Anda di halaman 1dari 13

Modul Metodik Khusus

Perkembangan metode pembelajaran di bidang kesehatan atau kedokteran dapat


dikatakan berjalan sangat lambat. Hingga tahun 1950-an, metode yang ada belum banyak
beranjak dari metode yang ada sejak zaman hipocrates yaitu pembeljaran didaktik l dan
dijalankan atas arahan para pendidik yang menjadi nara sumber utama. Metode ini disebut
sebagai metode tradisional .

Hingga sekarang sebagian besar tenaga pendidik di bidang kesehatan atau kedokteran
hanya mengandalkan metode pembelajaran tradisional dan enggan untuk mengalihkan
metode itu menjadi metode alternative yang lebih manantang dan berhasil guna. Hanya
sebagian kecil tenaga pendidik atau sekolah kedokteran baru yang banyak menggunakan
metodealaternatif yang terbukti efektif, yaitu bedside teaching dan case presetation.

Metode pembelajaran yang tepat efektif dan efisien sangat dibutuhkan bagi pendidikan di
bidang kedokteran atau kesehatan. Pada dasarnya luaran suatu system pendidikan, bukanlah
semata-mata tergantung dari metodenya, tetapi lebih kepada bagaimana suatu metode
diterapkan secara benar dan dilaksanakan oleh orang sangat kompeten atau profisien dalam
metode tersebut

Bagaimanapun hebatnya metode pembelajaran bila para pengguna atau pelaksana


metode pembelajaran tidak memahami secara benar tentang konsep dan cara penggunaanya,
maka hasilnya juga tidak akan lebih efektif dari berbagai metode sebelumnya.

1
Modul Metodik Khusus

PETUNJUK BELAJAR

Modul ini disusun sedemikian rupa agar Anda dapat mempelajarinya secara mandiri,
kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius dan benar. Oleh
karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1) Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempelajari
modul ini.
2) Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB) 1 dan seterusnya,
karena materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya.
3) Anda harus punya
4) Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada materi
yang harus dipraktikan, maka Anda diminta untuk mempraktikannya.
5) Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 300 menit.
6) Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku-buku
lain, koran, atau majalah yang membahas tentang konsep kebidanan.
7) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung
pada keseungguhan Anda sendiri.
8) Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta mengerjakan tugas maupun soal-
soal yang ada didalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitnya 80% jawaban
Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari KB berikutnya.
9) Kunci jawaban untuk setiap KB ada dibagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan
peljari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Janga melihat kunci
jawaban sebelum Anda selesai megerjakan tugas.
10) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Andam jika masih
juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen fasilitator dari Mata Kuliah ini.
11) Setelah semua KB dipelajari,dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan benar,
tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh materi sesuai
dengan tujuan yang diharpkan. Bila jawabannya “Ya” maka hubungi dosen pembina
Anda untuk meminta Tes akhir Modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil jika
sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diperbolehkan untuk
mempelajari modul berikutnya.

Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar
Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil dengan baik.

SELAMAT BELAJAR, SEMOGA BERHASIL

2
Modul Metodik Khusus

Peserta didik dapat menguraikan tentang macam-macam metode pembelajaran klinik.

Peserta didik dapat menguraikan :


1. Pengertian metode pembelajaran klinik
2. Pengertian bedside teaching.
3. Tujuan bedside teaching.
4. Prinsip dasar bedside teaching.
5. Keuntungan bedside teaching.
6. Kerugian bedside teaching.
7. Pelaksanaan bedside teaching.
8. Hambatan bedside teaching.
9. Pengertian case presentation
10. Prinsip – prinsip yang dilakukan nursing clinic
11. Langkah metode nursing clinic

Pokok-Pokok Materi
Adapun pokok-pokok materi adalah :
1. Pengertian metode pembelajaran klinik
2. Pengertian bedside teaching.
3. Tujuan bedside teaching.
4. Prinsip dasar bedside teaching.
5. Keuntungan bedside teaching.
6. Kerugian bedside teaching.
7. Pelaksanaan bedside teaching.
8. Hambatan bedside teaching.
9. Pengertian case presentation
10. Prinsip – prinsip yang dilakukan nursing clinic
11. Langkah metode nursing clinic

3
Modul Metodik Khusus

PENGERTIAN METODE
PEMBELAJARAN KLINIK

Pembelajaran Praktik Klinik adalah suatu proses transformasi mahasiswa menjadi


seorang bidan professional yang memberi kesempatan mahasiswa untuk beradaptasi dengan
perannya dengan perannya sebagai bidan professional di situasi nyata pada pelayanan
kesehalan klinik atau komunitas (Nursalam & Ferry, 2009).

Adapun beberapa metode dalam pembelajaran klinik :

1. BED SIDE TEACHING


A. Pengertian Bedside Teaching
Bedside teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung di depan pasien.
Dengan metode bedside teaching mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan,
melaksanakan kemampuan komunikasi, keterampilan klinik dan
profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana tingkah laku dan
pendekatan dokter kepada pasien.
Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang mendekatkan
pembelajaran pada real clinical setting. Bedside teaching merupakan metode
pembelajaran yang peserta didiknya mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan
afektif secara terintegrasi. Sementara itu, dosen bertindak sebagai fasilitator dan mitra
pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik kepada peserta
didik. Di dalam proses bedside teaching diperlukan kearifan fasilitator tentang kemungkinan
timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan sebagai akibat dari interaksi antara peserta didik
(mahasiswa kesehatan) dan pasien.

B. Tujuan Bedside Teaching


1. Peserta didik mampu menguasai keterampilan prosedural.
2. Menumbuhkan sikap profesional.
3. Mempelajari perkembangan biologis/fisik.
4. Melakukan komunikasi dengan pengamatan langsung.

4
Modul Metodik Khusus

C. Prinsip Dasar Bedside Teaching


1. Adanya kesiapan fisik maupun psikologis dari pembimbing klinik peserta didik dan klien.
2. Jumlah peserta didik dibatasi idealnya5-6 orang.
3. Diskusi di awal dan akhir demonstrasidi depan klien dilakukan seminimal mungkin.
4. Lanjutkan dengan redemonstrasi.
5. Kaji permasalahan peserta didik sesegera mungkin terhadap apa yang dilakukan.
6. Kegiatan yang didemonstrasikan adalah sesuatu yang belum pernah diperoleh peserta
didik sebelumnya,atau apabila peserta didik menghadapi kesulitan penerapannya.

D. Keuntungan Bedside Teaching


Dalam penelitian Williams K (Tufts Univ, Maret 2008) dihasilkan kesimpulan
bahwa bedside teaching sangat baik digunakan untuk mempelajari keterampilan klinik.
Beberapa keuntungan bedside teaching antara lain :
1. Observasi langsung.
2. Menggunakan seluruh pikiran.
3. Klarifikasi dari anamnesa dan pemeriksaan fisik.
4. Kesempatan untuk membentuk keterampilan klinik mahasiswa.
5. Memperagakan fungsi :
a. Perawatan
b. Keterampilan interaktif
Bedside teaching tidak hanya dapat diterapkan di rumah sakit, keterampilan bedside
teaching juga dapat diterapkan di beberapa situasi di mana ada pasien.
E. Kerugian Bedside Teaching

1. Gangguan (misalnya ada panggilan telepon/HP berdering).


2. Waktu rawat inap yang singkat.
3. Ruangan yang kecil sehingga padat dan sesak.
4. Tidak ada papan tulis.
5. Tidak dapat mengacu pada buku.
6. Pelajar lelah.

5
Modul Metodik Khusus

F. Pelaksanaan Bedside Teaching


Keterampilan bedside teaching dapat kita laksanakan namun sulit mencapai kesempurnaan.
Oleh karena itu perlu perencanaan yang matang agar berhasil dan efektif. Persiapan sebelum
pelaksanaan bedside teaching :
1. Persiapan
a. Tentukan tujuan dari setiap sesi pembelajaran.
b. Baca teori sebelum pelaksanaan.
2. Ingatkan mahasiswa akan tujuan pembelajaran :
a. Mendemonstrasikan pemeriksaan klinik.
b. Komunikasi dengan pasien.
c. Tingkah laku yang profesional.
3. Persiapan Pasien
a. Keadaan umum pasien baik.
b. Jelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan.
4. Lingkungan/Keadaan
Pastikan keadaan ruangan nyaman untuk belajar
5. Pelaksanaan bedside teaching antara lain:
1) Membuat peraturan dasar
a. Pastikan setiap orang tahu apa yang diharapkan dari mereka
b. Mencakup etika.
c. Batasi interupsi jika mungkin.
d. Batasi penggunaan istilah kedokteran saat di depan pasien
2) Perkenalan
a. Perkenalkan seluruh anggota tim.
b. Jelaskan maksud kunjungan.
c. Biarkan pasien menolak dengan sopan.
d. Anggota keluarga diperkenankan boleh berada dalam ruangan jika pasien
mengizinkan.
e. Jelaskan pada pasien atau keluarga bahwa banyak yang akan
didiskusikan, mungkin tidak diterapkan langsung pada pasien
f. Undang partisipasi pasien dan keluarga.
g. Posisikan pasien sewajarnya posisi tim di sekitar tempat tidur.

6
Modul Metodik Khusus

3) Anamnesa
a. Hindari pertanyaan tentang jenis kelamin atau ras.
b. Hindari duduk di atas tempat tidur pasien.
c. Izinkan interupsi oleh pasien dan pelajar untuk menyoroti hal penting atau untuk
memperjelas.
d. Jangan mempermalukan dokter yang merawat pasien.
4) Pemeriksaan fisik
a. Minta pelajar untuk memeriksa pasien.
b. Izinkan pasien untuk berpartisipasi(mendengarkan bising, meraba hepar, dll).
c. Minta tim untuk mendemonstrasikan teknik yang tepat.
d. Berikan beberapa waktu agar pelajar dapat menilai hasil pemeriksaan yang baru
pertama kali ditemukan.
5) Pemeriksaan Penunjang
a. Jika mungkin tetap berada disamping tempat tidur.
b. Rongent, ECG bila mungkin.
c. Izinkan pasien untuk meninjau ulang dan berpartisipasi.
6.) Diskusi
a. Ingatkan pasien bahwa tidak semua yang didiskusikan akan dilaksanakan, biarkan
pasien tahu kapan itu biasa dilaksanakan.
b. Hati-hati memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab kepada mahasiswa
yang merawat pasien.
c. Berikan pertanyaan pertama kali pada tim yang paling junior.
e. Hindari bicara yang tidak perlu.
f. Izinkan pasien untuk bertanya sebelum meninggalkan tempat tidur.
g. Minta pasien untuk menanggapi bedside teaching yang telah dilakukan.
h. Ucapkan terima kasih pada pasien.

G. Hambatan Bedside Teaching


Dalam pelaksanaan bedside teaching, ada beberapa hambatan yang mungkin timbul
dalam pelaksanaan bedside teaching :
1. Hambatan dalam pembelajaran
a. Gangguan (misalnya panggilan telepon).
b. Waktu rawat inap yang singkat.

7
Modul Metodik Khusus

c. Ruangan yang kecil sehingga padat dan sesak.


d. Tidak ada papan tulis.
e. Tidak dapat mengacu pada buku.
f. Pelajar lelah.

2. Hambatan apabila diterapkan kepada pasien :


a. Pasien merasa tidak nyaman.
b. Menyakiti pasien, terutama pada pasien yang kondisi fisiknya tidak stabil.
c. Pasien tidak ada di tempat.
d. Pasien salah pengertian dalam diskusi.
e. Pasien tidak terbuka.
f. Pasien tidak kooperatif atau marah.

2. CASES PRESENTATION (PRESENTASI KASUS)


A. Pengertian Cases Presentation
Presentasi kasus disebut suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta
didik dalam satu kelas besar dan setiap kelompok tutorial secara bergiliran mempresentasikan
hasil kerja kelompok tutornya dalam memecahkan masalah / kasus yang didapatkan oleh
kelompok tersebut. Presentasi dilakukan oleh seorang wakil kelompok yang ditunjuk sebagai
juru bicara dan waktu presentasi dialokasikan 15 – 20 menit untuk setiap kelompok.Jumlah
presentasi disesuaikan dengan jumlah / macam dari seluruh masalah / kasus yang diberikan
kepada setiap kelompok.Diskusi terbuka dilakukan setelah presentasi, dengan teknik
penyelenggaraan disesuaikan dengan waktu, kondisi, dan keragaman masalah yang
dipresentasikan.
Kegiatan ini dipimpin oleh satu orang / lebih Pimpinan dan Sekretaris Kegiatan
(mahasiswa) yang telah dipilih / ditentukan sebelumnya, disesuaikan dengan keragaman dan
jumlah masalah yang dipresentasikan (satu atau beberapa sesi). Setiap Tutor diharapkan hadir
mendampingi kelompok Tutorialnya, walaupun inti kegiatan presentasi kasus ini lebih berupa
kegiatan: dari – oleh – untuk mahasiswa . Pada akhir kegiatan dapat dimintakan pendapat dari
para Tutor. Penanggungjawab kegiatan adalah pembuat modul.Waktu kegiatan dialokasikan
pada hari Jumat dengan lama kegiatan disesuaikan (Hermas, 2015).
Case presentation/ metode nursing klinik adalah metode penyajian pasien dengan
menggunakan kehadiran seorang pasien dan dipilih sebagai fokus diskusi kelompok dengan
tujuan dapat memberikan pengalaman langsung dalam pembahasan prinsip-prinsip prosedur

8
Modul Metodik Khusus

perawatan dari pasien, metode ini sering digunakan dilahan pratek khususnya dilahan rumah
sakit.

B. Prinsip Yang Dilakukan Nursing Clinik


a. Harus direncanakan dengan teliti dengan pasien, surat ijin, pemilihan
lokasi,perumusan tujuan informasi dan lain-lain
b. Pasien harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan kebutuhannya
c. Adanya hak pasien untuk prifasi dan rahasia informasi tentang dirinya
d. Adanya evaluasi tentang pelaksanaan nursing clinic

C. Langkah Metode Nursing Clinic

Tahap permulaan
Diawali dengan memperkenalkan peserta didik tentang latrar belakang pasien, situasi
pelayanan perawatan, tujuan diskusi, beberapa informasi yang dibutuhkan tentang pasien.

Tahap diskusi yang berpusat pada pasien


Diawali dengan perkenalan dan penyajian singkat tentang pasien pada peserta didik,
kemudian menunjukan gejala-gejala khusus yang berhubungan dengan masalah pasien yang
mengungkapkan perasaannya.

Tahap evaluasi
Dilakukan dengan diskusi dan penilaian terhadap pasien, perilaku dan kemampuan untuk
mengatasi msalah, penilaian terhdap peserta didik serta evaluasi proses dan hasil dari nursing
clinic apakah tujuan yang ditetapkan tercapai atau belum.

9
Modul Metodik Khusus

 Coba anda perjelas kembali mengenai metode pembelajaran praktek klinik.


 Perjelas kembali mengenai bedsite teaching dan case presentation.

Bedside Teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung didepan pasien


dimana pembelajaran mengaplikasikan kamampuan kognitif, psikomotor dan afektif secara
integrasi. Bedside Teachingmerupakan metode mengajar kepada peserta didik, yang
aktivitasnya dilakukan disamping tempat tidur klien dan meliputi kegiatan mempelajari
kondisi klien dan asuhan kebidanan yang dibutuhkan klien. Bedside Teaching sangat baik
digunakan untuk mempelajari keterampilan klinik tidak hanya bisa diterapkan dirumah sakit
tetapi juga dapat diterapkan dibeberapa situasi dimana ada pasien. Bedside
Teaching memberikan kesempatan kepada pembimbing klinik agar dapat mengajarkan dan
mendidik peserta didik untuk menguasai keterampilan procedural, menumbuhkan sikap
professional, mempelajari perkembangan biologis/fisik, melakukan komunikasi dan
pengamatan langsung (Nursalam, 2007).

Presentasi kasus disebut suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta
didik dalam satu kelas besar dan setiap kelompok tutorial secara bergiliran mempresentasikan
hasil kerja kelompok tutornya dalam memecahkan masalah / kasus yang didapatkan oleh
kelompok tersebut. Case presentation/ metode nursing klinik adalah metode penyajian pasien
dengan menggunakan kehadiran seorang pasien dan dipilih sebagai fokus diskusi kelompok
dengan tujuan dapat memberikan pengalaman langsung dalam pembahasan prinsip-prinsip
prosedur perawatan dari pasien, metode ini sering digunakan dilahan pratek khususnya dilahan
rumah sakit.

10
Modul Metodik Khusus

Pilihan Berganda

1. Seorang bidan sedang melakukan pemasangan infus langsung pada pasiennya, mahasiswa
memperhatikan bidan tersebut dengan seksama karena mahasiswa belem pernah
mendapatkan pembelajaran tentang pemasangan infus. Diatas termasuk dalam metode
pembelajaran:
a. Metode Bedside Teaching d. Clinic Tour
b. Case presentation e. Metode Asuhan Keperawatan
c. Coaching
2. Clinic tour rupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik
mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis kedalam praktek keperawatan
langsung, adapun karakteristiknya adalah sebagai berikut kecuali :
a. Klien dilibatkan langsung
b. Klien merupakan fokus kegiatan peseta didik
c. Peserta didik dan pembimbing tanpa melakukan diskusi
d. Pembimbing memfasilitasi
e. Pembimbing klinik membantu mengembangkan kemampuan peserta didik
3. Seorang bidan melakukan program bidan melakukan program pembelajaran yang
terorganisir dan terencana kepada bidan baru untuk meningkatakan keterlibatannya sebagai
seorang bidan baru.metode yang dilakukan bidan senior dalam mengajarkan bidan baru
adalah:
a. Mentorship d. Case studi
b. Clinic tour e. Preceptorching
c. Bedside teaching
4. Seorang mahasiswa bidan melakukan praktik dirumah sakit Y mahasiswa tersebut diberi
tugas yaitu membuat laporan secara tertulis dilahan praktik.hal tersebut adalah :
a. Tugas individu d. Coaching
b. Tugas kelompok e. Preceptor klinik
c. Case studi
5. Case precentation adalah metode penyajian pasien dengan menggunakan kehadiran
seorang pasien yang dipilih sebagai focus diskusi kelompok dengan tujuan memberikan
pengalaman langsung dalam prosedure perawatan pasien, adapun prinsip-prinsip yang
dilakukan antara lain:
a. Adanaya evaluasi tentang pelaksanaan dan hasil nursing clinic
b. Tanpa memberi kesempatan untuk mengekspresikan kebutuhan nya
c. Tanpa harus ada perencanaan
d. Tidak ada privasi
e. Tanpa ada perkenalan diri

11
Modul Metodik Khusus

1. A
2. C
3. E
4. D
5. A

12
Modul Metodik Khusus

DAFTAR PUSTAKA
Nurachmah, E. (2005). Metode Pengajaran Klinik Keperawatan. Makalah pelatihan
bimbingan klinik. Jakarta: EGC

Relly, D.E & Oberman, M.H. (2002). Pengajaran Klinis dalam Pendidikan Keperawatan,
Alih Bahasa Eni Noviestari. Jakarta : EGC

https://rahmaniarkadir.blogspot.co.id/2014/09/bedside-teaching-mata-kuliah-metodik.html di
akses tanggal 5 Maret 2018
http://hendrikeksap.blogspot.co.id/2011/01/bedside-teaching.html di akses tanggal 5 Maret
2018

13

Anda mungkin juga menyukai