Anda di halaman 1dari 8

STEP 7

1. Endokrin adalah kelenjar yang mengatur fungsi tubuh melalui hormon yang dikeluarkan ke
dalam aliran darah. Sistem endokrin meliputi hipotalamus, kelenjar pituitari, tiroid, kelenjar
adrenal, dan gonad (ovarium dan testis)
http://kamuskesehatan.com/arti/endokrin/
Eksokrin adalah sel atau jaringan yang menghasilkan zat yang dirilis ke luar organ itu.
Contohnya termasuk produksi air liur ke mulut, produksi keringat ke kulit, atau enzim yang
dihasilkan oleh pankreas ke usus.
http://kamuskesehatan.com/arti/eksokrin/

Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau bagian tubuh dan
dibawa dalam darah ke organ atau bagian di mana mereka menghasilkan efek
fungsional. Hormon membawa pesan dari kelenjar kepada sel-sel untuk
mempertahankan tingkat bahan kimia dalam aliran darah yang mencapai homeostasis.
Tergantung pada efeknya masing-masing, hormon dapat mengubah aktivitas
fungsional, dan kadang-kadang struktural satu atau beberapa organ atau jaringan.

“Hormon” istilah berasal dari kata Yunani “hormao” yang berarti menggairahkan atau
membangkitkan. Hal ini mencerminkan peran hormon yang bertindak sebagai katalis
untuk perubahan kimia lainnya pada tingkat sel yang diperlukan untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan energi. Hormon beredar bebas dalam aliran darah, menunggu
untuk dikenali oleh sel target yang menjadi tujuan mereka. Sel target memiliki
reseptor yang hanya dapat diaktifkan dengan jenis hormon tertentu. Setelah
diaktifkan, sel tahu untuk memulai fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau
memproduksi energi kembali.

Hormon dapat diklasifikasikan menurut situs mereka bertindak dengan situs mereka
diproduksi, menjadi hormon endokrin, hormon parakrin dan hormon otokrin.
• hormon endokrin: hormon disekresikan oleh kelenjar endokrin.
• hormon parakrin: hormon yang bertindak pada sel-sel tetangga lokal.
• hormon autokrin: hormon yang bertindak pada sel memproduksinya.

Hormon juga dapat dibagi menurut kimiawinya, menjadi dua kelompok utama:

Hormon yang larut lemak:


• hormon steroid - berasal dari kolesterol.
• hormon tiroid - T3 dan T4 yang disintesis dengan melampirkan yodium ke
asam amino tirosin.
• nitrat oksida - hormon gas yang juga bertindak sebagai neurotransmitter.

Hormon yang larut air:


• hormon amina - disintesis dari asam amino tertentu.
• hormon peptida atau hormon protein - polimer asam amino.
• hormon eikosaniod - hormon yang berasal dari asam arakidonat

http://kamuskesehatan.com/arti/hormon/

Enzim adalah molekul yang sebagian besar berupa protein yang berfungsi sebagai
katalis biologis. Enzim memiliki tiga karakteristik utama. Pertama, meningkatkan laju
reaksi seluler. Berkat enzim, kebanyakan reaksi seluler berlangsung satu juta kali
lebih cepat daripada tanpa kehadiran enzim. Kedua, enzim bekerja secara khusus
hanya dengan reaktan tertentu (disebut substrat) untuk menghasilkan produk. Enzim
mengikat untuk sementara satu atau lebih reaktan untuk menurunkan jumlah energi
aktivasi yang diperlukan sehingga mempercepat reaksi. Karakteristik ketiga dan yang
paling luar biasa adalah enzim diatur dari keadaan aktivitas rendah ke aktivitas tinggi
dan sebaliknya.

http://kamuskesehatan.com/arti/enzim/

2. ?

3.

4. Kelenjar endokrin adalah kumpulan/sejumlah kelenjar yang fungsi utamanya


menghasilkan hormon kemudian melepaskan hormon tersebut langsung kedalam
aliran daran.

http://www.psychologymania.com/2012/05/fungsi-kelenjar-endokrin.html

5. SECARA KIMIAWI HORMON DIBAGI MENJADI 3 KELAS :

 HORMON STEROID : TESTOSTERON,ESTROGEN,PROGESTERON


CORTISOL
 HORMON PEPTIDA : INSULIN, PROLAKTIN
 HORMON DERIVAT ASAM AMINO : NOREPINEPHRIN, EPINEPHRIN
& THYROKSIN
fpk.unair.ac.id/.../HORMON-15%20%5BCompatibility%20Mode%5D.p...

6. ?
7. THYROID
 PARATHYROID
 ADRENAL
 PANKREAS
 LAMBUNG (GASTER)
 DUODENUM (USUS HALUS)
 OVARIUM
 TESTIS
 THYMUS

fpk.unair.ac.id/.../HORMON-15%20%5BCompatibility%20Mode%5D.p...

Hipofisis: The Master of Glands


September 24, 2011
by Medicinesia

This post has already been read 14647 times!


Kelenjar pituitari adalah nama lain dari hipofisis yang merupakan master kelenjar endokrin karena mensekresikan hormon-hormon yang
mengontrol kelenjar endokrin lainnya. Kelenjar pituitari itu sendiri juga memiliki master yaitu hipotalamus. Hipotalamus merupakan
penghubung utama antara saraf dengan kelenjar endokrin. 1,2

Kelenjar yang menempel pada infundibulum ini secara anatomis dan fungsional dibedakan menjadi anterior pituitary (adenohipofisis) dan
posterior pituitary (neurohipofisis).
a. Anterior Pituitary
Pelepasan hormon dari anterior pituitary distimulasi oleh releasing hormon dan dihambat oleh inhibiting hormon dari hipotalamus. Ada lima
jenis sel pada anterior pituitary yaitu somatotrophs, thyrotrophs, gonadotrophs,
lactotrophs dan corticotrophs.1,3
 Somatotrophs mensekresikan human growth hormone (hGH) atau somatotropin. Hormon ini bekerja dengan menstimulasi beberapa
jaringan (sel hati, otot rangka, cartilago, maupun ) untuk menghasilkan insulinlike growth factors (somatomedins) yang selanjutnya dapat
menstimulasi pertumbuhan tubuh secara umum dan meregulasi berbagai aspek metabolisme.
IGF menyebabkan sel bertumbuh dan berkembang seiring dengan ambilan uptake asam amino ke dalam sel dan sintesis protein yang disiapkan.
IGF juga meningkatkan lipolisis pada jaringan adiposa. Selain itu, hGH dan IGF juga dapat mempengaruhi penurunan uptake glukosa sehingga
penggunaan glukosa untuk pembentukan ATP berkurang.

Thyrotrophs mensekresikan thyroid-stimulating hormone (TSH) atau thyrotropin yang dapat mengontrol sekresi dan aktivitas lain
dari kelenjar tiroid. TSH menstimulasi sekresi dan sintesis kelenjar tiroid seperti triiodothyronine.

Gonadotrops mensekresikan gonadotropins: Follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). FSH dan LH
menstimulasi sekresi estrogen dan progresterone serta pematangan oosit dalam ovarium serta menstimulasi produksi sperma maupun sekresi
testosteron dalam testis.

Lactotrophs mensekresikan prolaktin (PRL) yang menginisiasi produksi ASI dari kelenjar mamae.

Corticotrophs mensekresikan adrenocorticotropic hormone (ACTH) atau corticotropin yang menstimulasi kelenjar adrenal untuk
menghasilkan glukokortikoid seperti kortisol. 1
Growth Hormon
Growth Hormone merupakan hormon anabolisme protein dan menghasilkan keseimbangan nitrogen dan fosfor positif, peningkatan fosfor
dalam plasma, dan penurunan blood urea nitrogen dalam darah serta kadar asam amino. Efek growth hormone dalam mempengaruhi
pertumbuhan, kartilago dan metabolisme protein tergantung dari interaksinya dengan somatomedins, yang merupakan polipeptida faktor
pertumbuhan yang disekresikan oleh hati dan jaringan lain.
Somatomedins ada dua jenis yaitu IGF-I dan IGF-II. Sekresi IGF-I tidak terpengaruh oleh growth factor pada saat sebelum lahir. Setelah lahir,
sekresi IGF-I distimulasi oleh GH untuk selanjutnya dapat menstimulasi pertumbuhan setelah lahir. Sementara IGF-II sekresinya tidak
terpengaruh GH. Efeknya pertumbuhan yang diberikan utamanya saat fetus belum lahir. Pada manusia dewasa, gen untuk IGF-II diekspresikan
hanya pada pleksus koroideus dan meningen.
Growth hormone bersifat diabetogenik karena meningkatkan pengeluaran glukosa hepatik dan menghasilkan efek antiinsulin di otot. Growth
hormon juga bersifat ketogenik dan meningkatkan kadar asam lemak bebas. Peningkatan asam lemak bebas dapat memberikan sumber energi
siap pakai untuk jaringan selama hipoglikemi, puasa dan adanya stimulus stress. Growth hormon tidak menstimulasi sel beta pankreas secara
langsung, tetapi meningkatkan kemampuannya merespon stimulus insulinogenik seperti arginin dan glukosa. Pada orang yang masih muda,
yang mana epifisisnya belum berfusi, pertumbuhan distimulasi oleh hormon ini. Kondrogenesis dipercepat dan saat lempeng epifisisnya
meluas, matrik tulang diberikan pada ujung tulang panjang. Dengan begitu, seseorang dapat bertambah tinggi.
Setelah epifisis menutup, pertumbuhan linear sudah tidak memungkinkan lagi. Pada kondisi ini, jika terjadi grwoth hormon yang berlebih
dapat terjadi akromegali. Ukuran dari kebanyakan organ dalam membesar, konten protein dalam tubuh naik dan lemak turun. 3

Tiroid Stimulating hormone


TSH menstimulasi sintesis dan sekresi dua hormon tiroid, yaitu triiodotironine (T 3) dan tiroksin (T4), yang keduanya dihasilkan oleh kelenjar
tiroid. Sekresi TSH distimulasi oleh TRH dari hipotalamus yang tergantung pada kadar T3 dan T4 melalui interaksi feedback negatif.
Follicle Stimulating Hormone
Pada wanita, ovarium merupakan target dari FSH. Tiap bulan, FSH menginisiasi perkembangan beberapa folikel ovarium . FSH juga
menstimulasi sel folikular untuk menghasilkan estrogen. Sementara pada pria, FSH menstimulasi produksi sperma di testis.Sekresi dari FSH ini
distimulasi oleh GnRH dari hipotalamus. Pelepasan GnRH dan FSH ditekan oleh estrogen pada wanita dan testosteron pada wanita melalui
sistem feedback negatif. 1
Luteinizing hormone
Ovulasi dipicu oleh adanya hormon ini. LH akan menstimulasi pembentukan korpus luteum pada ovarium dan sekresi progesteron oleh korpus
luteum. FSH dan LH secara bersama-sama juga menstimulasi sekresi estrogen oleh sel ovarium. Estrogen dan progesteron membantu uterus
untuk mempersiapkan implantasi dari ovum yang sudah dibuahi serta kelenjar mamae untuk sekresi ASI. Sementara pada pria, LH menstimulasi
sel di dalam testis untuk mensekresikan testosteron. Sekresi LH ini dikontrol oleh GnRH. 1
Prolaktin
Prolaktin bersama-sama dengan hormon lain berfungsi untuk menginisiasi dan menjaga sekresi ASI. Jika bekerja sendiri, efek yang diberikan
prolaktin kurang begitu adekuat. Harus ada pengaruh dari estrogen, progesteron, glukokortikoid, hGH, tiroksin, dan insulin terlebih dahulu
supaya prolaktin dapat menstimulasi sekresi ASI. Sementara untuk ejeksi dari ASI dipengaruhi oleh oksitosin yang dilepaskan posterior
pituitary.
Pada wanita, pelepasan prolaktin dihambat oleh prolactin-inhibiting hormone (PIH) yang merupakan dopamin. Tiap bulan, PIH akan berkurang
dan kadar prolaktin dalam darah akan naik meskipun tidak sampai terjadi produksi ASI. Payudara akan lebih lembut sebelum menstruasi
karena naiknya hormon prolaktin tersebut. Selama kehamilan, kadar prolaktin naik akibat stimulasi dari PRH (prolactin releasing
hormon).Kemudian, pada saat menyusui, terjadi penurunan sekresi PIH sehingga kadar prolaktin juga tinggi.
Pada pria, fungsi prolaktin tidak diketahui dengan pasti. Namun, hipersekresi prolaktin dapat menyebabkan disfungsi erektil (impotensi). Pada
wanita, hipersekresi menyebabkan galactorrhea dan amenorrhea. 1
Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
ACTH mengontrol produksi dan sekresi kortisol dan glukokortikoid lain oleh korteks medulla adrenal. Corticotropin releasing hormone (CRH)
dari hipotalamus menstimulasi sekresi ACTH. Stimulus yang berkaitan dengan stress seperti glukosa yang rendah atau trauma fisik,
interleukin-1, juga dapat menstimulasi ACTH. Glukokortikoid menghambat pelepasan CRH dan ACTH melalui feedback negatif.
Melanocyte-stimulating Hormone
MSH meningkatkan pigmentasi kulit pada amifibi, tetapi pada manusia belum diketahui secara pasti fungsinya. Namun, mengingat reseptornya
terdapat pada otak, kemungkinan besar MSH berperan dalam aktivitas otak. MSH dapat distimulasi oleh CRH. 1
b. Posterior Pituitary
Posterior pituitary pada mamalia terdiri dari nerve yang badan sarafnya terletak di hipotalamus. 3 Posterior pituitary atau neurohipofisis tidak
mensintesis hormon, tetapi menyimpan dan melepaskan dua hormon . Nukleus paraventrikular mensintesis hormon oksitosin dan nukleus
supraoptikus menghasilkan antidiuretik hormon (ADH) atau vasipressin. Sesudah disekresi, oksitosin dan antidiuretik akan dimasukan dalam
vesikel sekretori, yang akan masuk ke pituitari posterior. Di sana, hormon akan disimpan sampai impuls saraf memicu eksositosis dan
melepaskan hormon.
Oksitosin
Oksitosin berperan penting dalam meningkatkan kontraksi otot polos pada dinding uterus pada saat wanita melahirkan sebagai refleks
dari birth canal. Sementara saat menyusui, oksitosin menstimulasi ejeksi ASI dari kelenjar mamae yang terpicu oleh gerakan menghisap oleh
bayi. Pada wanita yang tidak hamil maupun pada pria, fungsi oksitosin tidak begitu jelas. 1
Antidiuretic Hormone (ADH)
ADH berfungsi untuk mengurangi produksi urin. Dengan adanya ADH, ginjal akan mengembalikan air ke darah sehingga volume urin berkurang.
Sekresi ADH dihambat oleh alkohol sehingga mereka yang mengkonsumsi alkohol dapat buang air kecil dengam jauh lebih sering. Selain
mencegah terbuangnya air lewat urin, ADH juga dapat menyebabkan konstriksi arteriol sehingga air tidak banyak terbuang melalui keringat.
Efek lain yang muncul adalah peningkatan tekanan darah sehingga disebut juga vasopressin.
Jumlah ADH yang disekresikan bervariasi tergantung tekanan osmotik darah dan volume darah.
“Tekanan osmotik darah yang tinggi akan menstimulasi osmoreseptor pada hipotalamus àOsmoreseptor akan mengaktivasi se neurosekretori
hipotalamus yang menstintesis dan melepaskan ADH à eksositosis vesikel berisi ADH dari akson terminal pada posterior pituitary.” 1
Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal merupakan sebuah kelenjar kecil yang menempel pada atap ventrikel ketiga otak pada bagian midline. Kelenjar ini memiliki
massa neuroglia dan sel sekretori yang disebut pinealocytes. Kelenjar pineal mensekresi melatonin yang diturunkan dari serotinin. Melatonin
penting sekali dalam pengaturan jam biologis tubuh yang dikontrol oleh nucleus suprachiasmatic hipotalamus (SCN).
Saat gelap, melatonin lebih banyak dilepaskan dibandingkan saat terang sehingga orang cenderung mengantuk. Kelenjar pineal berespon
terhadap rangsang visual yang nantinya dapat menstimulasi pinealosit untuk mensekresikan melatonin dalam ritme tertentu. Selama siang
hari, kadar melatonin lebih rendah daripada malam hari. Selama tidur, kadar melatonin dapat naik sampai sepuluh kali lipat dan akan turun ke
level rendah kembali sesaat sebelum bangun. Melatonin juga berpotensi menjadi antioksidan.
Anak-anak memiliki kadar melatonin yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Namun,perubahan sekresi melatonin tidak berkorelasi
dengan onset pubertas dan maturasi seksual. 1
Aspek Anatomi dan Histologi Kelenjar Endokrin
September 24, 2011
by Medicinesia

This post has already been read 36761 times!


Oleh Herliani Halim
Hormon merupakan molekul mediator yang dikeluarkan oleh salah satu bagian tubuh (sel pensinyal) tetapi mengatur aktivitas sel pada bagian
tubuh lainnya (sel target). Hormon tersebut dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Oleh karena itu, hormon akan memasuki cairan interstitial
untuk selanjutnya berdifusi ke dalam pembuluh darah.1
Sebagian besar hormon endokrin adalah hormon yang bersirkulasi melalui aliran darah untuk mencapai sel target yang jauh. 1 Beberapa lainnya
bekerja secara lokal dan disebut sebagai:1,2
1. sekresi parakrin ketika bekerja mempengaruhi sel yang berdekatan (tetangga), contoh ketika gastrin dihasilkan oleh sel G dan
mencapai sel target di fundus.
2. sekresi jukstakrin ketika molekul sinyal berada di permukaan sel penyekresi atau matriks ekstraseluler dan baru mempengaruhi
sel lainnya ketika berkontak. Fungsi dari pensinyalan dengan cara ini penting untuk pensinyalan perkembangan jaringan.
3. sekresi autokrin ketika molekul sinyal bekerja pada sel pensinyal itu sendiri, contoh IGF (Insulin Growth Factor) yang bekerja
pada sel penghasilnya itu sendiri.
Kelenjar endokrin di dalam tubuh manusia terdiri dari kelenjar pituitary (hipofisis), tiroid, paratiroid, adrenal dan pineal. Selain kelenjar
endokrin, terdapat pula sel pada organ atau jaringan yang menghasilkan hormon yaitu hipotalamus, timus, pankreas, ovarium, testes,
ginjal, lambung, hati, usus halus, jantung, kelenjar adiposa, dan jantung. Bersama-sama, kelenjar endokrin dan sel penyekresi hormon ini
membentuk sebuah sistem endokrin.1

A.KELENJAR PITUITARY (HIPOFISIS) 1,2


Terletak di bawah otak dalam rongga resesus sphenoid, tepatnya di sella turcica. Berbentuk seperti kacang polong dengan panjang
1-1,5 cm dan berat 0,5 g pada orang dewasa. Kelenjar ini dikenal sebagai master gland meskipun belakangan diketahui bahwa kelenjar ini
bekerja di bawah pengaruh hipotalamus. Hipotalamus pula yang menghubungkan antara sistem saraf dan endokrin. Keduanya terhubung
melalui struktur seperti tangkai yaitu infundibulum dan membentuk sistem portal hipotalamo-hipofisis. Suplai darah berasal dari arteri
karotid interna yang kemudian bercabang menjadi arteri hipofisis superior (memperdarahi eminens mediana dan tangkai infundibular) dan
arteri hipofisis inferior (memperdarahi terutama neurohipofisis).

Kelenjar pituitary terdiri dari 2 bagian yaitu:


A.1.Kelenjar Hipofisis Anterior (Adenohipofisis, 75% dari berat total kelenjar)
Berasal dari ektoderm atap mulut primitif dan tumbuh secara kranial membentuk kantung Rathke. Selanjutnya, kantung ini berkonstriksi
sehingga terpisah dari faring.

A.2. Kelenjar Hipofisis Posterior (Neurohipofisis)


Neurohipofisis berasal dari tunas yang tumbuh dari dasar diensefalon. Oleh karena itu, mengandung 100.000 akson tidak bermielin
(dari neuron sekretorik) yang terletak nukleus supraoptikus dan nukleus paraventrikularis hipotalamus. Neurohipofisis terdiri dari pars
nervosa ( tidak mengandung sel sekretorik) dan tangkai infundibular. Selain akson, terdapat pula sel glia bercabang yang
disebut pituisit dengan jumlah sel yang terbanyak.

Adapun hormon yang dihasilkan adalah:


a.ADH (antidiuretic hormone/ vasopressin) oleh nukleus supraoptikus: menurunkan produksi urin dengan cara meningkatkan
permeabilitas duktus koligens terhadap air.
b.oksitosin oleh nukleus paraventrikularis: meningkatkan kontraksi uterus ketika melahirkan dan menstimulasi pengeluaran air susu.
Setelah dihasilkan di hipotalamus, kedua hormon ini akan ditransportasikan ke pars nervosa dan terakumulasi di badan
Herring (badan neurosekretorik) yang bersifat granul eosinofilik. Di permukaan granul tersebut terdapat protein pembawa yang disebut
neurophysin I dan II. Nantinya, impuls saraf akan merangsang pengeluaran peptida dari badan Herring sehingga beredar di dalam aliran
darah.

B.KELENJAR TIROID1,2
Berbentuk kupu-kupu dan terletak di servikal tepatnya di anterior laring. Kelenjar ini berasal dari endoderm usus depan
berdekatan dengan bakal lidah. Lobus lateral kanan dan kiri dihubungkan oleh isthmus yang terletak di anterior trakea. Terkadang, lobus
piramidalis yang berukuran kecil dapat menonjol ke atas dari isthmus. Berat normal tiroid adalah 30 g dan kaya vaskularisasi dengan suplai
darah 80-120 ml per menit.
Hormon yang dihasilkan adalah tirosin (T4) dan triiodotironin (T3) yang berperan penting dalam pertumbuhan, diferensiasi sel,
kontrol laju metabolisme basal, dan konsumsi oksigen. Selain itu, hormon ini berperan pula dalam metabolisme lipid, karbohidrat, dan
protein.

Secara mikroskopik, parenkim tiroid disusun oleh struktur epithelial berbentuk lingkaran yang disebut folikel tiroid. Setiap folikel berisi
koloid yang terdiri dari glikoprotein tiroglobulin, prekursor untuk hormon yang aktif. Kelenjar tiroid merupakan satu-satunya kelenjar
dengan simpanan terbanyak. Pada manusia, simpanan tersebut cukup untuk digunakan lebih dari tiga bulan tanpa adanya sintesis yang baru.
Bentuk sel folikular yang gepeng dan lumen penuh berisi koloid menandakan bahwa kelenjar inaktif. Sebaliknya, jika sel folikular
berbentuk kuboid dan lumen kosong maka kelenjar aktif. Selain itu, sel folikular memiliki inti yang bulat dengan daerah basal yang kaya
dengan retikulum endoplasma kasar dan apikal (yang menghadap ke lumen), terdapat kompleks Golgi dan granul sekretorik berisi koloid.
Selain sel folikular, terdapat sel parafolikular yang berasal dari krista neuralis yang berukuran lebih besar dan terpulas lebih
pucat. Disamping itu, sel ini lebih sedikit mengandung retikulum endoplasmik kasar dan granul hormon polipeptida. Sel tipe ini
menghasilkan kalsitonin yang menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas.

C.KELENJAR PARATIROID 1,2


Empat buah kelenjar dengan berat total 0,4 g terletak di belakang kelenjar tiroid. Kelenjar ini berasal
dari endoderm tepatnya kantung faringeal ke-3 (kelenjar superior) dan ke-4 (kelenjar inferior).
Dua jenis sel yang menyusun kelenjar paratiroid adalah:
a.sel principal (chief cells): jumlahnya banyak, berbentuk poligonal kecil dengan inti bulat, sitoplasma sedikit, dan pucat. Sel ini
menghasilkan PTH (parathyroid hormone) yang mengatur kadar kalsium, magnesium, dan fosfat.
b.sel oksifil: terkadang dijumpai dalam jumlah sedikit, berukuran lebih besar dengan sitoplasma asidofilik dan bentuk mitokondria
abnormal. Beberapa sel oksifil menunjukkan kadar PTH yang rendah.

D.KELENJAR ADRENAL (SUPRARENAL)1,2

Terletak di kutub atas ginjal berbentuk bulan sabit pipih dengan panjang 4-6 cm dan lebar 1-2 cm. Berat keduanya adalah 8 g. Tiap kelenjar
ditutup oleh kapsula jaringan ikat yang padat dan bagian stroma kaya akan serat retikularis yang mendukung sel sekretorik.
D.BADAN PINEAL2
Disebut pula epifisis serebri dan berasal dari neuroektoderm di bagian atap diensefalon. Kelenjar ini berbentuk biji pinus, berat
150 g, dan terletak di dekat ventrikel 3. Ciri khas dari kelenjar ini adalah adanya corpora arenacea yang terbentuk dari matriks kalfisikasi
(dari garam kalsium dan magnesium).

Terdiri dari dua jenis sel yaitu:


a.pinealosit: basofilik, berukuran besar, inti ireguler, banyak mitokondria.
Sel ini menghasilkan melatonin (derivat triptofan) yang berfungsi menciptakan irama sikardian, antioksidan, dan mengatur onset
pubertas serta kematangan seksual.
b.astroglia: memiliki prosesus sitoplasmik yang panjang, ditemukan pada area perivaskular, dan di antara pinealosit.

E. PULAU LANGERHANS 1,2


Berbentuk telur yang berasal dari endoderm yang berada dekat dengan duktus biliaris dan terdiri dari ratusan pulau. Tiap pulau
disusun oleh sel poligonal atau bulat, lebih kecil, dan pucat dibandingkan sel asinar di sekelilingnya. Pulau Langerhans dilihat secara
imunohistokimia terdiri dari:
a. sel alfa: menghasilkan glukagon dan biasanya berada di pinggir pulau. Fungsi glukagon adalah memecah glikogen di hati.
b.sel betamenghasilkan insulin dan terletak di bagian tengah pulau. Fungsi insulin adalah mempercepat transpor glukosa ke dalam
sel, meningkatkan glikogenesis, meningkatkan lipogenesis, dan sintesis protein.
c.sel deltamenghasilkan somatostatin dan letaknya tersebar. Fungi hormon ini adalah menghambat sekresi insulin dan glukagon
serta absorpsi nutrien.
d.sel F: menghasilkan polipeptida pankreas yang berfungsi menghambat sekresi somatostatin, kontraksi kandung empedu,
dan sekresi dari enzim pankreas.

Anda mungkin juga menyukai