Klasifikasi Derajat Anemia Menurut WHO yang dikutip dalam buku Handayani W, dan Haribowo A S, (2008) : 1. Ringan sekali Hb 10,00 gr% -13,00 gr% 2. Ringan Hb 8,00 gr% -9,90 gr% 3. Sedang Hb 6,00 gr% -7,90 gr% 4. Berat Hb < 6,00 gr%
Klasifikasi Anemia Klasifikasi anemia menurut Setiawan Y (2006), anemia dalam
kehamilan dapat dibagi menjadi : 1. Anemia Zat Besi (kejadian 62,30%) Anemia dalam kehamilan yang paling sering ialah anemia akibat kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang masuknya unsur zat besi dalam makanan, gangguan reabsorbsi, dan penggunaan terlalu banyaknya zat besi. 2 Anemia Megaloblastik (kejadian 29,00%) Anemia megaloblastik dalam . kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folat. 3 Anemia Hipoplastik (kejadian 80,00%) Anemia pada wanita hamil yang . disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah merah. Dimana etiologinya belum diketahui dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen, racun dan obat-obatan.
4 Anemia Hemolitik (kejadian 0,70%) Anemia yang disebabkan karena
. penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat, yaitu penyakit malaria.
5. Anemia Megaloblastik Pencegahannya adalah apabila
pemberian zat besi tidak berhasil maka ditambah dengan asam folat, adapun terapinya adalah asam folat 15-30 mg / hari, vitamin B12 1,25 mg / hari, sulfas ferrosus 500 mg / hari, pada kasus berat dan pengobatan per oral lambat sehingga dapat diberikan transfusi darah.
6 Anemia Hipoplastik Anemia hipoplastik ini dianggap
. komplikasi kehamilan dimana pengobatan adalah tranfusi darah. Anemia Hemolitik Pengobatan adalah tranfusi darah.