Kegunaan :
Lempung umumnya digunakan untuk bahan pembuatan keramik, bahan
baku semen Portland, genteng, gerabah dan bata.
Batu konglomerat adalah salah satu dari jenis batuan sedimen. Oleh karena itu,
proses pembentukan batu konglomerat, memanfaatkan tenaga yang membuat
terjadinya proses sedimentasi. Hanya saja, batu konglomerat, memiliki ukuran yang
besar, disebabkan partikel yang menyusunnya juga berukuran besar. Sehingga
tenaga untuk proses ini, membutuhkan tenaga yang kuat.
Tenaga yang bisa membentuk batuan konglomerat adalah air yang deras atau
ombak yang besar. Oleh karena itu, batu konglomerat mudah ditemukan di
sepanjang sungai yang memiliki air yang deras, dan di sepanjang pantai yang
memiliki ombak yang kuat. Bentuk dari batu konglomerat ini, tergantung dari
kekuatan air yang membawa materi sedimen.
Semakin kuat dan deras airnya, maka batu konglomerat akan berbentuk semakin
bulat. Sedangkan jika airnya tidak begitu kuat, batu konglomerat akan berbetuk tidak
bulat, dan memiliki sisi runcing di beberapa bagiannya. Pada proses pembuatan batu
konglomerat, diawali oleh proses sedimentasi yang di lakukan oleh air atau ombak.
Tenaga sedimen ini membawa pasir dan kerikil lalu menumpuknya, dan
mengendapkannya. Lalu pasir dan tanah liat yang ada di sekitar endapan tersebut,
masuk dan mengisi ruangan yang ada di sekiar endapan yang akan mengeras itu.
Terakhir, sedimen kimawi mengikat batuan tersebut, sehingga menciptakan batu
utuh, yaitu batu konglomerat.
Hanya saja, saat batu konglomerat di hancurkan, serpihan batu konglomerat bisa
dipakai sebagai pendukung bangunan, tetapi tidak begitu kuat. Akan tetapi, beberapa
batu konglomerat memiliki butiran berlian yang berharga. Karena dalam
pembentukan batu konglomerat, mineral dari batu yang terlapuk ikut terbawa dan
terikat. Akan tetapi, hal itu sangat jarang terjadi. beberapa batu konglomerat memiliki
warna. Dan terkadang bisa dijadikan sebagai hiasan rumah atau dekorasi.