Anda di halaman 1dari 13

Globalisasi sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu Globalization.

Kata "Global" berarti


mendunia sedangkan "Lization" berarti proses. Sehingga dalam Pengertian Globalisasi
menurut Bahasa adalah suatu proses yang mendunia. Globalisasi merupakan suatu proses
masuknya negara ke dalam pergaulan dunia. Globalisasi membuat suatu negara semakin kecil
atau sempit dikarenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara baik itu dalam
perdagangan, teknologi, pertukaran informasi, dan gaya hidup maupun dengan bentuk-bentuk
interaksi lainnya.

Pengertian Globalisasi Menurut Definisi Para Ahli - Pengertian globalisasi menurut


definisi Achmad Suparman yang mengatakan bahwa pengertian globalisasi adalah suatu
proses yang menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia
tanpa dibatasi oleh wilayah. Pengertian Globalisasi menurut definisi Anthony
Giddens mengatakan bahwa globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial secara mendunia
sehingga menghubungkan antara kejadian yang terjadi dilokasi yang satu dengan yang lainnya
serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya. Menurut definisi Selo
Soemardjan, Pengertian globalisasi adalah sebuah proses terbentuknya sistem organisasi dan
komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu
yang sama. Pengertian Globalisasi menurut Laurence E. Rothernberg adalah percepatan dari
intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari negara
yang berbeda. Pengertian Globalisasi menurut definisi Emanuel Ritcher mengatakan bahwa
pengertian globalisasi adalah suatu jaringan kerja global yang mempersatukan masyarakat
secara bersamaan yang sebelumnya tersebar menjadi terisolasi kedalam saling ketergantungan
dan persatuan dunia. Pengertian Globalisasi menurut definisi Martin Albrow adalah seluruh
proses penduduk yang terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global.

Penyebab Globalisasi - Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi.


Faktor-faktor penyebab terjadinya globalisasi adalah sebagai berikut...

 Majunya ilmu pengetahuan pada teknologi transportasi yang mempermudah dalam jasa
pengeriman barang keluar negeri.
 Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berperan menjamin kemudahan
dalam transaksi ekonomi antar negara.
 Kerja sama ekonomi Internasional yang memudahkan terjadinya kesepakatan-
kesepakatan antarnegara yang terjalin dengan erat.

Dampak Globalisasi- Dalam terjadi dan berlangsungnya globalisasi ada dampak yang
ditimbulkan dari era globalisasi. Dampak globalisasi terbagi dua yaitu dampak positif globalisasi
dan dampak negatif globalisasi. Dampak positif dan dampak negatif globalisasi adalah sebagai
berikut...

a. Dampak Positif Globalisasi

 Komunikasi yang semakin cepat dan mudah


 Meningkatnya taraf hidup dari masyarakat
 Mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.
 Tingkat pembangun yang semakin tinggi
 Meningkatnya turisme dan pariwisata
 Meningkatnya ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien

b. Dampak Negatif Globalisasi

 Informasi yang tak terkendali


 Timbulnya sikap yang ala kebarat-baratan
 Munculnya sikap individualisme
 Berkurang sikap solidaritas, gotong royong, kepedulian dan kesetiakawanan
 Perusahaan dalam negeri lebih mementingkan perusahaan dari luar ketimbang
perusahaan yang ada dalam negeri membuat perusahaan dalam negeri sulit
berkembang
 Berkurangnya tenaga kerja pertanian akibat dari sektor industri yang menyerap seluruh
petani.
 Budaya bangsa akan terkikis

Konsumerisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau
sekolompok orang melakukan proses konsumsi atau pemakaian barang hasil produksi secara
berlebihan. Biasanya hal ini tidak disadari oleh seorang atau sekolompok individu dan
berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan mereka pecandu dari suatu produk, sehinggan
ketergantungan itu sangat sulit dihilangkan. Apabila seorang konsumtif menjadikan
kekonsumtifannya sebagai gaya hidup, maka orang tersebut menganut paham konsumerisme.

Hal-hal yang dikatakan perilaku konsumtif

1. Membeli produk karena iming-iming hadiah.


2. Membeli produk karena kemasannya menarik.
3. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.
4. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat
ataukegunaannya).
5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.
6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan.
7. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal
akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.
8. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda).

Penyebab Perilaku Konsumerisme

Perilaku konsumtif adalah perilaku yang mencerminkan “serba instan” atau tidak mau
menempuh proses. Perilaku konsumtif juga sering dilawankan dengan perilaku produktif.
Bahkan, konsumtif cenderung mengarah pada gaya hidup glamor, boros, dan lain sebagainya.
Perilaku konsumtif lazim dialami pada masa-masa remaja. Remaja sangat senang dengan
perilaku yang mengarah ke arah konsumtif dan hedonis (kesenangan/kenikmatan). Mereka
senang mengeluarkan uang demi membeli barang-barang yang mereka sukai.

A.Faktor Orang Tua


Perilaku konsumtif ini biasanya disebabkan oleh lingkungan, tapi tidak dipungkiri bahwa perilaku
konsumtif ini sendiri bisa berasal dari keluargannya. Contoh, seorang ibu sering memakai
barang-barang mahal. Anak-anak itu mempunyai 1 perilaku yang tidak mungkin bisa lepas, yaitu
mengimitasi (meniru). Jadi, jika anak melihat ibunya memakai perhiasan, Hp, atau barang mahal
lainnya, anak biasanya juga ingin mempunyainya. Maka dari itu, jika orang tua menuruti
permintaan anak, maka secara tidak sengaja orang tua telah membangun sikap konsumtif
kepada si anak. Akan tetapi, jika orang tua menjelaskan mengapa dia membeli perlengkapan
tersebut, maka kemungkinan anak menjadi konsumtif lebih kecil, tapi tidak dipungkiri juga bahwa
faktor lingkungan juga sangat berpengaruh kepada si anak.

B.Faktor Lingkungan

Walaupun orang tua sudah mengajarkan kepada si anak bahwa perilaku konsumtif yang
berlebihan itu tidak baik, tapi bisa saja faktor lingkungan membuat dia menjadi seorang yang
konsumtif. Misalnya, menipu orang tua untuk mendapatkan uang jajan lebih agar bisa membeli
baju yang serupa dengan teman-teman yang lain atau bisa juga menipu dengan mengatakan
bahwa harus bayar uang ini, itu, dsb agar bisa membeli barang yang diinginkan. Bagaimana
penanganannya??

Saran untuk perilaku konsumerisme

Saran dari saya sebenarnya lebih kepada keluarga. Karena kepribadian anak awalnya terbentuk
dari keluarga. Keluarga itu ibaratnya fondasi paling awal untuk menanamkan hal-hal baik kepada
si anak. Kalau orang tua mengajarkan hal baik, maka anaknya juga akan baik. Tapi, banyak
fenomena lain yang orang tuanya baik, tapi anaknya jahat. Ini bisa disebabkan beragam faktor
lain.

Bagaimana tanggapan Anda sendiri tentang konsumerisme itu sendiri???

. Modernisasi
- Pengertian

Modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe sistem-sistem sosial,
ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad ke-17
sampai 19. Sistem sosial yang baru ini kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya serta
juga ke negara-negara Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.
Menurut Wilbert E Moore modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama yang
tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomi
dan politis yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil. Karakteristik umum modernisasi yang
menyangkut aspek-aspek sosio-demografis masyarakat dan aspek-aspek sosio-demografis
digambarkan dengan istilah gerak sosial (social mobility). Artinya suatu proses unsur-unsur sosial
ekonomis dan psikologis mulai menunjukkan peluang-peluang ke arah pola-pola baru melalui
sosialisasi dan pola-pola perilaku.

- Ciri-ciri

Proses menuju kehidupan masyarakat yang modern memiliki ciri atau karakter yang dibedakan atas
-aspek sosio demografis
Aspek sosio demografis atau mobilitas sosial merupakan suatu proses perubahan unsur-unsur sosial,
ekonomis dan psikologis masyarakat yang mulai menunjukkan peluang ke arah pola baru melalui
sosialisasi dan pola perilaku yang terwujud pada aspek kehidupan modern, misal mekanisasi,
urbanisasi dan peningkatan pendapatan per kapita.
-aspek struktur organisasi sosial
Aspek ini merupakan perubahan unsur-unsur dan norma kemasyarakatan yang terwujud apabila
manusia mengadakan hubungan dengan sesama dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat
menyangkut lembaga kemasyarakatan, norma sosial, pelapisan sosial, kekuasaan dan wewenang dan
interaksi sosial.

- Syarat
Modernisasi pada hakikatnya mancakup bidang-bidang yang sangat banyak. Syarat-syarat suatu
modernisasi adalah sebagai berikut:
-Cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa maupun masyarakat.
-Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi yang baik, jauh dari
KKN, serta semangat kerja yang tinggi.
-Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat pada suatu lembaga atau
badan tertentu. Misalnya BPS (Badan Pusat Statistik) yang menjadi sumber data bagi pemerintah.
-Penciptaan iklim yang favorable (kondusif) dalam masyarakat terhadap modernisasi dengan cara
penggunaan alat-alat komunikasi massa.
-Kedisiplinan yang tinggi, tetapi tidak melanggar HAM warga negara.
-Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social planning)

2. Globalisasi
- Pengertian
Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang berarti universal (mendunia). Globalisasi adalah
sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan
antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan
bentuk interaksi yang lain.
Globalisasi memiliki banyak definisi, salah satunya seperti yang dikemukakan oleh Lodge (1991),
mendefinisikan globalisasi sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa
menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka,
baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan. Dengan pengertian ini
globalisasi dikatakan bahwa masyarakat dunia hidup dalam era dimana kehidupan mereka sangat
ditentukan oleh proses-proses global.

- Ciri-ciri
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
-Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam,
televisi, satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi sedemikian cepatnya,
sehingga memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
-Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai
akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
-Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, fim, musik,
dan transmisi berita dan olahraga internasional). Saat ini kita dapat mengonsumsi dan mengalami
gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beranekaragam budaya, misalnya
dalam bidang fashion dan makanan.
-Meningkatknya masalah besama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional dan
lain-lain.

- Dampak Modernisasi dan Globalisasi


- Positif
Dampak positif dari modernisasi dan globalisasi antara lain sebagai berikut.
-Memudahkan untuk mendapatkan barang yang berkualitas bagus dengan harga yang paling murah.
-Tersedianya lapangan pekerjaan bagi tenaga profesional.
-Perkembangan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat dunia.
-Komunikasi tanpa dibatasi jarak dan waktu sehingga dapat memperlancar perdagangan
internasional.
-Terbukanya peluang bisnis dan kemudahan di bidang pendidikan, politik, pertahanan dan
keamanan.
-Pembangunan yang lebih terencana dan berorientasi pada kebutuhan hidup warga dunia.
-Penanaman modal asing memicu pertumbuhan ekonomi negara berkembang.
-Terjadinya migrasi yang tinggi dalam suatu negara maupun dari negara yang satu ke negara yang
lain.
-Bercampurnya berbagai kebudayaan dari berbagai daerah dan negara.

- Negatif
Dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi antara lain sebagai berikut.
-Bergesernya nilai-nilai dan sikap seseorang karena pengaruh negatif dari teknologi komputerisasi,
media massa, dan alat komunikasi.
-Tumbuhnya mental frustasi, minder, stres dan tertekan karena tidak dapat mengikuti
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.
-Posisi tawar yang selalu kalah bagi negara berkembang yang dikalahkan oleh negara maju
membuat negara berkembang semakin terpuruk dan tidak dapat berkompetisi dengan negara maju.
-Orientasi hidup hanya pada nilai ekonomi menyebabkan bergesernya nilai-nilai kemanusiaan,
keharmonisan hidup dengan lingkungan dan kehangatan persahabatan.
-Hilangnya budaya asli daerah tertentu akibat tidak dipatenkan.
-Makin merajalelalnya kaum kapitalis atau pemilik modal yang dengan leluasa menanamkan
modalnya di segala penjuru dunia.
-Kemajuan teknologi yang dimanfaatkan untuk merusak dunia menjadi ketakutan semua pihak.

3. Sekularisasi & Sekularisme


- Pengertian
Sekularisasi adalah suatu proses pembedaan antara nilai-nilai keagamaan dengan nilai-nilai
kepentingan duniawi.Jadi sekuler itu semacam ideology yang menganggap bahwa hidup ini adalah
semata- mata untuk kepentingan duniawi.
Sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan
bahwa sebuah institusi atau badan atau negara harus berdiri terpisah dari agama.
Jadi sekularisme adalah pemikiran yang memisahkan agama dari kehidupan.

4. Westernisasi
- Pengertian
westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya,
yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain).
- Ciri-ciri
-Gaya hidup seakan-akan bebas tanpa mengenal nilai dan norma sosial dalam masyarakat.
-Gaya hidup konsumerisme (boros)
-Suka kegiatan yang bersifat seremonial yang disertai pesta, minuman keras, dansa di bar, dan
sebagainya
-Tindakan pergaulan bebas dan berperilaku menyimpang
-Terjadinya kawin kontrak tanpa ikatan yang sah
-Kegiatan hidup yang terprogram, misal wisata ke luar negeri, makan dengan menu teratur, belanja
ke swalayan, dan sebagainya.
5. Liberalisme
- Pengertian

Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada
pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.Secara umum, liberalisme mencita-
citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.

- Ciri-ciri
-Anggota masyarakat memiliki kebebasan intektual penuh
-Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas
-Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk
-Suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu/sebagian besar individu
berbahagia.

- Macam-macam
-Liberalisme Klasik
akan hilang begitu saja / tergantikan oleh liberalisme modern
-Liberalisme Modern
tidak mengubah hal-hal mendasar, hanya saja mengubah hal-hal lainnya / dengan kata lain, nilai
intinya tidak berubah tetapi hanya ada tambahan-tambahan saja.

6. Hedomisme
- Pengertian
Hedomisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang menjadi bahagia
dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-
perasaan yang menyakitkan.
Gerakan anti-globalisasi atau gerakan kontra-globalisasi[1] adalah gerakan sosial yang kritis
terhadap globalisasi kapitalisme perusahaan. Gerakan ini sering dikaitkan dengan gerakan
keadilan global,[2] gerakan alter-globalisasi, gerakan anti-globalis, gerakan globalisasi anti-
perusahaan,[3] atau gerakan melawan globalisasi neoliberal.

Para aktivis anti-globalisasi melontarkan kritiknya berdasarkan sejumlah pemikiran


terkait.[4] Aktivis pada umumnya menentang perusahaan multinasional besar yang memiliki
kekuasaan politik tak terbatas; kekuasaan politik tersebut dimanfaatkan melaluiperjanjian
perdagangan dan pasar keuangan yang minim intervensi pemerintah. Lebih rincinya,
perusahaan dituduh memaksimalkan laba dengan mengorbankan standar keselamatan kerja,
standar perekrutan dan upah tenaga kerja, prinsip konservasi lingkungan, dan integritas
kewenangan legislatif, kemerdekaan, dan kedaulatan negara. Sejumlah pengamat menyebut
perubahan drastis ekonomi global sebagai "turbo-kapitalisme" (Edward Luttwak),
"fundamentalisme pasar" (George Soros), "kapitalisme kasino" (Susan Strange),[5] dan
"McWorld" (Benjamin Barber).

Banyak aktivis anti-globalisasi menuntut integrasi global yang memberikan perwakilan


demokratis, memajukan hak asasi manusia,perdagangan adil, dan pembangunan
berkelanjutan sehingga mereka merasa istilah "anti-globalisasi" sangat meleset
Gerakan pro-globalisasi dan Gerakan antiglobalisasi
Posted on April 13, 2011by saepudin

Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap
bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi
masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang
dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan
negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya,
dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua
negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif
yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk
kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara
Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini,
Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-
faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi
kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga
sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-
larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi,
kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini
akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar
negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan
larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan
bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan
meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu
seterusnya.

Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka
berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana
kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai
hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang
kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana
mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai
akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran
menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat
konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan
terhambat dan — menurut mereka — mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk
dunia.
Gerakan antiglobalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap
politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan
lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO).

“Antiglobalisasi” dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara


yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah
gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta
dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global
saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh,
kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.

Namun, orang-orang yang dicap “antiglobalisasi” sering menolak istilah itu, dan
mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan
dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya. [sunting] Globalisasi
Perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan


perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi
perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap
arus modal, barang dan jasa.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan
semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar
produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga
membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi
dalam bentuk-bentuk berikut:

 Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan


sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah
buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai atau pun
karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi
manufaktur global.
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja

 Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh


pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio atau pun langsung) di
semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan
sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah
memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama
mitrausaha dari manca negara.
 Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja
dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari
tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa
diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan
semakin mudah dan bebas.
 Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara
lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju
telah membantu meluanya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama.
Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi’s, atau hamburger melanda pasar dimana-mana.
Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa-
menuju pada selera global.
 Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman
tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan
perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah
intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya,
secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global
yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia. [sunting] Kebaikan globalisasi
ekonomi

 Produksi global dapat ditingkatkan


Pandangan ini sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo.
Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan
dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh
keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang
meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

 Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara


Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara
mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen
mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat
menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

 Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri


Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh
pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.

 Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-
negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga
terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

 Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi


Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan
oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh
perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal
dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju
yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu
menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut. [sunting] Keburukan globalisasi
ekonomi

 Menghambat pertumbuhan sektor industri


Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar
negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara
berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan
proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian,
perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara
berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu,
ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional
semakin meningkat.

 Memperburuk neraca pembayaran


Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu
negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat
memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap
neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar
negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak
menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri
semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap
neraca
pembayaran.http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globalisasi&action=edit
 Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)
portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar
negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan
mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah
baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam
negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi
bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor
keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.

 memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang


Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam
jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka
panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan
ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat
pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah
semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk
kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi
pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat
semakin bertambah buruk. [sunting] Globalisasi kebudayaan Sub-kebudayaan Punk,
adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global

Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk


diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values)
yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat
terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-
aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek
kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang
sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan.
Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang
merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu
keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat
semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari
perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W.
Pye, 1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-
20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media
menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa.
Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan,
hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
[sunting] Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

 Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.


 Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu
individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
 Berkembangnya turisme dan pariwisata.
 Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
 Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
 Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.

Anda mungkin juga menyukai