Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmatnyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penanganan
Pasien dengan Massage” ini dengan tepat waktu .

Mengingat banyaknya kelemahan yang penulis miliki tentunya makalah ini


mempunyai banyak kekurangan baik dalam tulisan maupun penyajiannya, untuk itu
penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
untuk memperbaiki makalah ini.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam


penulisan makalah ini. Penulis juga mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini. Walaupun demikian, penulis tetap berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Denpasar, 20 Maret 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................... 3
1.1 Latar belakang........................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Khusus .......................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
2.1 Definisi ........................................................................................................................................ 5
2.2 Macam-macam Massage........................................................................................................... 5
2.3 Jenis-jenis massage.................................................................................................................... 6
2.4 Teknik Dasar Dalam Massage ................................................................................................. 7
2.5 Manfaat Massage....................................................................................................................... 9
2.6 Mekanisme Kerja Massage .................................................................................................... 10
2.7 Efektifitas Massage ................................................................................................................. 10
2.8 Indikasi dan Kontraindikasi Massage ................................................................................... 11
2.9 Pengaruh Massage Pada Kesehatan ...................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................... 15
3.1 Simpulan .................................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam hal pengobatan atau terapi alternative yang digunakan secara tersendiri
menggantikan pengobatan konvensional (kedokteran), maka sebutannya adalah pengobatan
alternative. Sedangkan bila cara pengobatan itu dilakukan bersama atau sebagai tambahan
terhadap pengobatan konvensional, maka sebutannya menjadi pengobatan komplementer
karena kedua cara pengobatan tersebut melengkapi satu sama lainnya.

Alasan yang paling umum orang menggunakan terapi komplementer adalah untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan/wellness. Wellness mencakup kesehatan optimum
seseorang, baik secara fisik, emosional, mental dan spiritual. Fokus terapi komplementer
adalah kesejahteraan yang berhubungan dengan tubuh, pikiran dan spirit. Terapi
komplementer bertujuan untuk mengurangi stres, meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit, menghindari atau meminimalkan efek samping, gejala-gejala, dan atau mengontrol
serta menyembuhkanpenyakit.

Massage merupakan salah satu terapi komplementer yang menggabungkan berbagai


teknik dalam keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan teknik distraksi (Coyle, dkk
2007).

Tujuan Massage Terapy suatu usaha dengan jalan massage, memberikan pengaruh
yang baik terhadap keadaan patologi postrauma

Perkembangan massage di Indonesia sebelum Perang Dunia ke-II sudah ada orang
Indonesia yang belajar massage dari orang Belanda. Terutama dari serdadu Belanda bagian
kesehatan. Pada jaman merdeka, terdorong oleh penyelenggaraan Asian Games yang
membutuhkan banyak tenaga ahli massage, telah diadakan pendidikan khusus ahli massage
di Surakarta, Bandung, dan semarang

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa sajakah pengertian massage?
2. Apa sajakah macam-macam massage?
3. Apa sajakah jenis massage?
4. Apa sajakah teknik dasar massage?
5. Apa sajakah manfaat massage?
6. Bagaimanakah mekanisme kerja massage?
7. Bagaimanakah efektifitas massage?
8. Apa sajakah indikasi dan kontraindikasi massage?
9. Apa sajakah pengaruh massage?

1.3 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa mengetahui pengertian massage.
2. Mahasiswa mengetahui macam-macam massage.
3. Mahasiswa mengetahui jenis massage.
4. Mahasiswa mengetahui tekhnik dasar massage.
5. Mahasiswa mengetahui manfaat massage.
6. Mahasiswa mengetahui mekanisme kerja massage.
7. Mahasiswa mengetahui efektifitas massage.
8. Mahasiswa mengetahui indikasi dan kontraindikasi massage.
9. Mahasiswa mengetahui pengaruh massage.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Massage merupakan salah satu terapi komplementer yang menggabungkan berbagai
teknik dalam keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan teknik distraksi (Coyle,
dkk 2007).

Massage adalah stimulasi pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan menggunakan
berbagai tingkatan tekanan tangan untuk mengurangi nyeri, membuat rileks atau
meningkatkan sirkulasi.

Pijat merupakan bagian dari metode penyembuhan tradisional yang tergolong kuno.
Dipercayai metode ini dijalankan sejak peradaban manusia purba hingga berlangsung
sampai era modern sekarang ini. Metode pijat modern dikembangkan di china dan jepang
sebagai alternatif penyembuhan bagi non medis dan terapi psikologis.

2.2 Macam-macam Massage

1. Massage tujuan terapi : suatu usaha dengan jalan massage, memberikan pengaruh
yang baik terhadap keadaan patologi postrauma.
2. Massage kecantikan : menyalurkan darah kulit yang lebih baik,untuk menghindari
pembentukan keriput dan kekeringan kulit .
3. Massage kesehatan : dengan jalan massage memelihara kesehatan, menormalkan
fungsi organ, serta berguna dalam menghindari penyakit dan kelainan.
4. Massage olahraga : bermacam – macam pegangan, yang diterapkan dengan tangan
kosong pada kulit yang tidak tertutup dari olahragawan yang sehat pasif, dengan
tujuan mempertahankan kondisi tubuh, memperbaiki dan atau menghilangkan
olahragawan yang merugikan

5
2.3 Jenis-jenis massage
Teknik pijat memijat juga diakui oleh masyarakat eropa dan amerika, bahkan
mereka mengadopsi teknik pijatan ala jepang. Berikut merupakan jenis-jenis
massage atau pijatan yang ditawarkan kepada masyarakat luas.

1. Pijat refleksi
Pijat refeksi adalah teknik memijat titik-titik syaraf yang ada dikedua telapak
kaki dan telapak tangan. Setiap organ tubuh manusia saling terhubung melalui jalur
syaraf yang ada ditubuh manusia. Telapak kaki juga terdapat jaringan syaraf yang
memberikan stimulan bioelektik kepada organ tubuh manusia. Jika organ tubuh kita
sedang terganggu maka ketika titik syaraf pada kaki ditekan, akan terasa sakit.
Pijat refleksi bermanfaat untuk penyembuhan berbagai penyakit ringan maupun
kronis. Ahli pijat refleksi dapat mendeteksi penyakit dari pijatan kaki pasien.
Awalnya pasien dipijat seluruh kakinya . tahap berikutnya mencari titik-titik
meridian yang skait. Setelah itu ditekan-tekan selama sepuluh menit. Biasnya saat
titik syaraf ditekan, pasien akan mengerang kesakitan, ini tandanya proses
penyembuhan sedang berlangsung. Masa pemijatan berlangsung satu jam dan
diulangi lagi pada kesempatan berikutnya dilain hari.
Teknik pemijatan refleksi terkadang menggunakan bilang kayu yang ujungnya
tumpul. Fungsinya untuk membantu menekan titik syaraf ytang terletak dibagian
dalam kulit. Teknik kedua menggunakan ujung jari seperti jempol dan ujung jari
telunjuk. Kelebihan menggunakan pijat jari ahli pijat dapat merasakan dnegan
seketika kontur syaraf yang dipijat.
2. Pijat shiatsu
Shiatsu merupakan metode pemijatan yang berasal dari jepang. Pijat shiatsu
dikembangkan untuk berbagai kebutuhan seperti kebugaran dan penyembuhan.
Teknik pemijatan shiatsu menggunakan metode ppenekan pada jari di titik-titik pijat
yang dituju.
Pijat shiatsu mengandalkan tekanan pada telapak tangan dengan laur yang
konstan agar syaraf dan otot pasien mengendur. Metode ini begitu alokatif hanya
tertuju pada titik tertentu. Jika tekanan telapak tangan terasa sakit, maka pasien bisa
meminta untuk mengendurkan sedikit agar tak sakit lagi.

6
Manfaat pijat shiatsu adalah untuk penyembuhan insomnia, stres, nyeri pada
punggung, rematik, meredakan otot yang cidera, sakit kepala, dan masih banyak lagi.
Pijat ini hanya bisa dilakukan ditempat tidur atau lantai yang datar dan pasien tidur
menelungkup. Agar pijatannya lancar, bisa memakai minyak aroma terapi dan sabun
mandi.
Setelah selesai proses massage, pasien akan diberi minuman air putih maupun
teh hijau. Manfaat minum air setelah pijat adalah membantu melancarkan sirkulasi
darah dan pencernaan. Sedangkan teh hijau memiliki zat antioksidan dan yang
berguna mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
3. Pijat bayi
Pijat bayi merupakan salah satu metode pijat yang diaplikasikan khusus untuk
balita. Fungsi pijat bayi antara lain untuk rilaksasi, memacu pertumbuhan badan, dan
menjaga kesehatan bayi. Hanya orang tertentu yang memiliki keahlian memijat bayi.
Terbukti pijat pada bayi memiliki sejumlah manfaat bagi bayi itu sendiri, antara
lain meningkatkan berat badan, melancarkan pergerakan otot motorik, dan
menimbulkan rasa tenang.

2.4 Teknik Dasar Dalam Massage

a. Manipulasi Massage
Manipulasi adalah pegangan atau cara melakukan pijatan, gosokan, dan lain-
lain. Dalam mempelajari pegangan atau manipulasi ini ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu mempelajari dan berlatih melaksanakan pegangan dan berlatih
meraba dan merasakan bagaimana kondisi jaringan yang dimassage. Misalnya jalur-
jalur otot dan kelainan-kelainan yang mungkin ada. Kedua hal ini harus dilatih
bersama-sama dalam praktek.
Berbagai pegangan massage adalah:
1. Stroking 7omatic77m, artinya urutan atau elusan: – Superfisial stroking –
Medium stroking – Deep stroking
2. Compressions, artinya perasan: – Kneading atau petrissage (memijat) – Wringing
(memeras) – Rolling (menggeser) – Walken (menekan)
3. Frictions, artinya gosokan: – Circulary – Rotary – spiral

7
4. Tapotemant, artinya pukulan: – Hacking (mencincang) – Beating (memukul
dengan kepal) – Clapping (dengan telapak jari) – Cupping (dengan telapak tangan
dicekungkan) – Typing (Mengetik) – Spatting (Cipratan) – Chucking (tarikan
lepas) – Skin rolling
5. Vibrations, artinya getaran atau goyangan: – Palmar (dengan telapak tangan) –
Knuckle (dengan kepalan)
6. Shaking, artinya guncangan: – Pada lengan – Pada tungkai
7. Diakhiri massage di kepala

b. Pelaksanaan Massage
1. Mengurut
Mengurut adalah gerakan yang lembut, meluncur, dan ritmik yang selalu
mengikuti arah drainase vena menuju ke jantung. Tekanan dapat ringan atau
dalam tergantung tujuannya dan teknik ini baik untuk meningkatkan drainase
vena dan limfatik, meningkatkan sirkulasi, dan fungsi otot. Teknik ini dapat
digunakan untuk mengkaji kondisi kulit, tingkat ketegangan atau relaksasi, dan
adanya pembengkakan dibawah kulit.
2. Meremas
Teknik meremas tangan harus tegas karena untuk menggerakan kulit diatas otot,
otot diatas otot atau jaringan diatas jaringan. Tangan diletakan pada posisi datar
dan digerakan dengan arah sirkular baik satu atau berlawanan. Teknik ini
digunakan untuk menghilangkan tegangan.
3. Memijat
Teknik ini menggunakan ujung luar telapak tangan untuk membuat gerakan
pendek, tajam, dan gerakan mencincang. Menekan digunakan untuk melemaskan
sekresi yang terhambat dari paru sepeti kistik fibrosis. Tangan digerakan secara
bergantian dengan cara cepat dan berulang-ulang.
Waktu pada pelaksanaan massage:
a) General Massage : 40 – 60 menit
b) Regional Massage : 20 – 30 menit

8
c) Lokal : -- 15 menit (kepala, lengan,) saja. Arah dorongan harus
9omatic jantung (pembuluh vena).Daerah Yang tidak boleh
dipukul /menggunakan kepalan adalah: kepala, leher, dan
pinggang.
a. Posisi Pasien
Tidur :
 Terlentang
 Telungkup
 Pada sisi badan
Duduk
 Dengan menekan pada lengan
 Dengan menekan pada dahi
b. Penggunaan Alat-alat Massage
 Ruangan
 Minyak parapin, talk
 Handuk
 Sabun
2.5 Manfaat Massage
Manfaat massage meliputi menciptakan respon relaksasi, meningkatkan proses
metabolisme, meningkatkan fungsi jaringan lympatik, mempercepat penyembuhan dan
relaksasi otot, mengurangi tegangan otot, dan tingkat stress (Tappan & Benjamin, 1998
dalam Turner & Merriman, 2005). Adapun terapi massage bermanfaat untuk
memperbaiki sirkulasi darah, dan limfe, dengan cara meningkatkan hantaran oksigen dan
zat makanan ke dalam sel tubuh, sekaligus juga meningkatkan pengeluaran sampah
metabolisme dari tubuh (Mulyati, 2009).
Mengurut dan meremas menstimulasi sirkulasi lokal dan mobilisasi jaringan lunak.
Manfaat secara psikologis yaitu berkaitan dengan timbal balik sentuhan dan proses
relaksasi yang berkaitan dengan masase.
Masase berguna untuk meningkatkan kesejahteraan individu baik sebagai terapi
terpisah atau pelengkap dalam pengobatan ortodoks. Masase secara klinis dapat
digunakan untuk mengurangi stress dan meningkatkan perbaikan jaringan dan kerusakan

9
otot. Terapi ini dapat dimasukan dalam aktivitas rutin seperti memandikan ditempat tidur
dan perawaatn daerah tekanan. Masase dapat digunakan sebagai teknik tersendiri atau
dapat dikombinasikan dengan minyak sari yang memberi lingkup terapeutik.

2.6 Mekanisme Kerja Massage

Didalam teknik pijat refleksi atau masssage, suatu penyakit biasanya ditandai dengan
rasa sakit pada titik tertentu di tubuh ketika titik tersebut di tekan atau dipijat. Dan ketika
seorang pasien atas suatu penyakit dinyatakan sembuh, juga ditandai dengan
menghilangnya rasa sakit tersebut meski bagian tubuh tersebut dipijat.

Sebenarnya cara kerja pijat refleksi atau massage adalah ketika suatu titik pada tubuh
dipijat dan terasa nyeri, maka tubuh otomatis akan mengeluarkan semacam morfin atau
yang dikenal dengan nama neurotransmitter yang bertujuan untuk menghilangkan rasa
sakit. Salah satu zat diantaranya yang paling penting adalah enkefalin endogen atau
endorfin. Zat tersebut berperan untuk menaikkan ambang rasa sakit pada manusia.

Endorfin yang merupakan zat semacam morfin, berbeda dengan morfin yang dikenal
sebagai zat psikotropika atau narkoba. Efeknya tidak membuat ketagihan, namun malah
memberikan efek yang baik bagi kesehatan. Dengan adanya pemijatan, maka tubuh terus
memproduksi zat tersebut hingga akhirnya rasa sakit tersebut menghilang dan
penyakitpun sembuh.

2.7 Efektifitas Massage

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien pada semua umur, berkurang
gejala kegelisahannya hingga setengahnya dalam waktu 3 bulan setelah menjalani
rangkaian terapi pijat selama 10 jam. Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang
memeriksa efektifitas dari terapi pijat sebagai salah satu terapi untuk pasien yang
mengalami kegelisahan. Para peneliti secara acak memberikan kepada 68 pasien yang
mempunyai masalah kegelisahan untuk menjalani 1 dari 3 terapi yaitu terapi pijat selama
10 jam sambil mendengarkan musik, berbaring & bernafas perlahan sambil

10
mendengarkan musik serta di kelompok ketiga pasien dibungkus lengan & kakinya
dengan bantalan pemanas & handuk hangat sambil mendengarkan musik.

Ketiga kelompok tersebut tidak menunjukkan hasil yang berbeda setelah 3 bulan.
Penemuan ini telah dipublikasikan baru-baru ini dalam the journal Depression and
Anxiety. Terapi pijat ini memiliki efektifitas yang cukup tinggi, selain melancarkan
mekanistis memilki kemampuan melatih saraf dan otot tubuh sehingga tubuh lebih fit,
dan bisa menangkal berbagai penyakit. Banyak penyakit bisa disembuhkan mulai
penyakit ringan seperti capek – capek , pusing, perut kembung hingga penyakit yang
berat diabetes, jantung, kanker , turun berok / hernia, lemah sahwat, syaraf kejepit , dll.

2.8 Indikasi dan Kontraindikasi Massage


a. Indikasi Massage
1. Penggunaan massage umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena sangat besar
manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh dalam keadaan pulih. Massage
membantu menghilangkan kelelahan dengan segala gejala yang menyertainya, seperti
rasa pegal, kaku, nyeri, atau perasaan lemas. Massage demikian diasanya dilakukan
kepada seluruh tubuh dalam waktu yang cukup lama, kira-kira satu jam.
2. Pekerjaan ringan tetapi terus menerus seperti misalnya terlalu lama duduk atau berdiri
atau dalam pekerjaan yang menimbulkan kelelahan dan kejenuhan. Dalam hal ini
kelelahan mungkin bersifat mental maupun fisik. Biasanya massage di akhir tugas
tersebut mengembalikan tubuh maupun perasaan kembali nyaman.
3. Di dalam dunia olahraga dewasa ini massage telah menjadi sebagian upaya
pemeliharaan kondisi pada olahragawan pada masa latihan, sebelum pertandingan,
masa pertandingan, dan sesudah pertandingan. Dalam pengiriman tim olahraga
dewasa ini selalu mengikutsertakan sedikitnya seorang masseur.
4. Untuk merawat dan mengembalikan fungsi bagian badan setelah cedera, membantu
mempercepat proses penyembuhan. Seringkali massage diperlukan untuk meneruskan
pekerjaan dokter, misalnya setelah sembuh dari operasi atau perawatan dari patah
tulang. Tugasnya adalah mengembalikan fungsi-fungsi otot dan persendian yang
biasanya mengalami kekakuan.

11
b. Kontra Indikasi Massage

Dalam keadaan tertentu massage tidak boleh dilakukan dan merupakan kontra indikasi.
Hal ini biasanya menyangkut keadaan sebagai berikut:

1. Atas nasehat dokter agar tidak dilakukan massage demi keselamatan pasien.
2. Dalam keadaan kena infeksi penyakit menular seperti : cacar, campak, demam,
liver, dan lain-lain.
3. Suhu tubuh meningkat tinggi karena infeksi.
4. Dalam keadaan sakit berat sehingga memerlukan istirahat yang benar.
5. Menderita penyakit yang berkenaan dengan pembuluh darah seperti
12omatic1212m12a12sis, 12omatic1212m dan lain-lain.
6. Pada setiap jenis penyakit syaraf yang berat seperti penderita chorea dan
12omatic1212m12a.
7. Menderita penyakit haemophilia, karena cenderung terjadi pendarahan, meskipun
sebab yang kurang jelas.
8. Menderita penyakit tertentu yang bila dimassage dapat menyebabkan meluasnya
infeksi seperti bisul, borok, dsb.
9. Pembengkakkan akibat cedera yang masih baru yang menunjukkan adanya
pendarahan di dalam. Kapiler-kapiler yang tadinya pecah dan telah menutup dapat
pecah kembali bila dimassage. Judga pada luka yang belum sembuh atau baru
sembuh.
10. Patah tulang yang baru sembuh. Massage dapat mengganggu letak sambungan.
11. Menderita penyakit tumor atau kanker.
12. Sedang 12omati bulan atau pada hamil muda. Juga pada peradangan usus buntu
(appendicitis), Gastroentiritis, coliyis, dll. Demikian juga bila ada batu dalam
kandung empedu.
13. Menderita tekanan darah tinggi, pendarahan otak, penyakit jantung dan paru-paru.

2.9 Pengaruh Massage Pada Kesehatan


Setiap manipulasi atau pegangan massage mempunyai pengaruh tertentu terhadap
jaringan tubuh. Selain itu tekanan, arah gerakan, jumlah ulangan, dan iramanya turut

12
menentukan pengaruh tersebut. Keberhasilan massage juga ditentukan oleh kecakapan
dan pengalaman masseur sendiri.

Dengan teknik menekan dan mendorong secara bergantian menyebabkan


terjadinya pengosongan dan pengisian pembuluh vena dan lymphe, sehingga membantu
ekskresi dan pemberian nutrisi dan O2 ke dalam jaringan.

Efek Reflektoris. Massage menimbulkan proses vasso dilatasi 13omat sehingga


memperlancar peredaran darah. Selain itu syaraf motorik yang terangsangf meningkatkan
tonus otot.

Efek Khemis. Massage menyebabkan terbebesnya suatu zat sejenis 13omatic1313


yang 13omati efek dilatasi terhadap pemduluh darah kapiler. Di samping ketiga efek tadi
secara psikologis massage memberikan perasaan nyaman dan segar serta percaya diri.

Pengaruh Massage Terhadap Peredaran Darah dan Lymphe

Manipulasi yang dikerjakan dari bagian-bagian tubuh menuju ke jantung


(sentripetal) secara mekanis mendorong aliran darah pada pembuluh vena menuju ke
jantung. Aliran darah yang lebih lancar dalam vena akan membantu kelancaran aliran
darah pada arteri dan kapiler. Dengan demikian massage membantu proses penyerapan
dan pembuangan sisa-sisa 13omatic1313m dari dalam jaringan serta memperlancar
distribusi nutrisi dan O2. Massage memperlancar mengalirnya cairan lymphe dari
pembuluh-pembuluh kecil kepada pembuluh yang lebih besar melalui kelenjar-kelenjar
lymphe menuju ke ductus thoracicus dan masuk ke dalam peredaran darah. Cairan
lymphe memang tidak memiliki pompa. Peredarannya terjadi karena otot, osmosis, gaya
berat dan juga dengan massage. Keadaan ini membantu penyerapan, terutama terhadap
jaringan yang mengalami peradangan ata pembengkakan.

Pengaruh Massage Terhadap Kulit

Massage dapat melonggarkan pelekatan dan menghilangkan penebalan-penebalan


kecil yang terjadi pada jaringan-jaringan di bawah kulit sehigga dengan demikian
memperbaiki penyerapan. Peredaran darah dan lymphe menjadi lancar dan kondisi kulit
menjadi lebih baik, karena pengeluaran peluh menjadi lebih lancar. Massage

13
menyebabkan kulit menjadi lebih halus dan 14omatic serta bersih karena sel-sel sebelah
luar yang aus mengelupas.

Pengaruh Massage Terhadap Jaringan Otot

Massage mempercepat pengosongan dan pengisian cairan sehingga memperlancar


sirkulasi dan pembebasan sisa-sisa pembakaran, memperlancar penyajian nutrisi sehingga
mempercepat proses pemulihan. Terhadap otot yang mengalami cedera, massage
membantu penyebaran traumatic – effusion dan suplai darah terhadap jaringan. Massage
dapat menghilangkan atau mencegah terjadinya perlekatan dan scar tissue akibat adanya
cairan yang disebut traumatic 14omatic14 yang dapat menyebabkan melekatnya serabut
otot satu sama lain dan menimbulkan penebalan (thickening). Perlekatan yang menjadi
penebalan ini bila telah berlangsung lama sukar dihilangkan, kecuali dengan operasi.

Pengaruh Massage Terhadap Pekerjaan Syaraf

Umumnya massage memberikan rangsangan terhadap syaraf 14omatic14 motorik


sehingga menimbulkan reflek. Massage juga bersifat menggiatkan bila diberikan dengan
cepat dalam waktu yang singkat. Massage dengan kecepatan sedang dengan waktu agak
lama dapat menghilangkan atau mengurangi rasa sakit. Massage yang lembut
memberikan pengaruh yang menenangkan. Di samping itu massage dapat memelihara
kondisi syaraf.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Massage adalah stimulasi pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan menggunakan
berbagai tingkatan tekanan tangan untuk mengurangi nyeri, membuat rileks atau
meningkatkan sirkulasi.

Pijat merupakan bagian dari metode penyembuhan tradisional yang tergolong kuno.
Dipercayai metode ini dijalankan sejak peradaban manusia purba hingga berlangsung
sampai era modern sekarang ini. Metode pijat modern dikembangkan di china dan jepang
sebagai alternatif penyembuhan bagi non medis dan terapi psikologis.

Tujuan massase untuk mempertahankan kondisi tubuh :

1. Tujuan preparative,yaitu : Persiapan – persiapan psiko – 15omatic olahragawan


dalam menghadapi ketegangan dalam pertandingan.
2. Tujuan preventif,yaitu : Menyalurkan darah yang lebih baik, sehingga alat – alat
gerak dan alat – alat koordinasi akan berfungsi lebih baik, dimana kemungkinan
mendapat cedera atau kecelakaan lainnya menjadi lebih kecil.
3. Tujuan kuratif,yaitu : Perbaikan ke keadaan yang normal setelah ketegangan yang
berat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aslani, Marilyn. Teknik Pijat untuk Pemula. 2003. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Asmadi. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
2008. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.

Oka Sukanta, Putu. Terapi Pijat Tangan. 2007. Jakarta : Wisma Hijau.

Ruhito, F. Pijat Kaki untuk Kesehatan. 2009. Jakarta : Penebar Swadaya.

Sudarsini. Teori dan Praktek Massage untuk Kesegaran Jasmani. 2015. Malang : Penerbit
Gunung Samudra.

Widyaningrum, Herlina. Pijat Refleksi dan 6 Terapi Alternatif Lainnya. 2013. Yogyakarta
Media Pressindo.

16
KEPERAWATAN PARIWISATA

“PENANGANAN PASIEN DENGAN MASSAGE”

KELOMPOK V :

PUTU RATIH KARTIKA DEWI APRILLIANTI (P07120216069)


MILA CAHYANI HERYANTO (P07120216070)
I DEWA AYU GITHA PADMAYUNITA (P07120216071)
NI MADE ARI JULIANITA DEWI (P07120216072)
PUTU AYU SUTARINI DEWI (P07120216073)
I GEDE ANDRE KRISNANDHA SWARA (P07120216074)
KETUT ELFIRASANI (P07120216075)

TINGKAT 3B SEMESTER VI
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI D-IV KEPERAWATAN
TAHUN 2019

17
18

Anda mungkin juga menyukai