Anda di halaman 1dari 8

PROSIDING SEMINAR NASIONAL Arifa Rahmi, Armiati, Hendra Syarifuddin

STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA


MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI TRANSFORMASI
GEOMETRI KELAS XI SMA/MA

Arifa Rahmi, Armiati, Hendra Syarifuddin


Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana UNP
e-mail: rahmiarifa31@gmail.com

Abstrak: Setiap aspek kehidupan manusia berkaitan dengan aktifitas mengukur yang mengarah
pada konsep geometri, misalnya studi tentang bangun, ukuran dan posisi. Objek kajian geometri
yang abstrak menyulitkan peserta didik dalam memahami materi, salah satunya materi
transformasi. Peserta didik kesulitan mengidentifikasi dan memaknai arah transformasi yang
meliputi translasi, refleksi, rotasi dan dilatasi. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah
mengembangkan media pembelajaran matematika menggunakan macromedia flash pada materi
transformasi geometri kelas XI SMA/MA yang valid, praktis, dan efektif. Jenis penelitian ini
adalah penelitian pengembangan dengan model Plomp yang terdiri dari tiga tahap yaitu fase
investigasi awal, fase pengembangan atau pembuatan prototipe dan fase penilaian. Fase
investigasi awal dilakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum, analisis konsep dan analisis
peserta didik. Fase pengembangan, dimulai dengan pengumpulan bahan untuk mendesain media
pembelajaran dan studi materi transformasi. Kemudian dilakukan evaluasi formatif untuk
menentukan validitas dan kepraktisan media pembelajaran. Terakhir, dilakukan fase penilaian
untuk menguji kepraktisan dan keefektifan media pembelajaran melalui penelitian semu
eksperimen.

Kata kunci: Media pembelajaran matematika, macromedia flash, transformasi geometri

PENDAHULUAN

Mata pelajaran matematika merupakan bagian terpenting pendidikan, dimana


matematika sebagai ilmu yang berperan dalam perkembangan teknologi. Matematika
juga sebagai sarana dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan intelektual
untuk menciptakan generasi yang berkompetensi. Jadi, peserta didik akan merasakan
manfaat belajar matematika, seperti mampu berpikir sistematis, berpikir deduktif,
melatih ketelitian, mengajarkan kesabaran dan terbiasa menggunakan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Salah satu cabang matematika yang memiliki ruang lingkup cukup luas adalah
geometri. Setiap aspek kehidupan manusia berkaitan dengan aktifitas mengukur yang
mengarah pada konsep geometri, misalnya studi tentang bangun, ukuran dan posisi.
Teori pembelajaran van Hiele menyatakan bahwa pembelajaran geometri lebih
menekankan pada pentingnya pengajaran ditingkat pemikiran peserta didik [1]. Tiap
tingkatan pemikiran geometri menggambarkan proses berpikir yang diterapkan dalam
konteks geometri. Jadi tingkatan tersebut menjelaskan bagaimana berpikir dan jenis ide
geometri yang dipikirkan.
PM-33
VOL.3 NO.1 ISSN: 2443-1257
APRIL 2017

Transformasi merupakan materi geometri yang mengkaji tentang perubahan


pada posisi atau ukuran bentuk. Pengetahuan transformasi sangat berguna bagi peserta
didik untuk membangun kemampuan spasial, yaitu kemampuan untuk mengenali
berbagai hubungan dalam bentuk gambar. Pengetahuan tersebut dapat meningkatkan
kemampuan penalaran geometri peserta didik dan memperkuat pembuktian matematika.
Peserta didik dapat mengeksplorasi konsep matematika yang abstrak tentang konsep
kongruen, simetri, kesebangunan dan garis paralel. Dengan begitu, materi transformasi
sangat bermanfaat dipelajari oleh peserta didik, karena meningkatkan pemikiran,
imajinasi geometri dan kemampuan spasial, serta memperkaya pengalaman belajar
peserta didik.
Pada dasarnya ide-ide geometri sudah dikenalkan oleh peserta didik sejak
sebelum masuk sekolah. Akan tetapi tidak semua peserta didik berpikir tentang ide-ide
geometri dengan cara yang sama, tergantung proses berpikirnya dalam konteks
geometri. Dalam penelitiannya, Rollick [2] mengungkapkan bahwa peserta didik
kesulitan dalam memahami konsep dan variasi yang dimunculkan dan kesulitan dalam
mengidentifikasi transformasi meliputi translasi, refleksi, rotasi dan kombinasi
transformasi. Penelitian Morris & Paulsen [3] mengungkapkan bahwa beberapa peserta
didik kesulitan ketika menemukan permasalahan rotasi dan refleksi untuk bangun yang
lebih kompleks.
Berdasarkan wawancara dengan guru matematika di MAN 1 Bukittinggi,
diperoleh informasi bahwa proses belajar mengajar pada materi geometri terkendala
dengan objek kajian geometri dan bahan ajar. Objek kajian geometri yang abstrak
menyulitkan dalam memahami materi geometri, salah satunya materi transformasi.
Peserta didik kesulitan membayangkan benda yang abstrak ke dalam pikiran mereka.
Berawal dari pertanyaan pada angket respon peserta didik yaitu “apabila suatu benda
bergerak dan kemudian berhenti di suatu tempat, apakah posisi, ukuran dan letak benda
tersebut berubah setelah dipindahkan? dan apabila suatu benda dicerminkan, apakah
posisi, ukuran dan letak benda tersebut berubah setelah dicerminkan?”. Kebanyakan
peserta didik menjawab pertanyaan tanpa menghubungkannya dengan konsep materi
transformasi. Selain itu, peserta didik belum dapat menggeneralisasikan bahwa refleksi
titik A(x,y) ke sumbu Y akan menghasilkan bayangan A’(-x,y). Hal ini terjadi karena

PM-34
PROSIDING SEMINAR NASIONAL Arifa Rahmi, Armiati, Hendra Syarifuddin
STKIP PGRI SUMATERA BARAT

kesulitan peserta didik dalam memikirkan perubahan arah suatu objek geometri ke
posisi yang baru dan bukti transformasi geometri secara aljabar.
Kelengkapan bahan ajar yang digunakan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran masih terbatas. Peserta didik belajar dengan buku matematika
Kemendikbud RI, tetapi buku ini memiliki keterbatasan yaitu tidak dapat menampilkan
objek-objek tertentu seperti suara, gambar bergerak, maupun objek geometri secara
kongkrit. Pada buku ini perubahan posisi atau ukuran bentuk pada materi transformasi
ditandai dengan tanda panah. Hal ini dapat membuat peserta didik kebingungan dalam
memaknai arah perubahan tersebut. Guru matematika mengungkapkan bahwa media
pembelajaran masih kurang dimanfaatkan saat kegiatan belajar mengajar, karena
terkendala dalam pembuatan media. Hal ini memungkinkan pengembangan media
pembelajaran untuk memperjelas materi transformasi, sehingga peserta didik dapat
merasakan manfaat mengenal konsep matematika dan guna matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Kata media berarti perantara, penghubung, yang terletak diantara dua pihak [4].
Artinya media merupakan suatu perantara yang membawa informasi dari pengirim
kepada penerima informasi. Amri [5] mendefinisikan media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim ke penerimanya, sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik agar terjadi proses
belajar. Dengan demikian media pembelajaran sebagai alat yang dapat membantu
proses belajar mengajar.
Salah satu alternatif media yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang telah diuraikan, antara lain media Computer Assisted Instruction
(CAI). Komputer berperan sebagai alat bantu belajar, sedangkan pemanfaatannya
meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan atau keduannya. Seperti
pendapat Collins [6], CAI mencakup berbagai teknologi komputer yang meliputi
lingkungan pembelajaran di kelas dan meningkatkan akses informasi peserta didik. Jadi
media CAI merupakan media pembelajaran yang interaktif yang dapat memberikan
feedback langsung kepada pengguna dan memotivasi peserta didik dalam proses
pembelajaran. Media CAI juga merupakan media pembelajaran yang berorientasi pada
belajar mandiri, sehingga media CAI ini dapat digunakan secara mandiri oleh peserta
didik di luar jam pelajaran (digunakan belajar di rumah). Berdasarkan hasil penelitian
Hembree dan Dessart (1986) dalam Kadir [7], komputer dapat menumbuhkan motivasi

PM-35
VOL.3 NO.1 ISSN: 2443-1257
APRIL 2017

dan kesan positif peserta didik dalam belajar matematika. Sebab, media pembelajaran
berbantuan komputer berpeluang untuk memberi fasilitas belajar dan keaktifan peserta
didik.
Beberapa program komputer yang lazim digunakan untuk media pembelajaran,
seperti microsoft powerpoint, autoplay, media studio dan lain-lain. Namun, sebagian
besar program tersebut hanya dapat digunakan untuk media presentasi pembelajaran.
Dengan begitu, diperlukan software untuk membuat media pembelajaran yang lengkap,
handal dan cocok. Media pembelajaran matematika pada materi transformasi didesain
dengan program macromedia flash. Program ini cukup fleksibel untuk keperluan
pembuatan media pembelajaran. Macromedia flash juga dapat menampilkan informasi
yang berupa tulisan, gambar, animasi secara sekaligus dan lebih interaktif. Materi
transformasi ditampilkan dengan animasi, sehingga arah transformasi pada bangun
geometri ditunjukkan secara nyata kepada peserta didik. Tampilan gambar dan animasi
disesuaikan dengan materi transformasi, sedangkan audio disajikan sebagai unsur
hiburan dan menarik perhatian peserta didik. Dengan begitu, media pembelajaran
menggunakan macromedia flash akan membantu peserta didik memperjelas materi
pelajaran dan memberi perhatian peserta didik terhadap pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Penelitian pengembangan ini menggunakan model Plomp, mulai dari fase


investigasi awal (preliminary research), fase pengembangan atau pembuatan prototipe
(prototyping stage) dan fase penilaian (assessment stage). Fase investigasi awal
(preliminary research) terdiri dari analisis kebutuhan, analisis kurikulum, analisis
konsep dan analisis peserta didik. Analisis kebutuhan dilaksanakan dengan cara
melakukan wawancara dengan guru matematika dan pemberian angket respon peserta
didik. Informasi yang didapatkan dari wawancara dengan guru mengenai proses
pembelajaran yang berlangsung selama ini, baik dari aspek tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum, kegiatan pembelajaran di kelas,
dan penggunaan perangkat pembelajaran berupa media serta materi yang dianggap sulit.
Informasi yang didapatkan dari angket respon peserta didik berupa karakteristik media
pembelajaran yang diinginkan seperti tampilan dan desain yang diinginkan, warna yang
disukai, serta mengenai ilustrasi gambar dan animasi.

PM-36
PROSIDING SEMINAR NASIONAL Arifa Rahmi, Armiati, Hendra Syarifuddin
STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Pada tahap analisis kurikulum dilakukan telaah terhadap kurikulum 2013 untuk
mata pelajaran matematika SMA/MA kelas XI di semester II. Analisis ini diperlukan
untuk mempelajari cakupan materi transformasi, indikator pencapaian kompetensi,
tujuan pembelajaran dan alokasi waktu belajar. Analisis konsep dilakukan untuk
menentukan isi dan materi pelajaran yang diperlukan pada media pembelajaran,
sehingga dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan hasil belajarnya. Analisis
ini diperlukan untuk mempelajari konten materi transformasi dan visualisasi gambar
yang mewakili materi transformasi.
Analisis peserta didik dilakukan untuk mengetahui karakteristik peserta didik,
sehingga dapat dijadikan sebagai petunjuk rancangan dari kualitas media pembelajaran.
Kegiatan ini untuk mengetahui tingkat kognisi peserta didik, visualisasi dan tampilan
media pembelajaran yang diinginkan, serta jenis tulisan dan warna yang disukai untuk
merancang media pembelajaran. Pada fase ini juga peneliti memperoleh gambaran
sementara dari media pembelajaran matematika menggunakan macromedia flash pada
materi transformasi yang dikembangkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian pengembangan ini menggunakan model Plomp, mulai dari fase


investigasi awal, fase pengembangan atau pembuatan prototipe dan fase penilaian. Fase
investigasi awal terdiri dari analisis kebutuhan, analisis kurikulum, analisis konsep dan
analisis peserta didik. Analisis kebutuhan dilaksanakan dengan cara melakukan
wawancara dengan guru mata pelajaran matematika dan pemberian angket respon
peserta didik di MAN 1 Bukittinggi. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan diperoleh
informasi mengenai proses pembelajaran yang berlangsung selama ini, tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum, kegiatan pembelajaran di kelas
dan kebutuhan peserta didik terhadap media pembelajaran.
Proses belajar mengajar pada materi geometri terkendala dengan objek kajian
geometri dan bahan ajar. Objek kajian geometri yang abstrak menyulitkan dalam
memahami materi-materi yang berkaitan dengan geometri, salah satunya materi
transformasi. Peserta didik menemui kesulitan ketika membayangkan suatu benda yang
abstrak ke dalam pikiran mereka dan kesulitan dalam memikirkan perubahan suatu
objek geometri ke posisi yang baru dan bukti transformasi secara aljabar. Jadi peserta

PM-37
VOL.3 NO.1 ISSN: 2443-1257
APRIL 2017

didik kebingungan dalam memaknai arah perubahan tersebut. Hal ini memungkinkan
pengembangan media pembelajaran untuk memperjelas materi transformasi.
Media pembelajaran dilengkapi dengan halaman MENU yang terdiri dari
petunjuk penggunaan, kompetensi, materi, evaluasi, referensi dan keterangan. Kalimat-
kalimat pada media pembelajaran disesuaikan dengan tata bahasa EYD yang mudah
dipahami, sedangkan istilah, simbol dan persamaan matematika disesuaikan dengan
kaidah penulisan matematika. Supaya penggunaannya lebih praktis dan terarah, media
dilengkapi dengan tombol-tombol navigasi yaitu tombol MASUK, tombol MULAI,
tombol MENU, tombol NEXT, tombol BACK, tombol YA, tombol TIDAK, tombol
PLAY, tombol CEK dan tombol X (silang).
Pada analisis kurikulum dilakukan telaah terhadap kurikulum 2013 untuk mata
pelajaran matematika SMA/MA kelas XI di semester II. Analisis ini untuk mempelajari
cakupan materi transformasi, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran dan
alokasi waktu belajar. Analisis kurikulum untuk mata pelajaran matematika dirumuskan
dalam tabel 1 berikut.
Tabel 1. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah Dilakukan
Analisis
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis sifat-sifat transformasi Menentukan sifat-sifat transformasi
geometri (translasi, refleksi, rotasi dan geometri (translasi, refleksi, rotasi dan
dilatasi) dengan pendekatan koordinat dilatasi) dan menemukan konsep
dan menerapkannya dalam translasi dengan pendekatan koordinat.
menyelesaikan masalah.
Menyajikan objek kontekstual, Menganalisis informasi terkait sifat-
menganalisis informasi terkait sifat-sifat sifat objek dan menerapkan aturan
objek dan menerapkan aturan transformasi geometri (ranslasi,
transformasi geometri (ranslasi, refleksi, refleksi, rotasi dan dilatasi)dalam
rotasi dan dilatasi) dalam memecahkan memecahkan masalah.
masalah.

Tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu: (1) peserta didik dapat
menentukan sifat-sifat dan konsep transformasi (translasi, refleksi, rotasi dan dilatasi)
dengan pendekatan koordinat. (2) Peserta didik dapat menganalisis informasi terkait
sifat-sifat objek dan menerapkan aturan transformasi (translasi, refleksi, rotasi dan
dilatasi) dalam memecahkan masalah. Adapun alokasi waktu yang diperlukan untuk
mempelajari materi transformasi adalah 10 JP@ 45 menit (5 x Pertemuan).

PM-38
PROSIDING SEMINAR NASIONAL Arifa Rahmi, Armiati, Hendra Syarifuddin
STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Analisis konsep dilakukan untuk menentukan isi dan materi pelajaran yang
diperlukan pada media pembelajaran, sehingga dapat membantu peserta didik dalam
meningkatkan hasil belajarnya. Materi transformasi membahas tentang translasi,
refleksi, rotasi dan dilatasi. Berikut ini digambarkan peta konsep dari materi
transformasi.
Transformasi

Translasi Refleksi Rotasi Dilatasi

Sifat-sifat Sifat-sifat Sifat-sifat Sifat-sifat

Konsep Konsep Konsep Konsep


Gambar 1. Peta Konsep Materi Transformasi

Analisis peserta didik dilakukan untuk mengetahui karakteristik peserta didik


kelas XI di MAN 1 Bukittinggi yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017, sehingga
dapat dijadikan sebagai petunjuk rancangan dari kualitas media pembelajaran. Informasi
yang diperoleh dari analisis peserta didik yaitu peserta didik membutuhkan visualisasi
dalam memahami materi transformasi, seperti media pembelajaran. Kegiatan ini untuk
mengetahui tingkat kognisi peserta didik, visualisasi dan tampilan media pembelajaran
yang diinginkan, serta jenis tulisan dan warna yang disukai peserta didik untuk
merancang media pembelajaran.
Media pembelajaran didesain dengan program macromedia flash 8 yang dapat
memuat teks, gambar, animasi (gambar bergerak) dan audio, kemudian media tersebut
dikemas dalam bentuk compact disk (CD). Kesukaan peserta didik terhadap warna
didasarkan pada psikologi warna sebagai penentu perilaku. Warna dominan yang dipilih
adalah warna biru. Adapun tipe ukuran huruf yang digunakan bervariasi seperti Script
MT Bold, Belwe Bd Bt, Cooper Std Black dan Harrington, sedangkan ukuran hurufnya
juga bervariasi. Bagian judul materi diberi efek animasi untuk mempercantik tampilan,
sedangkan bagian yang perlu mendapat penekanan dicetak tebal atau dimiringkan.

KESIMPULAN

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menghasilkan perangkat


pembelajaran berupa media pembelajaran yang dirancang. Berdasarkan penelitian yang akan
dilakukan, maka diharapkan pengembangan media pembelajaran matematika menggunakan

PM-39
VOL.3 NO.1 ISSN: 2443-1257
APRIL 2017

macromedia flash pada materi transformasi geometri dapat meningkatkan hasil belajar kelas XI
SMA/MA. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan dengan model Plomp yang terdiri
dari tiga tahap yaitu fase investigasi awal, fase pengembangan atau pembuatan prototipe dan
fase penilaian. Penelitian pendahuluan dilakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum, analisis
konsep dan analisis peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Walle, John A. Van De. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2. Edisi
keenam. Jakarta:Erlangga.

Rollick, M. B. 2009. Toward a Deffinition of Reflection. JurnalMathematics Teaching


in the Middle School. Vol 7.

Morris, T. & R. Paulsen. 2011. Using Tracing Paper to Teach Transformation


Geometry. jurnal Amesa. Vol 2. Johannensberg: Amesa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. ISBN 978-979-
689-779-1. Jakarta: Pusat Bahasa.

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.


Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Collins, David. 2008. Computer Aided Instruction: a Study of Student Evaluations and
Academic Performance. Journal of College Teaching & Learning. Vol 5.
Number 11. USA: Bellarmine.

Kadir, Abdul. 2015. Upaya Peningkatan Pembelajaran Materi Prisma melalui Program
Macromedia Flash pada Siswa Kelas VIII MTsN Model Banda Aceh. Jurnal
∑IGMA. ISSN 2502-0919. Vol 1. Nomor 1. Aceh: STAIN Malikussaleh
Lhokseumawe.

PM-40

Anda mungkin juga menyukai