……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
Oleh :
………………………………………
(NIM : …………………………….)
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan dengan judul :
…………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
(…………………………………..) (…………………………………..)
Mengetahui,
Kepala Ruangan
(…………………………………..)
LAPORAN PENDAHULUAN
1) Agresif :
Memperlihatkan permusuhan, keras dan menuntut, mendekati orang lain
dengan ancaman, memberi kata-kata ancaman tanpa niat melukai
Umumnya klien masih dapat mengontrol perilaku untuk tidak melukai orang
lain
2) Kekerasan :
Sering juga disebut gaduh – gelisah atau amuk
Perilaku kekerasan ditandai daengan menyentuh orang lain secara menakutkan,
memberi kata-kata ancaman melukai disertai melukai pada tingkat ringan, dan
yang paling berat adalah melukai / merusak seacara serius.
Klien tidak mampu mengendalikan diri
2. Rentang Respon
Respons Respons
Adaptif Maladaptif
Asertif Frustrasi Pasif Agresif Kekerasan
3. Penyebab
1). Faktor Predisposisi
a. Psikologis
Masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan yaitu perasaan
ditolak, dihina, dianiaya, atau saksi penganiayaan
Kegagaln yang dialami dapat menimbulkan frustrasi yang
kemuadian dapat menimbulkan agresif atau amuk
b. Perilaku
Reinforcement yang diterima mendapatkan dukungan pada saat
melakukan kekerasan
Sering mengobservasi kekerasan dirumah / di luar rumah
c. Sosial budaya
Budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif – agresif) dan kontrol
sosial yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan akan menciptakan
seolah-olah perilaku kekerasan diterima (permisive)
d. Bioneurologis
Banyak pendapat bahwa kerusakan kerusakan sistem limbik, lobus frontal,
lobus temporal dan ketidakseimbangan neurotransmiter turut berperan
dalam terjadinya peilaku kekerasan
4. Spiritual
Merasa kuasa
Keraguan
Tidak bermoral
Kreativitas terhambat / terhalang
5. Sosial
Menarik diri
Pengasingan
Penolakan
Kekerasan
Ejekan
Kurang percaya diri
5. Akibat
Risiko Mencederai diri sendiri
Risiko Mencederai orang lain
Risiko Mencederai lingkungan
III. A. POHON MASALAH
b. Perilaku kekerasan
Batasan karakteristik :
Menyentuh orang lain secara menakutkan
Kata-kata ancaman
Melukai/merusak
Klie tidak mampu mengendalikan diri
V. RENCANA KEPERAWATAN
Dx. 1. Mencederai diri sendiri / orang lain / lingkungan b.d. perilaku kekerasan
a. Tujuan Umum :
Klien tidak mencederai diri sendiri / orang lain / lingkungan.
a. Tujuan Khusus.
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
1.1. Bina hubungan saling percaya.
a. Beri salam / panggil nama klien
b. Sebutkan nama perawat sambil jabat tangan
c. Jelaskan maksud dan tujuan intraksi.
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri rasa aman dan sikap empati
f. Lakukan kontak singkat tapi sering
10. Klien mendapat perlindungan dari lingkungan untuk mengontrol perilaku kekerasan.
10.1 Bicara tenang, gerakan tidak terburu-buru, nada suara rendah, tunjukkan
kepedulian, jangan menentang klien.
10.2 Lindungi agar klien tidak mencederai diri atau orang lain / lingkungan
10.3 Jika tidak bisa diatasi lakukan pembatasan gerak / pengekangan (lihat pedoman
pengekangan pada klien)
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN
KESEHATAN
RS JIWA Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT
LAWANG
Jalan A. Yani Lawang - 65208, Telp. (0341) 426015,
429067, Fax. (0341) 423785
Website : www.rsjlawang.com, email :
rsjlawang@yahoo.com
FAKTOR PREDEPOSISI
Jelaskan gangguan jiwa dan pengobatan sebelumnya, trauma, pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan, anggota keluarga yang pernah mengalami gangguan jiwa, riwayat kejang,
riwayat penggunaan NAPZA, riwayat suicide, riwayat mendapatkan/melakukan kekerasan
seksual
Menerima pasien korban pasung tapi tidak dirantai , pasien hanya di masukkan di dalam kamar
saja alasan pasien di masukkan dalam kamar karena takut lari, pasien jika dilepaskan keluyuran
dan melempari mobil2, jika ada sepeda yang tidak dipakai pasien menaikinya. pasien dirumah
tampak umik2 bicara sendiri tapi saat i i ditanya pasien tidak mau menjawab hanya diam saja
tidak mau memandang kerah pemeriksa pasien jika diajak bicara dirumah jawaban selalu
melantur makan minum mau, mandi malas.Riwayat kejang (-), napza (-), herediter (-), sucide
(-)
Masalah Keperawatan
RPK
KEADAAN FISIK
Tanda-tanda Vital
GCS : 456 Tensi : 120/80 mmHg Nadi : 84 x/menit Respirasi : 18x/menit Suhu
aksiler : 36,6° C
Pengkajian
Nyeri
Nyeri : Tidak Ada
Intervensi:
-
Keluhan Fisik -
Kelainan / tanda-tanda fisik
-
khusus
Status eliminasi -
Riwayat Haid -
Masalah Keperawatan -
IDENTIFIKASI RESIKO
SKOR
I. 67
ada laporan tentang gangguan tidur dari pasien,
Gangguan tidur 12
keluarga, atau staf (12)
Kesimpulan
risiko jatuh:
Riwayat jatuh 8
TIDAK ADA
RISIKO
Scale)
II. 20
Skor <14
nilai bobot
- kebingungan / diorientasi
Risiko Lari
0-1 : risiko
rendah
2 : risiko
sedang
> 3 : risiko
tinggi
Kesimpulan :
RISIKO
LARI
RENDAH
SKOR
Risiko ya (1) 1
Bunuh Diri S-ex : laki-laki
(SAD
PERSONS)
A-ge : kurang
Total skor : dari 19 tahun
atau lebih dari
IV. 2 45 tahun
ya (1) 1
D-epression :
0 : tidak ada pasien MRS
1-2 : rendah dengan depresi
3-6: sedang atau penurunan
7-10: tinggi konsentrasi,
gangguan tidur,
Kesimpulan gangguan pola
: makan,
dan/atau
RENDAH gangguan
libido
P-revious
suicide : ada
riwayat
percobaan
bunuh diri atau
perawatan
psikiatri
E-xcessive
alcohol :
ketergantungan
alkohol atau
pemakai
narkoba
R-ational
thinking loss :
kehilangan
pikiran
rasional:
psikosis,
organic brain
syndrome
S-eparated :
bercerai atau
janda
O-rganized
plan :
menunjukkan
rencana bunuh
diri yang
terorganisasi
atau niat yang
serius
N-o social
support : tidak
ada pendukung
S-ickness :
menderita
penyakit kronis
STATUS MENTAL
Penampilan Tidak rapi, baju berlapis, dan kotor
Pembicaraan Melantur
Aktivitas motorik Meningkat
Suasana perasaan
Afek datar, emosi labil
(afek & emosi)
Interaksi Kooperatif
Persepsi Klien sering melamun dan bicara sendiri
Proses pikir Non realistik
STATUS MENTAL
Tingkat kesadaran Berubah
Memori Terganggu
Konsentrasi &
Mudah beralih
berhitung
Daya tilik diri
(kemampuan
Merasa tidak sakit
menilai
(judgement)
RPK
Masalah
Keperawatan
GSP: Halusinasi Pendengaran
Makan teratur
Masalah keperawatan :
MEKANISME KOPING
Masalah keperawatan :
RPK
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Domain Domain 5 - Persepsi / Kognitif
Diagnosis Keperawatan 00122 - Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi
Mendengar bisikan
Bicara sendiri
Tertawa sendiri
Daftar Gejala - Batasan Karakteristik
Marah tanpa sebab
Menyendiri
Melamun
Daftar Etiologi - Faktor Resiko Perubahan penerimaan/pengiriman sensori
Mampu mengontrol halusinasi
Daftar Tujuan - Outcome (NOC) Interpretasi terhadap stimulus tepat
Interaksi dengan orang dan lingkungan adekuat
Bina hubungan saling percaya
Terapi psikofarmaka
Daftar Intervensi (NIC)
Manajemen halusinasi
Bantu orientasi realitas (Orang,Tempat, Waktu)
Daftar Implementasi
ID PASIEN Lawang,
Tgl Asesmen : Jumat, 18
September 2018 Jam
09:38:02 WIB
Sulung Budi D.
6. Kurang pengetahuan
9. Regiment terapeutik
Koping keluarga
III. Koping individu Kurangnya
inefektif inefektif pengetahuan
Berduka
disfunfsional
IV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perilaku kekerasan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
KLIEN DENGAN REIKO PERILAKU KEKERASAN
Tangga Diagnosa Perncanaan Rencana tindakan
l keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi keperawatan
n
Resiko TUM
perilaku Klien dapat
kekerasan mnegontrol
perilaku
kekerasannya Setelah 1 x 1. Bina hubungan saling
pertemuan klien percaya dengan
a. Beri salam tiap
TUK 1 menunjukkan tanda- berinteraksi
Klien dapat tanda percaya pada b. Perkenalkan nama,
membina perawat nama panggilan
hubungan saling a. Wajah cerah, perwaat dan tujuan
percaya tersenyum perawat
b. Mau berkenalan berinteraksi
c. Ada kontak mata c. Tanyakan dan
d. Bersedia panggil nama
menceritakan kesukaan klien
perasaan d. Ciptakan
lingkungan yang
tenang
e. Tunjukan sikap
empati, jujur
menepati janji
setiap kali
berinteraksi
f. Buat kontak
interaksi yang
jelas
g. Tanyakan perasaan
klien dan masalah
yang dihadapi
klien
h. Bantu klien untuk
mengungkapkan
perasaan jengkel
i. Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan
perasaan klien
Tangga Diagnosa Perncanaan Rencana tindakan
l keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi keperawatan
n
Resiko TUK 2 Setelah 1 x 2. Bantu klien
perilaku Klien dapat pertemuan klien mengungkapkan
perasaan marahnya:
kekerasan mengidentifikasi menceritakan a. Beri kesempatan
penyebab prilaku penyebab perilaku pada klien untuk
kekerasan yang kekerasan yang menceritakan
dilakukannya dilakukannya: penyebab rasa
a. Menceritakan kesal atau
penyebab persaan jenkelnya
jengkel/ kesal baik b. Dengarkan tanpa
dari diri sendiri menyela atau
maupun lingkungan memberi penilaian
setiap ungkapan
perasaan klien
Resiko TUK 3 Setelah 1 x 3.1 Anjurkan klien
perilaku Klien dapat pertemuan klien mengungkapkan yang
dialami dan dirasakan
kekerasan mengidentifikasi menceritakan tanda- saat jengkel/ kesal
tanda-tanda tanda saat terjadi 3.2 Bantu klien
perilaku perilaku kekerasan
kekerasan a. Tanda fisik: mata mengungkapkan tanda-
merah, tangan tanda perilaku kekersan
mengepal, yang dialaminya:
ekspresi tegang, a. Motivasi klien
dan lain-lain menceritakan
b. Tanda kondisi fisik
emosional (tanda” fisik)
Perasan marah, b. Motivasi klien
jengkel bicara menceritakan
kasar kondisi emosinya
c. Tanda sosial (tanda fisik) saat
Bermusuhan terjadi perilaku
yang dialami kekerasan
saat terjadi c. Motivasi klien
perilaku menceritakan
kekerasa kondisi hubungan
dengan orang lain
(tanda-tanda
sosial) saat terjadi
perilaku
kekerasaan
3.3 Observasi tanda-tanda
perilaku kekerasan
pada klien
3.4 Simpulkan bersama
klien tanda-tanda
jengkel/ kesal yang
dialami klien
Tangga Diagnosa Perncanaan Rencana tindakan
l keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi keperawatan
n
Resiko TUK 4 Setelah 1 x 4 Diskusikan dengan klien
perilaku Klien dapat pertemuan klien perilaku kekerasan yang
dilakukan selama ini
kekerasan mengidentifikasi menjelaskan : a. Motivasi klien
prilaku kekerasan a. Ekspresi menceritakan jenis-
yang pernah kemarahan yang jenis tindak kekersan
selama ini telah
dilakukannya dilakukannya
yang selama ini pernah
dilakukannya
b. Perasaanya saat b. Motivasi klien
melakukan menceritakan persaan
kekerasan klien setelah tindak
c. Efektifitas cara kekerasan tersebut
yang dipakai terjadi
dalam c. Diskusiskan apakah
menyelesaikan dengan tindak
masalah kekerasan yang
dilakukannya masalah
yang dialami teratasi
Resiko TUK 5 Setelah 1 x 5.1 Diskusikan dengan
perilaku Klien dapat pertemuan klien klien akibat negatif
(kerugian) cara yang
kekerasan mengidentifikasi menjelaskan akibat dilakukan pada
akibat perilaku perilaku kekerasan a. Diri sendiri
kekerasan yang dilakukannya. b. Orang lain/
a. Diri sendiri: keluarga
luka, dijauhi c. lingkungan
teman dll 5.2 Bersama klien
b. Orang lain/ menyimpulkan akibat
keluarga: luka, cara yang digunakan
tersinggung, klien
ketakutan dll 5.3 Tanyakan pada klien “
c. Lingkungan: apakah ia ingin
barang/ benda mempelajari cara baru
rusak dll yang sehat” untuk
mengontrol rasa
marah/ jengkel
Tangga Diagnosa Perncanaan Rencana tindakan
l keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi keperawatan
n
Resiko TUK 6 Setelah 1 x 6.1 diskusikan dengan
perilaku Klien dapat pertemuan klien klien:
kekerasan mengidentifikasi dapat: a. apakah klien mau
cara konstruktif a. Menjelaskan mempelajari cara baru
dalam cara yang sehat mengungkapkan
mengungkapkan
mengungkapkan marah (cara
marah yang sehat
kemarahan fisik, verbal, b. jelaskan berbagai
sosial, spiritual) alternatif pilihan untuk
b. Mempraktikan mengungkapkan
cara marah yang marah selain perilaku
sehat secara
fisik, verbal,
kekerasan yang
sosial, spiritual. diketahui klien
c. jelaskan cara –cara
sehat untuk
mengungkapkan
marah :
1) cara fisik : tarik
nafas dalam jika
sedang kesal, pukul
bantal atau kasur,
olahraga, melakukan
aktifitas.
2) verbal
mengungkapkan
bahwa dirinya sedang
kesal kepada orang
lain
3) sosial latihan asertif
dalam kelompok cara
marah yang sehat.
4) spiritual :
sembayang ( doa,
dzikir, meditasi dsb
sesuai keyakinan
agama masing-masing)
Resiko TUK 7 Setelah 1 x 7.1 Diskusikan cara yang
perilaku Klien dapat pertemuan klien mungkin dipilih dan
anjurkan klien memilih
kekerasan mendemonstrasik memperagakan cara cara yang mungkin
an cara mengontrol perilaku untuk mengungkapkan
mengontrol kekerasan cara : kemarahan
prilaku kekerasan a. Fisik 7.2 Latih klien
b. Verbal memperagakan cara
c. Sosial yang dipilih :
d. spiritual a. Peragakan cara
memperagakan
cara yang dipilih
b. Jelaskan manfaat
cara tsb
c. Anjurkan klien
menirukan
peragaan yang
sudah dilakukan
d. Beri penguatan
pada klien
perbaiki cara yang
masih belum
sempurna.
Nama pasien : Tn S
Jenis Kelamin : Laki Laki
Nama Px : Tn “S”
No RM : 125648
Ruang : Garuda
P:
- Bantu px Penyebvab PK
- Bantu px
mengidentifikasi tanda
gejala PK
SP II :
1) Evaluasi jadwal kegiatan S : “saya bisa mengerti
harian pasien kenapa saya
2) Latih pasien mengontrol marah , ,dan cara
PK dengan cara fisik II mngontrol jika saya
3) Anjurkan pasien merasa marah selama
memasukkan dalam di sisni
jadwal kegiatan harian O : - Kontak mata (+)
- Px mampu
menjawab
dengan baik
A : - Px mampu
mengontrol penyebab
PK
P : Lanjutkan SP 3
SP III :
1) Evaluasi jadwal kegiatan
harian pasien S : “saya kalau marah
2) Latih pasien mengontrol nanti akan bilang
PK dengan cara verbal perawat yang jaga,,”
3) Anjurkan pasien O: - Kontak mata (+)
memasukkan dalam jadwal - Px mampu
kegiatan harian menjawab
dengan baik
A: - Px mampu
mengontrol perilaku
kekerasan
P: - Bantu untuk
memberikan kesempatan
kepada pasien
mempraktekkan cara
mengontrol PK dengan
cara verbal
Pertemuan : I
Hari/tanggal : 18 Sep 2018
Nama Klien : Tn S
Ruangan : Garuda
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan dirinya marah dan kesal bila ada orang melihat ke arahnya dan
berbisik-bisik di depannya
O : Klien tambu berapi-api saat berinteraksi dengan perawat, intonasi bicara keras.
2. Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Keperawatan :
1). Membina hubungan saling percaya
2). Mengidentifikasi penyebab marah
4. Tindakan Keperawatan
- Bina hubungan saling percaya dengan teknik komunikasi terapeutik.
- SP 1 :
8) Identifikasi penyebab PK
9) Identifikasi tanda dan gejala PK
10) Identifikasi PK yang dilakukan
11) Identifikasi akibat PK
12) Ajarkan cara mengontrol PK
13) Bantu pasien mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik I
14) Anjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik :
“ Assalamu Alaikum, nama saya sulung, saya mahasiswa Stikes majapahit
yang akan merawat bapak selama seminggu mulai jam 7.30 s/d 14.00 setiap hari,
namanya siapa pak ?, senang dipanggil apa ?
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan ibu hari ini ?apa bapak sudah mandi ?
c. Kontrak
Topik : “bagaimana kalau kita bincang-bincang tentang hal-hal yang menyebabkan
bapak marah”
Tempat : mau dimana kita bercakap-cakap ? bagaimana kalau ruangan perawat ?
Waktu : Mau berapa lama pak ? bagaimana kalau 10 menit ?
2. Fase Kerja
1) Apakah ada yang membuat bapak kesal ?
2) Apakah sebelumnya bapak pernah marah ?
3) Apa yang menyebabkan ibumarah ?abuahsama dengan yang sekarang ?
4) Jika sedang marah apa yang bapak lakukan?
5) Apa yang bapak rasakan setelah bapak marah-marah? Apa yang terjadi setelah bapak
marah-marah?
.Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“ Bagaimana perasaan bapak … setelah kita berbincang-bincang ?
b. Evaluasi Obyektif
“ Coba sebutkan 3 penyebab bapak … marah-marah !
c. Rencana Tindak lanjut
“ Baiklah, waktu kita sudah habis, nanti bapak ….coba lagi mengingat penyebab marah
yang belum kita bicarakan.
d. Kontrak
Topik : Nanti akan kita bicarakan perasaan bapak pada saat marah dan cara
marah yang biasa ibu lakukan.
Tempat : mau dimana kita diskusi ? bagaimana kalau di ruang tamu ? mau bapak
ya?
Waktu : kira-kira 30 menit lagi dari sekarang, Ass. Alaikum Wr.Wb, Sampai
nanti.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan : II
Hari/tanggal : 19 Sep 2018
Nama Klien : Tn S
Ruangan : Garuda
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan dirinya masih marah dan kesal bila ada orang melihat ke arahnya
dan berbisik-bisik di depannya
O : Klien tampak berapi-api saat berinteraksi dengan perawat, intonasi bicara keras.
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3. TUK (Tujuan Khusus)
1) Mengevaluasi jadwal harian klien
2) Mengajarkan cara mengontrol marah
4. Tindakan Keperawatan
- Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien
- SP II :
4) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
5) Latih pasien mengontrol PK
6) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik :“ Assalamu Alaikum,
b. Evaluasi/validasi :“Bagaimana perasaan bapak saat ini ?Apakah masih ada penyebab
kemarahan lain yang bapak bisa ingat ?
c. Kontrak
Topik :“Baiklah kita akan mempelajari cara mengontrol marah“
Tempat :“mau dimana kita bercakap-cakap ? bagaimana kalau ruangan tamu?”
Waktu : “Mau berapa lama bapak ?bagaimana kalau 15 menit ?”
2. Fase Kerja
1) Bagaimana keadaan bapak hari ini? Apaibu masih marah-marah?
2) Hari ini saya akan mengajarkan cara mengontrol marah bapak, apa ibu bersedia?
3) Mari kita mulai sekarang bapak.
4) Bagaimana bapak, apaibu bersedia mempraktikkannya? Bagaimana bapak, bapak
bersedia mempraktekkan cara ini bila rasa marah bapak muncul?
5) Baiklah mari kita masukkan ke dalam kegiatan harian bapak
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif :“ bagaimana perasaan bapak … setelah kita berbincang-
bincang ?”
b. Evaluasi Obyektif : “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan ? Benar, bagaimana
cara mengontrol marah yang saya ajarkan tadi??ya betul, lagi…..lagi….oke.”
c. Rencana Tindak lanjut :
“ Baiklah, sudah banyak yang telah kita bicarakan, nanti Coba Praktikkan kedua
cara yang telah kita pelajari jika rasa marah bapak muncul.”
d. Kontrak
Waktu : Besok kita ketemu lagi, jam 09.00, bagaimana bapak ?
Tempat : Bagaimana kalau disini lagi?
Topik : Besok kita latihancara marah yang baik dan sehat yang lainnya, sampai
besok.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
Pertemuan : III
Hari/tanggal : 20 Sep 2018
Nama Klien : Tn S
Ruangan : Garuda
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan “hari ini saya biasa saja”
O : Klien kooperatif,
2. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3. TUK (Tujuan Khusus)
1) Mengevaluasi jadwal harian klien
2) Mengajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal
4. Tindakan Keperawatan
- Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien
- SP III :
4) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
5) Latih pasien mengontrol PK dengan cara verbal
6) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik : “ Assalamu Alaikum, bapak kita bertemu lagi kali ini.”
b. Evaluasi/validasi : “Bagaimana perasaan bapak saat ini ?
c. Kontrak
Topik :“Hari ini kita akan mempelajari cara mengontrol marah dengan cara
verbal.“
Tempat : “Sesuai perjanjian kemarin, kita bercakap-kap di tempat yang sama
seperti kemarin y bapak.”
Waktu : “Mau berapa lama bapak ?bagaimana kalau 15 menit ?”
4. Fase Kerja
1) Bagaimana keadaan bapak hari ini? Apaibusudah bisa mengontrol marah bapak?
2) Apakah cara mengontrol marah yang kita praktikkan bersama sudah ibu terapkan
ketika bapak marah?
3) Bagus bapak sudah menerapkan cara itu, bagaimana marah-marah bapak setelah
mempraktikkan cara itu?
4) Hari ini saya akan mengajarkan cara mengontrol marah yang lain bapak, apa bapak
bersedia?
5) Mari kita mulai sekarang bapak.
6) Bagaimana bapak, mudahkan caranya?apaibu bersedia mempraktikkannya? Coba
bapak praktikkan sekarang.
7) Nahhh.. sekarang kita sudah mempunyai 2 cara untuk mengontrol marah bapak, ayo
kita praktekkan mulai dari cara yang pertama hingga yang ke 2
8) Bagaimana bapak, bapak bersedia mempraktekkan kedua cara ini bila rasa marah
bapak muncul?
9) Baiklah mari kita masukkan ke dalam kegiatan harian bapak
5. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif :“ bagaimana perasaan bapak … setelah kita berbincang-
bincang ?”
b. Evaluasi Obyektif : “Apa saja tadi yang telah kita bicarakan ? Coba bapak sebutkan
cara mengontrol marah yang sudah kita pelajari.”
c. Rencana Tindak lanjut :
“ Baiklah, sudah banyak yang telah kita bicarakan.Coba Praktikkan kedua cara yang
telah kita pelajari jika rasa marah bapak muncul.”
d. Kontrak
Waktu : Besok kita ketemu lagi, jam 10.00, bagaimana bapak ?
Tempat : Bagaimana kalau diteras depan?
Topik : Besok kita latihancarayang lainnya lagi, sampai besok.