Abstrack
Semakin mahal dan tingginya konsumsi energi berbasih fosil dan semakin menipisnya
penting, terutama energi terbaharukan. Salah satu energi alternatif terbaharukan dan
memiliki potensi bahan baku yang belimpah adalah energi yang bersumber dari limbah
biomassa, seperti sampah organik (sisa nasi, sayuran dan buah-buahan) yang berasal dari
Tangki biogas portabel dirancang dengan volume 550 liter. Sebanyak 75% dari volume
tersebut diisi slurry yang terbuat dari campuran, satu bagian sampah organik basah dan
satu bagian air. Dengan waktu tinggal slurry sepanjang 30 hari dan penambahan slurry
sebanyak 14 liter/hari akan mengahasilkan biogas sebanyak 1,2 m3/hari dengan waktu nyala
api 3 jam/hari dan biogas yang dihasilkan akan setara dengan 0,5 kg gas elpiji. Pra
untuk menghasilakn biogas, hal ini lebih murah jika dibandingakan kebutuhan harga LPG
sebesar Rp 7.000/kg. Biaya dari hasil rekontruksi pra perancangan sebesar Rp 2.250.000,
akan kembali dengan waktu kurang dari 2 tahun. Dengan konstruksi pra perancangan tangki
biogas yang sederhana, skala kecil, murah, dan mudah pengoperasiannya, maka
diharapkan dapat memberikan trobosan dalam model pengembangan teknologi baru dan
tepat guna, serta hasilnya dapat diterapkan untuk kebutuhan energi berbasih skala rumah
tangga.