Majunya ilmu pengetahuan pada teknologi transportasi yang mempermudah dalam jasa
pengeriman barang keluar negeri.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berperan menjamin kemudahan
dalam transaksi ekonomi antar negara.
Kerja sama ekonomi Internasional yang memudahkan terjadinya kesepakatan-
kesepakatan antarnegara yang terjalin dengan erat.
Dampak Globalisasi- Dalam terjadi dan berlangsungnya globalisasi ada dampak yang
ditimbulkan dari era globalisasi. Dampak globalisasi terbagi dua yaitu dampak positif globalisasi
dan dampak negatif globalisasi. Dampak positif dan dampak negatif globalisasi adalah sebagai
berikut...
Konsumerisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau
sekolompok orang melakukan proses konsumsi atau pemakaian barang hasil produksi secara
berlebihan. Biasanya hal ini tidak disadari oleh seorang atau sekolompok individu dan
berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan mereka pecandu dari suatu produk, sehinggan
ketergantungan itu sangat sulit dihilangkan. Apabila seorang konsumtif menjadikan
kekonsumtifannya sebagai gaya hidup, maka orang tersebut menganut paham konsumerisme.
Perilaku konsumtif adalah perilaku yang mencerminkan “serba instan” atau tidak mau
menempuh proses. Perilaku konsumtif juga sering dilawankan dengan perilaku produktif.
Bahkan, konsumtif cenderung mengarah pada gaya hidup glamor, boros, dan lain sebagainya.
Perilaku konsumtif lazim dialami pada masa-masa remaja. Remaja sangat senang dengan
perilaku yang mengarah ke arah konsumtif dan hedonis (kesenangan/kenikmatan). Mereka
senang mengeluarkan uang demi membeli barang-barang yang mereka sukai.
B.Faktor Lingkungan
Walaupun orang tua sudah mengajarkan kepada si anak bahwa perilaku konsumtif yang
berlebihan itu tidak baik, tapi bisa saja faktor lingkungan membuat dia menjadi seorang yang
konsumtif. Misalnya, menipu orang tua untuk mendapatkan uang jajan lebih agar bisa membeli
baju yang serupa dengan teman-teman yang lain atau bisa juga menipu dengan mengatakan
bahwa harus bayar uang ini, itu, dsb agar bisa membeli barang yang diinginkan. Bagaimana
penanganannya??
Saran dari saya sebenarnya lebih kepada keluarga. Karena kepribadian anak awalnya terbentuk
dari keluarga. Keluarga itu ibaratnya fondasi paling awal untuk menanamkan hal-hal baik kepada
si anak. Kalau orang tua mengajarkan hal baik, maka anaknya juga akan baik. Tapi, banyak
fenomena lain yang orang tuanya baik, tapi anaknya jahat. Ini bisa disebabkan beragam faktor
lain.
. Modernisasi
- Pengertian
Modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe sistem-sistem sosial,
ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad ke-17
sampai 19. Sistem sosial yang baru ini kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya serta
juga ke negara-negara Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.
Menurut Wilbert E Moore modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama yang
tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomi
dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil. Karakteristik umum modernisasi yang
menyangkut aspek-aspek sosio-demografis masyarakat dan aspek-aspek sosio-demografis
digambarkan dengan istilah gerak sosial (social mobility). Artinya suatu proses unsur-unsur sosial
ekonomis dan psikologis mulai menunjukkan peluang-peluang ke arah pola-pola baru melalui
sosialisasi dan pola-pola perilaku.
- Ciri-ciri
Proses menuju kehidupan masyarakat yang modern memiliki ciri atau karakter yang dibedakan atas
-aspek sosio demografis
Aspek sosio demografis atau mobilitas sosial merupakan suatu proses perubahan unsur-unsur sosial,
ekonomis dan psikologis masyarakat yang mulai menunjukkan peluang ke arah pola baru melalui
sosialisasi dan pola perilaku yang terwujud pada aspek kehidupan modern, misal mekanisasi,
urbanisasi dan peningkatan pendapatan per kapita.
-aspek struktur organisasi sosial
Aspek ini merupakan perubahan unsur-unsur dan norma kemasyarakatan yang terwujud apabila
manusia mengadakan hubungan dengan sesama dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat
menyangkut lembaga kemasyarakatan, norma sosial, pelapisan sosial, kekuasaan dan wewenang dan
interaksi sosial.
- Syarat
Modernisasi pada hakikatnya mancakup bidang-bidang yang sangat banyak. Syarat-syarat suatu
modernisasi adalah sebagai berikut:
-Cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa maupun masyarakat.
-Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi yang baik, jauh dari
KKN, serta semangat kerja yang tinggi.
-Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat pada suatu lembaga atau
badan tertentu. Misalnya BPS (Badan Pusat Statistik) yang menjadi sumber data bagi pemerintah.
-Penciptaan iklim yang favorable (kondusif) dalam masyarakat terhadap modernisasi dengan cara
penggunaan alat-alat komunikasi massa.
-Kedisiplinan yang tinggi, tetapi tidak melanggar HAM warga negara.
-Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social planning)
2. Globalisasi
- Pengertian
Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang berarti universal (mendunia). Globalisasi adalah
sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan
antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan
bentuk interaksi yang lain.
Globalisasi memiliki banyak definisi, salah satunya seperti yang dikemukakan oleh Lodge (1991),
mendefinisikan globalisasi sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa
menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka,
baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan. Dengan pengertian ini
globalisasi dikatakan bahwa masyarakat dunia hidup dalam era dimana kehidupan mereka sangat
ditentukan oleh proses-proses global.
- Ciri-ciri
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
-Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam,
televisi, satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi sedemikian cepatnya,
sehingga memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
-Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai
akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
-Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, fim, musik,
dan transmisi berita dan olahraga internasional). Saat ini kita dapat mengonsumsi dan mengalami
gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beranekaragam budaya, misalnya
dalam bidang fashion dan makanan.
-Meningkatknya masalah besama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional dan
lain-lain.
- Negatif
Dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi antara lain sebagai berikut.
-Bergesernya nilai-nilai dan sikap seseorang karena pengaruh negatif dari teknologi komputerisasi,
media massa, dan alat komunikasi.
-Tumbuhnya mental frustasi, minder, stres dan tertekan karena tidak dapat mengikuti
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.
-Posisi tawar yang selalu kalah bagi negara berkembang yang dikalahkan oleh negara maju
membuat negara berkembang semakin terpuruk dan tidak dapat berkompetisi dengan negara maju.
-Orientasi hidup hanya pada nilai ekonomi menyebabkan bergesernya nilai-nilai kemanusiaan,
keharmonisan hidup dengan lingkungan dan kehangatan persahabatan.
-Hilangnya budaya asli daerah tertentu akibat tidak dipatenkan.
-Makin merajalelalnya kaum kapitalis atau pemilik modal yang dengan leluasa menanamkan
modalnya di segala penjuru dunia.
-Kemajuan teknologi yang dimanfaatkan untuk merusak dunia menjadi ketakutan semua pihak.
4. Westernisasi
- Pengertian
westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya,
yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain).
- Ciri-ciri
-Gaya hidup seakan-akan bebas tanpa mengenal nilai dan norma sosial dalam masyarakat.
-Gaya hidup konsumerisme (boros)
-Suka kegiatan yang bersifat seremonial yang disertai pesta, minuman keras, dansa di bar, dan
sebagainya
-Tindakan pergaulan bebas dan berperilaku menyimpang
-Terjadinya kawin kontrak tanpa ikatan yang sah
-Kegiatan hidup yang terprogram, misal wisata ke luar negeri, makan dengan menu teratur, belanja
ke swalayan, dan sebagainya.
5. Liberalisme
- Pengertian
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada
pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.Secara umum, liberalisme mencita-
citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
- Ciri-ciri
-Anggota masyarakat memiliki kebebasan intektual penuh
-Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas
-Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk
-Suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu/sebagian besar individu
berbahagia.
- Macam-macam
-Liberalisme Klasik
akan hilang begitu saja / tergantikan oleh liberalisme modern
-Liberalisme Modern
tidak mengubah hal-hal mendasar, hanya saja mengubah hal-hal lainnya / dengan kata lain, nilai
intinya tidak berubah tetapi hanya ada tambahan-tambahan saja.
6. Hedomisme
- Pengertian
Hedomisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang menjadi bahagia
dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-
perasaan yang menyakitkan.
Gerakan anti-globalisasi atau gerakan kontra-globalisasi[1] adalah gerakan sosial yang kritis
terhadap globalisasi kapitalisme perusahaan. Gerakan ini sering dikaitkan dengan gerakan
keadilan global,[2] gerakan alter-globalisasi, gerakan anti-globalis, gerakan globalisasi anti-
perusahaan,[3] atau gerakan melawan globalisasi neoliberal.
Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap
bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi
masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang
dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan
negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya,
dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua
negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif
yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk
kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara
Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini,
Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-
faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi
kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga
sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-
larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi,
kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini
akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar
negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan
larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan
bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan
meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu
seterusnya.
Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka
berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana
kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai
hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang
kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana
mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai
akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran
menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat
konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan
terhambat dan — menurut mereka — mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk
dunia.
Gerakan antiglobalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap
politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan
lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO).
Namun, orang-orang yang dicap “antiglobalisasi” sering menolak istilah itu, dan
mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan
dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya. [sunting] Globalisasi
Perekonomian
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan
semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar
produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga
membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi
dalam bentuk-bentuk berikut:
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-
negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga
terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-
20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media
menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa.
Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan,
hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
[sunting] Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan