Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Kata stres telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, stress merupakan salah
satu gejala psikologis yang dapat menyerang setiap orang. Stres dapat timbul karena adanya
konflik dan frustrasi. Sebagian besar orang beranggapan bahwa yang dimaksud stres adalah
sesuatu yang tidak menyenangkan dan membuat orang tersebut merasa tidak nyaman,
bingung,mudah marah, tekanan darah meningkat, detak jantung lebih cepat, gangguan
pencernaan, dsb. Sebagian besar stres dapat dipicu karena pengaruh eksternal dan ada pula
yang dipengaruhi oleh faktor internal individu tersebut.

Stres sebenarnya dapat dicegah dan diatasi dengan cara-cara tertentu. Tapi melihat hal-
hal tersebut,tampaknya tidak banyak orang yang mengetahui tentang stres, bagaimana
mencegahnya, mengatasi, ataupun memanfaatkan stres tersebut sebagai salah satu bagian dari
hidup kita. Pemahaman yang baik terhadap stres akan membantu kita dalam menghadapi
stres ketika stres tersebut menyerang kita, melalui penanganan yang tepat dengan adanya
pemahaman yang baik mengenai stres, maka individu tidak akan terkena dampak negatif dari
stress.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah defenisi dari Stress


2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi Stress
3. Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi Stress
4. Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk mencegah Stress

5. Apa defenisi dari Adaptasi

C. TUJUAN

1.Untuk mengetahui defenisi dari Stress

2.Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Stress

3.Untuk mengetahui cara mengatasi Sress

4.Untuk mengetahui cara mencegah Stress

5.Untuk mengetahui defenisi dari Adaptasi


BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Stres

Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran akibat tekanan, perubahan, ketegangan,
emosi dan lain-lain yang menimbulkan dampak pada fisik dan psikologi seseorang.Beberapa
defenisi Stress menurut beberapa ahli,sebagai berikut :

1. “Stres adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam; yang menimbulkan suatu
ketegangan dalam diri seseorang “ (Heerdjan, 1987).

2. “Stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri, dan karena itu, sesuatu yang
mengganggu keseimbangan kita” ( Maramis, 1999).

3. “Stres adalah ganguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan
tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu
di dalam lingkungan tersebut” (Grant Brecht 2000).

B. Faktor Yang Mempengaruhi Stress

Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stress disebut stressors. Meskipun stress


dapat diakibatkan oleh hanya satu stressors, biasanya karyawan mengalami stress karena
kombinasi stressors. Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber utama yang dapat
menyebabkan timbulnya stress yaitu:

1. Faktor Lingkungan

Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan pengaruh


pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap karyawan.
Dalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress bagi karyawan
yaitu ekonomi, politik dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanya
penyesuaian terhadap ketiga hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman terkena
stress. Hal ini dapat terjadi, misalnya perubahan teknologi yang begitu cepat. Perubahan
yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan pengalamannya tidak
terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu
yang singkat dengan adanya teknologi yang digunakannya.
2. Faktor Organisasi

Didalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu role
demands, interpersonal demands, organizational structure dan organizational leadership.
Pengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

A. ROLE DEMANDS

Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan
mempengaruhi peranan seorang karyawan untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai
bersama dalam suatu organisasi tersebut.

B. INTERPERSONAL DEMANDS

Mendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lainnya dalam organisasi.


Hubungan komunikasi yang tidak jelas antara karyawan satu dengan karyawan lainnya akan
dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat. Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam
organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat
perkembangan sikap dan pemikiran antara karyawan yang satu dengan karyawan lainnya.

C. ORGANIZATIONAL STRUCTURE

Mendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan
jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat
mempengaruhi kinerja seorang karyawan dalam organisasi.

D. ORGANIZATIONAL LEADERSHIP

Berkaitan dengan peran yang akan dilakukan oleh seorang pimpinan dalam suatu
organisasi. Karakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins, 2001:316) dibagi
dua yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada
hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik
pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja.
Empat faktor organisasi di atas juga akan menjadi batasan dalam mengukur tingginya tingkat
stress. Pengertian dari tingkat stress itu sendiri adalah muncul dari adanya kondisi-kondisi
suatu pekerjaan atau masalah yang timbul yang tidak diinginkan oleh individu dalam
mencapai suatu kesempatan, batasan-batasan, atau permintaan-permintaan dimana semuanya
itu berhubungan dengan keinginannya dan dimana hasilnya diterima sebagai sesuatu yang
tidak pasti tapi penting (Robbins,2001:563).
3. Faktor Individu

Pada dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga, masalah
ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan. Hubungan pribadi antara keluarga
yang kurang baik akan menimbulkan akibat pada pekerjaan yang akan dilakukan karena
akibat tersebut dapat terbawa dalam pekerjaan seseorang. Sedangkan masalah ekonomi
tergantung dari bagaimana seseorang tersebut dapat menghasilkan penghasilan yang cukup
bagi kebutuhan keluarga serta dapat menjalankan keuangan tersebut dengan seperlunya.
Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress
terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Sehingga untuk itu,
gejala stress yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan harus diatur dengan benar dalam
kepribadian seseorang.

C. Cara Mengatasi Stress


Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi Stress adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Hobi
Cara mengatasi stress berat dengan melakukan hobi yang ingin anda lakukan
adalah cara paling mudah. Hobi merupakan suatu kegiatan yang dipercaya dapat
menenangkan pikiran seseorang jika dilakukan. Tujuannya adalah untuk mendapatakan
suatu kesenangan sehingga menjadi hiburan tersendiri bagi pikiran dan jiwa orang tersebut.
Bahkan, melakukan hobi mampu membuat seseorang menjadi bersemangat setelah
melakukan aktifitas yang melelahkan.

2. Komunikasi
Melakukan komunikasi atau berbicara hingga berbagi cerita tentang permasalahan
atau beban hidup kepada seseorang sangat baik untuk mengurangi beban yang dialami dan
mengatasi stres. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa orang yang tertutup lebih rentan
mengalami stres daripada orang yang membuka diri dan sering berkomunikasi mengenai
permasalahannya dengan orang lain.

3. Meditasi
Melakukan meditasi merupakan hal yang dapat mengatasi stres karena dapat
membersihkan pikiran hingga mampu membuat seseorang untuk berkonsentrasi. Hal ini bisa
terjadi karena meditasi mampu mampu membuat pernapasan lebih teratur, detak jantung dan
tekanan darah menjadi normal, hingga mampu menurunkan kadar hormon stres yang
sebelumnya dipompa oleh kelenjar adrenalin.
4. Mandi Atau Berendam
Memanfaatkan air dengan mandi atau berendam memiliki efek yang baik untuk
mengatasi stres sebab ampuh untuk penyembuhan hingga penenangan diri. Stimulus dari
suasana ini, mampu mengingatkan tubuh dan pikiran seseorang kepada suasana saat berada
di rahim sehingga memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi tubuh.

5. Pemijatan

Pemijatan sangat baik dilakukan untuk relaksasi dan menormalkan tekanan darah.
Karena dengan pemijatan, kualitas tidur seseorang akan lebih baik sehingga stres yang
dirasakan semakin berkurang. Manfaat pemijatan ini telah banyak diteliti oleh para ahli.
Menurut beberapa penelitian, pemijatan dapat mengusir stres karena terjadi perubahan
biokimia tubuh setelah mendapat sentuhan tangan. Bahkan, penelitian menemukan bahwa
hormon stres bisa berkurang hingga 53% setelah dibuktikan dengan studi terhadap 500 pria,
wanita dan anak-anak yang menderita stres.

6. Berteriak
Berteriak lepas dengan suara lantang merupakan cara yang baik dilakukan untuk
mengatasi stres. Saat mengalami stres, seseorang pasti merasakan ada sesuatu yang
mengganjal di hati. Oleh karena itu, melepaskan perasaan tidak mengenakkan itu bisa
dilakukan dengan berteriak yang tentu saja dilakukan di tempat yang luas dan sepi agar tidak
mengganggu orang lain seperti di tepi pantai atau diatas tebing.

7. Olahraga
Olahraga ternyata mampu meredakan emosi negatif seperti stres pada diri
seseorang. Hal ini dapat terjadi karena olahraga mampu melepaskan hormon serotonin yang
bisa membuat seseorang merasa senang. Bahkan, Mental Health Foundation yang
merupakan organisasi kesehatan non-profit di Inggris sudah membuktikan bahwa olahraga
sangat baik untuk mengobati depresi.

8. Rekreasi/Berlibur
Melakukan rekreasi merupakan cara yang baik untuk dilakukan untuk
menghindari lingkungan negatif. Oleh karena itu, rekreasi juga merupakan kegiatan yang
sangat efektif untuk mengatasi stres. Rekreasi bisa dilakukan bersama keluarga agar lebih
menyenangkan. Selain itu, jalan-jalan juga ampuh untuk menghilangkan stres sebab dengan
melakukan hal ini, seseorang merasa memiliki suasana hati yang rileks.
D. Cara Mencegah Stress
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mencegah Stress adalah :

1. Menyingkirkan perasaan stress dengan berpegang teguh pada ajaran agama dan hidup
dalam lingkungan social yang stabil.
2. Menetapkan skala prioritas dalam hidup dan melaksanakannya.
3. Menghindari ketertiban dalam banyak hal yang saling terkait.
4. Mengubah gaya hidup, memperbanyak teman, dan berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakat.

E. Defenisi Adaptasi
Pengertian adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidup dimana mereka tinggal. Adaptasi ini diperlukan oleh makhluk hidup
dibumi, karena setiap lingkungan dibumi memiliki karakteristik sendiri. Misalkan dikutub
suhunya sangat dingin serta banyak terdapat air sedangkan sebaliknya di daerah gurun
suhunya panas, gersang, dan sulit untuk mendapatkan air.

F. Macam-Macam Adaptasi
Adaptasi terdiri dari tiga macam, antara lain :

A. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh
makhluk hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Pada adaptasi ini biasanya bentuk
penyesuaian bentuk tubuhnya seperti pada bentuk paruh, bentuk kaki, maupun bentuk seluruh
tubuh secara keseluruhan.

Adaptasi pada bentuk tubuh ini berfungsi untuk menyesuaikan bentuk tubuhnya dengan
cara ia mendapatkan makanan dan menyesuaikan bentuk tubuhnya dengan bagaimana ia
tinggal di tempat tersebut.
B. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh suatu makhluk hidup terhadap
keadaan lingkungannya. Adaptasi ini tidak dapat dilihat langsung oleh mata. Karena pada
adaptasi fisiologi menyangkut tentang fungsi organ-organ bagian dalam tubuh makhluk hidup
dengan lingkungannya. Seperti fungsi jantung manusia untuk beradaptasi dengan daerah
tinggi.

C. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah cara makhluk hiduo beradaptasi dengan lingkungannya
dalam bentuk tingkah laku. Adaptasi tingkah laku ini berhubungan dengan tindakan makhluk
hidup untuk beradaptasi atau melindungi diri dari pemangsa. Selain itu juga adaptasi tingkah
laku berhubungan dengan kebiasaan makhluk hidup untuk beradaptasi dan mempertahankan
hidupnya disuatu lingkungan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Stress adalah keadaan yang bahkan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Berbagai hal dapat menjadi penyebab stres, baik yang bersumber dari tempat kerja,
sekolah, keluarga,hubungan dengan sesama, masalah-masalah kesehatan atau
bermacam peristiwa hidup lainnya. dan tak seorang pun mengharap kedatangannya,
namun sebenarnya stress bisa memberi manfaat. Stress yang baik dapat membuat kita
bekerja lebih giat dan melakukan sesuatu dengan baik. Bahkan kita semua membutuhkan
sedikit stress untuk mengefektifkan fungsi tubuh dan mengoptimalkan potensi diri.
Tentu saja jika dibarengi dengan optimisme, dan kesungguhan upaya mengatasi penyebab
stres.Lain halnya dengan stres buruk yang terlalu banyak dialami seseorang hingga
membawa efek negatif. Berkurangnya kemampuan memimpin diri dan mengontrol emosi.
Seseorang yangmengalami stress buruk akan mengalami masalah psikologis seperti
perasaan tertekan danansietas (kecemasan) yang dapat berdampak pada kondisi kesehatan
fisiknya.

B. SARAN
Banyak hal yang bisa menimbulkan stress dan stress bisa muncul kapan saja, tinggal
bagaimana cara kita untuk mengatasinya. Meskipun seringkali stress dianggap sesuatu
yang buruk, kita semua membutuhkan sedikit stress untuk mengefektifkan fungsi
tubuh dan mengoptimalkan potensi diri. Tentu saja jika dibarengi dengan optimisme,
dan kesungguhan upaya mengatasi penyebab stress. Contoh upaya mengatasi stress ialah
rekreasi, curhat kepada teman dekat tentang apa yg membuat kita stress, serta melakukan
hal yg disuka.

Anda mungkin juga menyukai