Anda di halaman 1dari 9

i.

Pengkajian

A. Data Biografi
Nama : HR
Jenis kelamin : Laki-laki
Golongan darah :-
Tempat & tanggal lahir : Kediri, 29 September 1950
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Status perkawinan : Duda
Tinggi badan/berat badan : 164 cm /BB 64 kg
Penampilan : Rapi dan ceria dengan ciri tubuh tinggi
sedang kulit agak gelap, rambut putih
Alamat : Desa Wedi, RT I, RW 01, Wedi, Kec.
Gedangan, Sidoarjo
Orang yang mudah dihubungi : Agus Salim
Hubungannya dengan klien : Keponakan
Alamat & telepon : Desa Wedi, RT 01, RW 01, Wedi,
Gedangan Sidorajo
Telp -
Tanggal pengkajian : 26 November 2001

B. Riwayat Keluarga
Genogram :

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan
= Lansia yang dirawat
C. Riwayat Pekerjaan

Pekerjaan saat ini :-


Alamat pekerjaan :-
Berapa jarak dari rumah :-
Alat transportasi :-
Pekerjaan sebelumnya : Sebagai pedagang hasil bumi dan ternak antar provinsi
Berapa jarak dari rumah : Hingga luar pulau jawa spt: Sumatra dan NTB
Alat tranpoertasi : Kapal Laut dan Mobil
Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : Semasih kuat
bekerja klien mempunyai penghasilan yang cukup banyak. Gaya hidupnya sangat
konsumstif. Lansia mempunyai sejumlah rumah dan tabungan. Akan tetapi setelah
menderita Stroke 1998 kelien kehabisan ahrta yang dimiliki dan terpaksa hidup dari
rumah ke rumah bekas teman-temannya semasa sukses. Hinga pada akhirnya bosan dan
memutuskan masuk ke Panti.

D. Riwayat Lingkungan Hidup


Type tempat tinggal : permanen milik keponakan
Jumlah kamar : 3 buah kamar tidur 1 kamar mandi, 1 dapur
Kondisi tempat tinggal : sempit dan sumpek
Jumlah orang dalam satu rumah : laki 3..orang, perempuan 2 org
Derajat privasi : Kurang diperhatikan dan dihargai oleh keponakan
Tetangga terdekat :-
Alamat dan telepon :-

E. Riwayat Rekreasi
Hobbi/minat : Main sepak bola dan bulu tangkis serta menari
Keanggotaan dalam organisasi :-
Liburan/perjalanan : Keliling Jawa dan Sumatra sambil mencarai
barang dagangan.

F. Sistem Pendukung
Perawat/bidan/dokter/fisiotherapi : Puskesmas Pembantu, Wedi
Jarak dari rumah : 1 Km
Rumah Sakit : RS Dr. Soetomo jaraknya 15 km
Klinik : Dr Umum jaraknya 1 km
Pelayanan keehatan di rumah :-
Makanan yang dihantarkan :-
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga :-
Lain-lain :-

G. Diskripsi kekhususan
Kebiasaan ritual : Lansia beragama islam sebelum sakit agak jarang
sholat. Jarang ikut puasa penuh. Sekarang lansia ikut
puasa penuh dan sholat 5 waktu.
Yang lainnya : Klien suka menari
H. Status Kesehatan
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : tekanan darah tinggi dan badan
bagian kanan lemah.
Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu : Lansia sudah terdeteksi
menderita tekanan darah tinggi sejak
tahun 1998

Keluhan utama
 Provokative/Paliative : Sulit tidur
 Quality/Quantity : Tidur hanya 3-4 jam sehari
 Region : -
 Severity scale : Sangat susah jika memejamkan mata
 Timing : Bila teringat akan bayangan masa lalu yang
sukses. Timbul perasaan bersalah karena
tidak mampu bertanggung jawab terhadap
keluarga.

Obat-obatan yang digunakan klien saat ini


NO NAMA OBAT DOSIS KET
1 B1 1X1 Untuk obat sakit pegal
2 Paracetamol 1X1 badannya.

Status imunisasi : tak ingat


Alergi :
* Obat-obatan : -
* Makanan :-
* Faktor lingkungan: -

Penyakit yang diderita: saat dikaji lansia tidak merasakan adanya suatu penyakit.
Tetapi setelah diamati, tangan kanan kien sering bergerak tanpa kontrol (khorea), setiap
menceritakan masa lalaunya lansia selalu menangis tersedu-sedu. Lansia selalu
mengungkapkan alasan klise bahwa hidup sudah digarisakan Tuhan, sambil menangis.

I. Aktivitas Hidup Sehari-hari


Indeks Katz : A ; Lansia mandiri dalam hal makan, kontinen, berpindah,
ke kamar kecil, berpakaian dan mandi.
Oksigenasi : Nafar 18 X/mnt, Suara paru normal, Wh -/-, Rh -/-, batuk
-, sesak -.
Cairan dan eklektrolit : Minum utama air putih 5 gelas (@200 cc)/hari ditambah
teh. Lansia tidak minum kopi.
Nutrisi : Klien saat ini mengikuti puasa penuh. Makan 2 kali
sehari dengan lauk sesuai yang disediakan Panti. Semua
makanan yang disediakan bisa dihabiskan. Nafsu makan
baik. Sebelum puasa lansia biasa makan 3 X sehari.
Eliminasi : bab 1 kali sehari pagi, jumlah dan konsistensi normal.
Aktivitas : Klien aktif beraktivitas seperti mengikuti kegiatan
sosialisasi, ibadah dan kegiatan lain yang dilaksanakan oleh
panti. Klien merasa aagak susah jika berjalan karena kaki
kanannya lemah dan keseimbangan tubuhnya kurang baik.
Istirahat dan tidur : klien tidak pernah tidur siang, malam klien biasa tidur pk.
01.00 dan bangun pk. 3.00. Klien sering terbayang-bayang
kesuksesan masa lalu dan rasa bersalah akibat tidak bisa
bertanggungjawab terhadap keluarga.
Personal hygiene : Kepala bersih, hidung, telinga dan mulut bersih. Klien
mandi 2 X sehari dengan sabun, klien menggosok gigi 2 X
sehari dengan menggunakan pasta gigi. Kuku kaki klien
tampak kotor, hitam dan panjang. Kulit bersih
Seksual : Lansia mengatakan masih mempunyai keinginan sek
terhadap lawan jenis. Lansi masih bisa terangsang dan
ereksi bila melihat tubuh wanita yang seksi. Tetapi klien
menyadari sekarang klien sudah ada di panti dan harus
mengikuti aturan yang ada.
Rekreasi : Klien dapat berekreasi dengan sesama lansia melalui
kegiatan rekreasi yang dilakukan oleh Panti setap hari
Rabu. Dengan kegiatan ini klien dapat menyalurkan hobi
menarinya.
Psikologis :
 Persepsi klien : Lansia mengatakan bahwa dia memilih tinggal di Panti karena
merasa tidak perhatikan lagi rumah, lansia tidak mampu bekerja lagi dan tidak
memiliki dana yang cukup untuk menghidupi dirinya dan keluarga. lansia
mengatakan telah gagal dalam hidupnya. Tetapi lansia menayadari bahwa semua ini
merupakan nasib dan garis hidup yang harus dijalani (iucapkan sambil menangis).
 Konsep diri : Lansia merasa telah gagal mengahapi hidup.
 Emosi : Lansia menangis setiap menceritakan keadaan dirinya dan
riwayat kehidupannya. Klien suka bercanda dan tertawa.
 Adaptasi : Lansia cepat akrab dengan petugas. Lansia mengatakan betah
tinggal di Panti.
 Mekanisme pertahanan diri : Rasionalisasi

J. Tinjauan Sistem
Keadaan umum : Tubuh segar, terlihat sehat dan dapat beraktivitas secara
penuh
Tingkat kesadaran : Kompos mentis
GCS : E4 V5 M6 Total : 15
Tanda vital : S: 36,8 o C, Nadi : 72 X/mnt, Tensi : 140/80. RR : 18 X
1. Kepala : Rambut uban semua, benjolan tidak ada, kulit kepala
bersih
2. Mata-Telinga-Hidung : Katarak (-), visus 6/6, klien mengalami kesulitan
jika menutup mata kanan. Pendengaran baik,
serumen (-), hidung tidak ditemukan kelainan.
3. Leher : Tidak ditemukan benjolan ataupun bendungan
vena jugularis.
4. Dada dan punggung : Bentuk normal, simetris, gerakan simetris, Suara
paru vesikuler. Suara jantung S1 S2 normal, icts
kordis pada ICCC 4-5 kiri. Tulang belakang tidak
ditemukan kelainan.
5. Abdomen dan pinggang : Pada pemeriksaan abdomen dan pinggang tidak
ditemuka kelainan.
6. Ektremitas atas dan bawah : Kelemahan pada ektremitas kanan (tangan kanan
khorea) kaki kanan kemampuan kontraksinya
menurun. Otot quadrisep femuralis mengecil.
Ektremitas kiri dalam keadaan normal.
7. Sistem immune : Tidak ditemukan adanya kelainan yang
berhubungan dengan sistem imun.
8. Genetalia : bersih dan normal
9. Reproduksi : lansia merasa masih mamapu melakukan aktivitas
seksual.
10 Persarafan : Adanya kelemahan pada nervus kranialis IV, VI,
dan VII
11 Pengecapan : lansia masih mampu membedakan semua rasa.
12 Penciuman : Tidak ditemukan gangguan penciuman
13 Taktil respon : Tidak ada masalah

K. Status Kognitif / Afektif / Sosial


1. Short Porteble Mental Status Questionaire ( SPMSQ ):Kesalahan 0/ mental utuh
2. Mini - Mental State Exam ( MMSE ): Nilai 30/ fungsi mental normal
3. Inventaris Depresi Beck: Nilai 15 ( Dpresi sedang)
4. APGAR Keluarga : Nilai 4 : kondisi keluarga tidak kondusif untuk lansia.

L. Data Penunjang
1. Laboratorim :-
2. Radiologi :-
3. EKG :-
4. USG :-
5. CT- Scan :-
6. Obat - obatan : B1 1X1 dan Paracetamol 1X1
ii. ANALISA DATA

N DATA (SIGN/SYMPTOM) INTERPRETASI MASALAH


O (ETIOLOGI) (PROBLEM)
1 2 3 4
1  Lansia merasa gagal dalam Kegagalan hidup. Ggn harga diri
hidup, lansia merasa tidak
mampu bekerja lagi, tidak
punya dana, lansia merasa
tidak mampu
bertanggungjawab terhadap
keluarga, Dulu lansia
sebagai pedagang yang
sukses. Bila teringat masa
lalu lansia sering sulit tdur.
Lansia tidur 3-4 jam/hari.
Setiap bercerita masa lalu
lansia menangis. Selalu
menggunakan pembelaan
bahwa semua ini sudah
nasib dengan justufikasi
rasional.

 Skala depresi beck 15


(depresi sedang), susah
tidur, tidur 3-4 jam/hari.

iii. Prioritas Diagnose Keperawatan


1. Gangguan harga diri b.d kegagalan dalam hidup dan koping yang tidak adekuat
ditandai dengan skala depresi ……, tidur hanya 3-4 jam/hari, sering melakukan
mekanisme koping rasionalisasi, mengis jika menceritakan masa lalunya, klien tidak
punya simpanan, keluarga menolak klien.
iv. Perencanaan
1) Gangguan harga diri b.d kegagalan dalam hidup dan koping yang tidak adekuat
ditandai dengan skala depresi ……, tidur hanya 3-4 jam/hari, sering melakukan
mekanisme koping rasionalisasi, mengis jika menceritakan masa lalunya, klien tidak
punya simpanan, keluarga menolak klien.

00120
Harga diri rendah situasional
Definisi : munculnya persepsi negative tentang makna diri sebagai respon terhadap
situasi saat ini.
Batasan karakteristik :
1. Meremehkan kemampuan menghadapi situasi
2. Perilaku tidak asertif
3. Perilaku tidak selaras dengan nilai
4. Tanpa tujuan
5. Tantangan situasi terhadap harga diri
6. Tidak berdaya
7. Ungkapan negative tentang diri

Factor yang berhubungan


1. Gangguan citra tubuh
2. Gangguan fungsi
3. Gangguan peran social
4. Ketidakadekuatan pemahaman
5. Perilaku tidak konsisten dengan nilai
6. Pola kegagalan
7. Riwayat kehilangan
8. Riwayat penolakan
9. Transisi perkembangan

Noc :
Harga diri 1205
Definisi : penilaian harga diri sendiri
Skala target outcame : di pertahankan pada di tingkatkan ke :
Skala
outcame 1 2 3 4 5
keseluruhan
Tidak Jarang Kadang Sering Konsisten
indikator pernah positif positif positif positif
positif
120501 Verbalisasi 1 2 3 4 5
penerimaan diri
120502 Penerimaan terhadap 1 2 3 4 5
keterbatasan diri
120503 Mempertahankan 1 2 3 4 5
posisi tegak
120504 Mempertahankan 1 2 3 4 5
kontak mata
120505 Gambaran diri 1 2 3 4 5
120506 Menghargai orang lain 1 2 3 4 5
120507 Komunikasi terbuka 1 2 3 4 5
120508 Pemenuhan peran 1 2 3 4 5
yang signifikan secara
pribadi
120509 Mempertahankan 1 2 3 4 5
penampilan dan
kebersihan diri
120510 Keseimbangan dalam 1 2 3 4 5
berpartisipasi dan
mendengarkan dalam
kelompok
120511 Tingkat kepercayaan 1 2 3 4 5
diri
120512 Penerimaan terhadap 1 2 3 4 5
pujian orang lain
120513 Respon yang di 1 2 3 4 5
harapkan dari orang
lain
120514 Penerimaan terhadap 1 2 3 4 5
pujian dari orang lain
120515 Respon yang di 1 2 3 4 5
harapkan dari orang
lain
120521 Gambaran tentang 1 2 3 4 5
sukses dalam
pekerjaan
120522 Gambaran tentang 1 2 3 4 5
sukses dalam
sekolahan
120517 Gambaran tentang 1 2 3 4 5
sukses di kelompok
social
120518 Gambaran tentang 1 2 3 4 5
bangga terhadap diri
sendiri
120519 Perasaan tentang nilai 1 2 3 4 5
diri
NIC
5230 Peningkatan koping
Definisi : fasilitasi usaha kognitif dan perilaku untuk mengelola stressor yang
dirasakan, perubahan, atau ancaman yang mengganggu dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidup dan peran.
1. Gunakan pendekatan yang tenang, dan memberikan jaminan
2. Sediakan informasi actual mengenai diagnosis, penanganan, dan prognosis
3. Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka
panjang yang tepat
4. Kolaborasi dengan keluarga dengan keterlibatan keluarga

5400 peningkatan harga diri


Definisi : membantu pasien untuk meningkatkan penilaian pribadi mengenai
harga diri
1. Monitor pernyataan pasien mengenai harga diri
2. Tingkatkan kepercayaan diri pasien dalam penilaian harga diri
3. Bantu pasien untuk menemukan penerimaan diri
4. Dukung kontak mata saat berkomunikasi kepada orang lain
5. Bantu pasien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain
6. Dukung pasien untuk terlibat dalam afirmasi positif melalui pembicaraan pada
diri sendiri dan secara verbal terhadap diri setiap hari
7. Sampaikan atau ungkapkan kepercayaan diri pasien dalam megatasi situasi
8. Bantu pasien untuk memeriksa persepsi negative terhadap diri
9. Eksplorasi pencapaian keberhasilan sebelumnya
10. Dukung pasien untuk mengevaluasi perilakunya sendiri
11. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang akan meningkatkan harga diri

Anda mungkin juga menyukai