1. Endokrin adalah kelenjar yang mengatur fungsi tubuh melalui hormon yang dikeluarkan ke
dalam aliran darah. Sistem endokrin meliputi hipotalamus, kelenjar pituitari, tiroid, kelenjar
adrenal, dan gonad (ovarium dan testis)
http://kamuskesehatan.com/arti/endokrin/
Eksokrin adalah sel atau jaringan yang menghasilkan zat yang dirilis ke luar organ itu.
Contohnya termasuk produksi air liur ke mulut, produksi keringat ke kulit, atau enzim yang
dihasilkan oleh pankreas ke usus.
http://kamuskesehatan.com/arti/eksokrin/
Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau bagian tubuh dan
dibawa dalam darah ke organ atau bagian di mana mereka menghasilkan efek
fungsional. Hormon membawa pesan dari kelenjar kepada sel-sel untuk
mempertahankan tingkat bahan kimia dalam aliran darah yang mencapai homeostasis.
Tergantung pada efeknya masing-masing, hormon dapat mengubah aktivitas
fungsional, dan kadang-kadang struktural satu atau beberapa organ atau jaringan.
“Hormon” istilah berasal dari kata Yunani “hormao” yang berarti menggairahkan atau
membangkitkan. Hal ini mencerminkan peran hormon yang bertindak sebagai katalis
untuk perubahan kimia lainnya pada tingkat sel yang diperlukan untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan energi. Hormon beredar bebas dalam aliran darah, menunggu
untuk dikenali oleh sel target yang menjadi tujuan mereka. Sel target memiliki
reseptor yang hanya dapat diaktifkan dengan jenis hormon tertentu. Setelah
diaktifkan, sel tahu untuk memulai fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau
memproduksi energi kembali.
Hormon dapat diklasifikasikan menurut situs mereka bertindak dengan situs mereka
diproduksi, menjadi hormon endokrin, hormon parakrin dan hormon otokrin.
• hormon endokrin: hormon disekresikan oleh kelenjar endokrin.
• hormon parakrin: hormon yang bertindak pada sel-sel tetangga lokal.
• hormon autokrin: hormon yang bertindak pada sel memproduksinya.
Hormon juga dapat dibagi menurut kimiawinya, menjadi dua kelompok utama:
http://kamuskesehatan.com/arti/hormon/
Enzim adalah molekul yang sebagian besar berupa protein yang berfungsi sebagai
katalis biologis. Enzim memiliki tiga karakteristik utama. Pertama, meningkatkan laju
reaksi seluler. Berkat enzim, kebanyakan reaksi seluler berlangsung satu juta kali
lebih cepat daripada tanpa kehadiran enzim. Kedua, enzim bekerja secara khusus
hanya dengan reaktan tertentu (disebut substrat) untuk menghasilkan produk. Enzim
mengikat untuk sementara satu atau lebih reaktan untuk menurunkan jumlah energi
aktivasi yang diperlukan sehingga mempercepat reaksi. Karakteristik ketiga dan yang
paling luar biasa adalah enzim diatur dari keadaan aktivitas rendah ke aktivitas tinggi
dan sebaliknya.
http://kamuskesehatan.com/arti/enzim/
2. ?
3.
http://www.psychologymania.com/2012/05/fungsi-kelenjar-endokrin.html
6. ?
7. THYROID
PARATHYROID
ADRENAL
PANKREAS
LAMBUNG (GASTER)
DUODENUM (USUS HALUS)
OVARIUM
TESTIS
THYMUS
fpk.unair.ac.id/.../HORMON-15%20%5BCompatibility%20Mode%5D.p...
Kelenjar yang menempel pada infundibulum ini secara anatomis dan fungsional dibedakan menjadi anterior pituitary (adenohipofisis) dan
posterior pituitary (neurohipofisis).
a. Anterior Pituitary
Pelepasan hormon dari anterior pituitary distimulasi oleh releasing hormon dan dihambat oleh inhibiting hormon dari hipotalamus. Ada lima
jenis sel pada anterior pituitary yaitu somatotrophs, thyrotrophs, gonadotrophs,
lactotrophs dan corticotrophs.1,3
Somatotrophs mensekresikan human growth hormone (hGH) atau somatotropin. Hormon ini bekerja dengan menstimulasi beberapa
jaringan (sel hati, otot rangka, cartilago, maupun ) untuk menghasilkan insulinlike growth factors (somatomedins) yang selanjutnya dapat
menstimulasi pertumbuhan tubuh secara umum dan meregulasi berbagai aspek metabolisme.
IGF menyebabkan sel bertumbuh dan berkembang seiring dengan ambilan uptake asam amino ke dalam sel dan sintesis protein yang disiapkan.
IGF juga meningkatkan lipolisis pada jaringan adiposa. Selain itu, hGH dan IGF juga dapat mempengaruhi penurunan uptake glukosa sehingga
penggunaan glukosa untuk pembentukan ATP berkurang.
Thyrotrophs mensekresikan thyroid-stimulating hormone (TSH) atau thyrotropin yang dapat mengontrol sekresi dan aktivitas lain
dari kelenjar tiroid. TSH menstimulasi sekresi dan sintesis kelenjar tiroid seperti triiodothyronine.
Gonadotrops mensekresikan gonadotropins: Follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). FSH dan LH
menstimulasi sekresi estrogen dan progresterone serta pematangan oosit dalam ovarium serta menstimulasi produksi sperma maupun sekresi
testosteron dalam testis.
Lactotrophs mensekresikan prolaktin (PRL) yang menginisiasi produksi ASI dari kelenjar mamae.
Corticotrophs mensekresikan adrenocorticotropic hormone (ACTH) atau corticotropin yang menstimulasi kelenjar adrenal untuk
menghasilkan glukokortikoid seperti kortisol. 1
Growth Hormon
Growth Hormone merupakan hormon anabolisme protein dan menghasilkan keseimbangan nitrogen dan fosfor positif, peningkatan fosfor
dalam plasma, dan penurunan blood urea nitrogen dalam darah serta kadar asam amino. Efek growth hormone dalam mempengaruhi
pertumbuhan, kartilago dan metabolisme protein tergantung dari interaksinya dengan somatomedins, yang merupakan polipeptida faktor
pertumbuhan yang disekresikan oleh hati dan jaringan lain.
Somatomedins ada dua jenis yaitu IGF-I dan IGF-II. Sekresi IGF-I tidak terpengaruh oleh growth factor pada saat sebelum lahir. Setelah lahir,
sekresi IGF-I distimulasi oleh GH untuk selanjutnya dapat menstimulasi pertumbuhan setelah lahir. Sementara IGF-II sekresinya tidak
terpengaruh GH. Efeknya pertumbuhan yang diberikan utamanya saat fetus belum lahir. Pada manusia dewasa, gen untuk IGF-II diekspresikan
hanya pada pleksus koroideus dan meningen.
Growth hormone bersifat diabetogenik karena meningkatkan pengeluaran glukosa hepatik dan menghasilkan efek antiinsulin di otot. Growth
hormon juga bersifat ketogenik dan meningkatkan kadar asam lemak bebas. Peningkatan asam lemak bebas dapat memberikan sumber energi
siap pakai untuk jaringan selama hipoglikemi, puasa dan adanya stimulus stress. Growth hormon tidak menstimulasi sel beta pankreas secara
langsung, tetapi meningkatkan kemampuannya merespon stimulus insulinogenik seperti arginin dan glukosa. Pada orang yang masih muda,
yang mana epifisisnya belum berfusi, pertumbuhan distimulasi oleh hormon ini. Kondrogenesis dipercepat dan saat lempeng epifisisnya
meluas, matrik tulang diberikan pada ujung tulang panjang. Dengan begitu, seseorang dapat bertambah tinggi.
Setelah epifisis menutup, pertumbuhan linear sudah tidak memungkinkan lagi. Pada kondisi ini, jika terjadi grwoth hormon yang berlebih
dapat terjadi akromegali. Ukuran dari kebanyakan organ dalam membesar, konten protein dalam tubuh naik dan lemak turun. 3
B.KELENJAR TIROID1,2
Berbentuk kupu-kupu dan terletak di servikal tepatnya di anterior laring. Kelenjar ini berasal dari endoderm usus depan
berdekatan dengan bakal lidah. Lobus lateral kanan dan kiri dihubungkan oleh isthmus yang terletak di anterior trakea. Terkadang, lobus
piramidalis yang berukuran kecil dapat menonjol ke atas dari isthmus. Berat normal tiroid adalah 30 g dan kaya vaskularisasi dengan suplai
darah 80-120 ml per menit.
Hormon yang dihasilkan adalah tirosin (T4) dan triiodotironin (T3) yang berperan penting dalam pertumbuhan, diferensiasi sel,
kontrol laju metabolisme basal, dan konsumsi oksigen. Selain itu, hormon ini berperan pula dalam metabolisme lipid, karbohidrat, dan
protein.
Secara mikroskopik, parenkim tiroid disusun oleh struktur epithelial berbentuk lingkaran yang disebut folikel tiroid. Setiap folikel berisi
koloid yang terdiri dari glikoprotein tiroglobulin, prekursor untuk hormon yang aktif. Kelenjar tiroid merupakan satu-satunya kelenjar
dengan simpanan terbanyak. Pada manusia, simpanan tersebut cukup untuk digunakan lebih dari tiga bulan tanpa adanya sintesis yang baru.
Bentuk sel folikular yang gepeng dan lumen penuh berisi koloid menandakan bahwa kelenjar inaktif. Sebaliknya, jika sel folikular
berbentuk kuboid dan lumen kosong maka kelenjar aktif. Selain itu, sel folikular memiliki inti yang bulat dengan daerah basal yang kaya
dengan retikulum endoplasma kasar dan apikal (yang menghadap ke lumen), terdapat kompleks Golgi dan granul sekretorik berisi koloid.
Selain sel folikular, terdapat sel parafolikular yang berasal dari krista neuralis yang berukuran lebih besar dan terpulas lebih
pucat. Disamping itu, sel ini lebih sedikit mengandung retikulum endoplasmik kasar dan granul hormon polipeptida. Sel tipe ini
menghasilkan kalsitonin yang menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas.
Terletak di kutub atas ginjal berbentuk bulan sabit pipih dengan panjang 4-6 cm dan lebar 1-2 cm. Berat keduanya adalah 8 g. Tiap kelenjar
ditutup oleh kapsula jaringan ikat yang padat dan bagian stroma kaya akan serat retikularis yang mendukung sel sekretorik.
D.BADAN PINEAL2
Disebut pula epifisis serebri dan berasal dari neuroektoderm di bagian atap diensefalon. Kelenjar ini berbentuk biji pinus, berat
150 g, dan terletak di dekat ventrikel 3. Ciri khas dari kelenjar ini adalah adanya corpora arenacea yang terbentuk dari matriks kalfisikasi
(dari garam kalsium dan magnesium).