Analysis of the Relationship Between Ventilation Conditions, Density Residential, Air Humidity,
Temperature, and Natural Lighting House with Pulmonary Tuberculosis Disease in Territory
Work Health Center Northern Wara- Palopo.
Hera.T.S. Batti’ *, dr. Budi. T Ratag, MPH *, Prof. dr. Jootje. M.L. Umboh, MS*
ABSTRAK
Besarnya masalah TB di Indonesia adalah 1,0%, dengan perkiraan insidensi TB MDR 6.100 per
tahun. Tujuh belas provinsi diantaranya mempunyai angka prevalensi di atas angka nasional, yaitu
provinsi NAD, Sumatera Barat, Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Banten, NTB,
NTT, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,Sulawesi
Tenggara, Gorontalo, Papua Barat dan Papua. Secara umum prevalensi yang tertinggi yaitu Papua
Barat (2.5%) dan terendah di provinsi Lampung (0,3%). Kasus TB paru yang ada di kota Palopo
salah satu puskesmas yang memiliki kasus TB terbanyak yaitu di wilayah kerja Puskesmas Wara
Utara. Pada tahun 2012 jumlah kasus TB BTA (+) di puskesmas Wara Utara sebanyak 78 orang, dan
jumlah kasus TB hasil Rontgen (+) sebanyak 34 orang dan hasil sputum (+) sebanyak 44 orang.
Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara kondisi ventilasi, kepadatan hunian, kelembaban
udara, suhu, dan pencahayaan alami rumah dengan kejadian penyakit TB paru di wilayah kerja
Puskesmas Wara Utara kota Palopo.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi potong lintang
(cross sectional study). Populasi penelitian adalah semua penderita (+) TB paru dan non- TB paru (-)
yang berdomisili di wilayah kerja puskesmas Wara Utara yang tercatat pada bulan Desember 2012-
Februari 2013 sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel adalah secara purposive sampling
dilakukan matching berdasarkan jenis kelamin dan tempat tinggal. Pengambilan data menggunakan
lembar observasi (check list) dan pengukuran suhu ruangan dengan menggunakan thermometer,
pencahayaan alami dengan menggunakan luxmeter, ventilasi dengan menggunakan rollmeter,
kelembaban dengan menggunakan hygrometer. Analisis bivariat menggunakan uji chi square (CI =
95%, α = 0,05) dengan program SPSS versi 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kondisi ventilasi dengan
kejadian penyakit TB paru (p = 0,000, OR = 36,417 95% CI: 10,85-122,17), terdapat hubungan antara
kepadatan hunian dengan kejadian penyakit TB paru (p = 0,000, OR = 10,023, 95% CI:3,75-26,75),
terdapat hubungan antara kelembaban dengan kejadian penyakit TB paru (p = 0,009, OR = 2,935, 95%
CI:1,29-6,64), terdapat hubungan antara suhu ruangan dengan kejadian penyakit TB paru (p = 0,000,
OR = 9,117, 95% CI: 3,66-22,65), dan terdapat hubungan antara pencahayaan alami dengan kejadian
penyakit TB paru (p = 0,000, OR = 4,696, 95% CI: 1,93-11,41).
Saran kepada Puskesmas Wara Utara agar dapat melakukan tindakan promosi kesehatan
terutama bagi masyarakat yang mempunyai faktor risiko yang tinggi, dengan cara memberikan
penyuluhan tentang persyaratan rumah sehat. Bagi masyarakat yang sedang merenovasi atau
membangun rumah untuk lebih memperhatikan aspek sanitasi rumah sehat seperti ventilasi,
pencahayaan, kebiasaan membuka jendela dan lebih meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
untuk menghindari penularan penyakit tuberkulosis paru.
Kata Kunci: Kondisi Ventilasi,Kepadatan Hunian, Kelembaban Udara, Suhu Ruangan, Pencahayaan
Alami, dan Penyakit Tuberkulosis
.
ABSTRACT
The magnitude of the TB problems in Indonesia is 1.0%, with an estimated incidence of MDR
TB 6,100 per year. Seventeen provinces of which have prevalence rates above the national average, which is
the province of Aceh, West Sumatra, Riau, Jakarta, Central Java, Yogyakarta, Banten, NTB, NTT, South
Kalimantan, East Kalimantan, Central Sulawesi, South Sulawesi, Southeast Sulawesi , Gorontalo, West Papua
and Papua. In general, the highest prevalence of West Papua (2.5%) and the lowest in Lampung province
(0.3%). Pulmonary TB cases in the city of Palopo’s one health center which has the highest number of TB
cases in the region of North Wara Health Center. In 2012 the number of cases of smear (+) in North Wara
clinic as many as 78 people, and the number of TB cases X-ray results (+) as many as 34 people and sputum
results (+) as many as 44 people. The purpose of this research is to know the relationship between the
condition of ventilation, residential density, humidity, temperature, and natural lighting of homes with the rate
of pulmonary TB disease incidence in North Wara Puskesmas Palopo town.
This study is a observational analytic cross-sectional study design (cross-sectional). The study
population was all patients with pulmonary TB (+) and non-pulmonary TB (-) are domiciled in North Wara
clinic. The results were taken from 100 respondents, recorded in December 2012 and February 2013. Sampling
was carried out in purposive sampling matching by sex and residence. Retrieval of data using observation
sheets (check list) and the measurement of the room temperature by using a thermometer, using luxmeter
natural lighting, ventilation using rollmeter, humidity using a hygrometer. Bivariate analysis using chi square
test (CI = 95%, α = 0.05) using SPSS version 16.
The results showed that there is a relationship between the condition of ventilation with pulmonary TB
disease incidence (p < .001, OR = 36.417 95% CI: 10.85 to 122.17), there is a relationship between density
residential with pulmonary TB disease incidence (p < .001, OR = 10.023, 95% CI :3,75-26, 75), there is a
relationship between humidity with pulmonary TB disease incidence (p = .009, OR = 2.935, 95% CI :1,29-6,
64), there is a relationship between room temperature with pulmonary TB disease incidence (p < .001, OR =
9.117, 95% CI: 3.66 to 22.65), and there is a relationship between natural lighting with pulmonary TB disease
incidence (p < .001, OR = 4.696, 95% CI: 1.93 to 11.41).
The following recommendation was given to North Wara health centers. In order to carry out health
promotion actions, especially for people who have high risk factors information about the requirements of a
healthy home must be made readily available. For people who are renovating or building a home more
attention should be paid to the healthy aspects of sanitation such as ventilation, lighting, custom window
opening and further enhancements that promote clean and healthy lifestyle behaviors and prevent transmission
of tuberculosis disease.
Keywords: Ventilation Conditions, Density Residential, air humidity, room temperature, Daylighting, and
Tuberculosis Disease
2013.
Kriteria eksklusi :
- Tidak menempati rumah
Tabel 4. Hubungan antara Kepadatan Hunian
sendiri. dengan Kejadian Penyakit TB Paru
p
Kejadian Tuberkulosis, dan variabel Independen Kepadatan (+) TB (-) TB Total O
value
(tidak terikat) : Kondisi ventilasi, Suhu ruangan, Hunian
n % n % N %
Kelembaban, Pencahayaan alami rumah, dan tidak memenuhi p꞊
31 62 7 14 38 38 10,0
kepadatan hunian. Instrumen dalam penelitian syarat 0,000
yang dipakai adalah berupa rollmeter, lux meter, memenuhi syarat 19 38 43 86 62 62
thermometer dan hygrometer. Dalam penelitian ini Total 50 100 50 100 100 100
menggunakan Uji chi-square untuk melihat
hubungan antara variabel bebas yaitu suhu,
pecahayaan alami, kelembaban, ventilasi,
kepadatan hunian dengan variabel terikat yaitu
kejadian TB paru (CI= 95%,α= 0,05) dengan
menggunakan SPSS versi 16. Tabel 5. Hubungan Antara Kelembaban Udara
dengan Kejadian Penyakit TB Paru
C. HASIL
Tabel 3. Hubungan antara Kondisi ventilasi dengan Kelembaban (+) TB (-) TB Total p value OR
Kejadian Penyakit TB Paru. Udara
n % n % N %
tidak memenuhi
29 58 16 32 45 45 p꞊0,009 2,935
syarat
memenuhi
21 42 34 68 55 55
syarat
Total 50 100 50 100 100
100
SARAN :
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan : 1. Bagi Puskesmas Wara Utara
1. Terdapat hubungan antara kondisi ventilasi Disarankan kepada seluruh petugas kesehatan
dengan kejadian penyakit TB Paru di wilayah yang ada di Puskesmas Wara Utara khususnya
kerja Puskesmas Wara Utara dimana kondisi di bagian promosi kesehatan agar dapat
ventilasi yang tidak memenuhi syarat melakukan tindakan promosi sebagai tindakan
kemungkinan menderita penyakit TB Paru pencegahan bagi masyarakat diseluruh wilayah
sebesar 36 kali dibandingkan yang memenuhi kerja Puskesmas Wara Utara yang mempunyai
syarat. faktor risiko yang tinggi terhadap kejadian
2. Terdapat hubungan antara kepadatan hunian penyakit TB Paru, dengan cara memberikan
dengan kejadian penyakit TB Paru di wilayah penyuluhan tentang persyaratan rumah sehat.
kerja Puskesmas Wara Utara dimana kepadatan 2. Bagi Masyarakat
hunian yang tidak memenuhi syarat Sebagai penghuni atau pemilik rumah yang
kemungkinan menderita penyakit TB Paru sedang dan akan merenovasi rumah disarankan
sebesar 10 kali dibandingkan yang memenuhi agar memperhatikan aspek sanitasi rumah sehat
syarat. pada segi ventilasi, kepadatan hunian,
kelembaban udara, suhu ruangan, pencahayaan
alami rumah, serta kebiasaan membuka jendela Hariza. A., Asih. M. 2009. Hubungan Kondisi
pada pagi hari dan lebih meningkatkan perilaku Rumah Dengan Penyakit TBC Paru Di Wilayah
hidup bersih dan sehat untuk menghindari Kerja Puskesmas Karangmojo II Kabupaten
penularan penyakit tuberkulosis paru terutama Gunungkidul
bagi masyarakat yang bertempat tinggal Tahun 2003 – 2006. (Online)
memiliki resiko terjadinya penyakit TB Paru. http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/21
3. Bagi Institusi .pdf
Menjadi penelitian pembanding apabila ingin
melakukan penelitian yang sama dengan Iskandar. J. 2010. Penyakit Paru Dan Saluran
variabel atau lokasi yang berbeda dan dapat Napas.(Jakarta).BIP. Hal. 143-153.
menjadi landasan penelitian untuk melakukan Ike. N., Mamat. L., Windy. R. 2007. HUBUNGAN
penelitian lanjutan untuk melihat hubungan ANTARA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
antara kejadian penyakit tuberkulosis paru RUMAH DENGAN KEJADIAN
dengan berbagai faktor risiko sehingga bisa TUBERKULOSIS (TB) PADA ANAK DI
dilakukan analisis multivariat. KECAMATAN PASEH KABUPATEN
SUMEDANG. ( Online).
http://resources.unpad.ac.id/unpad-
content/uploads/publikasi_dosen/Jurnal
20TUBERKULOSIS-IKEU.pdf
DAFTAR PUSTAKA