Anda di halaman 1dari 4

Sejak penemuan mutasi WNK (with-no-signaling) yang menyebabkan sebuah kondisi

hipertensi yang diturunkan/diwariskan pada manusia, ada peningkatan minat studi dalam
menargetkan pensinyalan WNK sebagai strategi baru untuk memodulasi atau mengatur
tekanan darah. Gagasan ini sekarang didukung oleh banyak studi yang menggunakan
pemodelan hewan uji tikus dengan cara merusak/mengganggu jalur persinyalan WNK
sehingga nantinya dapat menunjukkan adanya penurunan tekanan darah. Analisis biokimia
dari berbagai komponen protein yang membentuk jalur persinyalan ini telah mengidentifikasi
sejumlah target molekuler yang kemungkinan besar yang dapat dijadikan target oleh molekul–
molekul kecil. Sampai saat ini, molekul-molekul terpilih yang dapat menghambat persinyalan
WNK telah diidentifikasi dan telah menunjukkan kemampuannya dalam menghambat
aktivitas dari persinyalan WNK di dalam sel dan pada hewan.

Dalam subab ini akan dijelaskan secara singkat mengenai jalur pensinyalan WNK dan
memberikan gambaran tentang berbagai target dalam kaskade sinyal ini, serta pensinyalan
sinyal WNK yang dihambat oleh senyawa/kandidat obat yang telah disintesis hingga saat ini.

Dalam subbab ini, akan dijelaskan secara singkat mengenai jalur pensinyalan WNK
dan memberikan gambaran tentang berbagai target yang dapat dihambat dalam kaskade sinyal
ini, serta berbagai pensinyalan sinyal WNK yang ditemukan hingga saat ini. Selain itu juga
akan dibahas mengenai mekanisme kerja senyawa/kandidat obat yang ada dalam jurnal ini
dalam menghambat jalur persinyalan WNK kinase.
Introduction

Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah gangguan kronis yang paling umum diberikan
perhatian utama. Ini mempengaruhi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia dan
merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit mematikan seperti stroke dan gagal
jantung. Meskipun terapi antihipertensi saat ini sangat berguna dalam mengendalikan tekanan
darah, munculnya resistensi terhadap obat-obatan ini, yang disebut hipertensi resisten, sedang
dicatat sebagai tantangan global dalam mengobati hipertensi. Lebih jauh lagi, intoleransi dan
alergi terhadap beberapa obat antihipertensi yang disetujui saat ini telah membatasi
penggunaannya. Hal ini berkontribusi pada kebutuhan yang muncul terhadap obat
antihipertensi baru. Di antara jalur pensinyalan utama yang terlibat dalam pengaturan tekanan
darah in vivo adalah kaskade sinyal WNK. Hubungan pertama antara jalur sinyal dan
hipertensi ini terjadi pada tahun 2001 ketika ditemukan bahwa mutasi pada gen yang
mengkode kinase WNK menyebabkan kondisi hipertensi yang diwariskan pada manusia yang
dikenal sebagai sindrom Gordon. Pengetahuan pertama dalam mekanisme molekuler yang
dimana protein WNK serine / threonine kinase mengatur tekanan darah ditemukan ketika
mereka mengikat dan memfosforilasi dua kinase protein serine / threonine lainnya yang
disebut SPAK dan OSR1 yang mengakibatkan adanya aktivasi mereka (Gambar 1).

WNK kinase memfosforilasi SPAK dan OSR1 pada residu treonin yang dikonservasi
pada T-loop, Thr233 dan Thr185, masing-masing. Meskipun tambahan situs fosforilasi WNK
pada SPAK dan OSR1, terutama pada domain C-terminal juga telah diidentifikasi, fungsi dari
situs fosforilasi ini masih belum sepenuhnya dipahami. Setelah fosforilasi mereka oleh WNK
kinase, SPAK dan OSR1 kemudian mengikat scaffolding protein yang disebut MO25
sehingga menghasilkan aktivasi yang signifikan dari SPAK dan OSR1, 80 dan 100 kali lipat,
masing-masing. SPAK dan OSR1 aktif dalam kompleks dengan MO25 kemudian
memfosforilasi serangkaian ion co-transporter natrium (Na +), kalium (K +) dan klorida (Cl-),
misalnya, Na + -K + -Cl- co-transporter (NKCC) 1 dan 2, Na + -Cl- co-transporter (NCC) dan
K + - Cl-co-transporter (KCC) (Gambar 1). Khususnya, fosforilasi dari ion ko-transporter ini
oleh SPAK dan OSR1 kinase dapat menyebabkan aktivasi atau inhibisi mereka dan karenanya
mempengaruhi keseimbangan elektrolit, yang akhirnya diterjemahkan ke dalam perubahan
tekanan darah.

Hubungan yang lebih baru antara pensinyalan WNK dan hipertensi dilaporkan ketika
manusia dengan mutasi genetik pada dua ubiquitin E3 ligase yang dikenal sebagai KLHL3
dan Cul3 memiliki sindrom Gordon. Aktivitas selanjutnya menunjukkan bahwa baik KLHL3
dan Cul3 mengatur kadar protein total WNK kinase dan dengan demikian fenotipe yang
diamati adalah hasil dari gangguan pensinyalan WNK. Penjelasan lebih rinci tentang jalur
pensinyalan WNK-SPAK / OSR1-MO25 dapat ditemukan dalam ulasan terbaru oleh Alessi et
al. dan Hadchouel et al. Keterlibatan sinyal WNKSPAK / OSR1-MO25 dalam mengatur
tekanan darah melalui modulasi keseimbangan elektrolit in vivo menunjukkan bahwa jalur
pemberian sinyal ini dapat ditargetkan dalam penemuan obat antihipertensi baru. Untuk
menguji hipotesis ini, banyak studi dengan pemodelan menggunakan hewan uji tikus yang
dihasilkan dan ini menunjukkan adanya gejala Gordon’s-syndrome-like symptoms. Beberapa
model tikus sebelumnya adalah model SPAK knock-in dan SPAK knock-out, yang
menunjukkan penurunan tekanan darah dan penurunan fosforilasi substrat fisiologis SPAK,
seperti NKCC1.

These mouse models as well as later models provided strong evidence for the targeting
of WNK signaling with small molecules in the discovery of new antihypertensive agents.
These various SPAK and OSR1 mouse models have recently been reviewed by Murthy et al.
Given that the link between WNK signaling and hypertension was reported in 2001 and early
knock-in mouse models of this signaling pathway appeared in mid 2006, the discovery of
small molecules that target this signaling pathway has been relatively slow. Indeed, the first
report of small molecules that inhibit WNK signaling appeared in 2013. Since then, the
discoveries of numerous small molecules that inhibit WNK signaling by targeting various
molecular targets within the WNK signaling have been reported. Herein, we discuss the
different strategies used for inhibiting WNK signaling and the various WNK signaling
inhibitors that have been reported to date.

Model-model percobaan pada tikus ini serta model-model yang selanjutnya


memberikan bukti kuat dalam penargetan pensinyalan WNK dengan molekul kecil dalam
penemuan agen/obat antihipertensi baru. Berbagai model percobaan SPAK dan OSR1dengan
tikus, baru-baru ini telah ditinjau oleh Murthy et al. Mengingat bahwa hubungan antara
pensinyalan WNK dan hipertensi dilaporkan pada tahun 2001 dan model tikus tiruan awal
jalur sinyal ini muncul pada pertengahan 2006, penemuan molekul kecil yang menargetkan
jalur sinyal ini relatif lambat. Memang, laporan pertama dari molekul kecil yang menghambat
pensinyalan WNK muncul pada tahun 2013. Sejak itu, penemuan banyak molekul kecil yang
menghambat pensinyalan WNK dengan menargetkan berbagai target molekuler dalam
pensinyalan WNK telah dilaporkan. Di sini, kita membahas strategi yang berbeda yang
digunakan untuk menghambat pensinyalan WNK dan berbagai pensinyalan sinyal WNK yang
telah dilaporkan hingga saat ini.
Gambar 1 Penggambaran jalur persinyalan WNK-SPAK / OSR1. Penggambaran jalur
pensinyalan WNK-SPAK / OSR1. Dua E3 ubiquitin ligases KLHL3 dan Cul3 memediasi
ubiquitinasi dari WNK kinase yang mengarah ke degradasi mereka. WNK kinase isoform 1–4
memfosforilasi SPAK dan OSR1 kinase pada T-loop, Thr233 dan Thr185 masing-masing.
Selanjutnya, SPAK dan OSR1 mengikat protein adaptor MO25, dimana pada manusia ada
dua isoform, a dan b. SPAK dan OSR1 aktif dalam kompleks dengan MO25 selanjutnya
memfosforilasi pemilihan ko-transporter natrium, kalium, dan klorida pada residu yang
berbeda seperti yang ditunjukkan. Fosforilasi seperti ini mempengaruhi fungsi dari ion ko-
transporter ini, sehingga menghasilkan perubahan keseimbangan elektrolit, yang akhirnya
memanifestasikan dirinya dalam perubahan tingkat tekanan darah. Empat strategi berbeda (1-
4) yang saat ini digunakan dalam penemuan inhibitor pensinyalan WNK disoroti. Ub:
ubiquitin. CCT: conserved C-terminal.

Anda mungkin juga menyukai