Anda di halaman 1dari 7

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

No Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
1. Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan NIC
Batasan Karakteristik : keperawatan ..x.. jam diharapkan hasil Acid Base Management
□ Diaforesis AGD pasien dalam batas normal □ Pertahankan kepatenan jalan nafas
□ Dispnea dengan kriteria hasil : □ Posisikan pasien untuk
□ Gangguan pengelihatan NOC: mendapatkan ventilasi yang
□ Gas darah arteri abnormal Respiratory status: Gas Exchange adekuat(mis., buka jalan nafas dan
□ Gelisah □ PaO2 dalam batas normal (80- tinggikan kepala dari tempat tidur)
□ Hiperkapnia 100 mmHg) □ Monitor hemodinamika status
□ Hipoksemia □ PaCO2 dalam batas normal (CVP & MAP)
□ Hipoksia (35-45 mmHg) □ Monitor kadar pH, PaO2, PaCO2,
□ Iritabilitas □ pH normal (7,35-7,45) dan HCO3 darah melalui hasil
□ Konfusi □ SaO2 normal (95-100%) AGD
□ Nafas cuping hidung □ Tidak ada sianosis □ Catat adanya asidosis/alkalosis
□ Penurunan karbon dioksida □ Tidak ada penurunan yang terjadi akibat kompensasi
□ pH arteri abnormal kesadaran metabolisme, respirasi atau
□ Pola pernafasan abnormal keduanya atau tidak adanya
(mis., kecepatan, irama, kompensasi
kedalaman) □ Monitor tanda-tanda gagal napas
□ Sakit kepala saat bangun □ Monitor status neurologis
□ Sianosis □ Monitor status pernapasan dan
□ Somnolen status oksigenasi klien
□ Takikardia □ Atur intake cairan
□ Warna kulit abnormal (mis., □ Auskultasi bunyi napas dan adanya
pucat, kehitaman ) suara napas tambahan (ronchi,
Faktor yang berhubungan : wheezing, krekels, dll)
□ Ketidakseimbangan ventilasi- □ Kolaborasi pemberian nebulizer,
perfusi jika diperlukan
□ Perubahan membran alveolar- □ Kolaborasi pemberian oksigen, jika
kapiler diperlukan.

2. Penurunan curah jantung/ Risiko Setelah diberikan asuhan keperawatan Cardiac Care
penurunan curah jantung selama …..x…. jam diharapkan □ Evaluasi adanya nyeri dada
masalah penurunan curah jantung (Intesitas, lokasi, rambatan, durasi,
Batasan Karakteristik: dapat teratasi dengan kriteria hasil : serta faktor yang menimbulkan dan
Perubahan Frekuensi/Irama Jantung NOC: meringankan gejala).
□ Bradikardia Cardiac Pump Effectiveness □ Monitor EKG untuk perubahan ST,
□ Perubahan EKG (Contoh : aritmia, □ Tekanan darah sistolik dalam batas jika diperlukan.
abnormalitas konduksi, iskemia) normal □ Lakukan penilaian komprehenif
□ Palpitasi □ Tekanan darah diastolik dalam untuk sirkulasi perifer (Cek nadi
□ Takikardia batas normal perifer, edema,CRT, serta warna dan
Perubahan Preload □ Heart rate dalam batas normal temperatur ekstremitas) secara rutin.
□ Penurunan tekanan vena sentral □ Peningkatan fraksi ejeksi □ Monitor tanda-tanda vital secara
(Central venous pressure, CVP) □ Peningkatan nadi perifer teratur.
□ Peningkatan tekanan vena sentral □ Tekanan vena sentral (Central □ Monitor status kardiovaskuler.
(Central venous pressure, CVP) venous pressure) dalam batas □ Monitor disritmia jantung.
□ Penurunan tekanan arteri paru normal □ Dokumentasikan disritmia jantung.
(Pulmonary artery wedge pressure, □ Gejala angina berkurang □ Catat tanda dan gejala dari
PAWP) □ Edema perifer berkurang penurunan curah jantung.
□ Peningkatan tekanan arteri paru □ Gejala nausea berkurang □ Monitor status repirasi sebagai gejala
(Pulmonary artery wedge pressure, □ Tidak mengeluh dispnea saat dari gagal jantung.
PAWP) istirahat □ Monitor abdomen sebagai indikasi
□ Edema □ Tidak terjadi sianosis penurunan perfusi.
□ Keletihan □ Monitor nilai laboratorium terkait
Circulation Status
□ Murmur (elektrolit).
□ MAP dalam batas normal
□ Distensi vena jugularis □ Monitor fungsi peacemaker, jika
□ PaO2 dalam btas normal (60-80
□ Peningkatan berat badan diperlukan.
mmHg)
Perubahan Afterload □ Evaluasi perubahan tekanan darah.
□ PaCO2 dalam batas normal (35-45
□ Warna kulit yang abnormal □ Sediakan terapi antiaritmia
mmHg)
(Contoh : pucat, kehitam- berdasarkan pada kebijaksanaan
□ Saturasi O2 dalam batas normal (>
hitaman/agak hitam, sianosis) unit (Contoh medikasi antiaritmia,
95%)
□ Perubahan tekanan darah cardioverion, defibrilator), jika
□ Capillary Refill Time (CRT) dalam
□ Kulit lembab diperlukan.
batas normal (< 3 detik)
□ Penurunan nadi perifer □ Monitor penerimaan atau respon
□ Penurunan resistensi vaskular paru pasien terhadap medikasi
(Pulmonary Vascular Resistance, antiaritmia.
PVR) □ Monitor dispnea, keletihan, takipnea,
□ Peningkatan resistensi vaskular ortopnea.
paru (Pulmonary Vascular
Cardiac Care : Acute
Resistance, PVR)
□ Monitor kecepatan pompa dan ritme
□ Penurunan resistensi vaskular
jantung.
sistemik Systemic Vascular
□ Auskultasi bunyi jantung.
Resistance, PVR)
□ Auskultasi paru-paru untuk crackles
□ Peningkatan resistensi vaskular
atau suara nafas tambahan lainnya.
sistemik (Systemic Vascular
□ Monitor efektifitas terapi oksigen,
Resistance, PVR)
jika diperlukan.
□ Dispnea
□ Monitor faktor-faktor yang
□ Oliguria
mempengaruhi aliran oksigen (PaO2,
□ Pengisian kapiler memanjang
nilai Hb, dan curah jantung), jika
Perubahan Kontraktilitas
diperlukan.
□ Batuk
□ Monitor status neurologis.
□ Crackle
□ Monitor fungsi ginjal (Nilai BUN dan
□ Penurunan indeks jantung
kreatinin), jika diperlukan.
□ Penurunan fraksi ejeksi
□ Administrasikan medikasi untuk
□ Penurunan indeks kerja pengisian
mengurangi atau mencegah nyeri
ventrikel kiri (Left ventricular
dan iskemia, sesuai kebutuhan.
stroke work index, LVSWI)
□ Penurunan indeks volume sekuncup
(Stroke volume index, SVI)
□ Ortopnea
□ Dispnea parokismal nokturnal
□ Bunyi S3
□ Bunyi S4
Perilaku/Emosi
□ Kecemasan atau ansietas
Gelisah
Berhubungan dengan:
□ Perubahan frekuensi jantung (Heart
rate, HR)
□ Perubahan ritme jantung
□ Perubahan afterload
□ Perubahan kontraktilitas
□ Perubahan preload
□ Perubahan volume sekuncup
3. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Setelah dilakukan asuhan keperawatan Cerebral perfusion promotion
Jaringan Otak selama ...x... jam tidak terjadi □ Konsultasi dengan dokter untuk
Faktor Risiko: peningkatan tekanan intra kranial menentukan parameter
□ Agens farmaseutikal
dengan kriteria hasil : hemodinamik, dan
□ Aterosklerosis aortic
NOC : mempertahankan hemodinamik
□ Baru terjadi infark miokardium Tissue Perfusion: Cerebral dalam rentang yg diharapkan
□ Diseksi arteri □ Tekanan darah (sistolik dan □ Monitor MAP
□ Embolisme diastolik) dalam batas normal □ Berikan agents yang memperbesar
□ Endocarditis infektif □ MAP dalam batas normal volume intravaskuler misalnya
□ Fibrilasi atrium □ Sakit kepala berkurang/hilang (koloid, produk darah, atau
□ Hiperkoleterolimia □ Tidak gelisah kristaloid)
□ Hipertensi □ Tidak mengalami muntah □ Konsultasi dengan dokter untuk
□ Kardiomiopati dilatasi □ Tidak mengalami penurunan mengoptimalkan posisi kepala (15-
□ Katup prostetik mekanis kesadaran 30 derajat) dan monitor respon
□ Koagulasi intravascular pasien terhadap pengaturan posisi
diseminata kepala
□ Koagulapati (mis. Anemia sel □ Berikan calcium channel blocker,
sabit) vasopressin, anti nyeri, anti
□ Masa prothrombin abnormal coagulant, anti platelet, anti
□ Masa trombaplastin parsial trombolitik
abnormal □ Monitor nilai PaCO2, SaO2 dan Hb
□ Miksoma atrium dan cardiac out put untuk
□ Neoplasma otak menentukan status pengiriman
□ Penyalahgunaan zat oksigen ke jaringan
□ Segmen ventrikel kiri akinetic
□ Sindrom sick sinus
□ Stenosis carotid
□ Stenosis mitral
□ Terapi trombolitik
□ Tumor otak (mis. Gangguan
serebrovaskular, penyakit
neurologis, trauma, tumor)

Anda mungkin juga menyukai