Anda di halaman 1dari 4

Pemanfaatan Mikroorganisme Untuk Efisiensi Pakan Ikan

Oleh
Agus Wibowo
1714111029
Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Salah satu penyusun utama sekaligus sumber energi terpenting bagi ikan dan organisme
akuatik lainnya adalah protein. Protein dalam pengunaannya banyak ditemukan pada
tepung ikan dan tepung kedelai. Dewasa ini, pengunaan tepung ikan dan tepung kedelai
sebagai bahan utama pembuatan pakan ikan dinilai sangat kurang efektif karena
mengingat kebutuhan akan kedua bahan tersebut cukup tinggi. Berbagai upaya dilakukan
agar pengunaan kedua bahan tersebut menjadi lebih efektif dan efisien, salah satu upaya
jitu adalah dengan pemanfaatan mikroorganisme dalam hal ini adalah kelompok mikroba,
dalam produk pakan.

Pemanfaatan mikroba dinilai sangat efektif dalam mengefisienkan pakan. Keefektifan ini
berdasarkan bahwa mikroba memiliki kemampuan mengubah serta menguraikan rantai
kompleks dari karbohidrat, protein, ataupun lemak dalam bahan pakan diberikan,
meskipun kita tahu bahwa tidak semua mikroba itu baik. Kemampuan itu didasarkan
bahwa mikroba memiliki enzim yang dapat melakukan penyederhanaan yang baik
terhadap rantai-rantai kompleks zat makanan yangmana tidak dimiliki di dalam tubuh
ikan maupun organisme akuatik lainnya. Dengan adanya pemecahan atau
penyederhanaan molekul-molekul kompleks ini, akan mempermudah proses pencernaan
serta penyerapan di dalam tubuh.

Kita ketahui bahwasannya sistem pencernaan pada ikan relatif sederhana. Hal ini
dikarenakan keterbatasannya enzim-enzim untuk mencerna makanan yang masuk. Oleh
karena itu perlu dilakukan suatu upaya untuk menambah jumlah dari enzim, karena
dengan penambahan jumlah enzim, maka proses pencernaan akan lebih baik. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penambahan probiotik. Probiotik adalah
mikroba tambahan yang memberikan pengaruh menguntungkan bagi inang melalui
peningkatan nilai nutrisi pakan dan memperbaiki respon inang terhadap penyakit
(Verschuere et al,, 2000). Dengan penambahan probiotik dalam pencernaan ikan maka
akan terjadi perubahan komposisi mikroba dalam usus, yang berarti mempengaruhi
ekosistem usus. Salah satu efek yang menguntungkan dengan adanya probiotik dalam
usus adalah kemampuan probiotik untuk mengeluarkan enzim yang berkaitan dengan
proses pencernaan bahan yang kompleks. Probiotik dapat menghasilkan beberapa enzim
eksogen seperti enzim protease, amylase, lipase dan selulase yang akan membantu enzim
endogenous inang untuk menghidrolisis nutrient pakan seperti karbohidrat, protein dan
lemak dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana (Wang et al., 2008
dalam Putra, 2010). Beberapa jenis bakteri dalam saluran pencernaan ikan yang diketahui
memiliki potensi sebagai probiotik antara lain adalah Lactobacillus spp. (Taoka, 2007),
Bacillus megaterium (Ocho & Olmos dalam Putra, 2010), Bacillus coagulans (Wang,
2007), Carnobacterium sp. (Aslamyah, 2006), Vibrio alginoliticus (Aslamyah, 2006),
Planococcus sp. (Aslamyah, 2006), Bacillus licheniformis (El-Haroun et al., 2006 dalam
Putra, 2010), Proteus mirabilis (Sabariah, 2010), Micrococcus sp (Feliatra et al., 2006),
Pseudomonas sp. (Feliatra et al., 2006), Bifidobacterium sp. (Feliatra et al., 2006).

Mikroba memiliki kemampuan memecah atau menguraikan rantai panjang karbohidrat,


protein dan lemak dalam bahan pakan yang diberikan. Hal tersebut dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kualitas bahan pakan sehingga pakan yang dihasilkan memiliki
kualitas yang lebih baik, daya cerna yang lebih tinggi serta lebih ekonomis. Fermentasi
adalah salah satu metode penerapan dari kemampuan mikroba tersebut. Di dalam
fermentasi, mikroorganisme memecah senyawa organik menjadi senyawa sederhana
(Pujaningsih, 2005). Fermentasi merupakan perubahan kimia yang disebabkan oleh
aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau mikroba. Sujono (2001)
menyatakan bahwa mikroba yang mampu melakukan proses fermentasi pada substrat
adalah kapang, khamir, dan bakteri. Fermentasi dapat berlangsung dalam suasana aerob
maupun anaerob. Teknologi fermentasi telah menjadi solusi untuk memanfaatkan bahan-
bahan yang berkualitas rendah menjadi produk yang lebih bernilai. Metode ini telah
banyak diterapkan dalam budidaya perikanan khususnya teknologi pakan. Penelitian
mengenai perbaikan kulitas bahan baku pakan menggunakan teknik fermentasi ini telah
banyak dilakukan dan hasilnya cukup signifikan untuk meningkatkan kualitas dan
kecernaan bahan baku pakan. Bahan baku pakan dapat digunakan untuk menggantkan
bahan baku pakan yang utama seperti tepung ikan dan tepung bungkil kedelai.
DAFTAR PUSTAKA

Arief M, Mufidah, Kusriningrum. 2008. Pengaruh penambahan probiotik pada pakan


buatan terhadap pertumbuhan dan rasio konversi pakan ikan nila GIFT (Oreochromis
niloticus). Berkala ilmiah perikanan 3(2) : 53-58.
Arunlertaree, C. & Ek Rakyuttithamkul. 2006. Utilization of Fermented Feather Meal as
a Replacement of Fish Meal in the Diet of Hybrid Clarias Catfish. Kasetsart J. (Nat.
Sci.) 40 : 436 – 448

Aslamyah S. 2006. Penggunaan Mikroflora saluran pencernaan sebagai probiotik untuk


meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng. [Disertasi].
Program Pascasarjana IPB. 256 hal.

Asngat, A. 2005. Perubahan Kadar Protein Padafermentasi Jerami Padi Dengan


Penambahan Onggok Untuk Makanan Ternak. Jurnal Peneniitian Sains dan
Teknologi. Vol 6, No 1, 2005 : 65-74

Feliatra, Effendi I dan Suryadi E. 2004. Isolasi dan identifikasi bakteri probiotik dari ikan
kerapu macan (Ephinephelus fuscogatus) dalam upaya efisiensi pakan ikan. Jurnal
Natur Indonesia 6(2): 75-80.
Fitriliyani, I. 2010. Peningkatan Kualitas Nutrisi Tepung Daun Lamtoro Dengan
Penambahan Ekstrak Enzim Cairan Rumen Domba (Ovis Aries) Untuk Bahan Pakan
Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Desertasi. Sekolah pasca sarjana. Instititut
pertanian bogor. Hal 21-70.

Fuller R. 1989. Probiotics in man and animal. Microbiology 66: 365-378


Fuller, R. 1991. History and development of probiotics In Probiotics the Scientific Basis.
Chapman and Hall.
Kurniasih. 2010. Seleksi bakteri proteolitik dan aplikasi enzim protease untuk
peningkatan kualitas pakan dan kinerja pertumbuhan ikan nila. Tesis. Sekolah Pasca
Sarjana IPB. 51 hal.

Kurniasih, T., L.H. Suryaningrum, Z.I.Azwar. 2011. Pemanfaatan probiotik untuk


meningkatkan pertumbuhan, efisiensi pakan dan kelangsungan hidup ikan nila.
Laporan Kegiatan Seminar Hasil Riset 2011. Balai Penelitian dan Pengembangan
Budidaya Air Tawar - Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.
Melati, I., Azwar, Z.I., Kurniasih, T. 2010. Pemanfaatan Ampas Tahu Terfermentasi
sebagai Substitusi Tepung Kedelai dalam Formulasi Pakan Ikan Patin. Prosiding.
Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Hal 713-719.
Mulyasari, Azwar, Z.I., Kurniasih,T., Melati, I., 2010. Hidrolisis pakan buatan
(predigestion) oleh crude enzyme pencernaan eksogen yang disekresikan mikroba
probiotik asal pencernaan ikan lele untuk memperbaiki kelulusan hidup benih ikan
lele. Laporan Kegiatan Seminar Hasil Riset 2010. Balai Riset Perikanan Budidaya Air
Tawar - Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.

Mulyasari, Azwar, Z.I, Melati, I. dan Erlania. 2011. Perbaikan kualitas bahan baku yang
mengandung serat kasar tinggi secara kimia dan biologi (fermentasi). Laporan
Kegiatan Seminar Hasil Riset 2011. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya
Air Tawar - Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.
Murni. 2004. Pengaruh penambahan bakteri probiotik Bacillus sp dalam pakan buatan
terhadap aktivitas enzim pencernaan, efisiensi pakan dan pertumbuhan ikan gurami
(Osphronemus gouramy Lac.) Tesis. Program Pascasarjana IPB. 47 hal.
National Research Council (NRC). 1983. Nutrients requirements of warm water fishes
and shellfishes. National Academy of Science, Washington D.C. 63 pp.

Nopitawati, T. 2010. Seleksi bakteri probiotik dari saluran pencernaan untuk


meningkatkan kinerja pertumbuhan udang vaname Litopenaeus vannamei. Tesis.
Sekolah Pasca Sarjana IPB.

Nur A, Fatah S. 2000. Aplikasi probiotik pada pemeliharaan larva udang windu dan
ikan bandeng. Laporan BBAP Jepara.

Oboh, G. 2005. Nutrient enrichment of cassava peels using a mixed culture of


Saccharomyces cerevisae and Lactobacillus spp solid media fermentation techniques.
Electronic Journal of Biotechnology. Vol.9 No.1. Pontificia Universidad Católica de
Valparaíso – Chile. Page 46-49.

Pujaningsih, R.I., 2005. Teknologi Fermentasi & Peningkatan Kualitas Pakan. Diktat
Kuliah. Laboratorium Teknologi Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. UNDIP.

Putra, AN. 2010. Kajian probiotik, prebiotik dan sinbiotik untuk meningkatkan kinerja
pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Kurniasih et al (2011) menunjukkan
bahwa penggunaan probiotik dalam pakan ikan nila secara signifikans dapat
meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan ikan nila.

Sabariah. 2010. Seleksi bakteri probiotik dari saluran pencernaan untuk meningkatkan
kinerja pertumbuhan ikan jelawat (Leptobarbus hoeveni Blkr). Tesis. Sekolah Pasca
Sarjana IPB. 51 hal.

Salminen S, Ouwehand A, Benno Y, Lee YK. 1999. Probiotics : How should they be
defined. Trend Food Science Technology. 10, 107 – 110

Anda mungkin juga menyukai