Anda di halaman 1dari 20

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC)

1. Risiko syok Setelah diberikan asuhan keperawatan selama NIC:


Faktor risiko : …..x…. jam diharapkan tidak terjadi syok dengan Shock Prevention
□ Hipoksemia kriteria hasil : □ Monitor tanda-tanda vital (nadi, tekanan
□ Hipoksia NOC: darah, RR)
□ Hipotensi Shock Severity: Anaphylactic □ Posisikan pasien untuk memaksimalkan
□ Hipovolemia □ Tidak terjadi penurunan sistolik secara perfusi
□ Infeksi drastis □ Perbaiki jalan napas pasien jika diperlukan
□ Sepsis □ Tidak terjadi penurunan diastolik secara □ Monitor tanda-tanda kegagalan pernapasan
□ Sindrom respons drastis (PaO2 rendah, PaCO2 tinggi)
inflamasi sistemik □ Tidak terjadi peningkatan heart rate secara □ Kolaborasi pemberian O2 atau ventilasi
(systemic inflammatory drastis mekais jika diperlukan
response syndrome □ Tidak ada aritmia □ Kolaborasi pemberian cairan infus
(SIRS)) □ Tidak ada suara napas tambahan (wheezing □ Lakukan pemeriksaan EKG pada pasien
dan stridor) Anaphylaxis Management
□ Tidak ada dispneu □ Kolaborasi pemberian epinephrine yang
□ Edema berkurang/hilang diencerkan 1:1000 disesuaikan dengan usia
□ Tidak terjadi penurunan kesadaran pasien
NOC: □ Monitor tnda-tanda syok seperti kesulitan
Shock Severity: Cardiogenic bernapas, aritmia, kejang, dan hipotensi
□ MAP dalam batas normal (60-100) □ Kolaborasi pemberian spasmolitik, anti
□ Tidak terjadi penurunan tekanan sistolik histamin atau kortikosteroid jika ada reaksi
secara drastis alergi (urtikaria, angioedema, atau
□ Tidak terjadi penurunan tekanan diastolik bronkospasme)
secara drastis Cardiac care
□ CRT < 3 detik □ Monitor status kardiovaskuler
□ Tidak terjadi peningkatan heart rate secara □ Monitor pernapasan untuk tanda gejala dari
drastis gagal jantung
□ Nadi teraba kuat □ Evaluasi kejadian nyeri dada sebelum masuk
□ Nyeri dada berkurang rumah sakit
□ Tidak ada peningkatan RR secara drastis
□ Tidak ada sianosis □ Lakukan pengkajian komperhensif pada
□ Kadar PO2 dan PCO2 dalam batas normal sirkulasi perifer
□ Monitor hasil laboratorium (mis. elektrolit)
NOC: Bleeding reduction
Shock Severity: Hypopholemic □ Identifikasi penyebab perdarahan
□ MAP dalam batas normal (60-100) □ Monitor jumlah perdarahan
□ Tidak terjadi penurunan tekanan sistolik □ Monitor kadar hematokrit
secara drastis □ Kolaborasi pemberian transfusi darah
□ Tidak terjadi penurunan tekanan diastolik
secara drastis
□ Tidak terjadi peningkatan heart rate secara
drastis
□ CRT < 3 detik
□ Nadi teraba kuat
□ Tidak ada peningkatan RR secara drastis
□ Tidak ada sianosis
□ Kadar PO2 dan PCO2 dalam batas normal
□ Hematocrit dalam batas normal
□ Tidak terjadi penurunan kesadaran
NOC:
Shock Severity: Neurogenic
□ Tidak terjadi penurunan tekanan sistolik
secara drastis
□ Tidak terjadi penurunan tekanan diastolik
secara drastis
□ Nadi teraba kuat
□ Tidak ada perubahan RR secara drastis
□ Kadar PO2 dan PCO2 dalam batas normal
□ Tidak terjadi penurunan kesadaran
□ Tidak terjadi penurunan suhu tubuh
NOC:
Shock Severity: Septic
□ Tidak terjadi penurunan tekanan sistolik
secara drastic
□ Tidak terjadi penurunan tekanan diastolik
secara drastis
□ Nadi teraba kuat
□ Tidak ada peningkatan RR secara drastis
□ Tidak terjadi penurunan kesadaran
□ Tidak terjadi perubahan suhu tubuh secara
drastic
2. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan ...x...... jam Pain Management
Batasan Karakteristik : diharapkan nyeri akut dapat berkurang dengan  Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
 Bukti nyeri dengan criteria : meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
menggunakan standar NOC : frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri
daftar periksa nyeri 1. Pain Level dan factor pencetus
untuk pasien yang tidak Kriteria Hasil :  Pastikan perwatan analgesic bagi pasien
dapat  Beristirahat dengan nyaman/tidak gelisah dilakukan dengan pemantauan yang ketat
mengungkapkannya  Tidak tampak ekspresi wajah kesakitan  Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
(mis., Neonatal Infant  Frekuensi dalam batas normal (dewasa : 16- mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
Pain Scale, Pain 24 x/menit) penerimaan pasien terhadap nyeri
Assessment Checklist  Tekanan darah normal (dewasa :  Gali bersama pasien dan keluarga mengenai
for Senior with Limited 120/80mmHg) factor-faktor yang dapat menurunkan atau
Ability to NOC : memperberat nyeri
Communicate) 2. Pain control  Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
 Diaphoresis Kriteria Hasil : penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
 Dilatasi pupil  Melaporkan perubahan terhadap gejala nyeri dirasakan, dan antisipasi dari ketidaknyamanan
 Ekspresi wajah nyeri pada professional kesehatan akibat prosedur
(mis., mata kurang  Mengenali apa yang terkait dengan gejala  Kendalikan factor lingkungan yang dapat
bercahaya, tampak nyeri mempengaruhi respon pasien terhadap
kacau, gerakan mata  Menggunakan tindakan pengurangan (nyeri) ketidaknyamanan (mis., suhu
berpencar atau tetap tanpa analgesic ruangan,pencahayaan dan suara bising)
pada satu fokus,  Kurangi atau eliminasifaktor-faktor yang dapat
meringis) mencetus atau meningkatkan nyeri.
 Fokus menyempit (mis.,  Pilih dan implementasikan tindakan yang
persepsi waktu, proses beragam (mis., farmakologi, nonfarmakologi,
berpikir, interaksi interpersonal) untuk memfasilitasi penurunan
dengan orang dan nyeri sesuai kebutuhan
lingkungan)  Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan
 Fokus pada diri sendiri menangani nyerinya dengan tepat
 Keluhan tentang  Ajarkan penggunaan teknik non farmaklogi
intensitas menggunakan (seperti,biofeedback,TENS,
standar skala nyeri hypnosiss,relaksasi,bimbingan antisipasi, terapi
(mis., skala Wong- musik, terapi bermain, terapi aktivitas,
Baker FACES, skala akupressur, aplikasi panas/dingin dan pijatan,
analog visual, skala sebelum, sesudah dan jika memungkinkan ketika
penilaian numeric) melakukan aktivitas yang menimbulkan nyeri
 Keluhan tentang sebelum nyeri terjadi atau meningkat, dan
karakteristik nyeri bersamaan dengan tindakan penurun rasa nyeri
dengan menggunakan lainnya)
standar instrument nyeri  Kolaborasi dengan pasien keluarga dan tim
(mis., McGill Pain kesehatan lainnya untuk memilih dan
Questionnaire, Brife mengimplementasikan tindakan penurun nyeri
Pain Inventory nonfarmakologi sesuai kebutuhan
 Laporan tentang  Berikan individu penurun nyeri yang optimal
perilaku dengan peresepan analgesic
nyeri/perubahan  Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
aktivitas (mis., anggota membantu penurunan nyeri
keluarga, pemberi
asuhan) Analgesic Administration
 Mengekspresikan  Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan
perilaku (mis., gelisah, keparahan nyeri sebelum mengobati pasien
merengek, menangis,  Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis dan
waspada) frekuensi obat analgesic yang diresepkan
 Perilaku distraksi  Cek adanya riwayat alergi obat
 Perubahan pada  Pilih rute IV dibandingkan IM untuk pemberian
parameter fisiologis analgesic secara teratur melalui injeksi jika
(mis., tekanan darah, diperlukan
frekuensi jantung,  Monitor tanda vital sebelum dan sesudah
frekuensi pernapasan, pemberian analgesic pada pemberian dosis
saturasi oksigen, dan pertama kali atau jika ditemukan tanda-tanda
end-tidal karbon yang tidak biasanya
dioksida (CO2))
 Perubahan posisi untuk
menghindari nyeri
 Perubahan selera makan
 Putus asa
 Sikap melindungi area
nyeri
 Sikap tubuh melindungi
Faktor yang berhubungan :
 Agens cedera biologis
(mis., infeksi, iskemia,
neoplasma)
 Agens cedera fisik
(mis., abses, amputasi,
luka bakar, terpotong,
mengangkat berat,
prosedur bedah,
trauma, olahraga
berlebihan)
 Agens cedera kimiawi
(mis., luka bakar,
kapsaisin, metilen
klorida, agens mustard)
3. Risiko infeksi NOC Label: Daya Tahan NIC Label: Kontrol Infeksi
 Melakukan aktivitas rutin  Alokasikan kesesuaian luas ruang per
 Aktivitas fisik pasien, seperti yang diindikasikan oleh
 Konsenstrasi pedoman Pusat Pengendalian dan
 Daya tahan otot Pencegahan Penyakit (Centers for
 Pemulihan energy setelah istirahat Disease Control and Prevention/CDC)
 Oksigen darah ketika beraktivitas  Bersihkan lingkungan dengan baik
 Hemoglobin setelah digunakan untuk setiap pasien
 Hematokrit  Ganti peralatan perawatan per pasien
 Glukosa darah sesuai protokol institusi
 Serum elektrolit darah  Isolasi barang yang terkena penyakit
menular
 Tempatkan isolasi sesuai tindakan
pencegahan yang sesuai
 Pertahankan teknik isolasi yang sesuai
 Batasi jumlah pengunjung
 Ajarkan cara cuci tangan bagi tenaga
kesehatan
 Anjurkan pasien mengenai teknik
mencuci tangan dengan tepat
 Anjurkan pengunjung untuk mencuci
tangan pada saat memasuki dan
meninggalkan ruangan pasien
 Gunakan sabun antimikroba untuk cuci
tangan yang sesuai
 Cuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan perawatan pasien
 Lakukan tindakan- tindakan pencegahan
yang bersifat universal
 Pakai sarung tangan sebagaimana
dianjurkan oleh kebijakan pencegahan
universal/ Universal Precautions
 Pakai pakaian ganti atau jubbah saat
menangani bahan-bahan yang infeksius
 Pakai sarung tangan steril dengan tepat
 Gosok kulit pasien dengan agen
antibakteri yang sesuai
 Cukur dan siapkan daerah untuk
persiapan untuk prosedur invasif
dan/atau operasi sesuai indikasi
 Jaga lingkungan aseptik yang optimal
selama penusukan di samping tempat
tidur dari seluruh penghubung
 Jaga lingkungan aseptik saat mengganti
tabung dan botol TPN
 Jaga sistem yang tertutup saat melakukan
monitor hemodinamik invasif
 Ganti IV perifer dan tempat saluran
penghubung serta balutannya sesuai
dengan pedoman CDC saat ini
 Pastikan penanganan aseptik dari semua
saluran IV
 Pastikan teknik perawatan luka yang
tepat
 Gunakan kateterisasi intermiten untuk
mengurangi kejadian infeksi kandung
kemih
 Ajarkan pasien untuk mendapatkan
spesiem urin aliran tengah yang sesuai
pada saat tanda pertama dari kembalinya
gejala
 Dorong batuk dan bernafas dalam yang
tepat
 Tingkatkan intake nutrisi yang tepat
 Dorong intake cairan yang sesuai
 Dorong untuk beristirahat
 Berikan terapi antibiotik
 Ajarkan imunisasi yang sesuai
 Anjurkan pasien untuk meminum
antibiotik seperti yang diresepkan
 Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
tanda dan gejala infeksi dan kapan harus
melaporkannya kepada penyedia
perawatan kesehatan
 Ajarkan pasien dan anggota keluarga
mengenai bagaimana menghindari
infeksi
 Promosikan persiapan dan pengawetan
makanan yang aman

NIC Label: Perlindungan Infeksi


 Monitor adanya tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
 Monitor kerentanan terhadap infeksi
 Tinjau riwayat (dilakukannya) perjalanan
internasional dan global
 Monitor hitung mutlak granulosit, WBC,
dan hasil-hasil diferensial
 Ikuti tindakan pencegahan neutropenia,
yang sesuai
 Batasi jumlah pengunjung, yang sesuai
 Hindari kontak dekat dengan hewan
peliharaa dan penjamu dengan imunitas
yang membahayakan (immuno-
compromised)
 Skrining semua pengunjung terkait
penyakit menular
 Pertahankan asepsis untuk pasien
berisiko
 Pertahankan teknik-teknik isolasi, yang
sesuai
 Berikan perawatan kulit yang tepat untuk
area yang mengalami edema
 Periksa kulit dan selaput lendir untuk
adanya kemerahan, kehangatan ekstrem,
atau drainase
 Periksa kondisi setiap sayatan bedah/luka
 Dapatkan kultur yang diperlukan
 Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
 Anjurkan asupan cairan dengan tepat
 Anjurkan istirahat
 Pantau adanya perubahan tingkat
energy/malaise
 Anjurkan peningkatan mobilitas dan
latihan dengan tepat
 Anjurkan pernafasan dalam dan batuk
dengan tepat
 Berikan agen imunisasi dengan tepat
 Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik yang diresepkan
 Jaga penggunaan antibiotik dengan
bijaksana
 Jangan mencoba pengobatan antibiotik
untuk infeksi-infeksi virus
 Ajarkan pasien dan keluarga pasien
mengenai perbedaan-perbedaan antara
infeksi, virus, dan bakteri
 Ajarkan pasien dan keluarga pasien
mengenai tanda dan gejala infeksi dan
kapan harus melaporkannya kepada
pemberi pelayanan kesehatan
 Ajarkan pasien dan anggota keluarga
bagaimana menghindari infeksi
 Kurangi buah-buahan segar, sayur-
sayuran, dan merica dalam diet pasien
dengan neutropenia
 Singkirkan bunga-bunga segar dan
tanaman-tanaman dari area pasien,
dengan tepat
 Berikan ruang pribadi, yang diperlukan
 Pastikan keamanan air dengan
mengajukan hiperklorinasi dan
pemanasan lebih dengan tepat
 Lapor dugaan infeksi pada personil
pengendali infeksi
 Lapor kultur positif pada personil
pengendali infeksi
4. Retensi Urin Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam Fluid Management
Definisi : diharapkan mampu mempertahankan kebersihan  Monitor status hidrasi (misalnya; membrane
Pengosongan kandung kemih jalan nafas dengan kriteria : mukosa lembab, denyut nadi adekuat, dan
tidak efektif. NOC tekanan darah ortostatik)
Batasan Karakteristik Urinary Elimination  Monitor hasil laboratorium yang relevan
1. Berkemih sedikit □ Pola Eliminasi dalam batas normal dengan retensi cairan ( misalnya; peningktan
2. Distensi kandung kemih ( ±7 kali/hari atau setiap 3-4 jam sekali,600- berat jenis, peningkatan BUN, penurunan
3. Disuria 1600 ml/24 jam) hematokrit, dan peningkatan kadar
4. Inkontinensia aliran □ Bau Urine Khas (urine yang segar tidak osmolalitas urin )
berlebih berbau keras/menyengat)  Monitor tanda – tanda vital pasien
5. Urin menetes □ Mengosongkan kandung kemih secukupnya  Monitor indikasi kelebihan cairan/retensi (
6. Residu urin □ Mengenali keinginan untuk berkemih misalnya; crackles, elevasi CVP, atau tekanan
7. Sensasi kandung kemih □ Tidak nyeri saat kencing kapiler paru-paru yang terganjal, edema,
8. Sering berkemih □ Tidak ada rasa terbakar saat berkemih distensi vena leher dan ascites)
9. Tidak ada haluaran urin □ Frekuensi berkemih ( ±7 kali/hari atau setiap  Monitor perubahan berat badan pasien
Faktor yang berhubungan 3-4 jam sekali,600-1600 ml/24 jam) sebelum dan setelah dialysis
1. Inhibisi arkus refleks  Kaji lokasi dan luasnya edema, jika ada
2. Springter kuat  Berikan terapi IV, seperti yang ditentukan
3. Sumbatan saluran  Monitor asupan gizi
perkemihan
 Timbang berat badan dan monitor status
4. Tekanan ureter tinggi
pasien
 Jaga intake/asupan yang akurat dan catat
output (pasien)
 Berikan diuretic yang diresepkan
 Tingkatkan asupan oral ( misalnya;
memberikan sedotan, menawarkan cairan dia
antara waktu makan / mengganti air es secara
rutin menggunakan es untuk jus favorit anak,
potongan gelatin ke dalam jotak yang
menyenangkan, menggunakan cangkir obat
kecil ) yang sesuai.
 Berikan penggantia nasogastrik yang
diresepkan berdasarkan output ( pasien )
 Konsultasikan dengan dokter jika tanda-tanda
dan gejala kelebihan volume cairan menetap
atau memburuk
 Atur kesediaan produk darah untuk transfuse,
jika perlu
 Persiapkan pemberian produk – produk darah
( misalnya; cek darah dan mempersiapkan
pemasangan infuse )
 Berikan produk – produk darah ( misalnya ;
trombosit dan plasma yang baru )
Fluid Monitoring
 Tentukan jumlah dan jenis intake/asupan
cairan serta kebiasaan eliminasi (misalnya,
kehilangan albumin, luka bakar, malnutrisi,,
sepsis, sindrom nefrotik, hipertermia, terapi
diuretic, patologi ginjal, gagal jantung,
diaphoresis, disfungsi hati, olahraga berat,
paparan panas, infeksi, paska operasi,
poliuria, muntah, dan diare)
 Tentukan apakah pasien mengalami kehausan
atau gejala perubahan cairan (misalnya,
pusing, sering berubah pikiran, melamun,
ketakutan, mudah tersinggung, mual,
berkedutan)
 Periksa isi ulang kapiler dengan memegang
tangan pasien pada tinggi yang sama seperti
jantung dan menekan jari tengah selama lima
detik, lalu lepaskan tekanan dan hitung waktu
sampai jarinya kembali merah (yaitu, harus
kurang dari 2 detik)
 Periksa turgor kulit dengan memegang
jaringan sekitar tulangseperti tangan atau
tulang kering, mencubit kulit dengan lembut,
pegang dengan kedua tangan dan lepaskan (
diman, kulit akan turun kembali dengan cepat
jika pasien terhidrasi dengan baik)
 Monitor berat badan
 Monitor asupan dan pengeluaran
 Monitor nilai kadar serum dan elektrolit urin
 Monitor kadar serum albumin dan potein total
 Monitor kadar serum dan osmolalitas urine
 Monitor tekanan darah, denyut jantung dan
status pernapasan
 Monitor tekanan darah ortostatik dan
perubahan irama jantung, dengan tepat
 Monitor parameter hemodinamik invasive
 Catat dengan akurat asupan dan pengeluaran
(misalny, asupan oral, asupan pipa makan,
asupan IV, antibiotic, cairan yang diberikan
dengan obat-oatan, tabung nasogastrik (NG),
saluran air, muntah, tabung dubur,
pengeluaran kolostomi dan air seni)
 Cek kembali asupan dan pengeluaran pada
semua pasien dengan terapi intravena , infuse
subkutan, makanan enteral, tabung NGT,
kateter urine, muntah, diare, drainase luka,
drainase dada, dan kondisi medis yang
mempengaruhi keseimbangan cairan
(misalnya, gagal jantung, gagal ginjal,
malnutrisi, luka bakar, sepsis)
 Monitor membrane mukosa, turgor kulit dan
respon haus
 Monitor warna, kuantitas dan berat jenis urine
 Monitor tanda-tanda asietas
 Berikan cairan dengan tepat
 Pastikan bahwa semua IV dan asupan enteral
berjalan dengan benar, terutama jika tidak
diatur oleh pompa infuse
 Batasi dan alokasikan asupan cairan
 Konsultasikan ke dokter jika pengeluaran
urine kurang dari 0,5ml/kg/jam atau asupan
cairan orang dewasa kurang dari 2000 dalam
24 jam
 Berikan agen farmakologi untuk
meningkatkan pengeluaran urine
Urinary Catheterization
 Jelaskan dan rasionalisasi kateterisasi
 Pasang alat dengan tepat
 Berikan privasi dan tutupi pasien dengan baik
untuk kesopanan ( yaitu hanya mengekspos
area genetalia )
 Pastikan pencahayaan yang tepat untuk
visualisasi anatomi yang tepat
 Isi bola kateter sebelum pemasangan kateter
untuk memeriksa ukuran dan ketepatan
kateter
 Pertahankan teknik aseptic yang ketat
 Pertahankan kebersihan tangan yang baik
sebelum, selama dan setelah insersi atau saat
memanipulasi kateter
 Posisikan pasien dengan tepat ( misalnya;
perempuan terlentang dengan kedua kaki
direnggangkan atau fleksi pada bagian
panggul dan lutut; laki-laki dengan posisi
terlentang )
 Bersihkan daerah sekitar meatus uretra
dengan larutan antiseptic, saline steril atau air
steril sesuai kebijakan lembaga
 Masukkan dengan lurus atau retensi kateter
kedalam kandung kemih
 Gunakan ukuran kateter terkecil yang sesuai
 Pastikan bahwa kateter yang dimasukkan
cukup jauh ke dalam kandung kemih untuk
mencegah trauma pada jaringan uretra dengan
inflasi balon
 Isi bola kateter untuk menetapkan kateter,
berdasarkan usia dan ukuran tubuh sesuai
rekomendasi pabrik ( misalnya; dewasa 10cc,
pada anak 5cc )
 Amankan kateter pada kulit dengan plaster
yang sesuai
 Tempatkan kantung drainase dibawah
permukaan kandung kemih
 Pertahankan system drainase kemih tertutup
dan terhalang
 Monitor intake dan output
 Lakukan atau ajarkan pasien membersihkan
selang kateter di waktu yang tepat
 Lakukan pengosongan kantung kateter jika
diperlukan
 Dokumentasikan perawatan termasuk ukuran
kateter, jam dan jumlah pengisian bola kateter
 Pastikan pencabutan kateter segera seperti
yang dianjurkan oleh kondisi pasien
 Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
perawatan kateter yang tepat.
Farmacology Management
 Efek obat Tentukan obat apa yang diperlukan,
dan kelola menurut resep dan/atau protocol
 Diskusikan masalah keuangan yang berkaitan
dengan regimen obat
 Tentukan kemampuan pasien untuk
mengobati diri sendiri dengan cara yang tepat
 Monitor efektifitas cara pemberian obat yang
sesuai
 Monitor tandan dan gejala toksisitas obat
 Monitor efek samping obat
 Monitor level serum darah ( misalnya;
elektrolit, protombin, obat-obatan ) yang
sesuai
 Monitor interaksi obat yang non terapeutik
 Kaji ulang pasien dan/atau keluarga secara
berkala mengenai jenis dan jumlah obat yang
dikonsumsi
 Buang obat yang sudah kadaluarsa, yang
sudah diberhentikan atau yang mempunyai
kontraindikasi obat
 Fasilitasi perubahan pengobatan dengan
dokter
 Monitor respon terhadap perubahan
pengobatan dengan cara yang tepat
 Pertimbangkan pengetahuan pasien mengenai
obat-obatan
 Pantau kepatuhan mengenai regimen obat
 Pertimbangkan factor – factor yang dapat
menghalangi pasien untuk mengonsumsi obat
yang diresepkan
 Kembangkan strategi bersama pasien untuk
meningkatkan kepatuhan mengenai regimen
obat yang diresepkan
 Konsultasi dengan professional perawatan
kesehatan lainnya untuk meminimalkan
jumlah dan frekuensi obat yang dibutuhkan
agar didapatkan efek terapiutik
 Ajarkan pasien dan/atau anggota keluarga
mengenai metode pemberian obat yang sesuai
 Ajarkan pasien dan/atau anggota keluarga
mengenai informasi tertulis dan visual untuk
meningkatkan pemahaman diri mengenai
pemberian obat yang tepat
 Kembangkan strategi untuk mengelola efek
samping obat
 Dapatkan resep dokter bagi pasien yang
melakukan pengobatan sendiri dengan cara
yang tepat
 Buat protocol untuk penyimpanan,
penyimpanan ulang, dan pemantauan obat
yang tersisa untuk tujuan pengobatan sendiri
 Selidiki sumber-sumber keuangan yang
memungkinkan untuk memperoleh obat yang
diresepkan dengan cara yang tepat
 Tentukan dampak penggunaan obat pada gaya
hidup pasien
 Berikan alternative mengenai jangka waktu
dan cara pengobatan mandiri untuk
meminimalkan efek gaya hidup
 Bantu pasien dan anggota keluarga dalam
membuat penyesuaian gaya hidup yang
diperlukan terkait dengan ( pemakaian )obat –
obat tertentu dengan cara yang tepat
 Anjurkan pasien mengenai kapan harus
mencari bantuan medis
 Identifikasi jenis dan jumlah obat bebas yang
digunakan
 Berikan informasi mengenai penggunaan obat
bebsa dan bagaimana obat- obatan tersebut
dapat memepengaruhi kondisi saat ini
 Pertimbangkan apakah pasien menggunakan
obat – obatan berbasis budaya dan
kemungkinan adanya efek dari penggunaan
oat bebas dan obat yang diresepkan
 Kaji ulang strategi bersama pasien dalam
mengelola obat – obatan
 Sediakan pasien dengan daftar sumber –
sumber untuk (bisa) dihubungi untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai
obat – obatan tersebut
 Hubungi pasien dan keluarga setelah
pemulangan pasien untuk menjawab
pertanyaan dan mendiskusikan kekhawatiran
terkait dengan regimen obat
 Dorong pasien untuk ( bersedia dilakukan ) uji
skrining dalam menentukan.

5. Resiko Kerusakan Integritas Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama .... x Pengecekan Kulit
Kulit .... jam diharapkan tidak terjadi kerusakan integritas □ Periksa kulit dan selaput lendir terkait dengan
kulit dengan kriteria hasil : adanya kemerahan, kehangatan ekstrem, edema
Faktor Resiko NOC : atau drainase
Eksternal : Integritas Jaringan : Kulit dan Membran Mukosa □ Amati warna, kehangatan, bengkak, pulsasi,
□ Cedera kimiawi kulit (mis □ Suhu kulit tidak terganggu tekstur, edema, dan ulserasi pada extremitas
luka bakar, kapsaisin, □ Sensasi tidak terganggu □ Periksa kondisi luka oprasi dengan tepat
metilen klorida, agens □ Elastisitas tidak terganggu □ Gunakan alat pengkajian untuk mengidentifikasi
mustard) □ Hidrasi tidak terganggu pasien yang berisiko mengalami kerusakan kulit
□ Ekskresi □ Tidak berkeringat □ Monitor warna dan suhu kulit
□ Faktor mekanik (mis daya □ Tekstur tidak terganggu □ Monitor kulit dan selapu lemdir terhadap area
gesek, tekanan, imobilitas □ Ketebalan tidak terganggu perubahan warna, memar dan pecah
fisik) □ Perfusi jaringan tidak terganggu □ Monitor kulit untuk adanya ruam dan lecet
□ Hipertermia □ Pertumbuhan rambut pada kulit tidak terganggu □ Monitor kulit untuk adanya kekeringan yang
□ Hipotermia □ Integritas kulit tidak terganggu berlebihan dan kelembaban
□ Kelembapan □ Pigmentasi abnormal tidak ada □ Monitor sumber tekanan dan gesekan
□ Lembap □ Lesi pada kulit tidak ada □ Monitor infeksi, terutama di dareah edema
□ Sekresi □ Lesi mukosa membran tidak ada □ Periksa pakian yang selalu ketat
□ Terapi radiasi □ Jaringan parut tidak ada □ Dokumentasikan perubahan membran mukosa
□ Usia ekstrem □ Kanker kulit tidak ada □ Lakukan langkah-langkah untuk mencegah
□ Pengelupasan kulit tidak ada kerusakan lebih lanjut
Internal : □ Penebalan kulit tidak ada □ Ajarkan anggota keluarga atau pemberi asuhan
□ Agens farmaseutikal □ Eritema tidak ada mengenai tanda-tanda kerudakan kulit dengan
□ Faktor psikogenik □ Wajah tidak pucat tepat
□ Gangguan metabolisme □ Nekrosis tidak ada
□ Gangguan pigmentasi □ Pengerasan kulit tidak ada
□ Gangguan sensasi (akibat □ Abrasi kornea tidak ada
cedera medula spinalis,
diabetes militus, dll)
□ Gangguan sirkulasi
□ Gangguan turgor kulit
□ Imunodefisiensi
□ Nutrisi tidak adekuat
□ Perubahan hormonal
□ Tekanan pada tonjolan
tulang

Anda mungkin juga menyukai