BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kontrol nyeri sangat penting dalam praktek operasi kedokteran gigi. Kontrol nyeri
yang baik akan membantu operator dalam melakukan operasi dengan hati-hati, tidak terburu-
buru, tidak menjadi pengalaman operasi yang buruk bagi pasien dan dokter bedah. Sebagai
tambahan pasien yang tenang akan sangat mambantu bagi seorang dokter gigi. Operasi
dentoalveolar dan prosedur operasi gigi minor lainnya yang dilakukan pada pasien rawat
jalan sangat tergantung pada anestesi lokal yang baik.
Menurut istilah, anestesi local (anestesi regional) adalah hilangnya rasa sakit pada
bagian tubuh tertentu tanpa disertai dengan hilangnya kesadaran. Anestesi local merupakan
aplikasi atau injeksi obat anestesi pada daerah spesifik tubuh, kebalikan dari anestesi umum
yang meliputi seluruh tubuh dan otak. Local anestesi memblok secara reversible pada system
konduksi saraf pada daerah tertentu sehingga terjadi kehilangan sensasi dan aktivitas motorik.
Untuk menghasilkan konduksi anestesi, anestesi local diinjeksikan pada permukaan
tubuh. Anestesi lokal akan berdifusi masuk ke dalam syaraf dan menghambat serta
memperlambat sinyal terhadap rasa nyeri, kontraksi otot, regulasi dari sirkulasi darah dan
fungsi tubuh lainnya. Biasanya obat dengan dosis atau konsentrasi yang tinggi akan
menghambat semua sensasi (nyeri, sentuhan, suhu, dan lain-lain) serta kontrol otot. Dosis
atau konsentrasi akan menghambat sensasi nyeri dengan efek yang minimal pada kekuatan
otot.
Anestesi local dapat memblok hampir setiap syaraf antara akhir dari syaraf perifer dan
system syaraf pusat. Teknik perifer yang paling bagus adalah anestesi local pada permukaan
kulit atau tubuh.1
Anestesi lokal adalah obat yang menghambat hantaran saraf bila dikenakan secara
lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup obat ini bekerja pada tiap bagian susunan saraf.
Sebagai contoh, bila anestesi lokal dikenakan pada korteks motoris, impuls yang dialirkan
dari daerah tersebut terhenti, dan bila disuntikkan ke dalam kulit, maka transmisi impuls
sensorik dihambat.2
PELAKSANAAN
Alat dan Bahan yang digunakan:
Bahan kimia :
- Larutan anestesi lokal (Procain HCL 2%, Lidocain HCL 2%)
Alat-alat :
- Kapas
- Jarum injeksi
- Beaker gelas
- Lampu bunsen
- Jarum untuk penusuk
- Sonde
- Jam
Teknik Pelaksanaan :
1. Mahasiswa sukarela sebanyak 1 orang pada setiap kelompok mendapat suntikan 0.2 cc
larutan anestesi lokal secara intrakutan.
2. Pada daerah yang dianestesi akan membentuk garis menengah 5 mm.
3. Setelah dilakukan injeksi, maka dilakukan observasi terhadap sensasi :
- Panas
- Sakit
- Perabaan
- Penekanan
4. Observasi terhadap sensasi dilakukan setiap 5 menit selama 60 menit.
5. Catat hasilnya dengan memberi tanda + bila mahasiswa praktikan merasakan sensasi
terhadap daerah yang diinjeksi, dan tanda – bila mahasiswa praktikan tidak merasakan
sensasi.
PEMBAHASAN
Anestetik Lokal
Anestetik lokal ialah obat yang menghambat hantaran saraf bila dikenakan secara
lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Obat ini bekerja pada tiap bagian susunan
saraf. Sebagai contoh, bila anestetik lokal dikenakan pada korteks motoris, impuls yang
dialirkan dari daerah tersebut terhenti, dan bila disuntikkan ke dalam kulit maka transmisi
impuls sensorik dihambat. Pemberian anestetik lokal pada batang saraf menyebabkan
paralisis sensorik dan motorik di daerah yang dipersarafinya. Banyak macam zat yang dapat
mempengaruhi hantaran saraf, tetapi umumnya tidak dapat dipakai karena menyebabkan
kerusakan permanen pada sel saraf. Paralisis saraf oleh anestetik lokal bersifat reversible,
tanpa merusak serabut atau sel saraf.
Anestetik lokal yang pertama ditemukan ialah kokain, suatu alkaloid yang terdapat
dalam daun Erythroxylon coca, semacam tumbuhan belukar.
Anestetik lokal sebaiknya tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf secara
permanen. Kebanyakan anetetik lokal memenuhi syarat ini. Batas keamanan harus lebar,
sebab anestetik lokal akan diserap dari tempat suntikan. Mula kerja harus sesingkat mungkin,
sedangkan masa kerja harus cukup lama sehingga cukup waktu untuk melakukan tindakan
operasi, tetapi tidak demikian lama sampai memperpanjang masa pemulihan. Zat anestetik
lokal juga harus larut dalam air, stabil dalam larutan, dapat disterilkan tanpa mengalami
perubahan.
Mekanisme Kerja
Anestetik lokal mencegah pembentukan dari konduksi impuls saraf. Tempat kerjanya
terutama di membran sel, efeknya pada aksoplasma hanya sedikit saja.
Sebagaimana diketahui, potensial aksi saraf terjadi karena adanya peningkatan sesaat
permeabilitas membrane terhadap ion Na+ akibat depolarisasi ringan pada membrane. Proses
fundamental inilah yang dihambat oleh anestetik lokal; hal ini terjadi akibat adanya interaksi
langsung antara zat anestetik lokal dengan kanal Na+ yang peka terhadap adanya perubahan
voltase muatan listrik. Dengan semakin bertambahnya efek anestesi lokal di dalam saraf,
maka ambang rangsang membran akan meningkat secara bertahap, kecepatan peningkatan
potensial aksi menurun, konduksi impuls melambat dan faktor pengaman konduksi saraf juga
berkurang. Faktor- faktor ini akan mengakibatkan penuruan menjalarnya potensial aksi dan
dengan demikian mengakibatkan kegagalan saraf.
Anestetik lokal juga menghambat permeabilitas membran bagi K+ dan Na+ dalan
keadaan istirahat, sehingga hambatan hantaran tidak disertai banyak perubahan pada
potensial istirahat. Hasil penelitian membuktikan bahwa anestesi lokal menghambat hantaran
saraf tanpa menimbulkan depolarisasi saraf, bahkan ditemukan hiperpolarisasi ringan.
Pengurangan permeabilitas membran dan anesetik lokal juga timbul pada otot rangka, baik
waktu istirahat maupun waktu terjadinya potensial aksi.
Potensial berbagai zat anestetik lokal sejajar dengan kemampuannya untuk
meninggikan tegangan permukaan selaput lipid monomolecular. Mungkin sekali anestetik
lokal meninggikan tegangan permukaan lapisan lipid yang merupakan membran sel saraf,
dengan demikian menutup pori dalam membran sehingga menghambat gerak ion melalui
membran. Hal ini menyebabkan penuruan permeabilitas membran dalam keadaan istirahat
sehingga akan membatasi peningkatan permeabilitas Na+. Dapat dikatakan bahwa cara kerja
utama obat anestetik lokal ialah bergabung dengan reseptor spesifik yang terdapat pada kanal
Na, sehingga mengakibatkan terjadinya blokade pada kanal tersebut, dan hal ini akan
mengakibatkan hambatan gerakan ion melalui membran.
KESIMPULAN
Pada dasarnya, anestesi terbagi dua menjadi anestesi lokal dan anestesi umum. Akan
tetapi, anestesi lokal lebih sering digunakan karena memiliki tingkat keselamatan yang lebih
tinggi daripada anestesi umum. Anestetik lokal ialah obat yang menghambat hantaran saraf
bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Obat ini bekerja pada
tiap bagian susunan saraf.
Salah satu contoh obat anestesi lokal yang sering digunakan adalah lidokain. Lidokain
diberikan secara suntikan dan cepat diabsorbsi oleh saluran pernapasan maupun saluran
cerna. Dan sebagaimana obat yang memiliki kandungan zat kimia, lidokain pun tak lepas dari
efek samping, yang di antaranya adalah mengantuk, pusing, parestesia, kedutan otot,
gangguan mental, koma, dan bangkitan.