Anda di halaman 1dari 10

Nomor Materi Tugas 1

Judul Materi Tugas 1

Nama dan NRP


Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111

1. Pendahuluan
¶(6pt)
Perkembangan zaman yang semakin maju selalu diiringi dengan perkembangan teknologi
yang semakin maju juga. Dengan semakin majunya teknologi memberikan kemudahan
kepada pengguna teknologi itu sendiri. Selain memberikan kemudahn, teknologi-teknologi
yang baru dan masih dapat dikembangkan ini juga dapat memberikan keamanan dan juga
keefisienan dalm suatu pekerjaan.
Meskipun perkembangan teknologi yang dibuat manusia sangat pesat, tidak dapat
dipungkiri bahwa sesungguhnya tidak ada manusia yang dapat membuat sesuatu yang
sempurna. Tidak ada teknologi yang dapat memberikan semua faktor menguntungkan
didalamnya. Jika satu faktor ditingkatkan kualitasnya maka faktor lain bisa jadi menurun
kualitasnya. Saling keterkaitan faktor ini disebabkan oleh tidak adanya bahan yang
sempurna, dan juga disebabkan faktor ekonomi dalam pembuatan teknologi ini.
Faktor bahan adalah faktor utama sulitnya didapat teknologi yang bisa dibilang terbaik,
karena bahan memilikin sifat-sifat fisik tertentu dimana jarang sekali benda memiliki sifat
yang bisa dibilang “sempurna”. Contohnya adalah baja yang memiliki sifat yang keras dan
kuat tetapi tidak memiliki keelastisitasan yang tinggi sehingga tidak dapat digunakan
dalam keadaan-keadaan tertentu yang membutuhkan keelastisitasan bahan.
Faktor ekonomi juga sangat berpengaruh dalam penciptaan atau penerapan suatu
teknologi, dengan semakin tingginya kualitas bahan maka semakin tinggi juga biaya
produksi ataupun perawatan dari teknologi itu sendiri. Dalam penerapan di dunia nyata
ekonomi selalu menjadi salah satu bahan pertimbangan yang paling penting dalam
pembuatas suatu teknologi.
Dilihat dari faktor-faktor dan pernyataan diatas bahwa tidak ada teknologi yang sempurna,
manusia memikirkan cara uuntuk membuat teknologi sebaik-baik mungkin. Salah satu cara
adalah pembentukan dan pemilihan tipe-tipe dari suatu teknologi sehingga dapat dipilih
teknologi “terbaik” untuk dipakai dalam keadaan tertentu. Teknik pemilihan ini memilih
berdasarkan keunggulan dan kekurangan suatu teknologi sehingga dapat dicari mana yang
paling tepat digunakan dalam suatu sistem dengan keadaan tertentu. Keunggulan lain dari
teknik ini adalah dapat memilih sistem yang lebih ekonomis, sehingga biaya pembangunan
tidak terlalu besar.
Dalam dunia teknik sistem perkapalan, teknik pemilihan teknologi ini juga pasti digunakan
melihat banyaknya faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat sebuah
2 Ship Performance and Energy Efficiency (Header position 1,5)

kapal. Lebih spesifiknya dalam pemilihan perancangan propulsor dibutuhkan teknik ini,
karena sangat banyak tipe-tipe perancangan propulsor.
Dalam pemilihan propeller banyak hal yang menjadi pertimbangan utama, salah satunya
adalah segi eknomi, kemudahan, dan daya tahan dari propeler itu sendiri. Ada banyak
sekali jenis propeler yang ada dan dapat digunakan di dalam kapal pada saat ini. Fakta ini
dapat menjadi salah satu dorongan untuk memiliki pemahaman yang tinggi mengenai tipe-
tipe dan jenisdari ropeler dan juga kelebihan dan kekurangan yang dimiliki propeler
tersebut.

6. Pemilihan Perancangan Propulsor


Setelah mendalmi tentng mesin-mesin yang dapat dipasangkan pada sistem propulsi kapal.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai pemilihan perancangan propulsor, hal inisangat
penting karena ada banyak jenis propulsor yang dapat dipasangkan di kapal dengan
berbagai macam karakteristik masing-masing propulsor. Keberuntungan dalam pengertian
pemilihan rancangan propulsor ini adalah bagaimana kita bisa memilih propeler yang
paling tepat dalam suatu rancangan kapal dan situasi.
Kebanyakan tipe-tipe propeler biasanya sudah digolongkan berdasarkan bagaimana
lingkungan operasionalnya. Berikut kita akan sajikan beberapa contoh tipe propeler, disini
hanya disajikan beberapa yang dianggap sebagai teknologi yang bisa dibilang sudah baik
pada saat pembuatan laporan ini.

6.1 Fixed Pitch Propeller (FPP)

Fixed Pitch Propeller atau FPP adalah jenis propeler yang sudut dari daun propelernya
tidak dapat diubah, sehingga tidak diperlukan teknologi tinggi dalam pembuatannya.
Walaupun begitu, sudut serang dari propeler ini dibuat dengan desain yang baik sehingga
dapat mengcover seluruh keadaan yang akan dialami kapal nantinya. Jenis propulsor ini
adalah salah atu jenis propeler yang dapat dibilang paling tua, hal ini dapat dilihat dari
sederhananya sistem propeler ini. FPP biasa digunakan di hampir semua jenis kapal
dikarenakan tipe ini sangat ekonomis. Keandalan dari tipe ini juga menjadi perhitungan
bagi desainer kapal untuk memilih prpeler tipe ini. Banyakvariasi dalam tipeini mulai dari
variasi bahan atau material yang digunakan, juga ada variasi dari berapa banyak daun
propeller yang digunakan pada propeler itu sendiri.
Banyaknya daun prpeler ini juga mejadi salah satu perhitungan agar propeler tidak
mengalami kavitasi. Pada dasarnya, kapal-kapal dagang besar menggunakan propeler
dengan 4, 5, atau 6 daun propeler. Sedangkan kapal ukuran sedang atau kapal memancing
biasanya menggunakan desain 3 daun propeler, ada pula pada kapa-kapal yang
memerlukan tenaga yang kecil biasa digunakan tipe 2 atau 3 daun propeler.
Judul Materi Quis 1 (Header position 1,5) 3

Gambar 6.1.1 contoh dari FPP

6.2 Variable Pitch Propeller (VP)


Variable Pitch Propeller (VP) atau juga bisa disebut controllable pitch propeller adalah jenis
propeler yang sudut serangnya dapat diubah sesuai dengan keadaan yang sedang dihadapi
kapal. Hal ini memungkinkan dalam beberaepa kapal,mesin penggerak utama tidak perlu
merubah kecepatan putaran dari mesin, tetapi sudut dari daun propelerlah yang berubah.
Walaupun dana awalnya lebih mahal dibanding FPP tetapi pada kondisi partload tipe ini
terbukti lebih ekonomis.
Salah satu kekurangan dari tipe ini adalah kompleksitas yang tinggi dibandingkan FPP
sehingga sulit untuk pendesainan, pemasangan, dan maintenance. Namun banyak
keuntungan di penggunaan VP ini salah satu yang pasti adalah kemampuan manuver yang
tinggi. Kemampuan untuk tidak perlu merubah akselerasi dari mesin utama pada propeler
tipe ini menjadi daya tarik utama propeler ini digunakan pada kapal-kapal feri dan kapal
perang berukuran kecil.
Namun karena kompleksitas dan harga, tidak begitu banyak desainer atau pemilik kapal
yang memilih untuk menggunakan propeler jenis ini. Hal ini bisa dibuktikan dengan tidak
banyaknya peminat propeler tipe ini jika dibandingkan FPP di pasar, VP hanya mampu
terjual 35% dari total pejualan dari FPP di pasar.
4 Ship Performance and Energy Efficiency (Header position 1,5)

Gambar 6.2.1 Contoh sistem dari VP atau CPP

6.3 Contra Rotating Propeller (CRP)

CRP adalah sistem propeler dimana dua propeler yang memiliki sumbu yang sama
dipasang saling membelkangi dan diputar dengan arah yang berlawanan. Sistem ini pada
awalnya digunakan untuk propulsi pesawat terbang. Sistem ini memiliki kelebihan
hidrodinamis untuk mengembalikan energi putaran slipstream yang akan hilang jika
menggunakan susunan yang biasa.
Tipe ini memiliki beberapa keunggulan salah satunya adalah dengan terbuktinya CRP bisa
memberikan 6%-16% efisiensi yang lebih dibanding FPP. Tetapi memiliki banyak
kekurangan juga yaitu, harganya yang mahal, kompleksitas dari sistem ini membuat
kesulitan pada saat desain maupun aplikasi, kompleksitas yang membutuhkan banyak
penginstalan dalam kapal ini juga membuat kapal semakin berat, selain itu sistem ini juga
mengeluarkan suara yang sangat bising sehingga sangat tidak cocok untuk penggunaan
komersial.
Propeler tipe ini paling banyak digunakan pada sistem propulsi torpedo yang digunakan
dlaam kapal-kapal perang atau kapal selam perang.
Judul Materi Quis 1 (Header position 1,5) 5

Gambar 6.3.2 contoh sistem CRP

6.4 Nozle Propeller

Seperti namanya nozzle propeler adalah propeler yang menggunakan nozzle atau nosel
dalam bahasa indonesia. Nosel ini ada dua jenis yaitu tipe percepatan (accelerating) dan
pelambatan (deacceleratin) perbedaan utama pada kedua sistem ini adalah bentuk
permukaan nosel nya, pada tipe percepatan kecepatan aliran air bertambah karena bentuk
dalam lebih melengkung dibandingkan bentuk luar nosel dan hal sebaliknya terjadi pada
nosel perlambatan.
Propeler dengan nosel memiliki keuntungan utama yaitu naiknya efisiensi pada saat
kecepatan rendah (biasanya <10knots ) tetapi seiring dengan kecepatan naik, efisiensi turun
kembali. Sisi negatif lainnya adalah meninggkatnya kemungkinan untuk kavitasi, dan juga
kestabilan arah pada saat berlayar jauh.
Dengan spek seperti ini, propeler tipe ini banyak sekali digunakan untuk kapal-kapal yang
membutuhkan pulling power yang kuat seperti tugboats, trawlers, dan lainnya

Gambar 6.4.1 Nozzled Propeller


6 Ship Performance and Energy Efficiency (Header position 1,5)

6.5 Azimuth
Azimuth adalah sistem dimana rudder diganti oleh propeler yang dipasangkan pada poros
horizontal yang dapat berputar seperti rudder. Keuntungan utama dari azimuth adalah
kemampuan manuver yang tinggi dibandingken sistem propeler + rudder. Selain itu sistem
azzimuth memberikan keuntungan dalam penyusunan ruang, dan biaya perawatan yang
lebih murah juga. Pada dasarnya ada dua tipe dari aimuth yaitu mekanis dan elektrikal, tipe
ini digolongkan berdasarkan tenaga yang digunakan untuk memutar propeller.

Gambar 6.5.1. kapal menggunakan sistem propeler azimuth.

6.6. Pod Propeller

Pada dasarnya sistem kerja pod propeler dan Azimuth hampir sama, perbedaan hanya ada
dalam dimana peetakan motor penggerak propeller, jika ditaruh di ruang mesin maka
disebut azimuth sedangkan jika ditaruh pada pod bersama dengan propeller maka disebut
pod propeller.kelebihan dan kekurangan nya hampir sam dengan azimuth, namun
keuntungan dalam tata ruangmesin lebih menguntungkan pada pod prorulsion.

6.7 Water Jet Propulsion (propulsi jet air)

Propulsi sistem ini adalah sistem yang memompa air laut dengan tekanan tinggi dan
disemprotkan ke belakang sehingga kapal dapat maju. Pompa yang digunakan dapat
berupa axial (memiliki poros) seperti propeler yang diberi nosel atau bisa juga berupa
pompa sentrifugal seperti pompa pada umumnya.
Keuntungan dari tipe ini adalah kecepatan yang tinggi bersama dengan tekanan tinggi,
kemampuan manuver tinggi dikarenakan exit nozzle yang dapat dibuat fleksibel, dapat
igunakan di perairan dangkal karena hanya inlet yang butuh tercelup air, bagian berputar
ang tertutup sehingga tidak akan melukai orang atau bingatang di laut, dan juga suara yang
tidak terlalu bising membuat kapal dengan propulsi ini sulit dideteksi.
Selain keuntungan ada kekurangan juga yaitu biayanya yang mahal, lalu intake mungkin
dibuat mampet oleh beberapa kotoran yang ada di laut (dapat ditanggulangi dengan
membuat pompa dengan reverse gear), dan efisiensi yang kecil saat dalam kecepatan
rendah.
Judul Materi Quis 1 (Header position 1,5) 7

Gambar 6.7.1. Gambar water jet saat bekerja.

6.8 Grim Wheel

Konsep utama dari grimm wheel atau grimm vane wheel atau vane wheel ini adalah untuk
memperbesar diameter propeler tanpa harus benar-benar memperbesar diameter dari
propeler. Grimm wheel sendiri adalah propeler kedua yang diletakan setelah propeler
utama yang tidak memiliki torsi dalam porosnya. Grimm wheel digerakan oleh wake dari
propeler utama. Didalam grimm wheel terdapat turbin yang dijalankan oleh wake tersebut.
Sedangkan bagian luarnyamenambahkan thrust sekitar 10%-15%.
Kelebihan dari sistem ini adalah bertambahnya thrust pada sistem, kemampuan berhenti
yang lebih tinggi, adanya recovery dari energi putaran, dan berkurangnya resistansi pada
rudder.

Gambar 6.8.1 propeler dengan grimm wheel


6.9 Voith Schneider
8 Ship Performance and Energy Efficiency (Header position 1,5)

Voith Schneider adalah nama dari sistem propulsi keluaran perusahaan Voith dimana
sistem propeler inimemiliki konse untuk menggabungkan propeler dan rudder,
menggabungkan sistem propulsi dengan sistem kendali. Sistem yang dikenal sebagai
Cyclodial Propeller ini memungkinkan propeler disusun vertikal menghadap ke bawah.
Daun-daun propeler tadi diputar menggunakan disk yang dihadapkan kebawah. Keunikan
dari sistem voith schneider ini adalah kemampuan untuk menggerakan satu persatu daun
propeler, sehingga bisa didapatkan sudut kerja yang sesuai sehingga dapat mengarahkan
thrust.

Gambar 6.9.1 sistem propeller Voith Schneider.

6.10 Whale Tail

Pada dasarnya, sistem propeler ini adalah sistem Voith schneider (Cyclodial Propeller) yang
dibuat horizontal sehingga didapatkan efisiensi yang tinggi dikarenakan akselerasi rendah
di beberapa bagian draft. Konsep utama dari sistem propeler ini adalah pendekatan sistem
propeler hewan yang ada di laut. Dengan membuat daun-daun propeler berputar seperti
ini, propeler ini disebut whales tail atau ekor paus karena geraknya yang menyerupai gerak
paus saat berenang.
Judul Materi Quis 1 (Header position 1,5) 9

Gambar 6.10.1 gambar dari propeler whale tail.

6.11 Magneto-Hydrodynamics propulsion

Magneto-Hydrodynamics adalah konsep dimana air laut yang memiliki sifat conduktif
terhadap listrik digunakan untuk melakukan suatu gerakan dinamis. Sistem propulsiini
mengangkat konsep tersebut dan menggunakan sistem magnetohydrodynamics drive
untuk melakukan propulsi pada kapal. Pada praktenya air laut diberi listrik sehingga
memiliki muatan, lalu magnet yang sudah terpasang dalam kapal akan memberikan tenaga
elektromagnetik yang akan mendorong kapal. Teknologi ini belum memiliki daya tarik di
dunia marine, dimana teknologi ini mahal, kompleks, dan tidak memberikan efisiensi lebih
dibanding propeler lainnya.

Gambar 6.11.1. magnetohydrodynamics propulsion yang digunakan kapal yamato I


10 Ship Performance and Energy Efficiency (Header position 1,5)

3. Tables and Figures


5. Equations
6. Referring
7. Conclusion
8. References
Molland, Anthony (2008). The Maritime Engineering Reference Book, Butterworth-Heinneman,
9780080560090, United Kingdom
Molland, Anthony (2011). Ship resistance and propulsion system, Cambridge University Press,
9780521760522, United State of America

Anda mungkin juga menyukai