram (EEG)
Elektroensefalogram (EEG) digunakan untuk mengukur aktivitas elektrik otak,
mengidentifikasi disritmia, asimetris atau penekanan irama otak. EEG juga digunakan
untuk mendiagnosis epilepsi, neoplasma, stroke, penyakit degeneratif dan
metabolisme.
2. Computerized EEG Maping
Computerized EEG Maping digunakan mengukur aktivitas otak.
3. Computerized Axial Tomography (CT Scan)
CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari
berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak, mengukur struktur otak untuk
mendeteksi lesi, abses, daerah infark atau aneurisma. CT Scan juga dapat
mengidentifikasi perbedaan anatomi pasien skizofrenia, gangguan mental organik,
dan gangguan bipolar.
4. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnetic Resonance Imaging (MRI) ialah gambaran pencitraan bagian badan yang
diambil dengan menggunakan daya magnet yang kuat mengelilingi anggota badan
tersebut. MRI digunakan untuk mengukur anatomi dan status biokimia otak,
mendeteksi edema otak, iskemia, infeksi, neoplasma, trauma, dan lain-lain.
5. Positron Emission Tomography (PET)
Positron Emission Tomography, yang dikenal dengan sebutan penggambaran PET
adalah pemeriksaan diagnostik dengan cara visualisasi fungsi tubuh menggunakan
radioisotop yang memancarkan positron. PET digunakan untuk mengukur fungsi otak
secara spesifik, seperti : metabolisme glukose, penggunaan oksigen, aliran darah, dll.
6. Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT)
SPECT adalah bagian dari kedokteran nuklir untuk mengukur aliran darah dan tingkat
aktivitas otak pada pasien dengan gangguan, dan membandingkannya dengan otak
normal. sama dengan PET, tetapi SPECT juga digunakan untuk melihat kesan dari
aktivitas sirkulasi cairan serebrospinalis

V. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

RUANGAN RAWAT _____________________ TANGGAL DIRAWAT ______________

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : _________________ (L/P) Tanggal Pengkajian : __________________


Umur : _________________ RM No. : _________________
Informan : _________________

II. ALASAN MASUK


______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
__________________

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya. Berhasil kurang berhasil tidak berhasil

3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 :
_____________________________________________________________________

VI. Masalah Keperawatan :


____________________________________________________

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan


_______________________ _______________ ______
___________________

_______________________ _______________ ______


___________________

Masalah Keperawatan : _________________________________________________________

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

______________________________________________________________________________
_____

______________________________________________________________________________
_____

Masalah Keperawatan
________________________________________________________________

IV. FISIK

1. Tanda vital : TD : __________ N : ________ S : _________ P : _______________

2. Ukur : TB : __________ BB : ________

3. Keluhan fisik : Ya Tidak

Jelaskan : ______________________________________________________________

Masalah keperawatan :
______________________________________________________________

V.PSIKOSOSIAL

1. Genogram
Jelaskan :
_______________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
_______________________________________________________________

2. Konsep diri
a Gambaran diri :
_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

b. Identitas :
_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

c. Peran : _______________________________________________________________

_______________________________________________________________

d. Ideal diri :
_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

e. Harga diri :
_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
_______________________________________________________________

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti :


_______________________________________________________________
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
_______________________________________

______________________________________________________________________________
____

c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain :


________________________________________

______________________________________________________________________________
____

Masalah keperawatan:
________________________________________________________________

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan :


_________________________________________________________________

______________________________________________________________________________
____

______________________________________________________________________________
____

b. Kegiatan ibadah :
_________________________________________________________________

______________________________________________________________________________
____

______________________________________________________________________________
____

Masalah Keperawatan_______________________________________________________

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan

Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti biasanya


tidak sesuai
Jelaskan :
______________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :____________________________________________________

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan

lelaskan :_________________________________________________________________

Masalah Keperawan :
_____________________________________________________________

3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan : _______________________________________________

4. Alam perasaaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan : _______________________________________________

5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan : _______________________________________________

6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
______________________________________________________________

7. Persepsi

Pendengaran Penglihatan Perabaan


Pengecapan Penghidu

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
______________________________________________________________

8. Proses Pikir

sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
______________________________________________________________

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga


nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
______________________________________________________________

10. Tingkat kesadaran

bingung sedasi stupor

Disorientasi

waktu tempat orang

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
______________________________________________________________

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek

gangguan daya ingat saat ini konfabulasi

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
______________________________________________________________
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
______________________________________________________________

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
______________________________________________________________
14. Daya tilik diri

mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
______________________________________________________________

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantual total

Jelaskan
:__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
______________________________________________________________

3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantual total

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : ………………….s/d…………………………


Tidur malam lama : …………………s/d…………………………......

Kegiatan sebelum / sesudah tidur :

................................................................................................................

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantual total

7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan Ya tidak

Perawatan pendukung Ya tidak

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya tidak

Mencuci pakaian Ya tidak

Pengaturan keuangan Ya tidak


9. Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya tidak

Transportasi Ya tidak

Lain-lain Ya tidak

Jelaskan :
__________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
______________________________________________________________

VIII. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar


Olahraga mencederai diri

Lainnya _______________ lainnya : __________________

Masalah Keperawatan
______________________________________________________________

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik ________________________________________

______________________________________________________________________________

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik _____________________________________

______________________________________________________________________________

Masalah dengan pendidikan, spesifik ________________________________________________

______________________________________________________________________________

Masalah dengan pekerjaan, spesifik _________________________________________________

______________________________________________________________________________

Masalah dengan perumahan, spesifik ________________________________________________


______________________________________________________________________________

Masalah ekonomi, spesifik


_________________________________________________________

______________________________________________________________________________

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik ________________________________________

______________________________________________________________________________

Masalah lainnya, spesifik __________________________________________________________

______________________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :

X. Pengetahuan Kurang Tentang:

Penyakit jiwa system pendukung

Faktor presipitasi penyakit fisik

Koping obat-obatan

Lainnya : ______________________________________________________________________

Masalah Keperawatan :
________________________________________________________________
VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah berhubungan dengan: berkuraangnya dukungan dan kasih saying

VIII. RENCANA KEPERAWATAN

TIND PERTEMUAN
N DIAG
AKA
O NOSA 1 2 3 4 5 S.D 12
N
1. Identifikasi 1. Evaluasi 1. Evaluasi 1. Evaluasi 1. Evaluasi
kemampuan kegiatan kegiatan pertama kegiatan kegiatan latihan
melakukan pertama yang dan kedua yang pertama, dan berikan
kegiatan dan telah dilatih dan telah dilatih dan kedua, dan pujian.
aspek positif berikan pujian berikan pujian ketiga yang 2. Latih kegiatan
pasien (buat 2. Bantu pasien 2. Bantu pasien telah dilatih dilanjutkan
daftar memilih memilih kegiatan dan berikan sampai tak
kegiatan) kegiatan kedua ketiga yang akan pujian terhingga
2. Bantu yang akan dilatih 2. Bantu 3. Nilai
pasien dilatih 3. Latih kegiatan pasien kemampuan yang
menilai 3. Latih ketiga (alat dan memilih telah mandiri
kegiatan yang kegiatan kedua cara) kegiatan 4. Nilai apakah
dapat kedua (alat dan 4. Masukkan pada keempat yang harga diri pasien
dilakukan cara) jadwal kegiatan akan dilatih meningkat
saat ini (pilih 4. Masukkan untuk latihan: tiga 3. Latih
dari daftar pada jadwal kegiatan, masing- kegiatan
kegiatan) : kegiatan untuk masing dua kali keempat (alat
buat daftar latihan: dua per hari dan cara)
kegiatan yang kegiatan 4. Masukkan
HARG dapat masing2 dua pada jadwal
A dilakukan kali per hari kegiatan
PASI
1 DIRI saat ini untuk latihan:
EN
REND 3. Bantu empat
AH pasien kegiatan
memilih masing-
salah satu masing dua
kegiatan yang kali per hari
dapat
dilakukan
saat ini untuk
dilatih
4. Latih
kegiatan
yang dipilih
(alat dan cara
melakukanny
a)
5. Masukan
pada jadwal
kegiatan
untuk latihan
1. Diskusikan 1. Evaluasi 1. Evaluasi 1. Evaluasi 1. Evaluasi
masalah yg kegiatan kegiatan keluarga kegiatan kegiatan keluarga
dirasakan keluarga dalam dalam keluarga dalam
dalam membimbing membimbing dalam membimbing
merawat pasien pasien membimbing pasien melakukan
pasien melaksanakan melaksanakan pasien kegiatan yang
2. Jelaskan kegiatan kegiatan yang melaksanaka dipilih oleh
pengertian, kebersihan diri. telah dilatih. Beri n kegiatan. pasien. Beri
tanda & Beri pujian pujian Beri pujian pujian
gejala, dan 2. Bersama 2. Bersama 2. Bersama 2. Nilai
proses keluarga melatih keluarga melatih keluarga kemampuan
terjadinya pasien dalam pasien melakukan melatih keluarga
harga diri melakukan kegiatan ketiga pasien mmbimbing
rendah kegiatan kedua yang dipilih melakukan pasien
(gunakan yang dipilih 3. Anjurkan kegiatan 3. Nilai
booklet) pasien membantu pasien keempat yang kemampuan
3. Jelaskan 3. Anjurkan sesuai jadwal dan dipilih keluarga
cara merawat membantu berikan pujian 3. Jelaskan melakukan
harga diri pasien sesuai follow up ke kontrol ke PKM
rendah jadwal dan PKM, tanda
KEL terutama memberi pujian kambuh,
UAR memberikan rujukan
GA pujian semua 4. Anjurkan
hal yang membantu
positif pada pasien sesuai
pasien jadwal dan
4. Latih memberikan
keluarga pujian
memberi
tanggung
jawab
kegiatan yang
dipilih
pasien:
bimbing dan
beri pujian
5. Anjurkan
membantu
pasien sesuai
jadwal dan
memberikan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif. Seseorang yang
mempunyai harga diri rendah biasanya seseorang tersebut akan merasa gagal mencapai
keinginannya dan merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat
kecemasan yang sedang sampai berat. Menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan diri klien
agar dapat memperbaiki hubungan sosial dengan orang lain serta lingkungannya merupakan
upaya luhur yang harus dilakukan pada klien dengan harga diri rendah.
Menolong dan mendorong klien agar mampu bersikap positif terhadap diri sendiri
maupun orang lain harus dilakukan sebagai upaya peningkatan rasa optimsme terhadap diri
sendiri. Untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang muncul pada klien, perlu
dukungan dan motivasi dari berbagai pihak, namun sebenarnya yang paling utama adalah
dukungan yang lahir dari keluarga.
Perawatan lebih lanjut oleh perawat ruangan maupun keluarga dibutuhkan dalam menunjang
proses pemulihan klien walaupun saat ini kondisi klien tampak membaik.

B. Saran
1. Bagi Perawat, diperlukan pendekatan yang optimal pada klien dengan masalah harga diri
rendah untuk memberikan support kepada klien agar klien mempunyai konsep diri yang
lebih baik
2. Bagi Institusi Rumah Sakit, Untuk menunjang keberhasilan perawatan klien dengan harga
diri rendah perlu ditingkatkan hubungan kerja sama antara pihak Rumah Sakit dan
keluarga dalam perawatan klien baik di rumah sakit maupun sesudah klien pulang ke
rumah.
3. Bagi Keluarga, diharapkan selalu memberi motivasi kepada klien dengan harga diri
rendah, dengan cara inilah rasa optimisme dan perasaan positif terhadap diri sendiri akan
muncul.
4. Bagi Institusi Pendidikan, agar senantiasa mengembangkan sayap melalui cara aktual
dalam menyelesaikan masalah klien dengan harga diri rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall, 2007, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Alih Bahasa: Yasmin Asih,

Edisi 10, Jakarta : EGC

Keliat, Budi Anna, 1994, Gangguan Konsep Diri, Jakarta: EGC

----------------------, 1996, Hubungan Therapeutik Keperawatan, Jakarta: EGC

----------------------, 1996, Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Jiwa, Editor: Silvana Evi

Linda, Jakarta: EGC

Rawlins and Heacock, 1993, Clinical Manual Of Psychiatric Nursing , St Louis: The CV Mosby

Year Company
--------------------------, 1993, Mental Health Psychiatric Nursing, St Louis: The CV Mosby Year

Company

Stuart,Gail W, 2007, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Alih Bahasa: Ramona P. Kapoh, Editor:

Pamilih Eko Karyuni, Edisi 5, Jakarta: EGC

Stuart,Gail W, Sundeen SJ, 1998, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3, Jakarta : EGC

Stuart, Gail W and Sundeen SJ, 1995 Principle and Practice of Psychiatric Nursing, 5th ed, St

Louis : The CV Mosby Year Book.

Stuart. Gail W and Laraia, 2001 Principle and Practice of Psychiatric Nursing, 7th ed, St Louis:

The CV Mosby Year Book

Townsend, M.C. (1998) Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri untuk Pembuatan

Rencana Keperawatan, Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai