Anda di halaman 1dari 14

BAB I

KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Pengertian Publik menurut para ahli :


1. Menurut Edward Westermarck : Publik (masyarakat) sebagai a group of
individuals living a cooperative life.
2. Menurut Mac Iver dalam "Society" : menggambarkan masyarakat sebagai the
system of social relationship in through which we live.

Publik terdiri dari dua bagian yaitu :


1. group atau himpunan yang berada di dalam perusahaan
2. group atau himpunan yang berada di luar perusahaan

Pengertian Public Relations


Menurut J. C Seidel : Public Relation adalah proses yang berkelanjutan dari usaha
manajemen untuk memperoleh jasa baik dan pengertian dari para langganannya,
pegawai-pegawinya dan publik umumnya. kedalam kegiatan PR mengadakan
analisa dan koreksi (perbaikan-perbaikan) terhadap diri sendiri. keluar kegiatan
PR mengadakan pernyataan-pernyataan yang berarti.

Konsep Public Relations Dalam Praktek


- Public Relations adalah merupakan konsep kebijaksanaan sosial atau penerapan
falsafah sosial.
- Public Relations adalah konsep manajemen/administrasi/fungsional
-Public Relations adalah konsep operasional/konsep integrasi
-Public Relations adalah konsep ekologi/lingkungan/ relasi
-Public Relations adalah konsep sistem komunikasi/teori/ teknik komunikasi/pola
berfikir.
Proses Kerja Public Relations
Hal-hal untuk mempertimbangkan dalam proses kerja Public Relations itu adalah
sebagai berikut :
- Keahlian yang dapat diandalkan
- Orang yang dapat dipercaya
- Pengawasan dan Koordinasi
- Perhatian terhadap setiap detail
- Dilaksanakan secara profesional

RELASI (LINGKUP) DALAM PUBLIC RELATIONS

Internal Publik Relations (Hubungan Publik Internal)


- hubungan dengan pegawai (Employee Relations)
- Hubungan dengan Manajer ( Manajer Relations)
- Hubungan dengan Pekerja ( Labour Relations)
- Hubungan dengan Pemegang Saham ( Stakeholders Relations)
- Human Relations (Hubungan Insani)

Eksternal Public Relations (Hubunagn Public Eksternal)


- Publik Pers (Press Public)
- Publik Pemerintahan (Government Public)
- Publik Masyarakat (Community Public)
- Publik Rekanan ( Supplier Public)
- Publik Pelanggan (Customer Public)
- Publik Konsumen ( Cumsomer Public)
- Public Bidang Pendidikan ( Educational Public)
- Public Umum (General Public)
Pengertian Hubungan masyarakat ( Public Relations )
Seiring dengan pesatnya pembangunan dalam berbagai bidang dan
memasuki era globalisasi, maka makin terasa pula kebutuhan peran seorang
Public Relations dalam menunjang efektifitas sebuah organisasi. Misalnya dalam
bidang industri, perusahaan, pendidikan, pemerintahan, kerohanian, sosial,
ekonomi, politik, perburuhan dan lain sebagainya.[2]
Public Relations menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu
organisasi yang bersifat komersial maupun yang non komersial. Apa yang biasa di
sebut sebagai Public Relations terdiri dari semua bentuk komunikasi yang
terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan publik ataupun siapa
saja yang menjalin kontak dengannya.
Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins adalah suatu bentuk
komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. PR menggunakan metode
manajemen berdasarkan tujuan (management by objectives). Dalam mengejar
suatu tujuan, semua hasil atau tingkat kemajuan yang telah dicapai harus bisa
diukur secara jelas, mengingat PR merupakan kegiatan yang nyata. Kenyataan ini
dengan jelas menyangkal anggapan keliru yang mengatakan bahwa PR
merupakan kegiatan yang abstrak. Sedangkan British Institute Public Relations
mendefinisikan PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana
dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik
(good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya.
Selanjutnya IPR mendefinisikan praktek Public Relations sebagai disiplin
dan serangkaian usaha untuk menjaga reputasi dengan tujuan memperoleh
pengertian atau pemahaman dan dukungan, serta mempengaruhi opini dan
prilaku.
B. Tujuan Hubungan Masyarakat ( Public Relations )
Mengenai tujuan Public Relations dan berkaitan dengan definisi-definisi
yang telah diuraikan, sudah menunjukan tujuan dari Public Relations itu
sendiri. Menurut Grisworld tujuan PR adalah untuk meningkatkan kegairahan
kerja para bawahan atau para karyawan dan bagaimana membangun hubungan
yang harmonis antara pimpinan dan bawahan yang menekankan pada internal
publik. Tujuan sentral PR yang akan dicapai adalah tujuan organisasi, sebab PR
dibentuk atau digiatkan guna menunjang manajemen yang berupaya mencapai
tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuannya seorang Public Relations harus
mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik favorable atau
menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai
publik. Kegiatan Public Relations harus dikerahkan ke dalam (internal Public
Relations) maupun keluar perusahaan (eksternal Public Relations).[3]
C. KEDUDUKAN DAN STRATEGI PUBLIC RELATIONS
1. Kedudukan Public Relations dalam Organisasi
Bahwa kedudukan humas/PR adalah menilai sikap masyarkat (public) agar
tercipta keserasian antara masyarkat dan kebijaksanaan organisasi/instansi.
Karena mulai dari aktivitas, program Humas, tujuan (goal) dan hingga sasaran
(target) yang hendak dicapai oleh organisasi/instansi tersebut tidak terlpas dari
dukungan, serta kepercayaan citra positif dari pihak publiknya. Dalam
menjalankan fungsinya seorang PR/Humas, sebagai pejabat humas dituntut untuk
memiliki empat kemampuan, yaitu:

1. Memiliki kemampuan mengamati dan menganalisis suatu persoalan berdasarkan


fkata di lapangan, perencanaan kerja komunikasi dan mampu mengevaluasi suatu
problematic yang dihadapinya.

2. Kemampuan untuk menarik perhatian, melalui berbagai kegiatan publikasi yang


kreatif, inovatif, dinamis dan menarik bagi publiknya sebagai target sasarannya.

3. Kemampuan untuk mempengaruhi pendapat umum, merekayasa pandangan atau


opini public (crystallizing public opinion) yang searah dengan kebijakan
organisasi instansi yang diwakilinya itu dalam posisi yang saling mnguntungkan.
4. Kemampuan PR/Humas menjalin suasana saling percaya toleransi, saling
menghargai, good will dan lain sebagainya dengan berbagai pihak, baik public
internal maupun eksternal.

Dan peran ideal yang harus dimiliki oleh praktisi Humas (public relations
practitioner) dalam suatu organisasi/instansi, antara lain:

1) Menjelaskan tujuan-tujuan (clarifying goals) organisasi kepada pihak


publiknya. Tugas tersebut akan terpenuhi dengan baik, apabila PR/Humas
bersangkutan lebih memahami atau meyakini pesan/informasi yang akan
disampaikan itu.[4]

2) Bertindak sebagai radar, tetapi juga harus mampu memperlancar pelaksanaan


public policynya. Jangan sampai pesan atau informasi tersebut membingungkan
atau menghasilkan sesuatu yang kadang-kadang tidak jelas arahnya, sehingga
pesan-pesan akan menjadi sulit untuk diterima oleh public.

3) Pihak PR/Humas harus memiliki kemampuan untuk melihat ke depan atau


memprediksi sesuatu secara tepat yang didasarkan kepada pengetahuan akan data
atau sumber informasi actual dan factual, yang menyangkut kepentingan
organisasi maupun publiknya.

2. Peran Public Relations dalam Organisasi


Proses peranan Public Relations (tahapan fact finding, planning,
communicating, dan evaluation) sepenuhnya mengacu pada pendekatan
manajerial. kemudian manajemen Public Relations dapat dirumuskan sebagai
suatu proses dari kelompok orang-orang yang secara koordinatif, memimpin
kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Strategi sebuah organisasi (yang membedakan lingkup arah dan tujuan
jangka panjang) ditentukan setelah melakukan analisis dan pengambilan
keputusan. Pada umumnya orang, baik dalam lingkungan atau diluar lingkungan
organisasi, akan memberikan kontribusi pada proses tersebut. Setelah
mengembangkan sebuah strategi selanjutnya mengkomunikasikannya sehingga
dapat diimplementasikan dan mendapat dukungan. Public Relations memiliki
peran penting dalam proses tersebut, baik dalam membantu membangun strategi
itu sendiri atau dalam mengkomunikasikannya.

Public relations berkaitan dengan pemikiran-pemikiran pada tingkat


manajemen. Dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana sebuah organisasi
menyusun kebijakan sehingga memperlihatkan sebuah kinerja yang bertanggung
jawab. Ini berkaitan dengan kenyataan bahwa penampilan yang bertanggung
jawab merupakan dasar penerimaan publik terhadap sebuah organisasi. Kinerja
yang bertanggung jawab biasanya dicirikan dengan antara lain, perusahaan
bertindak sesuai dengan kepentingan publik, perusahaan harus benar secara
hukum, dan perusahaan harus berpedoman pada moralitas. Jika salah satu dari
unsur ini dilanggar oleh perusahaan, maka reputasi perusahaan berada dalam
taruhannya.[5]
Masalah public relations muncul manakala perusahaan melanggar salah
satu unsur tersebut. Ini berarti public relationship sebuah organisasi menjadi
tanggung jawab para pengelola organisasi tersebut. Sehingga tidak salah bila ada
yang mengatakan bahwa perusahaan juga menjalankan kegiatan public relations.
Public relationship sebuah perusahaan tidak semata-mata menjadi tanggung jawab
bidang Public Relations. Ia harus menjadi tanggung jawab para pemimpin puncak
dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi.
Konsekuensi konsep ini adalah praktisi public relations menjadi penasehat
bagi manajemen sehingga menghasilkan kebijakan yang masuk akal dan bisa
diterima oleh publik, karena kebijakan dan tindakan organisasi sesuai dengan
kepentingan publik. Public relations juga menjadi bagian penting dari pembuat
keputusan pada tingkat korporat, yang ikut membantu perubahan organisasi.
Dalam hal ini public relations harus menjadi bagian dari manajemen puncak
dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
Dalam konsep public relations sebagai fungsi komunikasi, penting
difahami bahwa kegiatan utama public relations adalah melakukan komunikasi.
Maka dikatakan bahwa public relations sebagai fungsi staff khusus yang melayani
para pemimpin organisasi, khususnya dalam membantu organisasi berkomunikasi
dengan publik-publiknya. Sebenarnya, setiap manajer dalam organisasi terlibat
dan bertanggung jawab dalam komunikasi organisasi. Ini sesuai dengan pendapat
yang menyatakan bahwa sebenarnya berorganisasi adalah berkomunikasi. Namun
demikian, public relations punya tanggung jawab tambahan dan spesifik.
Peran Public Relations tersebut diharapkan menjadi “mata” dan “telinga”
serta “tangan kanan” bagi top manajemen dari organisasi, ruang lingkup tugasnya
meliputi:
a. Membina hubungan kedalam (Publik Internal), yaitu publik yang menjadi
bagian dari perusahaan/organisasi itu sendiri. Efektifitas hubungan publik internal
memerlukan suatu kombinasi antara[6] :
· Sistem manajemen yang sifatnya terbuka ( open management ).
· Kesadaran pihak manajemen terhadap nilai dan pentingnya memelihara
komunikasi timbal balik dengan para karyawan.
· Kemampuan Public Relations yang memiliki keterampilan manajerial (
manager skill ) serta berpengalaman.
b. Membina hubungan keluar (Publik Eksternal), yaitu publik umum atau
masyarakat mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif publik
terhadap lembaga yang diwakilinya.
Jadi peranan humas atau Public Relations tersebut dua arah seperti
dijelaskan diatas yaitu beorientasi kedalam (inward looking).
Public Relations ada untuk memastikan bahwa pesan yang dibawa tepat
disajikan kepada publik. Pesan ini bisa mengenai produk dan dengan
mempertimbangkan :
a. Kinerjanya
b. Perusahaan dan etikanya
c. Kesehatan keuangan perusahaan
d. Reputasinya sebagai atasan yang baik dan penuh perhatian
Walaupun organisasi bisa berjalan tanpa Public Relations, mereka yang
menggunakan Public Relations secara efektif akan lebih mudah menjual
produknya, merekrut dan mempertahankan staf serta berurusan dengan rekan
luar organisasinya.
Dalam setiap kegiatan Public Relations memiliki peranan yang sangat
besar. Peranan Public Relations diharapkan menjadi kepercayaan bagi top
manajemen dari perusahaan, yang ruang lingkup tugasnya antara lain meliputi
aktivitas.
Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan). Apabila
seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang
dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku
yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Antara
kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Dan Tidak ada peranan tanpa
kedudukan
3. Strategi Public Relations
Adapun tahap-tahap kegiatan strategi public relations : pertama, komponen
sasaran, umumnya adalah para stakeholders dan publik yang mempunyai
kepentingan yang sama. Kedua, komponen sarana yang pada strategi public
relations berfungsi untuk mengarahkan.
PROGRAM STRATEGI
Landasan umum dalam proses penyusunan strategi public realtions, yang
berkaitan dengan fungsi-fungsi PR/Humas secara integral melekat pada
manajemen suatu perusahaan/lembaga yaitu sebagai berikut.[7]
1. Mengidentifikasi permasalahannya yang muncul.
2. Identifikasi unit-unit sasarannya.
3. Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya.
4. Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran.
5. Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relations.
6. Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan.
7. Menjabarkan strategi public relatins.
KOMPONEN PEMBENTUK STRATEGI
Dalam pembentukan strategi korporat, suatu strategi dipengaruhi oleh unsur-unsur
tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan
sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya perusahaan bersangkutan
(corporate culture) yaitu :
1. Secara makro, lingkungan perusahaan/lembaga tersebut akan dipengaruhi oleh
unsur-unsur : kebijakan umum, budaya yang dianut, sistem perekonomian dan
teknologi yang dikuasai oleh organisasi yang bersangkutan.
2. Secara mikro, tergantung dari misi perusahaan, sumber-sumber dimiliki, sistem
pengorganisasian, dan rencana program.
STRATEGI OPERASIONAL HUMAS
Manfaat yang dapat dicapai dari pendekatan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pengetahuan yang jelas dan rinci.
2. Agar aktivitas Humas dalam mewakili lembaga/organisasi tersebut dapat
dipertegas berkenaan dengan batas-batas wewenang dan tanggungjawab dalam
memberikan keterangan.
3. Mengetahui secara langsung dengan tepat tentang “latar belakang” suatu proses
perencanaan, kebijaksanaan, arah dan tujuan organisasi yang hendak dicapai.
4. Dengan berhubungan secara langsung dan segera dengan pimpinan puncak, tanpa
melalui perantara pejabat/departemen lain.
5. Sebagai suatu akibat yang ditimbulkan dari keputusan yang diambil dan
kebijaksanaan telah dijalankan oleh pihak lembaga/organisasi.
6. Dapat secara langsung memberikan sumbang saran, ide dan rencana atau program
kerja kehumasan dalam rangka untuk memperbaiki, atau mempertahankan nama
baik.
Aspek-aspek pendekatan atau strategi Humas[8] :
1. Startegi operasional
2. Pendekatan persuasive dan edukatif
3. Pendekatan tanggung jawab social humas
4. Pendekatan kerja sama
5. Pendekatan koordinatif dan integrative
Peranan Humas di berbagai kegiatan di lapangan, yaitu :
1. Menginformasikan
2. Menerangkan
3. Menyarankan
4. Membujuk
5. Mengundang
6. meyakinkan

Secara ilmiah kita mengenal beberapa jenis penelitian :


survey,case study, activity analysis, content/document analysis,
sertapenelitian
follow up.
Semua jenis penelitian tersebut dapat digunakanpraktisi PR untuk mencapai
tujuannya.
1.

1.

Perencanaan (
Planning
)
Setelah mendapatkan hasil laporan yang berupa data dan faktadari penelitian, PR
kemudian menyusun rencana kerja. Dalam hal inirencana kerja disusun tidak
berdasarkan pada keinginan yang dipaksakandan irrasional. Perencanaan yang
baik bersifat rasional
, flexible
, danberkelanjutan.Tujuan dari perencanaan PR adalah :
1.

1.

1.

Mengubah citra.2.

Membentuk citra baru.3.

Memperkenalkan perusahaan.4.

Meningkatkan
community relatios.
5.

Menentukan partisipasi pemimpin dalam kehidupan masyarakat (


public life
).6.

Memberitahukan kegiatan penelitian.


Keberhasilan perencanaan tergantung pada keterampilan danefisiensi praktisi PR.
Salah satu faktor yang bisa dijadikan tolak ukurkeberhasilan dari perncanaan
tersebut adalah pembentukkan opini, sikap,dan citra.
1.

1.

Pelaksanaan (
Action
)
Pelaksanaan dilakukan setelah rencana yang matangmendapatkan persetujuan dari semua
pihak terkait. Pelaksanaan kerjamerupakan kegiatan operasional dalam melakukan apa
yang telahdirencanakan. Pengembalian kepercayaan dan citra perusahaan
dilakukandengan menggabungkan tenaga kerja, alat-alat, informasi, waktu,
tempat,dan uang. Pelaksanaan ini dikatakan sukses apabila tujuan telah
tercapai.Dalam hal ini berbagai cara dan teknik digunakan diantaranya
yaitupendekatan terhadap pegawai (
internal public
) dan pendekatan kepadaumum (
eksternal public
). Untuk mengebalikan kepercayaan publik dancitra perusahaan diutamakan
pendekatan kepada umum karenamenyangkut pandangan masyarakat secara luas.

Ada beberapa instrument yang dilakukan praktisi PR dalammelaksanakan


membentuk citra lembaga dalam perusahaan diantaranya :
• Publisitas, merupak
an komunikasi kepada publik melalui media massaatau langsung
face to face
, dan tidak memerlukan suatu bayaran, baik dari pihak komunikator (PR) maupun dari
pihak media massa yangbersangkutan. Dalam membangun citra lembaga
instrument ini seringdigunakan, terutama jika lembaga tersebut sedang dalam
permasalahfinasial (
deficit
).
• Periklanan (
Advertising
), periklanan merupakan suatu kegiatan yangterkait dengan dua bidang kehidupan
manusia sehari-hari, yakniekonomi dan komunikasi. Dengan iklan citra suatu
perusahaan bisamenjadi lebih baik. Iklan hanya menyebutkan sisi positif
perusahaan.Iklan yang terus menerus yang ditayangkan dapat mempengaruhi
polaperilaku,pandangan, serta kepercayaan masyarakat.
• Demonstrasi adalah sesuatu yang bisa mempercepat pen
garuh terhadapkhalayak sasaran serta meningkatkan citra yaitu demonstrasi.
Dalamhal ini penglihatan, pendengaran, dan pemikiran publik bisaterkonsolidasi
seketika sehingga menimbulkan penilaian yang bisamendorong ke arah tindakan
publik yang positif. Terutama pandanganatau image akan lebih baik terlihat oleh
khalayak
• Propaganda, agar publik menerima apa yang disodorkan serta mau
menanamkan citra yang positif dan timbul kepercayaan, perusahaandan petugas PR
hendaknya melakukan propaganda. Propagandamerupakan kegiatan persuasif untuk
mempengaruhi seseorang, suatukelompok, atau orang banyak dengan dasar-dasar
psikologis agarmenerima suatu ide yang pada waktu tertetu belum tentu di terima.
• Pameran , salah satu cara yang menarik untuk menanamkan citr
a positif pada perusahaan adalah dengan melakukan pameran. Tujuan utamadari
pameran adalah mengundang publik untuk mengenal, melihat, danmengerti akan
hal-hal mengenai perusahaan, terutama sekali hasil dariproduksinya.

Sales Promotion
. Di samping untuk meningkatkan citra perusahaan,promosi dilakukan bertujuan
untuk meningkatkan penjualan denganmemberikan rangsangan atau bujukan yang
membangkitkan pembelianbarang dan jasa.

House Organ
( Penerbitan Majalah Perusahaan/lembaga ). Agarpencitraan yang sudah dicapai
tetap bertahan maka diberikanlahinformasi kepada pihak khlayak atau pihak
eksternal melalui majalahkhusus yang diterbitkan oleh perusahaan, dan
biasa disebut house organ.

Open House
, memperkenalkan citra perusahaan dapat jugadilaksanakan dengan cara
mengundang dan menerima tamu untuk

keperluan pencitraan tersebut. Tujuan utamanya adalah agar


dikenal danpopulernya perusahaan dikalangan masyarakat.
1.

1.

Penilaian (
Evaluation
)
Penilaian ini tahap dimana pemeriksaan terhadap program danrencana yang dapat
dilakukan. Tahap ini berg

Anda mungkin juga menyukai